2016 - CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Kamis, 18 Februari 2016

HAM, LGBT, KKG DAN ISLAM.

22.25.00

Kiriman artikel dari santri dan mahasiswa Hadromaut, Yaman tentang topik yg sedang hangat dibicarakan oleh umat Islam saat ini, mari kita simak dan ambil pelajaran darinya, semoga bermanfaat!


HAM, LGBT, KKG DAN ISLAM.
Oleh : Moh Nasirul Haq.
Student of Imam Shafie College, Hadhramaut–Yemen.

Hak Asasi Manusia (HAM), dewasa ini menjadi topik hangat dalam percaturan dunia internasional. Bahkan menjadi opini publik global, dan mendapat perhatian yang serius pada setiap kajian dan forum  ilmiah. Topik HAM seakan-akan menjadi lagu wajib bagi khalayak ramai, baik cendekiawan, ilmuwan, politician, wartawan, industrialis, parlementarian, negarawan bahkan tak jarang santri pesantren juga tak ketinggalan.
Padahal Doktrin HAM yang sedang menjadi trending topic modernitas di Barat maupun timur dewasa ini sama-sama tidak mendasarkan pada fundamen keagamaan. Kehadiran Islam memberi inspirasi secara dinamis terhadap sejarah.
Sebagai sebuah agama, Islam memberi warisan yang universal dan mampu membentuk peradaban dasar dunia, karena Islam membawa ajaran-ajaran yang paripurna, Universal dan Eternal. Islam, sejak lahirnya 15 abad yang lalu, telah menghadirkan dasar-dasar HAM seperti : Persamaan, kemerdekaan (kebebasan), keamanan bagi non-muslim, kebenaran dan keadilan, jauh sebelum munculnya Universal Declaration of Human Rights pada tanggal 10 Desember 1948. Akan tetapi Islam dan ajarannya, khususnya mengenai Dikotomi HAM, masih dirasakan “Asing” bahkan di buminya sendiri sehingga masalah HAM justru sering dipecahkan oleh orang-orang muslim, di luar doktrin Islam. Seorang sejarawan asal inggris Mr Wels mengatakan dalam buku mukhtasor tarikh al 'amm Hal.303 : Adapun agama islam bisa memimpin sebab memiliki paling baiknya peraturan social dan politik yang fleksible sesuai zaman. Dan islam mampu memberikan pandangan yang luas mengenai hak kehidupan manusia."
HAM dalam Islam bukanlah produk historis yang muncul dari pemikiran Ideologis ataupu akibat perkembangan politik. Namun HAM Islam mempunyai dimensi Teologis, yang diturunkan melalui Wahyu, semata-mata untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk istimewa tanpa ada kaitan dengan kepentingan Politik ataupun Nafsu sesaat.
             Islam merupakan agama tauhid dan fitrah. Yaitu sebuah konsep ketuhanan yang meng-Esa-kan Alloh S.W.T serta mengakui bahwa rosululloh s.a.w sebagai nabi akhir zaman. . Pernyataan syahadat adalah sebuah kesaksian abadi monoloyalitas, yang dapat membebaskan manusia dari belenggu penindasan sesama manusia dalam hal: Spiritual, Politik, Ekonomi, Sosial, Susila, Etika dan sebagainya.
            Islam adalah agama fitrah. Diciptakannya sesuai dengan fitrah manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 30 yang artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), merupakan firman Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu …”
Dan Alloh tidak mengutus nabi Muhammad S.A.W ke dunia ini melainkan agar memberikan rahmat kepada seluruh alam. Dan Alloh tidak  mengutus nabi Muhammad S.A.W kecuali "kaffatan linnas" (untuk seluruh lapisan masyarakat).

