03/06/09 - CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Jumat, 06 Maret 2009

Dzikir Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW

21.33.00 0

HADIRILAH DAN SYIARKANLAH MAULID AKBAR
NABI BESAR MUHAMMAD SAW

 



img2.gif

 

img3.gif

 

img4.gif

 

img6.gif

 

.

__,_._,___



Read More

Ternyata Yang Menemukan Benua Amerika Adalah Muslim Bukan Columbus!

04.39.00 0

Benarkah? Ya benar sekali, dalam sejarah yang tidak terungkap dan tidak pernah terungkap dan hanya diungkap di kalangan akedemisi yang berhubungan dengan sejarah, tercatat bahwa suku indian Cherokee mayoritas beragama muslim. Sebagai bukti bahwa hal itu memang benar, kalau ada rejeki dan kesempatan bisa berkunjung ke perpustakaan kongres amerika (Library of Congress) silahkan minta untuk ditunjukkan arsip perjanjian antara pemerintah AS dan orang-orang indian suku Cherokee pada tahun 1787.

 

Disana akan terlihat tanda tangan kepala suku Cherokee saat itu dengan nama Abdel-Khak and Muhammad Ibn Abdullah

 

Subhanalloh….

 

Kok bisa?

 

Sejarahnya panjang,

 

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

 

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

 

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

 

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 - 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 - 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

 

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

 

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

 

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

 

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

 

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 - 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

 

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 - 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

 

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 - 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 - 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

 

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

 

Bicara tentang Cherokee tentu saja tidak bisa lepas dari Sequoyah (portait kiri atas). Seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab (lihat gambar kanan). Beberapa tulisan cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada bahkan sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.

 

Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

 

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

 

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

 

Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu. Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.

 

Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.

 

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.

 

Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

 

Bahkan menurutnya, Zheng He ’mengalahkan’ Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

 

’’Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,’’ ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

 

Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.

 

Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.

 

"Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut," ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.

 

Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.

 

"Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya," kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. "Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat."

 

Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. "Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun."

 

Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.

 

Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.

 

Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun. Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.(Early Tokyo/sbl)

 

Read More

KHASIAT SIWAK (www.majelisrasulullah.org) Oleh Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa

04.38.00 0

Sabda Rasulullah saw :

“Siwak adalah menyucikan mulut dan membawa keridhoan Allah” (Shahih Bukhari)

 

 

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Limpahan Puji Kehadirat Allah yang seluruh alam semesta tiada berhenti bergemuruh memuji Allah, yang langit dan bumi tiada berhenti mensucikan dan mengagungkan Allah. Maha Raja Tunggal dan Abadi, Maha Memiliki segala yang ada, Maha Menjadikan semua yang di alam semesta berkaitan satu sama lain di dalam rantai kehidupan antara hewan, tumbuhan dan lautan dan lainnya. Yang kesemuanya itu merupakan rantaian kehidupan yang berada di dalam satu genggaman Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi. Kehidupan dan kematian silih berganti memenuhi permukaan bumi. Berjuta – juta nama diizinkan hidup di atas bumi dan kemudian wafat. Demikian dari generasi ke generasi, permukaan bumi dihamparkan oleh Allah untuk keturunan Adam mencapai tujuannya kembali kehadirat Rabbul Alamin. Kembali kepada tujuannya berjuang mencapai keridhoan Allah. Inilah tujuan penciptaan manusia, demikianlah Allah Swt membuat aku dan kalian hidup di muka bumi dengan satu tujuan agar kita mendekat Kehadirat-Nya agar memahami Keluhuran-Nya yg tersimpan di dalam Keridhoan-Nya, yang Keridhoan Allah berpadu pada tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Beruntunglah mereka yang memahami samudera tuntunan Illahi yang dibawa oleh Sang Nabi saw. Beruntunglah jiwa yang mencintai Rasulullah saw.

