April 2009 - CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Rabu, 29 April 2009

Wajah yang bercahaya

21.48.00 0

Ini kisah dari seorang teman di MILIS, lupa siapa yang kirim ya? Hehe

 

Semalam ana jg dapet kisah menarik dari seorang ustad alumni Darul Musthafa

beliau mengisahkan tentang Habibana Umar bin Hafidz yang berdakwah di India.

 

Saat kendaraan Beliau memasuki daerah penduduk yang beragama Hindu

tanpa sadar Habib Umar membuka kaca jendela mobilnya

saat itu beliau menengok ke arah kumpulan orang

dan orang2 itu pun menoleh mobil tersebut setelah melintasi mereka beberapa jauh

tiba-tiba dua mobil menghadang lajunya kendaraan yang ditumpangi Hb.Umar

dan rombongan lalu mereka turun dari mobil masing2 dan terjadi dialog.

 

Hb.Umar       : wahai kalian apa yang kalian inginkan..

lelaki              : maaf, tuan tadi saat membuka jendela wajah tuan bercahaya..

Hb.Umar       : lalu..

Lelaki             : kami ingin mengetahui agama apa yg tuan anut.

Hb.Umar       : Islam..

lelaki             : Tolong.. ajarkan kami bagaimana caranya menganut agama tuan..

Hb.Umar       : dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat..

 

Akhirnya orang-orang tersebut masuk Agama Islam,

Subhanallah..

Pancaran cahaya ahli sujud telah membuka hati orang2 diluar Islam

dan membuat mereka masuk ke dalam agama yang diridoi Allah SWT.

 

Read More

Rasulullah SAW cinta kepada orang yang mencintai keturunannya

20.53.00 0

Abdullah Bin Mubarak mempunyai suatu kebiasaan, yaitu melaksanakan ibadah haji pada suatu tahun kemudian berperang fi sabilillah pada tahun berikutnya. Pada suatu kali, dia pernah menceritakan suatu peristiwa yang dialaminya pada suatu tahun hajinya;

Aku pergi ke pasar Kuffah, Iraq, untuk membeli unta dengan membawa 500 Dinar emas. DI tengah perjalanan, aku melihat seorang wanita yang sedang membersihkan bulu ayam, sedangkan aku yakin bahwa ayam itu berasal dari bangkai ayam. Kemudian aku mendekatinya dan berkata, " Mengapa kamu melakukan hal ini?"

Dia menjawab, "Wahai hamba Allah, janganlah kamu bertanya kepadaku tentang perkara yang tidak bermanfaat bagimu."

dari sela-sela jawabannya aku dapat memahami sesuatu telah terjadi dengannya, lalu aku mendesaknya lagi dengan satu pertanyaan. Dia menjawab, "Wahai hamba Allah, aku terpaksa mengatakan rahasiaku kepadamu, semoga Allah merahmatimu. Aku adalah seorang wanita Alawiyyah (Sebutan untuk wanita keturunan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, yang biasa disebut Syarifah) dan aku mempunyai empat orang putri sedangkan ayah dari anak-anakku ini telah meninggal dunia sejak beberapa waktu lalu. Hari ini adalah hari keempat kami tidak makan apapun. Oleh karena itu adalah halal bagi kami untuk memakan bangkai dalam keadaan darurat seperti sekarang ini. Kemudian aku mengambil bangkai ayam ini seperti yang engkau lihat aku sedang membersihkannya saat ini, untuk kuberikan kepada anak-anakku."

Kemudian aku berkata kepada diriku sendiri, "Celakalah engkau, wahai Ibn Mubarak, betapa senang keadaanmu dibandingkan dengan orang ini?" Aku berkata kepada wanita tersebut, "Bukalah kantongmu." Kemudian aku memasukkan semua uang Dinarku ke dalam kantong kainnya, sedang dia terdiam dan tidak menoleh. Aku bertanya kepadanya, "Kembalilah ke rumahmu dengan uang ini untuk memperbaiki kondisi keluargamu.: Jadi, pada tahun ini Allah SWT telah mencabut dari diriku keinginan untuk menunaikan ibadah haji dan aku segera kembali ke negeriku.

Setelah para jamaah pulang dari haji, aku menemui dan bertamu ke rumah para tetangga dan teman-temanku yang baru kembali dari ibadah haji sambil mengucapkan kepada mereka, "Semoga Allah menerima hajimu dan membalas segala usahamu." Akan tetapi, anehnya mereka juga mengucapkan hal yang sama kepadaku. Semoga Allah menerima hajimu dan membalas segala usahamu. Bukankah kami bertemu denganmu pada beberapa tempat ini dan itu pada waktu haji?"

Kebanyakan mereka pun mengatakan hal yang sama kepadaku. Aku terus memikirkan keanehan peristiwa ini. Kemudian dalam mimpiku aku melihat Nabi SAW berkata kepadaku,

"Wahai hamba Allah janganlah engkau heran, sesungguhnya engkau telah menolong seorang yang sengsara dari (golongan) anakku amak aku meminta kepada Allah agar Dia ciptakan seorang malaikat yang serupa bentuknya denganmu untuk menghajikanmu." 

dikutib dari buku CARA NABI MENGHADAPI KESULITAN HIDUP karya Hendra Setiawan.

Read More

BETAPA PENTINGNYA MAULID NABI SAW

20.34.00 0

Sebuah kisah dari saudara kita, begini dia menceritakannya ….

 

Assalamu'alaikum wr wb...

Boleh kiranya ane berbagi kisah kepada antum sekalian. Kisah ini merupakan isi ceramah dari Sayyid Muhammad Abdullah Alkaf (msh muda dan sering hdr di MR) ketika beliau menyampaikan ceramah di acara maulid yang diadakan oleh Saudara kita, Mohammad Safei (pii_doanks) di daerah Industri, dkt Mangga Dua, Jakarta Utara bbrp Minggu lalu.

 

Beliau mengisahkan dua kejadian nyata di kota Salatiga, Jawa Tengah. Dikisahkan disana ada sebuah dusun yg awalnya mayoritas penduduk di dusun tersebut beragama Islam. Namun karena adanya Kristenisasi di daerah itu, berubahlah menjadi dusun Nasrani. Setiap kepala keluarga yg memeluk agama mereka, diberikan uang sejumlah sekian rupiah. Kebiasaan penduduk di sana adalah jika akan dtg bulan Maulid, biasanya warga bersiap2 membuat sebuah boneka besar, di jakarta seperti ondel2, yang berwajah seram. Dusun ini membuat, dusun itu membuat, hanya dusun yang terkristenisasikan ini saja yg tdk berbuat persiapan dikarenakan sdh murtad. Sebuah keluarga merasa tdk seperti thn2 sebelumnya, yg biasanya di dusun tsb warganya juga sibuk mempersiapkan boneka td, akhirnya dia berinisiatif mengatakan kepada kepala dusunnya bhw ia akan mengembalikan uang pemberian dr pihak gereja. Alasannya karena ia (keluarga itu) rindu dengan suasana bulan Maulid. Tdk berapa lama akhirnya para warga di dusun tersebut pun ikut berduyun-duyun melakukan hal yg sama (masuk kembali kepada Islam). Alasannya  simpel, karena rindu suasana bulan Maulid.

 

Kisah kedua masih dari kota Salatiga.. Beliau (Sayyid Muhammad Abdullah Alkaf) mengisahkan ada seorang mu'allaf yang sangat rindu ingin berjumpa dengan Rasulullah dlm keadaan sadar (bukan dlm mimpi). Mu'allaf ini sehari2nya sholat 5 waktu, sholat sunnah, tahajjud, sholawat, zikir dan apa saja ibadah2 demi Allah mengabulkan keinginannya itu. Malam hari diisi dengan tahajjud dan zikir sampai menangis, hingga akhirnya tertidur pulas. Suatu ketika mu'allaf ini bertemu dgn seorang habib di kota itu. Ia menceritakan keinginannya yg sangat besar itu kepada sang habib. Suatu mlm mu'allaf ini seperti biasa tahajjud, kemudian zikir sampai menangis, hingga akhirnya ia tertidur dalam keadaan air matanya msh menempel di pipinya. ketika ia tidur, dtg sesosok lelaki dengan tubuh yg sangat terang benderang. Sesosok lelaki td menghampiri si mu'allaf yg sedang tertidur dan menghapur air mata yg masih menempel di pipinya. Keesoakn harinya, si mu'allaf bertemu dengan habib yg sebelumnya pernah diketemukannya. Si habib bertanya apakah ia sudah bertemu dengan Rasulullah SAW? Si mu'allaf menjawab belum. Namun si habib bilang semalam Rasulullah dating ke kamarmu, menghapus air mata yang masih menempel di pipimu. Kontan saja si mu'allaf lgsg menangis terisak-isak mendengar penjelasan habib itu. Si mu'allaf lgsg duduk di tanah dan merengek-rengek layaknya seorang anak kecil yang ingin mainan, namun tdk dibelikan orang tuanya. Subhanallah. ..