Prinsip-prinsip Universal HAM

Biasanya dalam  perbincangan akademis historis, para pakar membagi hak-hak asasi manusia ke dalam 5 bidang : 1. Civil Rights (Hak Sipil), 2. Political Rights (Hak Politik), 3. Economic Rights (Hak Ekonomi), 4. Social Rights (Hak Sosial), 5. Cultural Rights (Hak Budaya).
Pembagian tersebut didasarkan pada 4 produk PBB yang dinamakan The International Bill of Human Rights. Empat instrumen hukum utama PBB tersebut adalah :
1.      The Universal Declaration of Human Rights.
2.      The International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.
3.      The International Covenant on Civil and Political Rights
4.      Optional Protocol The Covenant Civil and Political Rights.
Pada hakikatnya, Substansi kelima bidang tersebut semenjak 14 Abad-abad yang silam sudah diproklamirkan Allah SWT. Secara sempurna dan dideklarasikan lewat Rasul-Nya Muhammad SAW. Serta dipahami, dihayati dan diamalkan oleh para sahabat dan para pengikut sesudahnya. Dilihat dari substansinya, kelima bidang tersebut termasuk dalam  kajian falsafah hukum Islam tentang tujuan-tujuan umum Syari'ah (maqashidus syari’ah al amah). Bahkan kelima bidang tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari tujuan-tujuan umum syari’ah.
Jadi kalau demikian hak asasi manusia sebagaimana yang dideklarasikan oleh PBB bukan hanya diakui oleh Islam. Akan tetapi substansinya telah ditegakkan, dipahami, dihayati, diamalkan, diperjuangkan dan dimasyarakatkan oleh pemeluk-pemeluk Islam.
Oleh karenanya dalam  kesempatan ini, akan dibahas HAM dalam perlindungan Islam melalui pendekatan maqashidus-syari’ah al’amah (tujuan-tujuan umum syari’ah) dengan memakai kerangka acuan yang dibicarakan di muka. Sedangkan tujuan-tujuan umum syari’ah tadi adalah untuk terjaminnya kemaslahatan umat dengan cara menciptakan kemanfaatan serta mencegah kehancuran dan kerusakan.
Ada lima bidang yang harus dipelihara oleh syari’ah di dalam kehidupan umat manusia yang sering diistilahkan dengan al Ushulul Khamsah (pokok-pokok yang lima), yaitu :
1.       Terjaminnya hak atas tegaknya agama dan kebebasan beragama (hurriyatud din)
2.       Terjaminnya perlindungan hak hidup (hifdzun nafs).
3.       Terjaminnya hak atas pengembangan jenis dan keturunan (hifdzun nasl).
4.       Terjaminnya hak atas pengembangan akal dan pemikiran yang sehat (hifdzun ‘aql)..
5.       Terjaminnya perlindungan hak atas pemikiran harta (hifdzul mal).
Namun yang berbeda antara HAM versi islam dan HAM produk PBB adalah pengaplikasiannya. Kalau Hak Asasi PBB dirangkai memiliki Interpertasi memberikan kebebasan setiap orang Meng-Ekspresikan Hak nya tanpa ada batasan Norma-Norma yang ada. Sementara dalam Hak Asasi dalam Islam, hak yang dimiliki setiap manusia harus diukur dengan Syariat yang ada yaitu Fiqh, Akidah, dan Moral.
Di Indonesia, dengan munculnya Dikotomi The International Bill of Human Rights dari PBB dimanfaatkan betul oleh para penggerak kesetaraan Gendre, kebebasan ber-Ekspresi, atau yang terbaru  "LGBT" (Lesbian, Gay, Biosex, Transgendre) agar bisa menyuarakan usulannya agar diresmikan dalam perundang-undangan Indonesia.
Setelah saya melakukan kajian dan penelitian bersama teman-teman saya di Yaman dan Sharing dengan kawan-kawan diMaroko & Sudan. kami menemukan bagaimana rusaknya moral dan harga diri manusia. seperti yang terjadi di San Fransisco Amerika Serikat, Belanda, Rusia yang merupakan daerah percontohan kaum LGBT ini, Mereka bebas dengan sesama jenis bermesraan di jalanan umum tanpa rasa malu. banyak laki-laki yang berdandan dan memakai pakaian wanita, dan banyak orang memilih untuk menikah sesame jenis. bahkan saat diwawancarai oleh salah satu acara Televisi Arab Saudi mereka mengatakan bahwa mereka tidak sama sekali merasakan adanya penyimpangan psikologis dan mereka merasa bahagia hidup dengan sesama jenis.
Sementara Diskusi dan Debat antara Professor dan Cendikiawan pendukung RUU KKG (Kesetaraan dan Kesamaan Gendre) atau LGBT ini juga alasannya juga bisa di mentahkan oleh 'Ulama. Ujung ujungnya mereka pasti mengatakan pada setiap seminarnya;"kita harus ingat bahwa Indonesia bukan Negara Islam dan berada dalam naungan PBB." Sehingga saya menganggap bahwa benar sekali Indonesia berada dibawah naungan PBB namun undang undang haruslah tidak bersinggungan dengan inti dan kandungan  Pancasila itu sendiri. jika usulan ini diterima DPR akan bersinggungan dengan Unsur-unsur Pancasila yang mana bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengakui Dogma Hukum tuhan serta Negara yang  Bermoral dan Beradab.
Coba kita Flashback, Al Quran Al Karim menceritakan bahwa dahulu kala ummat Islam sudah pernah bersinggungan dengan LGBT ini. Bahkan dalam satu kota yang bernama "Sodom". kondisi masyarakatnya memiliki penyimpangan Sexsual dengan mencintai sesama jenis yang tidak pernah dilakukan ummat sebelumnya. Mereka lebih memilih sesama jenis daripada Wanita yang telah diciptakan Alloh S.W.T sebagai tempat menunaikan hasrat manusiawi-nya. Nabi Luth A.S pun yang saat itu diberikan risalah kenabian tidak digubris oleh pengikutnya dan kaum nya mengusir Nabi Luth. Mereka berkata kepada nabi luth "keluarkan saja Luth dari kampung kitasesungguhnya ia orang yang sok suci." hingga akhirnya alloh s.w.t menurunkan Adzab kepada mereka (Qisosul anbiya'. Hal.109).
Sebagaimana Alloh S.W.T berfirman dalam Surah An-Naml.55:
"Dan (ingatlah kisah) Luth A.S ketika dia berkata kepada kaumnya mengapa kamu melakukan "Fahisyah" (hal keji) padahal kamu melihatnya?(54). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) Syahwat-mu, bukan mendatangi perempuan? sungguh kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu) (55).
Kaum Sodom juga disebut dalam surah Al-A'raf; 81-83, Hud; 69-84, Al-Hijr ; 51-77, As-Syuaro'; 160-175, Al-Ankabut;28-35, As-Shoffat; 133-138, Al-Qomar; 33-40. Ayat-ayat tersebut mengandung keharaman menjimak di Dubur Pria ataupun Wanita.
Rosululloh S.A.W bersabda:
من وجدتموه يعمل عمل قوم لوط فاقتلوا الفاعل والمفعول به (الحديث)
"Barang siapa diantara kalian menemukan orang yang melakukan perbuatan kaum luth maka bunuhlah subyek (pelaku) dan obyeknya."
Sesuai kaedah ushul fiqh "dar'ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil masholih" (Mencegah lebih baik dari mengobati) segala sesuatu yang mengarah kepada perilaku HOMOSEKSUAL & LESBIAN harus dicegah. Dalam kitab Mughni Muhtaj juz.4 hal.207: "Harom hukumnya melihat Amrod (lelaki tampan) yang belum berjenggot dengan bersyahwat menurut kesepakatan Ulama'. Dan ini tidak terkhusus kepada Amrod saja tetapi juga kepada Wanita yang menjadi Mahrom nya."
Demikian kehati-hatian Syariat Islam dalam mengantisipasi adanya penyimpangan seksual. bahkan dikatakan oleh Imam Subki : "Hukum memandang laki laki yang tampan lalu dia merasakan kenikmatan saat memandangnya adalah Harom, beliau juga berkata; 'bahkan sebagian orang tidak melakukan asusila, akan tetapi hanya dengan memandang dan menyukai, mereka mengira mereka telah selamat dari dosa padahal tidak!!!. Walaupun nantinya saat melihat dia tidak Syahwat akan tetapi akan menimbulkan fitnah maka Harom melihat lelaki tersebut." Dan Imam Nawawi berkata: "dilarang melihat amrod walaupun aman dari fitnah dalam pendapat yang Ashoh, sebab amrod itu menimbulkan kecenderungan syahwat dan dia seperti wanita bahkan dosanya lebih besar dari memandang wanita ajnabiyah."
Dengan demikian jika memandang lelaki yang sesama jenis saja dilarang maka sudah tentu bersentuhan dan menyepi berdua akan lebih dilarang. Dan dalam  kitab Majmuk Bab. Sholat Jamaah dikatakan : "Hal ini merupakan Qiyas dari madzhab syafi'i bahwa hal tersebut lebih berbahaya dan lebih dekat dengan mafsadah (kerusakan). Begitu juga bisa kita Qiaskan pada lesbian (wanita menyukai wanita).
Rosululloh s.a.w sudah mewanti wanti dalam sebuah hadits;
اخوف ما اخاف على أمتي عمل قوم لوط
"Yang paling aku takutkan atas ummatku yaitu adanya perbuatan kaum Luth."
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اربعة يصبحون في غضب الله ويمشون في سخط الله . قلت :من يا رسول الله؟ قال: ((المتشبهون من الرجال بالنساء , والمتشبهات من النساء بالرجال , والذي يأتي البهيمة , والذي يأتي الرجال ))
Diriwatkan dari Abi Huroiroh R.A dia berkata; rosululloh s.a.w bersabda; Empat golongan yang dibenci alloh dan berjalan dalam murkanya. Lalu aku berkata; siapa ya Rosulalloh? Rosululloh berkatA; Wanita yang menyerupai laki laki, laki-laki yang menyerupai wanita, dan yang menjimak kemaluan hewan dan yang mensodomi laki laki."
Sodomi dalam bahasa arab disebut "Liwath". Hukum Liwath dalam Qonun (perundang undangan islam) dianggap sebagai tindakan Kriminal yang mana hukumannya seperti hukuman orang Berzina menurut pendapat yang shohih yaitu di rajam (dilempar dengan kerikil hingga mati). Menurut pendapat lain kedua pelakunya dibunuh berdasarkan hadits yang telah disebutkan diatas.
Transgender atau Perpindahan kelamin dari laki laki menjadi wanita ataupun sebaliknya tidak dibenarkan dalam agama islam. Sebab hal tersebut termasuk "Taghyirul kholqi" (merubah ciptaan) yang telah diberikan Alloh secara fitrah. Adapun "khuntsa mushkil" (terlahir dalam dua kelamin) memiliki hukum tersendiri dalam kaitannya dengan Ibadah, Mu'amalah, Nikah, dan Jinayah. Yang kesemuanya telah ditentukan dalam hukum islam dan tidak bisa dirubah rubah. Mengapa? Karena semua takdir yang telah dianugrahkan alloh kepada manusia tuhan telah menyiapkan Konsekwensi dan Reward-nya jika manusianya mau bersabar dan memahami kehandaknya.
 Memang benar sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa jika kita menyukai orang yang haram untuk di Wati' (di senggama) seperti sesama jenis. lalu meninggal karena rindu maka kita akan mati syahid. Tapi dengan 4 empat syarat yang tak boleh dilupakan seperti yang dijaskan dalam kitab kitab salaf. Yang inti dari ke empat persyaratan itu bukan berarti menghalalkan HOMOSEXSUAL / LESBIAN. Akan tetapi harus tidak diungkapkan kepada orangnya dan tidak boleh bermaksiat sementara homo dan lesbi sudah pasti bermaksiat.
Hal ini sungguh mengulang perbuatan  keji yang telah dijelaskan secara Eksplisit dalam Al Quran. Jikalau ada, Apapun bentuknya walaupun tidak persis seperti yang dilakukan kaum Nabi Luth a.s. tetapi penyimpangan penyaluran kebutuhan Sexsual kaum LGBT ini menyerupai pada beberapa poin kebobrokan Kaum Nabi Luth a.s, maka LGBT ini persis seperti yang dikatakan penyair :
فاءن لم تكونوا قوم لوط بعينهم * فما قوم لوط منكم ببعيد
"Walaupun kalian tidak seperti kaum luth sepenuhnya. Tapi kaum luth tidak jauh beda dari kalian (kaum LGBT)".
Sejatinya setiap manusia diciptakan memiliki insting Syahwat. Dan itu pasti ada pada setiap orang, ketika syahwat ini di aplikasikan pada hal yang baik maka akan menghasilkan segala bentuk kebaikan. penggunaan logika yang logis dan syariat yang benar menjadikan syahwat  ini terarah sesuai jalannya. Begitu juga dalam Etika pergaulan yang baik akan menghasilkan Ide yang cemerlang serta keinginan yang luhur, bersih dan bermartabat. Tuhan telah menyelamatkan kita dari kejahiliaan dan untuk menjadi kaum Modern. lalu mengapa kita yang sudah Modern sekarang ingin menjadi Jahiliah Episode kedua???.
Ini bukan hanya problem balasan tuhan yang belum diturunkan kepada pelaku Maksiat seperti Negara belanda seperti pendapat Mas Ulil Absor Abdala. Tetapi dengan mewabahnya kaum LGBT apalagi diresmikan Negara, nantinya akan merubah mineset kaum pemuda pemudi indonesia. Secara psikologis, medis, social, logika sama sekali tidak ada yang membenarkan LGBT. sementara mengenai adzab, Allah sudah menjelaskan bahwa saat adzab tidak turun ke dunia maka akan di Pending ke akhirat dan itu pasti. meskipun LGBT nampaknya masih produk baru yang digarap Mas Hendra tetapi sebenarnya LGBT ini adalah hasil dari metamorfosa dari RUU KKG yang digarap Prof.DR Musdah Mulia beberapa tahun lalu yang mengerucut lagi kepada sumber utamanya yaitu Diresmikannya The International Bill of Human Rights. Kami akan mendukung segala bentuk HAM yang diterapkan di Indonesia, terutama yang diadosi dari Ushulul Khamsah (pokok-pokok yang lima) dengan dikawal oleh Syariat Islam.