 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,

Ketika Allah menciptakan langit dan bumi lalu Allah juga menjadikan surga yang jauh lebih indah dari dunia dengan segala kemewahannya dan segala keindahannya sebagai lambang Kasih Sayang-Nya. “falaa ta’lamu nafsun ma ukhfiya lahum min qurrati a’yunin jazaa’an bimaa kaanu ya’maluun” QS. Assajdah : 17 “manusia itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan Allah untuknya, untuk membalas apa – apa yang ia perbuat”. Alangkah indahnya Allah karena Allah sebenarnya tidak perlu membalas setiap ketaatan. Karena ketaatan sudah jelas tidak mampu membayar segala kenikmatan oleh Maha Raja Yang Berhutang Jasa kepada-Nya seluruh makhluk-Nya, tiada akan pernah terbayar dengan ketaatan sepanjang waktu dan zaman.

 

Namun Sang Maha Indah menjadikan ketaatan itu ada padanya balasan demi mengundang hamba-Nya untuk lebih ingin dekat Kehadirat-Nya. Untuk apa Allah menciptakan pahala? Untuk apa Allah mengingatkan manusia dengan neraka?, agar mereka mendekat kehadirat Allah. Padahal Allah Maha Tidak Membutuhkan kita. Demikian samudera keindahan Ilahi yang tiada akan pernah kita temukan pada makhluk-Nya terkecuali Maha Tunggal Rabbul Alamin Swt. Bahkan melipatgandakan pembalasan amal pahala 10X lipat hingga 700X lipat. Padahal tidak perlu ada yang disebut pembalasan pahala karena setiap manusia sudah berhutang jasa yang tidak akan pernah terbayar dengan kenikmatan yang Allah berikan dan Dia menamakan Dirinya “ADDAYYAAN”, Yang Maha Berhutang Jasa kepada-Nya seluruh makhluk. Agar setiap makhluk mamahami bahwa setiap kehidupan mereka terikat kepada jasa Rabbul Alamin Yang Maha Abadi.

 

Semakin seseorang memahami syaria’tul muthahharah dan mendalami ilmu mulia ini, ia akan semakin paham betapa agungnya Sang Pemilik dirinya yang menawarkan padanya setiap nafas untuk bisa dekat kehadirat Allah. Setiap nafas kita itu, ditawarkan kepada kita untuk dekat kepada Allah Jalla Wa Alla. Inilah Nama Yang Terindah untuk dijawab panggilan dan seruan-Nya. Seruan Kasih Sayang Ilahi memanggil kita. Adakah kita menjawabnya dengan ibadah kita?

 

Kebangkitan Muhammad Rasulullah Saw membawa Rahmat-Nya Allah. Rahmat-Nya Allah yang bersifat Kekal dan Abadi. Maka di malam ini kita melihat 1 hadits yang membuka gerbang keluhuran tertinggi dari semua gerbang anugerah. Kita memahami anugerah Allah itu Surga dan Keabadiannya, dan surga itu Kita tahu itu anugerah besar tetapi diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw bersabda bahwa Allah berfirman didalam hadits qudsiy “ketika semua penduduk surga sudah masuk surga, sudah tahu dan merasakan kenikmatannya, sudah tinggal di istana – istana kemewahan yang selalu semakin indah berubah semakin indah dan semakin indah sepanjang waktu dan saat, Allah memanggil hamba – hambaNya dan berfirman : “maukah kalian Ku-beri yang lebih dari ini..?”, kata Allah. Hamba-Nya bertanya “Rabbiy..apa lagi anugerah yang lebih dari ini? Ini sudah surga dengan segala kemewahannya..??”.