Dari dua kisah di atas, kita bisa menarik kesimpulan. Dari kisah pertama, kita bisa melihat bahwa peringatan Maulid bukanlah sesuatu yang sia-sia seperti yg dikatakan saudara2 kita yg anti Maulid. Sudah terbukti karena rindu suasana Maulid, sebuah dusun yang tadinya sudah terkristenkan, kembali lagi kepada Islam karena rindu suasana di bulan Maulid.


Dari kisah kedua, (sebenarnya ane jg malu mengatakannya) kita bisa menilai apakah kerinduan kita untuk berjumpa Rasulullah, sudah sebesar si mu'allaf tadi? Si mu'allaf yang baru mengenal Islam dan Rasulullah SAW, tapi begitu dahsyat rasa cinta dan rindunya kepada Nabi Kita, Muhammad Al-Musthofa. Bagaimana dengan kita yang sejak lahir sudah terwariskan agama Islam dari orang tua-orang tua kita. Semoga bisa menjadi renungan, khususnya untuk ane. Wallahu A'lam bisshowwab..
Wassalamu a'laikum wr.wb...

 

Sumber : boy_volvo_2@

 

Read More

Teks dan Terjemahan Qasidah Yaa Rabbama

00.20.00 0

 

 

يـَـا رَ بَّ   مَـكَّــة َ  وَ الــصَّـــفَـا بِـمُـحَــــمَّـدٍ

اِغْــفِـرْ   لَـــنَـا  يـَا  سَــا مِــعًـا  لِــدُعَـانَـا

Wahai Pemilik Makkah dan Bukit Shafa, demi Muhammad,

Ampuni dosa kami Wahai Yang Maha Mendengar do'a kami.

 

 

اُ كْـــتُمْ  هَـــوَ  انَ   اِنْ  أَرَ دْ تَ  رِ ضَـــانَ

وَ  احْــذَرْ   تُـــبِـيْــحُ   بــِسِرِّ   نَـا  لِـسِـوَ انَـا

Sembunyikanlah Kecintaan kepada kami apabila engkau menginginkan restu kami (para wali Allah),

Dan jagalah agar kau tak sesumbarkan apa-apa yang kau ketahui dari Kemuliaan kami.

 

Klik untuk melanjutkan baca

 

Read More

Senin, 27 April 2009

Shalat Qabliyah Jumat

21.36.00 0

Shalat  qabliyah jumat hukumnya sunnah. Orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan tidak berdosa orang yang meninggalkannya. Kesunatan ini berdasarkan hadis-hadis shahih, bukan hadits dhoif sebagaimana yang diduga oleh segelintir Orang.

 

A.    Hadis-hadis yang menerangkan Shalat Qabliyah Jum’at

 

1.      Hadits Riwayat Abu dawud

“Dari Ibnu Umar Ra. Bahwasanya ia senantiasa memanjangkan  shalat qabliyah jum’at. Dan ia juga melakukan shalat ba’diyyah  jumat dua rekaat. Ia menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa melakukan hal demikian”. (Nailul authar III/313).

Penilaian para muhadditsin terhadap hadist ini adalah :

Berkata Imam Syaukani: “Menurut Hafiz al-iraqi, hadits Ibnu umar itu isnadnya Sahih”.

Hafiz Ibnu Mulqin dalam kitabnya yang berjudul Ar-risalah berkata :”Isnadnya sahih tanpa ada keraguan”.

Imam Nawawi dalam Al-Khulashah mengatakan :‘Hadits tersebut shohih menurut persyaratan Imam Bukhori. Juga telah dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam shohihnya’.

 

2.      Hadits Riwayat Ibnu Majah

“Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, keduanya berkata : Telah dating Sulaik al-Ghathfani ketika rasulullah tengah berkhutbah. Lalu Nabi bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah shalat dua rekaat sebelum dating kesini?” Dia mejawab : Belum. Nabi Saw. Bersabda: “Shalatlah kamu dua rekaat dan ringkaskanlah shalatmu”(Nailul Authar III/318).

 

Jelas sekali dalam hadits ini bagaimana Rasulallah saw. menganjurkan (pada orang itu) shalat sunnah qabliyyah jum’at dua raka’at sebelum duduk mendengarkan khutbah. Juga dalam menerangkan hadits ini Syeikh Syihabuddin al-Qalyubi (wafat 1070H) mengatakan; bahwa hadits ini nyata dan jelas berkenaan dengan shalat sunnah qabliyah jum’at, bukan shalat tahiyyatul masjid. Hal ini dikarenakan tahiyyatul masjid tidak boleh dikerjakan dirumah atau diluar masjid melainkan harus dikerjakan di masjid.

 

Syeikh Umairoh berkata: Andai ada orang yang mengatakan bahwa yang disabdakan oleh Nabi itu mungkin sholat tahiyyatul masjid, maka dapat dijawab “Tidak Mungkin”. Sebab shalat tahiyyatul masjid tidak dapat dilaku- kan diluar masjid, sedangkan nabi saw. (waktu itu) bertanya; Apakah engkau sudah sholat sebelum (dirumahnya) datang kesini ? (Al-Qalyubi wa Umairoh 1/212).

 

Begitu juga Imam Syaukani ketika mengomentari hadits riwayat Ibnu Majah tersebut mengatakan dengan tegas :

Sabda Nabi saw. ‘sebelum engkau datang kesini’ menunjukkan bahwa sholat dua raka’at itu adalah sunnah qabliyyah jum’at dan bukan sholat sunnah tahiyyatul masjid“.(Nailul Authar III/318)

Mengenai derajat hadits riwayat Ibnu Majah itu Imam Syaukani berkata ; ‘Hadits Ibnu Majah ini perawi-perawinya adalah orang kepercayaan’. Begitu juga Hafidz al-Iraqi berkata: ‘Hadits Ibnu Majah ini adalah hadits shohih’.

 

3.      Hadits riwayat Bukhori dan Muslim

“Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni, ia berkata; Rasulallah saw. bersabda: ‘Antara dua adzan itu terdapat shalat’”. Menurut para ulama yang dimaksud antara dua adzan ialah antara adzan dan iqamah.

Mengenai hadits ini tidak ada seorang ulamapun yang meragukan keshohih- annya karena dia disamping diriwayatkan oleh Bukhori Muslim juga diriwayat kan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dalam kitab Musnadnya. Dari hadits ini saja kita sudah dapat memahami bahwa Nabi saw. menganjurkan supaya diantara adzan dan iqamah itu dilakukan sholat sunnah dahulu, termasuk dalam katergori ini sholat sunnah qabliyah jum’at. Tetapi nyatanya para golongan pengingkar tidak mengamalkan amalan sunnah ini karena mereka anggap amalan bid’ah.

 

4.      Riwayat dalam sunan Turmudzi II/18:

“Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya beliau melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebanyak empat raka’at dan sholat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula”.

Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat Nabi saw. yang utama dan tertua, dipercayai oleh Nabi sebagai pembawa amanah sehingga beliau selalu dekat dengan nabi saw. Beliau wafat pada tahun 32 H. Kalau seorang sahabat Nabi yang utama dan selalu dekat dengan beliau saw. mengamal- kan suatu ibadah, maka tentu ibadahnya itu diambil dari sunnah Nabi saw.

Penulis kitab Hujjatu Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah setelah mengutip riwayat Abdullah bin Mas’ud tersebut mengatakan: “Secara dhohir (lahiriyah) apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Mas’ud itu adalah berdasarkan petunjuk langsung dari Nabi Muhammad saw.”

Dalam kitab Sunan Turmudzi itu dikatakan pula bahwa Imam Sufyan ats-Tsauri dan Ibnul Mubarak beramal sebagaimana yang diamalkan oleh Abdullah bin Mas’ud ( Al-Majmu’ 1V/10).

 

5.      Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Thabrani:

“Dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, Rasulallah saw.. bersabda : ‘Tidak ada satupun sholat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “.

Menurut kandungan hadits ini jelas bahwa disunnahkan juga shalat qabliyyah jum’at sebelum sholat fardhu jum’at dikerjakan.