Sekian.

Tarim-Yaman 18-Februari-2016
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Apakah Keputihan Itu Najis Dan Membatalkan Wudhu'?

22.20.00
Mendapat artikel dari santri sekaligus mahasiswa di Hadromaut Yaman tentang Fiqih, silahkan di simak, semoga bermanfaat buat kita semua aamiin!

Apakah Keputihan Itu Najis Dan Membatalkan Wudhu'?
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied
Mahasiswa Fakultas Syariah - Imam Shafie College, Hadhramaut – Yaman.

www.almasyhur.org | Keputihan atau Flour Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Pada dasarnya keputihan dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Keputihan Normal (Fisiologis) dan Keputihan Abdnormal (Patologis). Yang normal biasanya rutin keluar setiap bulan, entah menjelang menstruasi atau setelahnya. Adapun yang Abdnormal itu biasanya keluar dikarenakan oleh infeksi, virus, bakteri, jamur atau juga parasit. Tempat asal keputihan ini bermacam-macam, di antaranya : Vulva, Vagina, Servik Uteri, Korpus Uteri, Tuba. Adapun penyebabnya itu bermacam-macam, ada karena kurangnya kebersihan di area Vagina, ada pula karena bakteri dan sejenisnya. Lantas, bagaimana Fiqih menyikapi Keputihan ini? Apakah keputihan itu Najis? Apakah mewajibkan mandi? Atau bagaimana?

Dalam istilah Fiqih, keputihan  (cairan putih) yang keluar dari kemaluan wanita sering diibaratkan dengan istilah رطوبة الفرج     (Ruthubah Al-Farj) yang artinya adalah Bebasahan Vagina.  Dalam hal kenajisan dan membatalkannya pada wudhu' atau tidak, di sini Ulama' berbeda pendapat, di mana dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Jika bebasahan tersebut berasal dari tempat yang wajib dibasuh saat Istinja' (baca: cebok), yaitu bagian Vagina yang nampak saat jongkok , maka hukumnya adalah suci dan tidak membatalkan Wudhu' tanpa ada Ulama' yang memperselisihkannya.

2. Jika bebasahan tersebut berasal dari bagian dalam Vagina yang tak dapat dijangkau oleh kemaluan suami, hukumnya adalah Najis dan membatalkan Wudhu' tanpa ada Ulama' yang memperselisihkannya.

3. Jika bebasahan tersebut berasal dari bagian yang tak wajib dibasuh saat Istinja' yang merupakan tempat yang masih bisa dijangkau oleh kemaluan suami, maka di sini ada perbedaan antara Ulama' :

a. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami menganggapnya suci dan ini adalah pendapat yang paling shahih.

b. Imam Romli dan Imam Khotib Asy-Syirbini menganggapnya Najis, hanya saja menurut Imam Romli najisnya itu dimaafkan dan tidak menyebabkan kemaluan suami terkena najis di saat melakukan persenggamaan.

Pada bagian yang ketiga ini walaupun diperselisihkan antara kesucian dan kenajisannya, akan tetapi Ulama' tetap sepakat bahwasannya basahan yang ketiga ini juga membatalkan Wudhu'.