 

(*hb munzir menghentikan sesaat kelanjutan hadits qudsiy ini dan mengalihkan pembahasan sesaat demi memperkuat pemahaman hadirin)

 

Dari hadits yang kita dengar riwayat Shahih Bukhari, beberapa waktu yang pernah saya sebutkan bahwa “derajat terendah bagi orang yang terakhir masuk ke dalam surga adalah mendapatkan istana yang luasnya 10X lebih besar dari dunia”. “wadzalika adhnal maqam fil jannah” itulah derajat yang paling rendah di surga, kata Rasul saw. Demikian riwayat Shahih Bukhari. Sang Maha Kaya dan Maha Melimpahkan kemuliaan ini, yang derajatnya paling rendah hamba-Nya yang masuk surga itu 10X lebih luas dari dunia ini, menawarkan anugerah yang lebih dari itu. Bagaimana kalau yang paling rendah derajatnya lalu bagaimana yang paling tinggi? Bagaimana megah dan mewahnya istana Sayyidina Muhammad Saw di yaumal qiyamah. Allah berkata : Maukah kalian kuberi lebih dari surga ini? hamba – hamba Nya bertanya “apa wahai Allah yang lebih dari ini?” “Uhilla alaikum ridwani falaa askhat alaikum ba’dahu abadaa” Aku halalkan ridho dan cinta-Ku untuk kalian dan aku jadikan itu abadi untuk kalian..!”.

 

Cinta dan restunya Allah. Ternyata cinta dan restunya Allah itu lebih mahal dan lebih agung dari surga dan segala isinya. Bagaimana mendapatkannya? Gerbang tuntunan Nabi Muhammad Saw terbuka bagi kita..!.

 

Hadits yang kita baca, satu batang kayu kecil yang tidak seberapa harganya. “Assiwak muthahharatun lilfami mardhaatun lirrabb” siwak adalah pensuci mulut kita dan pembawa keridhoan bagi Allah. Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa “Rasul saw berkali – kali, belasan bahkan puluhan bahkan ratusan riwayat yang menyebutkan tentang kemuliaan siwak. Didalam hadits lainnya riwayat Shahih Bukhari Rasul saw bersabda “lawla an asyuqqa alaa ummatiy La amartuhum bissiwaaki ma’a kulli sholaatin” kalau tidak karena risau akan memberatkan umatku niscaya kuwajibkan siwak itu pada setiap akan melakukan sholat.

Ada apa dibelakang siwak? Didalam riwayat Shahih Bukhari lainnya Rasul saw bersabda “aktsartu ‘alaikum fissiwaak” aku sarankan dan aku himbau kalian dengan memperbanyak bersiwak. Didalam riwayat tsigah lainnya Rasul saw bersabda “sholat bissiwak tafdhulu min sab’iin sholat bilaa siwak” shalat dengan memakai siwak spahalanya 70X lebih besar dari shalat tanpa memakai siwak.

 

Ada apa dengan 1 batang kayu yang terbuat dari pohon siwak ini? Hadirin, ketika Rasul saw berkata “muthahharatun lilfam” pembersih mulut. Kita berkata kalau pembersih mulut pasta gigi zaman sekarang bisa lebih membersihkan mulut. Tapi kita bertanya maksudnya, maksudnya ini membersihkan mulut yang bagaimana? (jawabannya adalah) Membersihkan mulut dari dosa – dosa. Adakah 1000 pasta gigi di muka bumi ini bisa mensucikannya? Siwak mensucikan kotoran – kotoran dosa – dosa yang ada di mulut kita. Mana buktinya? kalimat selanjutnya “mardhotun lirrabb” membawa keridhoan bagi Allah Swt. Jadi yang memakai siwak itu membuka keridhoan Allah.