Mengenai derajat hadits ini Imam Hafidz as-Suyuthi mengatakan : ‘Ini adalah hadits shohih’ dan Ibnu Hibban berkata ; ‘Hadits ini adalah shohih’. Sedang- kan Syeikh al-Kurdi berkata: “Dalil yang paling kuat untuk dijadikan pegang- an dalam hal disyariatkannya sholat sunnah dua raka’at qabliyyah jum’at adalah hadits yang dipandang shohih oleh Ibnu Hibban yakni hadits Abdullah bin Zubair yang marfu’ (bersambung sanadnya sampai kepada Nabi saw.) yang artinya: ‘Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “.

Demikianlah beberapa hadits yang shohih diatas sebagai dalil disunnah- kannya sholat qabliyyah jum’at.

 

B.     Menurut Ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i

 

Sedangkan kesimpulan beberapa ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i tentang hukum sholat sunnah qabliyyah jum’at yang tertulis dalam kitab-kitab mereka ialah :

1.      Hasiyah al-Bajuri 1/137 :

“Shalat jum’at itu sama dengan shalat Dhuhur dalam perkara yang disunnahkan untuknya. Maka disunnahkan sebelum jum’at itu empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

 

2.      Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Muhazzab 1V/9 :

“Disunnahkan shalat sebelum dan sesudah jum’at. Minimalnya adalah dua raka’at qabliyyah dan dua raka’at ba’diyyah (setelah sholat jum’at). Dan yang lebih sempurna adalah empat raka’at qabliyyah dan empat raka’at ba’diyyah’.

 

3.      Iqna’ oleh Syeikh Khatib Syarbini 1/99 :

“Jum’at itu sama seperti shalat Dhuhur.Disunnahkan sebelumnya empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

 

4.      Imam Nawawi  dalam Minhajut Thalibin :

“Disunnahkan shalat sebelum Jum’at sebagaimana shalat sebelum Dzuhur”.

Begitu juga masih banyak pandangan ulama pakar berbagai madzhab mengenai sunnahnya sholat qabliyyah jum’at ini.

 

Dengan keterangan-keterang an singkat mengenai kesunnahan sholat qabliyyah jum’at, kita akan memahami bahwa ini semua adalah sunnah Rasulallah saw., bukan sebagai amalan bid’ah. Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah swt.

 

http://salafytobat. wordpress. com

 

Read More

Naskah Lengkap Pidato Ahmadinejad (Presiden Iran) Pada Konfrensi Anti

00.14.00 0
http://www.youtube. com/watch? v=LL5OsaVYz1I& feature=PlayList &p=010E8612FF02B B29&index= 0&playnext= 1


Bismillahirrahmanir rahim

Segala puji dan syukur khusus milik Allah Yang Adil, Pengasih dan Yang
Menginginkan Kebaikan Hamba-Nya.

Salam Allah kepada para nabi ilahi mulai dari Nabi Adam hingga Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan pamungkas para nabi Muhammad saw. Mereka semua
adalah penyeru monoteisme, persaudaraan, cinta, kehormatan manusia dan
keadilan.

Pimpinan sidang,

Sekjen PBB,

Komisi Tinggi HAM,

Ibu dan bapak,

Kita berkumpul di sini guna melanjutkan konferensi anti rasisme Durban dengan membahas kondisi kekinian dan solusi praktis dalam perjuangan suci dan manusiawi ini. Dalam peristiwa di beberapa abad terakhir telah terjadi banyak kezaliman besar terhadap umat manusia. Di abad pertengahan para ilmuwan dihukum mati. Setelah itu masuk masa perbudakan dan pemburuan manusia tak berdosa lalu memisahkan mereka dari keluarganya dengan mengirimkan mereka ke Eropa dan Amerika dalam kondisi sangat buruk bila dibandingkan jutaan manusia lainnya.

Periode kegelapan yang dibarengi oleh penjajahan berbagai daerah disertai penjarahan kekayaan alam dan pembantaian serta mengungsikan dengan paksa warga tak berdosa. Bertahun-tahun lewat bangsa-bangsa bangkit untuk mengusir para penjajah lalu mendirikan pemerintah independen dan nasional dengan nyawa jutaan manusia.

Gila kekuasaan dalam waktu singkat memaksakan dua perang besar di Eropa dan sebagian dari Asia dan Afrika. Perang yang hasilnya mengorbankan ratusan juta nyawa manusia dan hancurnya lahan-lahan tanah-tanah subur. Mereka yang menang dalam perang menganggap dirinya sebagai jagoan dan pemenang dunia sementara bangsa-bangsa lainnya dipandang sebagai pecundang. Mereka lalu membuat undang-undang dan sistem yang zalim, tidak peduli dan bahkan menistakan hak-hak bangsa lain.

Ibu dan bapak,

Pandang Dewan Keamanan PBB sebagai warisan Perang Dunia I dan II. Dengan logika apa mereka mendapatkan keistimewaan dan hak veeto? Nilai-nilai kemanusiaan dan ilahi seperti apa yang bisa menerima logika ini? Dengan keadilan? Dengan persamaan di hadapan hukum? Dengan kehormatan manusia? Atau diskriminasi, ketidakadilan, pelanggaran HAM dan ancaman bagi mayoritas bangsa dan negara di dunia? Ini kondisi dewan tertinggi dan referensi pengambilan keputusan bagi perdamaian dan keamanan dunia! Ketika diskriminasi ada dan sumber hukum tidak lagi keadilan dan kebenaran, tapi arogansi dan kekuatan, bagaimana dapat diharapkan terciptanya keadilan dan perdamaian? Gila kekuasaan dan egoisme sumber rasisme, diskriminasi, agresi dan kezaliman. Sekalipun kini kebanyakan orang-orang rasis juga ikut-ikutan mengecam rasisme dalam slogan dan ucapan mereka, namun ketika beberapa negara kuat punya hak berdasarkan kepentingannya mengambil keputusan untuk negara-negara lain, mereka dengan mudah menginjak-injak hukum dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan hal itu telah dilakukan oleh mereka.

Setelah Perang Dunia II dengan alasan orang-orang Yahudi menjadi korban dalam peristiwa holocaust dan dengan agresi mereka mengungsikan sebuah bangsa dan mereka mengirimkan orang-orang Yahudi dari Eropa, Amerika dan dari berbagai negara di dunia tinggal di daerah itu. Mereka akhirnya mendirikan pemerintah yang mutlak berasaskan rasisme di Palestina pendudukan. Sejatinya, alasan untuk menebus kerugian rasisme di Eropa, mereka mendirikan rasisme paling kejam di tempat lain, yaitu Palestina.

Dewan Keamanan PBB mengakui pemerintah perampok ini dan selama 60 tahun membelanya serta memberikan kesempatan rezim ini untuk melakukan segala bentuk kejahatan. Lebih buruk dari ini, sejumlah negara Barat dan Amerika merasa berkewajiban untuk membela para rasisme pembantai manusia. Ketika manusia yang masih memiliki hati nurani bersih menyaksikan pengeboman dan pembantaian yang terjadi di Gaza dan mengecam aksi tersebut, mereka malah membela para penjahat. Sebelum itu juga mereka memilih diam di hadapan segala terbongkarnya kejahatan yang dilakukan rezim ini dan mendukungnya.

Saudara-saudara yang mulia, ibu dan bapak,

Apa alasan di balik perang terakhir seperti serangan Amerika ke Irak dan pengiriman besar-besaran tentara ke Afganistan? Apa alasannya selain arogansi pemerintah Amerika waktu itu, tekanan para pemodal dan penguasa untuk melebarkan pengaruh dan hegemoni, menjamin kepentingan para produsen senjata, penghancuran sebuah peradaban ribuan tahun, menghancurkan bahaya potensial dan aktual negara-negara regional terhadap Rezim Zionis Israel dan menjarah sumber-sumber energi Irak? Jujur saja, mengapa ada satu juta orang tewas dan cidera dan jutaan lainnya harus mengungsi? Jujur saja, apakah serangan ke Irak dengan rencana Rezim Zionis Israel dan sekutu mereka di pemerintah Amerika waktu itu yang di satu sisi bersandar pada kekuasaan dan di sisi lainnya bersandar pada para pemilik perusahaan senjata? Apakah dengan mengirimkan pasukan ke Afganistan, perdamaian, keamanan, ketenangan dan kesejahteraan telah kembali di negara ini?

Amerika dan sekutunya tidak mampu bahkan hanya untuk mencegah produksi narkotika. Kehadiran mereka di Afganistan kini malah membuat produksinya meningkat berkali-kali lipat!