Permasalahan :
1. Jika seorang wanita merasa ragu apakah bebeasahan tersebut suci atau najis? Karena masih adanya kemungkinan bebasahan tersebut keluar dari bagian dalam atau bagian luar Vagina. Maka bebesahan tersebut dihukumi suci.

2. Jika seorang wanita merasa ragu apakah bebasahan tersebut keluar dari bagian dalam atau bagian luar Vagina? Membatalkan Wudhu' atau tidak?
Maka dalam hal ini bebasahan tersebut dihukumi tidak membatalkan Wudhu' karena masih adanya kemungkinan itu berasal dari bagian luar.

Suatu ketika Imam Ahmad Bin Hanbal r.a. bertanya kepada Imam Syafi'i r.a. : ''Apakah keputihan yang datang setelah Haid atau Nifas itu najis?''. Imam Syafi'i r.a. menjawab: ''(Keputihan) itu adalah sesuatu yang mengikuti darah haid, apa bila seorang wanita melihatnya, maka keputihan itu adalah suci (baca: tidak najis)''.

Kesimpulan:
Sebenarnya istilah keputihan sendiri di Indonesia telah salah di beberapa penggunaannya, sebab tak semua yang keluar dari Vagina adalah keputihan sebagaimana disebutkan di Wikipedia. Secara umum bisa disimpulkan bahwa:

Keputihan atau cairan apapun selain Darah yang keluar dari Vagina ini suci jika keluarnya dari bagian depan atau tengah, dan najis jika keluarnya dari bagian dalam. Yang tidak membatalkan Wudhu' hanya keputihan yang keluar di bagian luar. Hanya saja jika seorang wanita ragu akan kenajisan dan kesuciannya, maka anggap saja itu suci, jika seorang wanita ragu apakah itu membatalkan Wudhu' atau tidak? Maka anggap saja itu tidak membatalkan Wudhu'. Namun jika wanita tersebut meragukan juga maka hendaknya dia berkonsultasi pada ahlinya, yaitu Dokter Spesialis Urologi (dr. Nama SpU), Dokter Spesialis Kandungan (dr. Nama SpOG) dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (dr. Nama SpPD) untuk menanyakan tentang status keputihan tersebut. Karena tak semua keputihan itu normal, ada kalanya itu adalah bibit-bibit kanker dan virus berbahaya. Nah, jika setelah berkonsultasi bisa dipastikannya dari mana kah keputihan yang anda alami, maka anda pun bisa memastikan secara pasti hukum keputihan tersebut berdasarkan 3 poin pembagian di atas, dan perlu diingat bahwasannya selamanya keputihan itu tidak mewajibkan mandi dan tidak menggugurkan kewajiban Sholat.
Wallohu A'lam Bish-Showab.
Ditulis di Yaman, Jum'at 10 Jumadil Ula 1437 H/ 19 Februari 2016.

Referensi :
1. Kitab Ghoyah Al-Muna,karya Syeikh Muhammad Bin Ali Ba'athiyah Ad-Du'ani, Cet. Maktabah Tarim Al-Haditsah, Th. 2008, Tarim – Hadhramaut – Yaman.
2. Kitab Izalah Al-Iltibas, karya Syeikh Salim Bin Ahmad Al-Khotib, Cet. Th. 2005, Hadhramaut – Yaman.
3. Wikipedia : Keputihan.

-          العبارة من الكتاب غاية المنى شرح سفينة النجا للشيخ محمد بن علي باعطية الدوعني ص 182-183:
ومما ينقض الوضوء خروج رطوبة الفرج إذا وصلت إلى حد الظاهر منه, وهو ما يجب غسله في الاستنجاء والغسل من نحو الجنابة, ورطوبة الفرج هي : ماء أبيض متردد بين المذي والعرق, وتنقسم إلى ثلاثة أقسام:
الأول : طاهرة قطعاً. وهي التي تخرج مما يظهر من فرج المرأة عند جلوسها, وهو ما يجب غسله في الاستنجاء, وهي إن خرجت من هذا المحل لا تنقض الوضوء.
الثاني : نجسة قطعاً وتنقض الوضوء. وهي الرطوبة الخارجة من وراء باطن الفر, وهو الذي لا يصله ذكر المجامع.
الثالث : طاهرة على الأصح, ولكنها ناقضة للوضوء, وهي ما تخرج من باطن الفرج الذي يصله ذكر المجامع, وأما القصة  البيضاء التي تخرج لبيان طهر الحائض و النفساء فهي ناقضة للوضوء, وهل هي طاهرة أو نجسة؟ ترددوا فيها وقالوا بعد كلام طويل إن خرجت من باطن الفرج أو أنها نحو دم فنجسة وإلا فطاهرة. وقال الإمام أحمد – رحمه الله تعالى -  : سألت الإمام الشافعي – رحمه الله تعالى -  عن القصة البيضاء, فقال: هو شيء يتبع دم الحيض فإذا رأته فهو طاهر. اهـ

-          العبارة من الكتاب إزالة الالتباس بتوضيح أحكام الحيض و الاستحاضة والنفاس للشيخ سالم بن أحمد الخطيب ص 20-21:
(فائدة مهمة) : يخرج من فرج المرأة في الأحوال العادية في الطهر سائل أبيض أو أصفر(*) يسمى عند الفقهاء برطوبة المرأة, ولها ثلاث أحوال :
1.       أن تخرج مما يجب غسله في الاستنجاء – وهو ما ظهر عند جلوسها على قدميها- فهذه طاهرة قطعاً.
2.       أن نخرج مما لا يجب غسله ويصله ذكر المجامع, فاعتمد الشيخ ابن حجر الهيتمي في تحفته أنها طاهرة(**), واعتمد الشيخ محمد الرملي والشيخ الخطيب الشربيني : أنها نجسة, لأنها رطوبة جوفية(***).
3.       أن تخرج من وراء باطن الفرج – وهو ما لا يصله ذكر المجامع – فهي نجسة قطعاً(****).اهـ
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
(*) هكذا في الأصل : بأنها سائل أبياض أو أصفر, ولكن الفقهاء يعبرون عنها  بأنها ماء أبيض متردد بين المذي والعرق ولا يعترضون للأصفر أصلاً.
(**) قال الشبراملسي : وهو الأقرب. (عبد الحميد ج 1 ص 301)
(***) ومقتضى كلام الرملي : أنه يعفى عنها فلا تنجس ذكر المجامع ولا مني المرأة (عبد الحميد ج 1 ص 301). ولو شك في كونها طاهرة أو نجسة – لاحتمال خروجها من حد الظاهر والباطن – فالأصل الطهارة.
(****) انظر كشف الالتباس ص 45 و تحفة المحتاج مع حاشية عبد الحميد ج 1 ص 300-301. هذا حكمها طهارة ونجاسة , واتفقوا على أن هذه الرطوبة إذا خرجت من حد الباطن أنهت تنقض الوضوء, وإن خرجت من حد الظاهر أو شكت – في كونها خرجت من حد الباطن أو الظاهر – فلا تنقض الوضوء.








blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Selasa, 26 Januari 2016

SOLO BERKOPIAH PUTIH | HAUL AKBAR SOLO

03.21.00
Menjelang HAUL ALHABIB AL QUTHUB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI.

Yap pemandangan itu bakal kita lihat tepatnya 30 31 januari nanti...
Muslimin muslimat dari berbagai penjuru berdatangan memenuhi kota Solo untuk menghadiri haul akbar Alhabib Al Quthb Ali bin Muhammad Alhabsyi..
Sohibul Maulid Simtudduror...Seorang wali yg merupakan muara dari para wali besar yg pernah mengharumkan Indonesia....Sebut saja Alhabib Muhammad bin Idrus Alhabsyi..
Ampel qubah...Alhabib Abubakar bin Muhammad Assegaf, Gresik...Alhabib Husein bin Hadi Alhamid...dan wali wali besar lainya yg nasab keilmuannya kembali kepada Sohibul Maulid...