 

Para ilmuwan kita membuktikan pada kayu siwak itu banyak zat – zat yang bermanfaat bagi manusia. Diantaranya ada zat yang ketika terserap oleh syaraf di gigi dan mulut kita mempengaruhi syaraf pada otak kita dan menenangkan syaraf otak. Syaraf – syaraf otak itu menjadi tenang apabila terkena dan terangsang oleh zat yang ada pada kayu siwak. Turun emosinya. Kalau seseorang sudah turun emosinya, terjaga bibirnya, terjaga mulutnya dari mencaci, terjaga mulutnya dari membicarakan aib orang lain, terjaga mulutnya dari memfitnah orang karena emosi dan hatinya tenang. Demikian hebatnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw yang super modern. Oleh sebab itu beliau bersabda aktsartu a’laikum fissiwak” aku sunnahkan, aku ajarkan, aku wasiatkan pada kalian untuk banyak memakai siwak. Demikian karena semakin banyak seseorang memakai siwak, makin tenang pikirannya, makin rendah emosinya, dan “muthahharatun lilfam” mensucikan mulutnya dari dosa – dosa. Kalau mulut itu bersih dari dosa – dosa, doanya lebih cepat diijabah oleh Allah.

 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,

Sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw disaat beliau wafat pun, beliau sedang di pangkuan Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha. Berkata Sayyidatuna Aisyah Rasulullah saw yuhibbu siwak” Rasul saw itu cinta sekali dengan siwak, selalu bersiwak dalam keadaan apapun. Maka saat beliau sudah di sakaratul maut, dahi beliau sudah terus keluar keringat dan beliau dalam demam berhari – hari seraya melirik siwak di tangan Abdurrahman bin Abi Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum. Siwak dipegang oleh saudara kandungnya Sayyidatuna Aisyah yaitu Abdurrahman bin Abi Bakar Ashshiddiq. Ada siwak ditangannya, Rasul melirik siwak itu. Rasul sudah lemah menanti detik detik kemangkatan. Maka Sayyidatuna Aisyah yang terus menangis berkata “aturiidussiwaak ya Rasulallah?” kau ingin siwak wahai Rasul? karena Rasul melirik siwak ditangan Abdurrahman bin Abi Bakar Ashshiddiq, Rasul mengangguk. Maka Sayyidatuna Aisyah mengambilnya dan membersihkan siwak itu, setelah bersih diberikan kepada Rasul dan beliau bersiwak. Setelah beliau bersiwak, beliau mengambil air di bejana dan membasuh wajahnya lalu berkata “Laa ilaaha illallah…., inna lilmauti sakaraat” beliau berkata “lailahailallah, sungguh dalam kematian itu sakarat yang memedihkan, kata Rasul saw lalu beliau mengangkat telunjuknya ke langit dan berkata beliau : “lirrafiiqil a’la” aku memilih untuk bersama Yang Maha Tinggi. Dan jatuhlah tangan beliau dan saat itulah beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, hal tadi yang saya sebut.

 

Didalam riwayat lainnya dijelaskan Rasul saw berdoa kepada Allah “wahai Allah pedihkan sakaratul mautku ini dan ringankan untuk ummatku”. Aku saja, pedihkan untukku (Rasul saw) sakaratul maut sepedih – pedihnya dan ringankan untuk ummatku. Maka beliau berkata “inna lil mauti sakarat” sungguh pada kematian itu kepedihan, kata Rasul saw. Lalu mengangkat tangannya dan berkata “firrafiiqil a’laa” aku memilih untuk bersama Yang Maha Tinggi. Dan jatuhlah tangannya, berkata Aisyah ra nafas terakhir beliau kurasakan menghembus di pipiku dan wafatlah beliau saw.