Pertanyaan pentingnya adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dan sekutunya waktu itu? Apakah mereka menjadi wakil-wakil dunia? Apakah mereka pilihan bangsa-bangsa di dunia? Apakah rakyat di dunia mewakilkan kepada mereka untuk mengintervensi seluruh dunia (tentunya mereka lebih banyak melakukan intervensi di kawasan kami)? Apakah aksi-aksi pendudukan Irak dan Afganistan bukan bukti dari arogansi, rasisme, diskriminasi, penistaan kehormatan dan kemerdekaan bangsa-bangsa?

Ibu dan bapak,

Siapa penanggung jawab ekonomi dunia setelah terjadi krisis ekonomi dunia? Krisis bermula dari mana? Dari Afrika, Asia atau bermula dari Amerika yang kemudian menyebar ke Eropa dan sekutunya!

Cukup lama mereka memaksakan undang-undang dan peraturan tidak adil ekonomi dengan kekuatan politik dalam interaksi politik dan intenasional. Mereka menetapkan sistem moneter dan keuangan tanpa ada pengawasan internasional. Mereka memaksa seluruh negara dan bangsa di dunia untuk tidak ikut campur dalam proses dan pengambilan kebijakan. Mereka bahkan tidak pernah memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan pengawasan. Dengan meminggirkan moral dalam berbagai hubungan, mereka membuat undang-undang dan peraturan yang menguntungkan sebuah kelompok penguasa dan kaya. Dengan mendefinisikan sendiri pasar bebas dan persaingan, mereka berhasil menjegal kesempatan pihak lain memindahkan masalah yang dimilikinya ke pihak lain.

Kini puncak krisis puluhan ribu miliar hutang dan ribuan miliar defisit anggaran telah kembali kepada mereka sendiri.

Kini untuk memperbaiki kondisi mereka mulai menyuntikkan ratusan miliar tanpa pendukung dari kantong rakyat Amerika sendiri dan dari seluruh dunia kepada bank-bank, perusahaan-perusaha an besar dan pasar moneter yang hampir bangkrut. Dengan cara ini mereka kembali membuat rakyatnya semakin banyak hutan dan masalah menjadi semakin kompleks.

Mereka hanya memikirkan kekuasaannya saja. Bagi mereka masyarakat internasional, bahkan rakyat mereka sendiri tidak bernilai.

Pimpinan sidang, ibu dan bapak,

Akar asli rasisme kembali pada ketidaktahuan akan hakikat manusia sebagai makhluk terpilih dan menyimpang dan jalur kehidupan manusia dan tugas manusia dalam penciptaan. Lalai dari penyembahaan secara sadar kepada Allah dan pemikiran dalam filsafat kehidupan dan jalur kesempurnaan manusia yang berasal dari hasil alami akibat komitmen terhadap nilai-nilai ilahi dan manusiawi. Semua ini menyebabkan tataran cara pandang seorang manusia menjadi turun yang membuatnya hanya memikirkan kepentingan terbatas dan fana sebagai prinsip dalam berlaku. Dengan demikian inti kekuatan yang memiliki sifat setan telah terbentuk. Dengan menghapus kesempatan secara adil bagi pertumbuhan orang lain ia berusaha mengembangkan diri. Sebagaimana dalam bentuk terburuknya berubah menjadi rasisme yang tidak lagi memiliki kekangan dan kini menjadi faktor paling berbahaya yang mengancam perdamaian dunia dan menutup jalan terciptanya kehidapan damai.

Tidak ragu lagi bahwa rasisme harus dinilai sebagai simbol kebodohan dalam sejarah dan tanda-tanda kekolotan di hadapan pertumbuhan manusia umumnya. Dari sini diharapkan kita mencari pengejawantahan rasisme dalam penyebaran kondisi kemiskinan akan ilmu dan ketiadaan pemahaman bagi masyarakat.

Oleh karenanya, solusi asli dalam memerangi fenomena ini adalah menyebarkan pemahaman masyarakat dan memperdalam pemahaman mereka mengenai filsafat keberadaan manusia dan hakikat dunia dengan fokus manusia. Hasilnya adalah kembalinya manusia kepada nilai-nilai spiritual, moral, keutamaan manusia dan kecenderungan kepada Allah. Masyarakat internasional harus dalam sebuah gerakan universal budaya demi menjelaskan lebih luas lagi kepada masyarakat yang terkena penyakit ini dan tentunya mereka terkebelakang. Bila ini dilakukan simbol keburukan dan kekotoran ini bakal tergerus dengan cepat.

Saudara-saudara yang terhormat,

Kini masyarakat internasional menghadapi semacam rasisme yang keburukannya merusak citra manusia di awal mileniuk ketiga dan mempermalukan umat manusia.

Zionisme Internasional simbol mutlak rasisme yang berbohong atas nama agama dan memanfaatkan simpati keagamaan demi menyembunyikan wajah buruknya dari orang-orang yang tidak punya informasi. Namun yang harus diperhatikan dengan serius adalah upaya sebagian kekuatan besar dan pemilik kepentingann luas di dunia dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi, pengaruh politik dan media berusaha sekuat tenaga mendukung Rezim Zionis Israel dan mengurangi keburukannya. Di sini sudah bukan masalah kebodohan!

Oleh karenanya, tidak boleh mencukupkan diri dengan aksi-aksi budaya untuk melawan fenomena buruk ini, tapi yang harus dilakukan adalah mengakhiri penyalahgunaan Israel dan para pendukungnya akan lembaga-lembaga internasional sebagai alat politiknya. Dengan menghormati keinginan bangsa-bangsa lain dan memperkuat tekad negara-negara untuk mengikis habis rasisme ini serta berani mengambil langkah memperbaiki hubungan internasional.

Tidak ragu lagi kalian semua tahu ada upaya besar kekuatan-kekuatan dunia untuk menyelewengkan tugas penting ini dalam pertemuan ini. Patut disayangkan bahwa diplomasi dukungan terhadap Zionis Israel memiliki arti ikut serta secara transparan dalam setiap aksi kejahatan dan ini menambah tanggung jawab wakil-wakil terhormat yang hadir untuk membongkar aksi anti manusia dan segera memperbaiki hubungan dan perilaku. Harus diketahui bahwa mengenyampingkan kapasitas besar dunia seperti konferensi ini merupakan bukti asli membantu berlanjutnya keberadaan rasisme paling buruk. Konsekwensi membela HAM saat ini pertama adalah membela hak bangsa-bangsa untuk bebas dalam mengambil keputusan penting dunia tanpa campur tangan pihak-pihak lain dan kedua, harus melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dan hubungan internasional.

Mencermati hal ini, konferensi ini menjadi ujian besar dan opini dunia hari ini dan esok akan menilai apa yang kita lakukan.

Pimpinan sidang, ibu dan bapak,

Kondisi dunia dengan cepat tengah mengarah pada perubahan prinsip. Relasi kekuatan tampak sangat rapuh. Suara patahnya tulang punggung kezaliman dunia telah terdengar. Struktur politik dan ekonomi makro tengah menuju kehancurannya. Krisis politik dan keamanan semakin dalam dan krisis ekonomi yang semakin meluas dan tidak ada secercah harapan untuk untuk memperbaikinya. Berbagai dimensi baik kuantitas dan kualitas transformasi di berbagai bidang untuk maju sangat menakjubkan. Saya berkali-kali menekankan agar kembali dari jalur salah dalam mengelola dunia saat ini dan memperingatkan bila terlambat menyikapi masalah ini. Kini dalam konferensi internasional tak ternilai kepada kalian dan setiap pemimpin, pemikir dan kepada semua bangsa di dunia yang haus akan perdamaian, kebebasan, kemajuan dan kesejahteraan saya ingin mengatakan bahwa pengelolaan tidak adil yang menguasai dunia telah berakhir!

Kebuntuan ini tidak dapat dihindarkan karena muncul dari logika pengelolaan yang bersumber dari pemaksaan zalim. Karena logika gerakan dunia merupakan gerakan transenden, punya tujuan, manusia sebagai fokus dan kecenderungan kepada Allah. Gerakan yang akan melawan setiap kebijakan dan program yang tidak memihak kepentingan bangsa-bangsa dunia. Kemenangan kebenaran atas kebatilan dan masa depan cerah manusia berdasarkan sistem dunia yang adil merupakan janji Allah dan para nabi, bahkan harapan seluruh masyarakat dan generasi. Terciptanya masa depan seperti ini merupakan konsekwensi dari kebijaksanaan dalam penciptaan dan menjadi kepercayaan semua hati orang yang percaya kepada Allah dan posisi tak ternilai manusia.