Seorang wali pernah mengkasyf kota Solo suatu saat bakal bermunculan manusia manusia yg berkopiah putih....

Saya sendiri memberi nama anak pertama saya dg Ali Habsyi bertabarruk kepada Beliau...krn memang berkat berdoa di haul Beliau seminggu kemudian ALLAH  memberi kehamilan kepada istri saya...

Semua tamu akan dijamu...
Rumah rumah akan dibuka untuk tamu...
2 malam itu banyak rumah mengadakan maulid...
Kehormatan dan kebahagiaan yg tak terlukiskan jika rmh nya kedatangan tamu menginap...tamu haul...
Sedih rasanya jika rumah belum bisa untuk menjamu para tamu Habib Ali...
Para pedagang pun mulai berdatangan menggelar dagangannya...
Kaset...foto ulama...baju koko....minyak wangi...siwak...poster poster....
Dan smua pulang membawa untung....sekaligus berkah...
Bapak bapak becak pun tersenyum lebar krn becak nya laku keras....
Jika nanti ongkos becak agak mahal dikit...
Gpp saudara saudara...beri aja....anggap sedekah....g tiap hari mereka begitu....demi memeriahkan haul...
Hotel hotel pun penuh....
Tukang parkir laris...
Warung 24 jam laris manis....
Saat itu juga perekonomian kota Solo menjadi naik drastis...hingga dimasukkan dalam event tahunan kota Solo...
Semua tiket tujuan Solo habis terjual...
Semua berkat seorang wali yg bernama Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi yg sebagian kalangan menganggap Beliau sudah meninggal gak bisa ngasi manfaat...
Buktinya?????semuaaaa merasakan manfaaat dari Habib Ali.....
"Yg mati ngasi makan yg hidup"

Itu baru rejeki dohir....

Rezeki bathin??? Lebih lebih...

3 hari sebelum haul setelah adzan Ashar diadakan hataman Qur'an...
Dilanjut qosidah qosidah langit yg mgkn blm pernah anda dengar...
Dg tabuhan ala Hadramaut yg akan membawa Anda terbang sejenak ke alam malakut....
Suasana yg sangat langkaa...di dapati di majlis majlis yg skrg smakin banyak...tapi belum bisa membawa terbang para hadirin nya...

Lalu di lanjut pembacaan kalam salaf...dalam majlis rauha...yg sederhana santai namun penuh keagungan...

Pada malam haul nya akan di suguhkan untuk tamu lagu lagu hajir marawis khas Yaman...
Dilanjut samar...guna menghibur para tamu...

Esok nya semua berkumpul di zawiyah guna mengikuti acara haul...
Alunan qosidah dg tabuhan ala banjar lalu
Yasin tahlil mengawali acara ini
Lanjut pembacaan manaqib Alhabib Ali...
Bahasa Arab dan Indonesia
Lalu sambung tausiyah oleh para habaib alim ulama
Setelah itu ditutup dzikir tahlil dan doa wahbah
Lalu keluarlah hidangan nasi kabuli khas haul Solo
Jangan sampai g mencicipi walau sesuap..
Mereka para arifin sadaaah Bani Alawi mengatakan..."Sirruna fi to'amina"
Rahasia kami di suguhan suguhan makan kami

Acara blm selesai...

Para tamu istirahat sejenak....ada yg kembali ke hotel ada yg silaturrahmi sanak saudara..
Ada yg jalan jalan
Ada yg ziarah...

Kadang dari haul ini ada yg ketemu jodohnya...tp jangan buat ajang cari jodoh kata Habib Anis...yg saya dengar sendiri beberapa tahun lalu...
Ada jg kawan atau saudara yg puluhan tahun tak jumpa di pertemukan di haul....tambah Habib Anis...

Malamnya hidangan hajir marawis digelar kembali
Oleh ahbabul mukhtar Solo....
Mudah2an tahun ini masih bisa ikut mukul hajir hehehehe...
Lanjut gambus samar...

Keesokan harinya setelah sholat Subuh acara inti yg penuh barokah...dimulai...
Pembacaan...maulid agung Simtudduror...
Para ulama habaib masyayikh kiyai...ajengan...gus....yek....ipah..nyai..solihiin ahlul bathin ahlul kasyf...ahli toriqoh...masyhuriin au masturiin berkumpul memenuhi hingga Jl. Kapt Mulyadi dpn Masjid Assegaf dg khusyuk dan khuduk..mengikuti pembacaan maulid...
Yg kami yakin Nabi Muhammad SAW. hadir.....
Rasulullah SAW. hadir.....
Arwah solihin hadir...

Setelah selesai hidangan pun keluar....gulai kambing dg roti tawarnya...
Menandai haul pun selesai.....

Dari stasiun Solo Balapan atau terminal Tirtonadi atau bandara Adi Sumarmo silahkan menggunakan taksi argo resmi....menuju gurawan Pasar Kliwon..
Atau hotel hotel Anda..
Jgn lupa lebihin dikit buat supirnya...
Begitupula yg naik becak...bilang aja gurawan Pasar Kliwon tempat haul...

Haul dilaksanakan serentak di 3 kota
Seiwun, Hadramaut South Yemen
Solo, Central Java Indonesia

Africa.. Kalo g salah Kenya atau Ethiopia gitu...lupa saya

Welcome to Solo.....kota Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi......