 

Beliau wafat dengan mengamalkan sunnah hingga berkata para muhadditsin, sunnah terakhir yang diamalkan oleh Rasul saw adalah siwak sampai saat beliau ingin menghadap Allah pun masih beradab dengan bersiwak dulu baru menghadap Allah Swt. “Wa innaka la’alaa khuluqin adzim” dan akhlak agung beliau terlihat dari beliau belum memangku beban risalah sampai menjadi Rasul walaupun beliau menjadi Rasul sebelum beliau lahir ke muka bumi tapi pembawa tugas risalah mulai usia 40 tahun. Tapi beliau mulai dari lahir sudah digelari “Al Amin” akhlak yang agung. Lahir dalam keadaan sujud, demikian riwayat tsigah pada sirah Ibn Hisyam. Lalu beliau mempunyai akhlak yang sangat sempurna dan indah bahkan diakui oleh musuh – musuhnya sampai mengemban risalah, sampai wafat pun beliau dalam akhlak yang agung. Dalam akhlak yang agung bersiwak dulu sebelum menghadap Allah. Demikian Nabiku dan Nabi kalian, junjunganku dan junjungan kalian Sayyidina Muhammad Saw.

 

Ketika jenazah sudah ditutupkan. Para sahabat, yang memandikan beliau adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, Sayyidina Abbas bin Abdul Mutholib radiyallahu anhum dan beberapa kerabat beliau. Selesai dimandikan, jenazah ditutup dengan kain hibaraan dan saat itu hadirin – hadirat para sahabat yang mendengar kabar, datang satu – persatu. Lantas Rasul saw sudah berwasiat kepada Sayyidina Ali bin Abi Tholib “jika aku wafat nanti jangan langsung di shalatkan karena beri kesempatan Jibril dan para malaikat menyolatkan aku setelah itu baru kalian menyolatkan aku saw”.

 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,

Dihadapan kita bulan Maulid Nabi Muhammad Saw. Insya Allah dari tahun ke tahun kita lihat maulid ini dari tahun ke tahun semakin makmur. Semoga semakin makmur para pecinta Nabiyyuna Muhammad Saw.

 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,

Inilah kemuliaan siwak dan bagi kita yang ingin mendapatkan pecahan dari keridhoan Allah. Ini bukan pecahan berlian, bukan pecahan emas. Kalau pecahan berlian dan emas saja bias diperebutkan oleh manusia, bagaimana pecahan keridhoan Allah yang ada di sebatang siwak yang tidak seberapa harganya. Ini disampaikan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw “Assiwak muthahhartun lilfami mardhotun lirrabb”. Benahi hari – hari kita dengan sunnah Nabi Muhammad Saw dan ternyata hal itu membawa manfaat besar bagi kehidupan kita, jasad kita, kesehatan kita dan kebahagiaan kita yang akan datang. Insya Allah semoga aku dan kalian berkumpul bersama Nabiyyuna Muhammad Saw di yaumal qiyamah.

 

Tadi KH. Abdurrahman Alwi mengatakan Rasul saw hadir di majelis seperti ini. Ini pertanyaan sering dipertanyakan, apa iya Rasulullah hadir di majelis – majelis? Tentunya ini kalau mau bicara dalil. Diriwayatkan didalam Shahih Muslim saat Rasul saw bermi’raj beliau bertemu dengan Nabiyullah Musa as “ra'aytu musa qaaimun fii qabrihi yushalliy” kulihat Musa berdiri diatas kuburnya dan melakukan shalat. Lalu aku ke Masjidil Aqsa jumpa lagi dengan Nabi Musa as disitu lalu aku naik kelangit jumpa lagi dengan Nabi Musa as disana. Ini arwah Para Anbiya bias disana, sebentar diatas kuburnya, sebentar di Masjidil Aqsa, sebentar di langit. Jadi tidak ada satu batas pun bagi mereka yang telah wafat dari para syuhada, dari para awlia dan para anbiya. Oleh sebab itu tentunya tidak ada satu dalil yang shahih dan tsigah mengatakan Rasul saw hadir di majelis maulid. Akan tetapi tentunya dalil yang menguatkan ini bahwa ruh Para Nabi bisa saja ada dimana pun sebagaimana hadits riwayat Shahih Muslim. Jangankan di bumi, bahkan di langit pun Rasul saw bertemu dengam mereka. Bertemu Nabi IBrahim as di langit ke 7, bertemu dengan para Nabi di langit, bertemu lagi di Masjidil Aqsa.

