Muhamad Yusup
00.45.00
Pertanyaan dari seorang jamaah yang dijawab Habib Munzir di forum MR simaklah dengan seksama:
Kerusakan - kerusakan dalam Maulid Nabi SAW - 2007/07/12 04:50
Asalamualaikum Wr Wb
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat serta perlindungan-Nya kepada Habib Munzir Almusawa.
Bib, saya mendapatkan artikel ini dari : http://sunnahku.blogspot.com/2007/03/kerusakan-kerusakan-maulid.html
inilah isi artikelnya :
Saturday, March 31, 2007
KERUSAKAN-KERUSAKAN MAULID
Penulis: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Di dalam kitab beliau, Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah wat Thoifah Al-Manshuroh, Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menjelaskan kerusakan dan penyimpangan acara peringatan Maulid Nabi. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Kebanyakan orang-orang yang mengadakan peringatan Maulid terjatuh pada perbuatan syirik, yakni ketika mereka menyanyikan bait-bait syair (nasyid-nasyid atau qosidah) pujian kepada Rasulullah dalam acara itu (yang sering di sebut sholawatan). Mereka mengatakan:
يا رسول الله غوثا و مدد يا رسول الله عليك المعتمد
يا رسول الله فرج كربنا ما رآك الكرْبُ إلا و شرَد
“Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan.
Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran kami.
Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami.
Tiadalah derita itu melihatmu, kecuali ia akan melarikan diri. “
Kerusakan - kerusakan dalam Maulid Nabi SAW - 2007/07/12 04:50
Asalamualaikum Wr Wb
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat serta perlindungan-Nya kepada Habib Munzir Almusawa.
Bib, saya mendapatkan artikel ini dari : http://sunnahku.blogspot.com/2007/03/kerusakan-kerusakan-maulid.html
inilah isi artikelnya :
Saturday, March 31, 2007
KERUSAKAN-KERUSAKAN MAULID
Penulis: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Di dalam kitab beliau, Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah wat Thoifah Al-Manshuroh, Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menjelaskan kerusakan dan penyimpangan acara peringatan Maulid Nabi. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Kebanyakan orang-orang yang mengadakan peringatan Maulid terjatuh pada perbuatan syirik, yakni ketika mereka menyanyikan bait-bait syair (nasyid-nasyid atau qosidah) pujian kepada Rasulullah dalam acara itu (yang sering di sebut sholawatan). Mereka mengatakan:
يا رسول الله غوثا و مدد يا رسول الله عليك المعتمد
يا رسول الله فرج كربنا ما رآك الكرْبُ إلا و شرَد
“Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan.
Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran kami.
Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami.
Tiadalah derita itu melihatmu, kecuali ia akan melarikan diri. “