Oleh Habib Ahmad Syarif Mulachela
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Rabu, 13 Januari 2016

Masyaallah, Ini Pujian dan Harapan Ulama Syria Pada Bangsa Indonesia

02.33.00
Ketua Ikatan Ulama Syria Dr Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan al-Buthi mengeluarkan seruan khusus untuk bangsa Indonesia. Putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi yang wafat akibat bom bunuh diri anggota kelompok ekstrem, ini memuji sembari menaruh harapan kepada Muslim di Tanah Air.
Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan Al-Buthi
Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan Al-Buthi
بِسمِ الله الرّحمنِ الرّحيم
نداء إلى الشعب الأندنوسي الطيب
Seruan untuk Bangsa Indonesia
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
Segala puji bagi Allah Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari akhir.
أيها الإخوة الكرام يا أبناء أندنوسيا، تلك الأرض المباركة التي أحب أبناؤها الإسلام فدخلوا فيه حباً به، وإعجاباً بما وجدوه من الأخلاق الكريمة والصفات الحميدة فيمن تعاملوا معهم من المسلمين، فغدوا أكبر بلد مسلم بسكانه واتساع رقعته.
Wahai saudaraku yang mulia di Indonesia, negeri yang penuh dengan keberkahan, yang penduduknya mencintai Islam, lalu memeluk Islam juga karena cinta terhadap agama ini, karena mereka merasa kagum dengan akhlak mulia yang mereka temukan dalam Islam, serta sifat-sifat terpuji dari umat Islam yang bersosialisasi dengan mereka. Suatu fakta yang meniscayakan Indonesia menjadi negeri muslim terbesar, dengan penduduk dan luas teritorialnya.
لقد وجدت فيكم من صفاء الفطرة ودماثة الخلق ما جعلني أحب هذه البلاد وشعبها، وأشعر بأنهم يمثلون الصفاء الذي تفتقر إليه كثير من الشعوب المسلمة.
Saya temukan pada diri kalian, kemurnian fitrah dan akhlak yang baik, sesuatu yang menjadikan saya sangat cinta pada negeri ini dan penduduknya. Saya merasakan, penduduk Indonesia berhasil merepresentasikan kejernihan bersikap yang dibutuhkan oleh banyak bangsa-bangsa Muslim.
المسلمون اليوم بحاجة إلى صدق التمسك بالإسلام الحق، البعيد عما يشوهه، بحاجة إلى تطبيق إرشادات غابت عن عقولنا، هي من صلب شريعتنا، وأسس ديننا. وإلا فإن الخطر سيصيب الأمة ويودي بها إلى الهلاك.
Umat Islam saat ini membutuhkan keteguhan dalam berpegang diri pada Islam yang benar, yang jauh dari propaganda yang mereduksi (kebenaran ajarannya). Umat Islam butuh untuk mempraktikkan semua petuah, yang sementara ini hilang dari pikiran kita, (padahal) itu adalah inti syariat dan dasar agama kita. Jika tidak, maka bahaya mengancam umat dan akan menghancurkannya.
لا أدري لماذا التفرق والتمزق يسري في كيان أمتنا ونحن الذي قال فيهم الله تعالى: ﴿إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ} الأنبياء 92 وقال آمرا وموجهاً وممتناً أيضاً: {وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } آل عمران 103
وقال لنا: {إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} الحجرات 10
Saya tidak mengerti, mengapa perpecahan dan perselisihan menimpa umat ini, padahal kita adalah umat yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Sungguh agama tauhid inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 92)
Allah memerintahkan, sekaligus menguji kita dalam perintah-Nya, “Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allahdan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu kalian agar kamu mendapatkan petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)
Allah juga berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
إن الطامعين بموارد أمتنا والحاقدين على هويتنا لا يسرهم ان نكون أمة واحدة، ولا يسرهم أن تجتمع كلمتنا فنصبح أقوياء في اقتصادنا، أقوياء في مؤسساتنا التعليمية وصناعاتنا، أقوياء نملك قرارنا وسيادة بلادنا. إن كثيراً من القوى الطاغية تريد أن تكون شعوبنا في خدمة مصالحها، فقيرة لا تملك من أمرها شيئاً، ضعيفة لا تستطيع الدفاع عن مصالحها، ولا النهوض بشأنها.
Sesungguhnya kaum yang tamak terhadap sumber daya bangsa kita, begitu benci terhadap persatuan kita, tidak suka kita menjadi umat yang satu. Mereka tidak suka, kita seiya sekata sehingga menjadi kuat dalam ekonomi, kuat dalam lembaga pendidikan dan perusahaan kita, kuat dalam independensi keputusan dan kedaulatan bangsa. Sungguh banyak kekuatan zhalim yang menginginkan bangsa kita bekerja untuk kepentingannya, (sehingga) bangsa ini menjadi miskin, tidak memiliki keputusan dan kekuatan, lemah, tidak mampu membela kepentingan dan tidak mampu bangkit.
نحن اليوم بحاجة إلى جمع كلمتنا وتوحيد صفوفنا، التزاماً بقوله تعالى: {وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ} التزاماً بأمر ربنا سبحانه وتعالى، وحرصاً على مستقبل أمتنا، فديننا يجمع ولا يفرق، ما بالنا نفترق ولا نجتمع؟! ديننا يدعونا إلى التحابب والتعاون، ما بالنا نتباغض ونتدابر؟! ألم يقل النبي ﷺ فيما صح عنه: ” لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا، ولا تدابروا، ولا يبع بعضكم على بيع بعض، وكونوا عباد الله إخوانا المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله، ولا يحقره التقوى هاهنا ” ويشير إلى صدره ثلاث مرات ” بحسب امرئ من الشر أن يحقر أخاه المسلم، كل المسلم على المسلم حرام: دمه وماله وعرضه “
Saat ini kita butuh pada persatuan umat dan merapatkan barisan, melaksanakan perintah Allah agar kita berpegang taguh pada tali-Nya, demi menjaga masa depan umat. Agama kita mempersatukan, bukan memecah belah, lalu mengapa kita terpecah tidak mau bersatu? Agama Islam menyeru kita untuk saling mencintai dan bekerjasama, lalu mengapa kita saling membenci dan menjauh? Bukankah Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih mengingatkan, “Janganlah saling hasud, berseteru, saling membenci, saling menjauh. Sebagian kalian tidak boleh menjual atas jualan sebagian yang lain. Jadiah hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak boleh menganiaya, merendahkan, dan menghinanya. Ketakwaan itu ada di sini (Nabi menunjuk dada beliau sebanyak tiga kali). Cukuplah kejelekan seseorang, dengan dia merendahkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.”
إن ما يجمع كلمتنا على تعدد آرائنا واختلاف اجتهاداتنا أكثر مما نختلف عليه. فلا ينبغي أن نمكن الشيطان من أن يفسد العلاقة الأخوية التي عقدها الله بيننا. ألم يقل لنا ربنا: {إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} الحجرات 10. ألم يحذرنا ربنا ممن يفسد العلاقة بيننا وبيّن لنا أنه الشيطان فقال: {وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً } الإسراء 53. والشيطان هنا قد يكون من الجن، وقد يكون من الإنس؛ فكل من يريد بث الفرقة والكراهية بيننا يمارس دور الشيطان.