Pembentukan masyarakat dunia praktis memungkinkan terciptanya sistem bersama dunia dan dengan ikutnya para ilmuwan, para pemimpin dan masyarakat dunia untuk ikut serta secara aktif dan adil dalam pengambilan keputusan makro dan prinsip merupakan jalur pasti dari tujuan besar ini. Kini kapasitas keilmuan, teknik, dan teknologi informasi dan komunikasi mampu membentuk pemahaman bersama dan luas dari masyarakat dunia dan sebagai sarana bagi terciptanya satu sistem bersama. Kini tanggung jawab besar ini berada di pundak para pendidik, ilmuwan dan negarawan seluruh dunia yang percaya akan jalan pasti ini mampu memainkan peran historisnya. Saatnya saya ingin menekankan satu hakikat bahwa Kapitalisme Barat sama dengan Komunisme telah berakhir karena tidak mampu melihat manusia sebagai apa adanya dan berusaha untuk memaksakan jalan dan tujuan yang diciptakan untuk manusia. Ketimbang memperhatikan nilai-nilai manusia dan ilahi, keadilan, kebebasan cinta dan persaudaraan, malah menjadikan persaingan keras guna meraih kepentingan materi, individu dan kelompok sebagai prinsip hidupnya.

Kini dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan memahami keharusan mengubah jalan dan kondisi saat ini, mari kita semua bertekad untuk berusaha di segala bidang. Sekaitan dengan hal ini dan sebagai pembicaraan terakhir, saya mengajak semua untuk memperhatikan dua poin penting:

1. Perubahan kondisi dunia dan itu pasti bisa dilakukan, namun perlu diketahui bahwa hal ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama seluruh negara dan bangsa. Oleh karenananya, harus memanfaatkan seluruh kapasitas yang ada untuk kerjasama internasional. Kehadiran saya dalam konferensi ini sebagai penghormatan atas masalah penting begitu juga masalah HAM dan pembelaan hak-hak bangsa dalam menghadapi fenomena buruk rasisme bersama kalian para ilmuwan.

2. Mencermati tidak berfungsinya sistem-sistem yang ada dan relasi politik, ekonomi, keamanan dan budaya internasional perlu melakukan perubahan dalam struktur yang ada dengan memperhatikan nilai-nilai ilahi dan manusiawi, analisa yang benar dan realistis mengenai manusia, berdasarkan keadilan dan memberikan nilai kepada hak semua manusia di seluruh dunia, para hegemoni harus mengakui kesalahan sebelumnya dan mengubah cara berpikir dan berlaku. Sekaitan dengan masalah ini, perubahan segera Dewan Keamanan PBB, menghapus keistimewaan diskriminatif hak veto, perubahan sistem moneter dan keuangan dunia harus segera dijadikan agenda untuk dibicarakan. Jelas, tidak memahami pentingnya perubahan segera sama dengan biaya lebih besar perubahaan itu sendiri.

Saudara-saudara saya yang terhormat,

Ketahuilah, gerakan menuju keadilan dan kemulian manusia bak gerak cepat dalam arus air. Jangan sampai kita melupakan eliksir cinta. Kepastian masa depan cerah bagi manusia merupakan modal besar yang mampu membuat kita semakin mengerti dan berharap untuk berusaha menciptakan dunia yang penuh dengan cinta, nikmat, tidak ada lagi kemiskinan, semua mendapat rahmat Allah dalam kepemimpinan manusia sempurna. Mari kita berusaha untuk memiliki saham dalam masalah penting ini!

Dengan harapan akan hari cerah dan indah!

Kepada pemimpin sidang, Sekjen PBB dan kepada kalian semua yang mendengarkan pidato ini, saya mengucapkan terima kasih banyak.

Semoga sukses dan tetap jaya.

Sumber: http://swaramuslim. com/berita/ more.php? id=5793_0_ 12_0_M68














Your Ad Here






Read More

Kamis, 23 April 2009

HUKUM MAJELIS DZIKIR DAN DZIKIR BERSAMA

01.46.00 0

Allah berfirman :
"DAN SABARKAN DIRIMU UNTUK TETAP BERSAMA ORANG ORANG YG
BERDZIKIR DAN BERDOA KEPADA TUHAN MEREKA DI PAGI HARI DAN SORE
SEMATA MATA HANYA MENGINGINKAN RIDHA ALLAH, DAN JANGAN KAU
PALINGKAN WAJAHMU DARI MEREKA KARENA MENGHENDAKI KEDUNIAWIAN,
DAN JANGAN TAATI ORANG ORANG YG KAMI BUAT MEREKA LUPA DARI
MENGINGAT KAMI………….” (QSAl Kahfi 28)

Berkata Imam Attabari : “Tenangkan dirimu wahai Muhammad bersama sahabat
sahabatmu yang duduk berdzikir dan berdoa kepada Allah di pagi hari dan sore hari,
mereka dengan bertasbih, tahmid, tahlil, doa doa dan amal amal shalih dengan shalat
wajib dan lainnya, yang mereka itu hanya menginginkan ridho Allah swt bukan
menginginkan keduniawian” (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 234)

Tentunya ucapan diatas menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa yang
dimaksud ayat itu adalah orang yang shalat, karena mustahil pula Allah mengatakan
pada nabi saw untuk sabar duduk dengan orang yang shalat berjamaah, karena shalat
adalah fardhu, namun perintah “duduk bersabar” disini tentunya adalah dalam hal hal
yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang.

Dari Abdurrahman bin sahl ra, bahwa ayat ini turun sedang Nabi saw sedang di salah
satu rumahnya, maka beliau saw keluar dan menemukan sebuah kelompok yang
sedang berdzikir kepada Allah swt dari kaum dhuafa, maka beliau saw duduk bersama
berkata seraya berkata : Alhamdulillah… yang telah menjadikan pada ummatku yang
aku diperintahkan untuk bersabar dan duduk bersama mereka” riwayat Imam Tabrani
dan periwayatnya shahih (Majmu’ zawaid Juz 7 hal 21)

Sabda Rasulullah saw : “akan tahu nanti dihari kiamat siapakah ahlulkaram (orang
orang mulia)”, maka para sahabat bertanya : siapakah mereka wahai rasulullah?,
Rasul saw menjawab : :”majelis majelis dzikir di masjid masjid” (Shahih Ibn Hibban
hadits no.816)

Sabda Rasulullah saw : “sungguh Allah memiliki malaikat yang beredar dimuka bumi
mengikuti dan menghadiri majelis majelis dzikir, bila mereka menemukannya maka
mereka berkumpul dan berdesakan hingga memenuhi antara hadirin hingga langit
dunia, bila majelis selesai maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan
Allah bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : “darimana kalian?” mereka
menjawab : kami datang dari hamba hamba Mu, mereka berdoa padamu, bertasbih
padaMu, bertahlil padaMu, bertahmid pada Mu, bertakbir pada Mu, dan meminta
kepada Mu,
 Maka Allah bertanya : “Apa yang mereka minta?”, Malaikat berkata : mereka meminta sorga, Allah berkata : apakah mereka telah melihat sorgaku?, Malaikat menjawab :
tidak, Allah berkata : “Bagaimana bila mereka melihatnya”. Malaikat berkata : mereka
meminta perlindungan Mu, Allah berkata : “mereka meminta perlindungan dari apa?”,
Malaikat berkata : “dari Api neraka”, Allah berkata : “apakah mereka telah melihat
nerakaku?”, Malaikat menjawab tidak, Allah berkata : Bagaimana kalau mereka melihat
neraka Ku. Malaikat berkata : mereka beristighfar pada Mu, Allah berkata : “sudah
kuampuni mereka, sudah kuberi permintaan mereka, dan sudah kulindungi mereka dari
apa apa yang mereka minta perlindungan darinya, malaikat berkata : “wahai Allah,
diantara mereka ada si fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama
mereka, Allah berkata : baginya pengampunanku, dan mereka (ahlu dzikir) adalah
kaum yang tidak ada yang dihinakan siapa siapa yang duduk bersama mereka” (shahih
Muslim hadits no.2689),

Perhatikan ucapan Allah yang diakhir hadits qudsiy diatas : dan mereka (ahlu dzikir)
adalah “kaum yang tak dihinakan siapa siapa yang duduk bersama mereka”, lalu hadits
semakna pada Shahih Bukhari hadits no.6045.

Anda alergi dengan orang dzikir berpakaian putih?, kenapa?, pakaian putih adalah
sunnah nabi saw, pakaian putih adalah pakaian yang paling disenangi rasul saw, anda
alergi dengan sunnah nabi saw?, sabda Rasul saw : "barangsiapa yang tak suka
dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku" Shahih Muslim hadits no.1401,
shahih Bukhari hadits no,4776).

Anda alergi dengan Bid'ah hasanah?, anda bertentangan dengan Nabi saw, beliau
bersabda : "barangsiapa yang membuat buat hal baru dalam islam berupa kebaikan
maka baginya pahalanya dan pahala orang orang yang mengamalkannya, barangsiapa
yang membuat buat hal baru dalam islam berupa kejahatan maka baginya dosanya
dan dosa orang orang yang mengamalkannya.". (shahih Muslim hadits no.1017).

(Diambil dari Kitab Kenalilah Akidahmu Karangan Al Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa)

Read More

TABARRUK, JIMAT

00.48.00 0

Banyak orang yang keliru memahami makna hakikat tabarruk dengan Nabi Muhammad
saw, peninggalan-peninggalannya saw, dan para pewarisnya yakni para ulama, para
kyai dan para wali dan shalihin. Karena hakekat yang belum mereka pahami, mereka
berani menilai kafir (sesat) atau musyrik terhadap mereka yang bertabarruk pada Nabi
saw atau ulama.

Mengenai azimat (Ruqyyat) dengan huruf arab merupakan hal yang diperbolehkan,
selama itu tidak menduakan Allah swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan
tulisan ayat atau doa disebutkan pada kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir
Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin
mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata mata adalah bertabarruk
(mengambil berkah) dari ayat ayat Alqur’an.

Mengenai benda-benda keramat, maka ini perlu penjelasan yang sejelas jelasnya,
bahwa benda benda keramat itu tak bisa membawa manfaat atau mudharrat, namun
mungkin saja digunakan Tabarrukan (mengambil berkah) dari pemiliknya dahulu,
misalnya ia seorang yang shalih, maka sebagaimana diriwayatkan :

- Para sahabat seakan akan hampir saling berkelahi saat berdesakan berebutan air
bekas wudhunya Rasulullah saw (Shahih Bukhari Hadits no. 186),

- Allah swt menjelaskan bahwa ketika Ya’qub as dalam keadaan buta, lalu
dilemparkanlah ke wajahnya pakaian Yusuf as, maka iapun melihat, sebagaimana
Allah menceritakannya dalam firman Nya SWT :
“(Berkata Yusuf as pada kakak kakaknya) PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU
INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI
BUTANYA” (QS Yusuf 93), dan pula ayat : “MAKA KETIKA DATANG PADANYA
KABAR GEMBIRA ITU, DAN DILEMPARKAN PADA WAJAHNYA (pakaian Yusuf
as) MAKA IA (Ya’qub as) SEMBUH DARI KEBUTAANNYA” (QS Yusuf 96).
Ini merupakan dalil Alqur’an, bahwa benda/pakaian orang orang shalih dapat
menjadi perantara kesembuhan dengan izin Allah tentunya, kita bertanya mengapa
Allah sebutkan ayat sedemikian jelasnya?, apa perlunya menyebutkan sorban yusuf
dengan ucapannya : “PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU
LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA” .
Untuk apa disebutkan masalah baju yang dilemparkan kewajah ayahnya?, agar kita
memahami bahwa Allah SWT memuliakan benda benda yang pernah bersentuhan
dengan tubuh hamba hamba Nya yang shalih. kita akan lihat dalil dalil lainnya.

- Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar shiddiq ra menjadikan baju
beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yang sakit maka ia mencelupkan baju
Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yang sakit (shahih Muslim hadits
no.2069).

- Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai berkah untuk
pengobatan, sebagaimana sabda beliau : “Dengan Nama Allah atas tanah bumi
kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada kami, dengan
izin tuhan kami” (shahih Bukhari hadits no.5413), ucapan beliau saw : “demi air liur
sebagian dari kami” menunjukkan bahwa air liur orang mukmin dapat
menyembuhkan penyakit, dengan izin Allah swt tentunya, sebagaimana dokter pun
dapat menyembuhkan, namun dengan izin Allah pula tentunya, hadits ini
menjelaskan bahwa rasul saw bertabarruk dengan air liur mukminin bahkan tanah
bumi, menunjukkan bahwa pada hakikatnya seluruh ala mini membawa keberkahan
dari Allah swt.

- Seorang sahabat meminta Rasul saw shalat dirumahnya agar kemudian ia akan
menjadikan bekas tempat shalat beliau saw itu mushollah dirumahnya, maka Rasul
saw datang kerumah orang itu dan bertanya : “dimana tempat yang kau inginkan
aku shalat?”. Demikian para sahabat bertabarruk dengan bekas tempat shalatnya
Rasul saw hingga dijadikan musholla (Shahih Bukhari hadits no.1130)

- Nabi Musa as ketika akan wafat ia meminta didekatkan ke wilayah suci di palestina,
menunjukkan bahwa Musa as ingin dimakamkan dengan mengambil berkah pada
tempat suci (shahih Bukhari hadits no.1274).

- Allah memuji Nabi saw dan Umar bin Khattab ra yang menjadikan Maqam Ibrahim
as (bukan makamnya, tetapi tempat ibrahim as berdiri dan berdoa di depan ka’bah
yang dinamakan Maqam Ibrahim as) sebagai tempat shalat (musholla),
sebagaimana firman Nya : “Dan jadikanlah tempat berdoanya Ibrahim sebagai
tempat shalat” (QS Al Imran 97), maka jelaslah bahwa Allah swt memuliakan
tempat hamba hamba Nya berdoa, bahkan Rasul saw pun bertabarruk dengan
tempat berdoanya Ibrahim as, dan Allah memuji perbuatan itu.

- Diriwayatkan ketika Rasul saw barusaja mendapat hadiah selendang pakaian
bagus dari seorang wanita tua, lalu datang pula orang lain yang segera memintanya
selagi pakaian itu dipakai oleh Rasul saw, maka riuhlah para sahabat lainnya
menegur si peminta, maka sahabat itu berkata : “aku memintanya karena
mengharapkan keberkahannya ketika dipakai oleh Nabi saw dan kuinginkan untuk
kafanku nanti” (Shahih Bukhari hadits no.5689), demikian cintanya para sahabat
pada Nabinya saw, sampai kain kafanpun mereka ingin yang bekas sentuhan tubuh
Nabi Muhammad saw.

- Sayyidina Umar bin Khattab ra ketika ia telah dihadapan sakratulmaut, Yaitu
sebuah serangan pedang yang merobek perutnya dengan luka yang sangat lebar,
beliau tersungkur roboh dan mulai tersengal sengal beliau berkata kepada putranya
(Abdullah bin Umar ra), "Pergilah pada ummulmukminin, katakan padanya aku
berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan
disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra", maka ketika Ummulmukminin telah
mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : "Tidak ada yang lebih kupentingkan
daripada mendapat tempat di pembaringan itu” (dimakamkan disamping makam
Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.1328). Dihadapan Umar bin Khattab ra
Kuburan Nabi saw mempunyai arti yang sangat Agung, hingga kuburannya pun
ingin disebelah kuburan Nabi saw, bahkan ia berkata : "Tidak ada yang lebih
kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu”

- Demikian pula Abubakar shiddiq ra, yang saat Rasul saw wafat maka ia membuka
kain penutup wajah Nabi saw lalu memeluknya dengan derai tangis seraya
menciumi tubuh beliau saw dan berkata : “Demi ayahku, dan engkau dan ibuku
wahai Rasulullah.., Tiada akan Allah jadikan dua kematian atasmu, maka kematian
yang telah dituliskan Allah untukmu kini telah kau lewati”. (Shahih Bukhari hadits
no.1184, 4187).

- Salim bin Abdullah ra melakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka
ketika ditanya ia berkata bahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata
ayahku bahwa Rasulullah saw shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar
ra pun melakukannya. (Shahih Bukhari hadits no.469). Demikianlah keadaan para
sahabat Rasul saw, bagi mereka tempat-tempat yang pernah disentuh oleh Tubuh
Muhammad saw tetap mulia walau telah diinjak ribuan kaki, mereka mencari
keberkahan dengan shalat pula ditempat itu, demikian pengagungan mereka
terhadap sang Nabi saw.

- Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat
engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata :
Kulihat Rasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480).

- Sebagaimana riwayat Sa’ib ra, : "aku diajak oleh bibiku kepada Rasul saw, seraya
berkata : Wahai Rasulullah.., keponakanku sakit.., maka Rasul saw mengusap
kepalaku dan mendoakan keberkahan padaku, lalu beliau berwudhu, lalu aku
meminum air dari bekas wudhu beliau saw, lalu aku berdiri dibelakang beliau dan
kulihat Tanda Kenabian beliau saw" (Shahih Muslim hadits no.2345).