Sesungguhnya faktor yang dapat menyatukan kita, meski dengan beragamnya pendapat dan perbedaan ijtihad, lebih besar daripada faktor yang dapat memisahkan kita. Tidak selayaknya kita memberi kesempatan pada setan untuk merusak hubungan persaudaraan yang telah diamanahkan Allah di antara kita. Bukankah Allah berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10). Bukankah Allah mengingatkan kita, terhadap siapapun yang merusak hubungan di antara kita, dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa dia adalah setan. Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53). Setan pada ayat ini, terkadang berbentuk jin, terkadang pula berbentuk manusia. Siapapun yang berkeinginan menyebarkan perpecahan dan kebencian di antara kita, dia telah memerankan pekerjaan setan.
إخواني الكرام
تعالوا بنا إلى عقد ميثاق ننطلق فيه من ثوابت ديننا، ومما تتفق عليه النصوص الشرعية التي لا خلاف فيها تجتمع عليه كلمتنا وتتوحد عليه صفوفنا وننطلق به إلى غد يجمع ولا يفرق، وينشر بيننا المحبة لا الكراهية.
Saudaraku yang mulia. Marilah kita mengadakan perjanjian berdasarkan prinsip-prinsip agama kita, berpondasikan hal-hal yang telah disepakati oleh nash-nash syari’at, yang tidak ada perbedaan di dalamnya. Berdasarkan hal itu semua persatuan kita terjaga dan barisan kita menjadi kokoh.Berdasarkan hal itu kita bersatu, menebarkan cinta di antara kita, bukan kebencian.
– كلنا نؤمن بالقرآن الكريم ,والسنة المطهرة مصدراً لشرعنا، عملاً بقوله تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ } محمد 33
Semua kita beriman kepada al-Qur’an dan Sunnah yang suci, sebagai sumber syariat, dalam rangka mengamalkan firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad: 33)
– كلنا نحب أهل بيت النبوة الذين نعد محبتهم جزءاً من ديننا، وعترة النبي ﷺ قدوتنا، ومحبة الصحابة كلهم على نهج جمع كلمة الأمة كما أرادها أجلاء الصحابة أمر لا يجوز إنكاره. ألم يقل الله تعالى:{قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْناً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ} الشورى 23، ولا ننسى حديث النبي ﷺ الذي رواه الترمذي والنسائي بلفظ قريب: عن جابر بن عبد الله قال: رأيت رسول الله ﷺ في حجته يوم عرفة وهو على ناقته القصواء يخطب، فسمعته يقول: ” يا أيها الناس إني تركت فيكم ما إن أخذتم به لن تضلوا: كتاب الله، وعترتي أهل بيتي” . ولعلكم تعلمون أن أهل بيت النبوة ممن كانوا السبب في دخول الإسلام إلى بلادكم.
Kita semua cinta kepada keluarga Nabi, di mana kecintaan kepada mereka merupakan bagian dari ajaran agama kita. Keturunan Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita. Cinta kepada semua sahabat, sesuai prinsip persatuan umat, seperti yang dimaksud oleh kebanyakan sahabat, adalah perkara yang tidak dapat dipungkiri. Bukankah Allah berfirman: “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu impalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan, dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS . al-Syura: 23). Kita tidak lupa terhadap hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan al-Nasai, dengan redaksi yang mirip, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, Rasulullah SAW dalam hajinya, pada hari Arafah, berkhutbah – sedang beliau berada di atas unta beliau “Qashwa”. Aku mendengar beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku meninggalkan untuk kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Itrah, keluargaku.” Dan pastinya kalian tahu, bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW adalah penyebab masuknya Islam di negara kalian, Indonesia.
– كلنا متفقون على أن من واجبنا أن نتعلم الضروري من أمور عقيدتنا، والضروري من أحكام شريعتنا؛ مما نصحح به عبادتنا ومعاملتنا، وأن السبيل إلى ذلك إنما هو العودة إلى أهل العلم الذين وصفهم الله في كتابه بأنهم أهل الذكر فقال: {وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ}الأنبياء 7 .
Kita semua sepakat bahwa di antara tugas kita adalah mempelajari hal pokok dalam akidah kita, hal pokok dari hukum-hukum syariat. Hal itu dapat menjadikan sah ibadah dan muamalah kita. Jalan menuju ke sana adalah dengan cara kembali kepada ulama yang disebut sebagai “orang yang berilmu” oleh Allah dalam kitabsuci-Nya: “Dan Kami tidak mengutus (Rasul-Rasul) sebelum Engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 7)
– إذ ليس كل الناس قادراً على أخذ الحكم من كتاب الله وسنة نبيه، فكان لا بد من عودة العامة إلى العلماء المتخصصين، والعلماء المتخصصون ليسوا قادرين على تحقيق شروط الاجتهاد، فكان لا بد لهم من العودة إلى ما قاله المجتهدون، وقد جرت الأمة على اتباع أئمة المذاهب المجتهدين، لا بالنظر إلى أشخاصهم وما ذهبوا إليه في اجتهاداتهم هم، بل إلى ما وصل إليه مذهبهم من خلال مراحل تحقيق المذهب بطبقة الأصحاب، ثم المجتهدين في المذهب، ثم المرجحين، ثم طبقة المفتين وذلك عبر قرون من التحقيق والمناقشة حتى صار المذهب إلى ما صار إليه من التمحيص، مما لا يمكن للفرد منا أن يصل إلى تحقيقه.
Karena tidak semua orang mampu mengambil hukum dari al-Qur’an dan Sunnah, maka menjadi suatu keniscayaan orang awam kembali kepada ulama yang kompeten. Mereka tidak mampu mempraktikkan syarat ijtihad, maka mereka harus kembali kepada hasil ijtihad para ulama mujtahid. Umat Islam selalu konsisten dan terbukti selalu mengikuti imam-imam mujtahid madzhab. Mengikuti mereka bukan karena mereka atau hasil ijtihad mereka belaka, namun capaian madzhab mereka dalam dinamika perjalanan madzhab, mulai generasi ashhab, kemudian ulama mujtahid madzhab, lalu pen-tarjih, dan mufti. Hal itu terjadi berabad-abad, melalui proses penelitian mendalam (tahqiq) dan diskusi (munaqasyah) hingga madzhab mereka teruji, di mana salah seorang di antara kita tidak dapat melakukannya.
– وليس من الحكمة أن نبدأ من حيث بدأ الأئمة الذين لا يفصل بينهم وبين النبي ﷺ سوى قرنين من الزمن، ونهمل تلك الجهود العظيمة والمكتبة الزاخرة من الفقه والعلم والبيان لنصوص الشريعة؛ بينما نحن في هذا العصر يفصلنا عن تاريخ النبوة أربعة عشر قرناً وقد غدت لغتنا أضعف عن فهم النص ومعرفتنا بكثير من شروط الاجتهاد وأدواته ضعيفة. إن تجاوز المذاهب الفقهية الشائعة إضاعة لتراث فقهي عظيم بذل فيه آلاف العلماء جهوداً عظيمة للتحقيق والتمحيص في اجتهادات أئمة الفقه وأصحابهم ومن بعدهم وإتمام عملهم في بناء فقه يعالج القضايا القائمة عند ورود النص او النوازل التي وقعت أو يتوقع وقوعها. ومناقشات العلماء لبعضهم تعتبر كنوزاً غنية في الحوار البديع ووجوه الاستدلال المذهلة في قوتها وجمالها.