- Riwayat lain ketika dikatakan pada Ubaidah ra bahwa kami memiliki rambut Rasul
saw, maka ia berkata: “Kalau aku memiliki sehelai rambut beliau saw, maka itu
lebih berharga bagiku dari dunia dan segala isinya” (Shahih Bukhari hadits no.168).
demikianlah mulianya sehelai rambut Nabi saw dimata sahabat, lebih agung dari
dunia dan segala isinya.

- Diriwayatkan oleh Abi Jahiifah dari ayahnya, bahwa para sahabat berebutan air
bekas wudhu Rasul saw dan mengusap2kannya ke wajah dan kedua tangan
mereka, dan mereka yang tak mendapatkannya maka mereka mengusap dari
basahan tubuh sahabat lainnya yang sudah terkena bekas air wudhu Rasul saw
lalu mengusapkan ke wajah dan tangan mereka” (Shahih Bukhari hadits no.369,
demikian juga pada Shahih Bukhari hadits no.5521, dan pada Shahih Muslim hadits
no.503 dengan riwayat yang banyak).

- Diriwayatkan ketika Anas bin malik ra dalam detik detik sakratulmaut ia yang
memang telah menyimpan sebuah botol berisi keringat Rasul saw dan beberapa
helai rambut Rasul saw, maka ketika ia hampir wafat ia berwasiat agar botol itu
disertakan bersamanya dalam kafan dan hanut nya (shahih Bukhari hadits no..5925)

Tampaknya kalau mereka ini hidup di zaman sekarang, tentulah para sahabat ini
sudah dikatakan musyrik, tentu Abubakar sudah dikatakan musyrik karena menangisi
dan memeluk tubuh Rasul saw dan berbicara pada jenazah beliau saw

Tentunya umar bin khattab sudah dikatakan musyrik karena disakratulmaut bukan
ingat Allah malah ingat kuburan Nabi saw

Tentunya para sahabat sudah dikatakan musyrik dan halal darahnya, karena
mengkultuskan Nabi Muhammad saw dan menganggapnya tuhan sembahan hingga
berebutan air bekas wudhunya, mirip dengan kaum nasrani yang berebutan air pastor

Nah.. kita boleh menimbang diri kita, apakah kita sejalan dengan sahabat atau kita
sejalan dengan generasi sempalan.

Wahai saudaraku, jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu adalah bagi orang yang
berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau ada yang lebih kuat dari Allah, atau
meyakini ada tuhan yang sama dengan Allah swt.. Inilah makna syirik.
Sebagimana sabda Nabi saw : “Kebekahan adalah pada orang orang tua dan ulama
kalian” (Shahih Ibn Hibban hadits no.559)

Dikatakan oleh Al hafidh Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy menanggapi
hadits yang diriwayatkan dalam shahih muslim bahw Rasul saw membaca
mu’awwidzatain lalu meniupkannya ke kedua telapak tangannya, lalu
mengusapkannya ke sekujur tubuh yang dapat disentuhnya, hal itu adalah tabarruk
dengan nafas dan air liur yang telah dilewati bacaan Alqur’an, sebagaimana tulisan
dzikir dzikir yang ditulis dibejana (untuk obat). (Al Jami’usshaghiir Imam Assuyuthiy Juz
1 hal 84 hadits no.104)

Telah dibuktikan pula secara ilmiah oleh salah seorang Profesor Jepang, bahwa air itu
berubah wujud bentuknya dengan hanya diucapkan padanya kalimat kalimat tertentu,
bila ucapan itu berupa cinta, terimakasih dan ucapan ucapan indah lainnya maka air itu
berubah wujudnya menjadi semakin indah, bila diperdengarkan ucapan cacian dan
buruk maka air itu berubah menjadi buruk wujud bentuknya, dan bila dituliskan
padanya tulisan mulia dan indah seperti terimakasih, syair cinta dan tulisan indah
lainnya maka ia menjadi semakin indah wujudnya, bila dituliskan padanya ucapan caci
maki dan ucapan buruk lainnya maka ia berubah buruk wujudnya, kesimpulannya
bahwa air itu berubah dengan perubahan emosi orang yang didekatnya, apakah
berupa tulisan dan perkataan.

Keajaiban alamiah yang baru diketahui masa kini, sedangkan Rasul saw dan para
sahabat telah memahaminya, mereka bertabarruk dengan air yang menyentuh tubuh
Rasul saw, mereka bertabarruk dengan air doa yang didoakan oleh Rasul saw, maka
hanya mereka mereka kaum muslimin yang rendah pemahamannya dalam syariah
inilah yang masih terus menentangnya padahal telah dibuktikan secara dalil shahih dan
pula pembuktian ilmiah, menunjukkan pemahaman mereka itulah yang jumud dan
terbelakang.

(Diambil dari Kitab Kenalilah Akidahmu Karangan Al Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa)

 

Read More

Rabu, 22 April 2009

Sampainya Hadiah Bacaan Al-qur'an untuk mayyit (Orang Mati)

20.17.00 0

A. Dalil-dalil Hadiah Pahala Bacaan

1. Hadits tentang wasiat ibnu umar tersebut dalam syarah aqidah Thahawiyah Hal :458 :
“ Dari ibnu umar Ra. : “Bahwasanya Beliau berwasiat agar diatas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awa-awal surat albaqarah dan akhirnya. Dan dari sebagian muhajirin dinukil juga adanya pembacaan surat albaqarah”

Hadits ini menjadi pegangan Imam Ahmad, padaha imam Ahmad ini sebelumnya termasuk orang yang mengingkari sampainya pahala dari orang hidup kepada orang yang sudah mati, namun setelah mendengar dari orang-orang kepercayaan tentang wasiat ibnu umar tersebut, beliau mencabut pengingkarannya itu. (mukhtasar tadzkirah qurtubi halaman 25). 
Oleh karena itulah, maka ada riwayat dari imam Ahmad bin Hnbal bahwa beliau berkata : “ Sampai kepada mayyit (pahala) tiap-tiap kebajikan karena ada nash-nash yang dating padanya dan juga karena kaum muslimin (zaman tabi’in dan tabiuttabi’in) pada berkumpul disetiap negeri, mereka membaca al-qur’an dan menghadiahkan (pahalanya) kepada mereka yang sudah meninggal, maka jadialah ia ijma . (Yasaluunaka fid din wal hayat oleh syaikh DR Ahmad syarbasy Jilid III/423).

2. Hadits dalam sunan Baihaqi danan isnad Hasan
“ Bahwasanya Ibnu umar menyukai agar dibaca keatas pekuburan sesudah pemakaman awal surat albaqarah dan akhirnya”
Hadits ini agak semakna dengan hadits pertama, hanya yang pertama itu adalah wasiat seadangkan ini adalah pernyataan bahwa beliau menyukai hal tersebut.

3. Hadits Riwayat darulqutni
“Barangsiapa masuk kepekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.

4. Hadits marfu’ Riwayat Hafidz as-salafi
“ Barangsiapa melewati pekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.
(Mukhtasar Al-qurtubi hal. 26).

5. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi
“Dari Ibnu Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika mati salah seorang dari kamu, maka janganlah menahannya dan segeralah membawanya ke kubur dan bacakanlah Fatihatul kitab disamping kepalanya”.

6. Hadits riwayat Abu dawud, Nasa’I, Ahmad dan ibnu Hibban:
“Dari ma’qil bin yasar dari Nabi SAW., Beliau bersabda: “Bacakanlah surat yaasin untuk orang yang telah mati diantara kamu”.

B. Fatwa Ulama Tentang Sampainya Hadiah Pahala Bacaan kepada Mayyit

1. Berkata Muhammad bin ahmad al-marwazi : 
“Saya mendengar Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Jika kamu masuk ke pekuburan, maka bacalah Fatihatul kitab, al-ikhlas, al falaq dan an-nas dan jadikanlah pahalanya untuk para penghuni kubur, maka sesungguhnya pahala itu sampai kepada mereka. Tapi yang lebih baik adalah agar sipembaca itu berdoa sesudah selesai dengan: “Ya Allah, sampaikanlah pahala ayat yang telah aku baca ini kepada si fulan…” (Hujjatu Ahlis sunnah waljamaah hal. 15)

2. Berkata Syaikh aIi bin Muhammad Bin abil lz :
“Adapun Membaca Al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang mati secara sukarela dan tanpa upah, maka pahalanya akan sampai kepadanya sebagaimana sampainya pahala puasa dan haji”. (Syarah aqidah Thahawiyah hal. 457).