Bukanlah suatu kebijaksanaan, kita memulai sesuatu yang telah dilakukan oleh para imam yang jeda masa mereka dengan Nabi Muhammad SAW hanya dua abad. Kita tidak dapat acuh terhadap usaha mereka, perpustakaan besar yang mengoleksi karya fiqih, dan segala apapun yang menjelaskan tentang syariat. Sedangkan kita di masa ini dipisahkan oleh 14 abad. Bahasa kita lebih lemah untuk memahami nash (dalil). Penguasaan kita terhadap syarat ijtihad dan pirantinya sangat lemah. Tidak mengindahkan madzhab-madzhab fiqih berarti memusnahkan khazanah keilmuan klasik, sesuatu yang telah dihasilkan oleh ribuan ulama. Mereka mengerahkan segenap usaha untuk meneliti produk-produk ijtihad para imam fiqih dan para pengikut mereka pada era berikutnya.
– وإتمام عملهم في بناء فقه يعالج القضايا القائمة عند ورود النص او النوازل التي وقعت أو يتوقع وقوعها. ومناقشات العلماء لبعضهم تعتبر كنوزاً غنية في الحوار البديع ووجوه الاستدلال المذهلة في قوتها وجمالها.
Mereka juga menyempurnakan amal usaha dalam membangun keilmuan fiqih ini untuk menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi saat sudah tersedia nash, atau hal-hal yang telah terjadi atau dipotensikan akan terjadi. Hasil diskusi antar ulama merupakan simpanan kekayaan besar, dalam pola diskusi yang baik, sisi pengambilan hukum dari dalil (idtidlal), dalam kekuatan dan keelokannya.
– الأمة المسلمة مهما اختلفت أطيافها تجتمع على أصول الدين وثوابته، من حقائق الإيمان ومصادر الحكم الشرعي ونحو ذلك. وقد اختلف المسلمون في الماضي فعالجوا خلافاتهم بالحوار العلمي الذي عقدت حلقاته في المساجد أو أمام ولاة الأمر. ولم يلجأ إلى أسلوب العنف إلا من ضعفت حجته. لم يتعامل المسلمون من أهل السنة والجماعة مع المخالف بأسلوب القمع والإلغاء والإقصاء. ولا ينبغي ذلك. فإننا إذا كنا مكلفين بان لا نجادل أهل الكتاب وسائر المخالفين إلا بالتي هي أحسن، فلماذا نلجأ إلى أسلوب العنف والتكفير والقمع مع إخواننا الذين قد يخالفوننا في أمور تغلب عليها أنها اجتهادية أو محتملة.
Umat Islam meskipun berbeda, namun mereka bertemu dalam pokok dan prinsip agama yang sama, berupa hakikat keimanan, sumber hukum, dan lainnya. Umat Islam sebenarnya sejak dulu telah berbeda pendapat, namun mereka menyudahi perbedaan mereka dengan diskusi ilmiah, dilakukan di masjid-masjid, atau di depan pemerintah. Mereka tidak menyelesaikan perselisihan itu dengan kekerasan, kecuali yang memang hujjahnya lemah. Umat Islam dari kalangan Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak berinteraksi dengan kelompok yang berbeda dengan cara keras dan lalim. Hal itu memang tidak sepatutnya terjadi. Kita, jika diperintahkan untuk bedebat dengan ahli kitab atau kelompok yang berbeda lainnya, harus hanya dengan cara yang baik. Lalu, mengapa kita lebih memilih cara ekstrim, takfiri, dan keras terhadap saudara-saudara kita sendiri yang terkadang mereka berbeda dengan kita yang umumnya dalam masalah ijtihadiyah, atau yang kebenarannya relatif (tidak absolut).
– إذا كان ربنا قد أمرنا أن نقول لأهل الكتاب: (قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ)فمن باب أولى أن نبحث عن الوصف الجامع الذي يجمع بيننا لا أن نبحث ونتصيد الخلافات وما قد نراه خطأً عند إخواننا. إن إطلاق وصف الكفر والشرك ضد مخالفينا لا يخدم وحدة الأمة التي عقدها ربنا بيننا، ويتناقض مع قوله تعالى: (إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)الحجرات 10 ويتعارض مع قوله تعالى: (وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلاَ تَنَازَعُواْ فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ) ويجعل أمتنا أشلاء ممزقة ضعيفة عن مواجهة عدوها، ضعيفة عن تحقيق مصالحها.
Allah telah memerintahkan kita untuk mengatakan kepada Ahli Kitab: “Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu.” (QS. Ali Imran: 64). Jika Allah memerintahkan kita sedemikian rupa dalam menyikapi non Muslim, maka lebih utama lagi bagi kita untuk mencari pola yang dapat menyatukan kita. Bukan dengan cara mencari dan memanfaatkan perselisihan, atau mencari-cari hal-hal yang kita anggap salah pada saudara kita. Penyematan kata kufur dan syirik terhadap kelompok berbeda tidak menguntungkan persatuan umat yang telah diperintahkan Allah. Hal itu bertentangan dengan firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmt.” (QS. Al-Anfal: 46)
Semua perselisihan itu telah menjadikan umat Islam berkeping, tercerai-berai, lemah dalam menghadapi musuhnya, tidak mampu mewujudkan berbagai kemaslahatannya.
– إن ربنا تبارك وتعلى وصف المسلمين بأنهم: (مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ)
Allah telah menyebut umat Islam bahwa mereka adalah “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”
– وأخيراً أيها الإخوة الأحبة: إن بلادكم أمانة في أعناقكم فلا تضيعوها بإهمالكم وتنازعكم، وإن أمتكم أمانة في أعناقكم فلا تمزقوها بخلافاتكم ونزاعاتكم وأنتم الشعب المؤمن الطيب الذي حافظ على هويته الإسلامية على الرغم من تعرضها لغزوات معادية كثيرة عبر أكثر من ثلاثة قرون. وأخوتكم الإسلامية أمانة عهد الله إليكم بها فلا تضيعوها، وهو سوف يسألكم عنها: ألم يقل: إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم …
Sebagai penutup, wahai saudara yang saya cintai, sesungguhnya negeri kalian adalah amanah di pundak. Karena itu jangan kalian rusak dengan keteledoran dan perselisihan. Umat kalian adalah amanah di pundak, jangan diceraiberaikan dengan polemik dan perseteruan. Kalian adalah bangsa yang beriman, yang baik, yang tetap menjaga persatuan umat meski pernah digampur oleh banyak serangan, selama lebih dari 3 abad. Persaudaraan Islam adalah amanah Allah, karena itu jangan dirusak. Allah akan menanyai kalian tentang hal ini.
حفظ الله أندنوسيا وشعب أندنوسيا ودين أندنوسيا وشباب أندنوسيا وفتيات اندنوسيا ومعاهد أندنوسيا وجامعاتها وجعلها في ظل عنايته. وفقكم الله لما فيه رضاه ويسر لكم ولبلادكم أسباب الخير والسعادة والازدهار
Semoga Allah menjaga Indonesia, bangsa, agama, pemuda, pemudi, pesantren, dan universitas negeri ini. Semoga Allah menjadikannya senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Semoga Allah memberipetunjuk terhadap hal yang Dia ridhai. Semoga kalian dan negeri kalian mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Sumber: NU Online/ Mahbib Khoiron
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Post Top Ad