3. Berkata Ibnu taymiyah : 
“sesungguhnya mayyit itu dapat beroleh manfaat dengan ibadah-ibadah kebendaan seperti sedekah dan seumpamanya”. (yas alunka fiddin wal hayat jilid I/442).

Di atas adalah kitab ibnu taimiah berjudul majmuk fatawa jilid 24 pada mukasurat 324. Ibnu taimiah ditanya mengenai seseorang yang bertahlil, bertasbih,bertahmid,bertakbir dan menyampaikan pahala tersebut kepada simayat muslim lantas ibnu taimiah menjawab amalan tersebut sampai kepada si mayat dan juga tasbih,takbir dan lain-lain zikir sekiranya disampaikan pahalanya kepada si mayat maka ianya sampai dan bagus serta baik.
Manakala Wahhabi menolak dan menkafirkan amalan ini.

Di atas pula adalah kitab ibnu tamiah berjudul majmuk fatawa juzuk 24 pada mukasurat 324.ibnu taimiah di tanya mengenai seorang yang bertahlil 70000 kali dan menghadiahkan kepada si mayat muslim lantas ibnu taimiah mengatakan amalan itu adalah amat memberi manafaat dan amat baik serta mulia.

4. Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah:
“sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit adalah sedekah, istighfar, berdoa untuknya dan berhaji atas nama dia. Adapun membaca al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada mayyit secara sukarela dan tanpa imbalan, maka akan sampai kepadanya sebagaimana pahala puasa dan haji juga sampai kepadanya (yasaaluunaka fiddin wal hayat jilid I/442)
Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah dalam kitabnya Ar-ruh : “Al Khallal dalam kitabnya Al-Jami’ sewaktu membahas bacaan al-qur’an disamping kubur” berkata : Menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad ad-dauri, menceritakan kepada kami yahya bin mu’in, menceritakan kepada kami Mubassyar al-halabi, menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ala’ bin al-lajlaj dari bapaku : “ Jika aku telah mati, maka letakanlah aku di liang lahad dan ucapkanlah bismillah dan baca permulaan surat al-baqarah disamping kepalaku karena seungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar berkata demikian.
Ibnu qayyim dalam kitab ini pada halaman yang sama : “Mengabarkan kepadaku Hasan bin Ahmad bin al-warraq, menceritakan kepadaku Ali-Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur, dia berkata : “Pernah aku bersama Ahmad bin Hanbal, dan Muhammad bin Qudamah al-juhairi menghadiri jenazah, maka tatkala mayyit dimakamkan, seorang lelaki kurus duduk disamping kubur (sambil membaca al-qur’an). Melihat ini berkatalah imam Ahmad kepadanya: “Hai sesungguhnya membaca al-qur’an disamping kubur adalah bid’ah!”. Maka tatkala kami keluar dari kubur berkatalah imam Muhammad bin qudamah kepada imam ahmad bin Hanbal : “Wahai abu abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubassyar al-halabi?. Imam Ahmad menjawab : “Beliau adalah orang yang tsiqah (terpercaya), apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya?. Muhammad bin qodamah berkata : Ya, mengabarkan kepadaku Mubasyar dari Abdurahman bin a’la bin al-laj-laj dari bapaknya bahwa dia berwasiat
apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan surat al-baqarah dan akhirnya dan dia berkata : “aku telah mendengar Ibnu Umar berwasiat yang demikian itu”. Mendengar riwayat tersebut Imam ahmad berkata : “Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar bacaannya diteruskan (Kitab ar-ruh, ibnul qayyim al jauziyah).

5. Berkata Sayaikh Hasanain Muhammad makhluf, Mantan Mufti negeri mesir : “ Tokoh-tokoh madzab hanafi berpendapat bahwa tiap-tiap orang yang melakukan ibadah baik sedekah atau membaca al-qur’an atau selain demikian daripada macam-macam kebaikan, boleh baginya menghadiahkan pahalanya kepada orang lain dan pahalanya itu akan sampai kepadanya.

6. Imam sya’bi ; “Orang-orang anshar jika ada diantara mereka yang meninggal, maka mereka berbondong-bondong ke kuburnya sambil membaca al-qur’an disampingnaya”. (ucapan imam sya’bi ini juga dikutip oleh ibnu qayyim al jauziyah dalam kitab ar-ruh hal. 13).

7. Begitu banyaknya Imam-imam dan ulama ahlusunnah yang menyatakan sampainya pahala bacaan alqur’an yang dihadiahkan untuk mayyit (muslim), maka tidak lah

kami bisa menuliskan semuanya dalam risalah ini karena khawatir akan terlalu panjang. Tapi saya akan sebutkan sebagaian rujukan yang penting : Allamah muhammad al-arobi dalam kitab majmu tsalatsi rosail, Imam qurtubi dalam tadzkirah al-qurtubi hal. 26, Syaikh ali ma’sum dalam Hujjtu ahlisunnah wal jamaah hal. 13).

C. Dalam Madzab Imam syafei
Untuk menjelaskan hal ini marilah kita lihat penuturan imam Nawawi dalam Al-adzkar halaman 140 : “Dalam hal sampainya bacaan al-qur’an para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang masyhur dari madzab Syafei dan sekelompok ulama adalah tidak sampai. Namun menurut Imam ahmad bin Hanbal dan juga Ashab Syafei berpendapat bahwa pahalanya sampai. Maka lebih baik adalah si pembaca menghaturkan doa : “Ya Allah sampaikanlah bacaan yat ini untuk si fulan…….”
Tersebut dalam al-majmu jilid 15/522 : “Berkata Ibnu Nahwi dalam syarah Minhaj: “Dalam Madzab syafei menurut qaul yang masyhur, pahala bacaan tidak sampai. Tapi menurut qaul yang Mukhtar, adalah sampai apabila dimohonkan kepada Allah agar disampaikan pahala bacaan terbut. Dan seyogyanya memantapkan pendapat ini karena dia adalah doa. Maka jika boleh berdoa untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh si pendoa, maka kebolehan berdoa denagn sesuatu yang dimiliki oleh si pendoa adalah lebih utama”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam madzab syafei terdapat dua qaul dalam hal pahala bacaan :
1. Qaul yang masyhur yakni pahala bacaan tidak sampai
2. Qaul yang mukhtar yakni pahala bacaan sampai.
Dalam menanggapai qaul masyhur tersebut pengarang kitab Fathul wahhab yakni Syaikh Zakaria Al-anshari mengatakan dalam kitabnya Jilid II/19 :
“Apa yang dikatakan sebagai qaul yang masyhur dalam madzab syafii itu dibawa atas pengertian : “Jika alqur’an itu tidak dibaca dihadapan mayyit dan tidak pula meniatkan pahala bacaan untuknya”.
Dan mengenai syarat-syarat sampainya pahala bacaan itu Syaikh Sulaiman al-jamal mengatakan dalam kitabnya Hasiyatul Jamal Jilid IV/67 :
“Berkata syaikh Muhammad Ramli : Sampai pahala bacaan jika terdapat salah satu dari tiga perkara yaitu : 1. Pembacaan dilakukan disamping kuburnya, 2. Berdoa untuk mayyit sesudah bacaan Al-qur’an yakni memohonkan agar pahalanya disampaikan kepadanya, 3. Meniatkan samapainya pahala bacaan itu kepadanya”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikh ahmad bin qasim al-ubadi dalam hasyiah Tuhfatul Muhtaj Jilid VII/74 :
“Kesimpulan Bahwa jika seseorang meniatkan pahala bacaan kepada mayyit atau dia mendoakan sampainya pahala bacaan itu kepada mayyit sesudah membaca Al-qur’an atau dia membaca disamping kuburnya, maka hasilah bagi mayyit itu seumpama pahala bacaannya dan hasil pula pahala bagi orang yang membacanya”.
Namun Demikian akan menjadi lebih baik dan lebih terjamin jika ;
1. Pembacaan yang dilakukan dihadapan mayyit diiringi pula dengan meniatkan pahala bacaan itu kepadanya.
2. Pembacaan yang dilakukan bukan dihadapan mayyit agar disamping meniatkan untuk simayyit juga disertai dengan doa penyampaian pahala sesudah selesai membaca.
Langkah seperti ini dijadikan syarat oleh sebagian ulama seperti dalam kitab tuhfah dan syarah Minhaj (lihat kitab I’anatut Tahlibin Jilid III/24).
(ringkasan dari Buku argumentasi Ulama syafi’iyah terhadap tuduhan bid’ah,Al ustadz haji Mujiburahman, halaman 142-150, mutiara ilmu)
Semoga menjadi asbab hidayah bagi Ummat
Admin 
http://salafytobat.wordpress.com/

Read More

Post Top Ad