 

Demikian hadirin – hadirat, hal ini tentunya sangat tidak mustahil bahwa didalam kemuliaan – kemuliaan majelis dzikir yang dihadiri para malaikat muqarrabin agar tentunya kita semua yang mencintai Nabi Muhammad Saw selalu berkeinginan untuk bisa jumpa dengan beliau dan perkumpulan seperti ini sangat dirindukan oleh Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana riwayat Shahih Muslim ketika Rasul saw berkata “aku rindu pada saudara – saudaraku, mereka itu orang – orang yang ingin jumpa, melihat wajahku dan mereka itu meninggalkan keluarganya dan hartanya demi ingin melihat aku dan mereka itu hidup setelah aku wafat, aku rindu kepada mereka”. Di malam ini kita meninggalkan rumah kita, meninggalkan keluarga, pekerjaan kita, duduk disini padahal disini kita tidak melihat Rasul saw lebih – lebih lagi kalau seandainya kita melihat Rasulullah Saw. Oleh sebab itu majelis – majelis seperti inilah, tentunya majelis – majelis lain banyak bukan hanya majelis kita. Majelis – majelis kerinduan terhadap Nabi saw inilah yang dirindukan oleh Rasulullah Saw yang mengalirkan airmata beliau saw.

 

Hadirin – hadirat, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari tentang salah satu rahasia, ini pembahasan saya yang terakhir. Tentang salah satu rahasia kemuliaan kesehatan kita. Ketika para ilmuwan kita menemukan bahwa ternyata satu cara yang paling efektif untuk menyembuhkan penyakit penyumbatan darah, penggumpalan darah seperti stroke dan lain sebagainya. Ternyata caranya itu adalah posisi bersujud. Posisi sujud itu 7 anggota sujud yaitu 2 telapak tangan, dahi, 2 lutut, kedua kaki. Itu 7 anggota sujud ternyata yang paling banyak dan sensitif urat syaraf di tubuh kita. Ketujuh – tujuhnya disentuhkan ke bumi dan bumi adalah grafitasi yang terbesar yang ada dari semua magnet. Kita sekarang dengar pengobatan pakai magnet. Ternyata magnet terbesar itu adalah grafitasi bumi tentunya, lebih dari semua magnet karena bumi adalah magnet terbesar. Ketika 7 anggota tubuh itu disentuhkan ke bumi bagaikan charger yang melancarkan aliran darah di pusat – pusat syaraf. 2 telapak tangan, 2 kaki, 2 lutut dan di dahi. Lebih dari itu posisi kepala yang berada dibawah jantung membuat jantung memompa darah. Terpompa dengan derasnya ke seluruh urat syaraf otak dan itu membuat terbukanya penyumbatan – penyumbatan yang ada di otak manusia. Jadi posisi sujud itu sangat efektif. Makin lama sujud seseorang, makin sehat wal afiah ia dari penyakit – penyakit berupa penyumbatan darah.

 

Kita lihat riwayat Shahih Bukhari, dijelaskan bahwa Rasul saw itu kalau shalat malam sujudnya seperti membaca 50 ayat. 50 ayat itu kira – kira 10 sampai 15 menit. Posisi itulah yang barangkali kita terberat tapi ternyata justru posisi itu membawa kesehatan bagi tubuh kita, membawa manfaat bagi kita. Inilah ajaran yang paling modern tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Semakin dalam ilmuwan mempelajari biologi dan ilmu – ilmu ini makin ia semakin membuktikan betapa sempurnanya sunnah Sayyidina Muhammad Saw.

 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,

Kita mengingat Nabi Saw yang hanya seseorang tidak punya apa – apa, tidak punya harta, tidak punya pasukan, tidak punya kedudukan dan tidak punya sesuatu. Akan tetapi punya kekuatan Allah yang hanya seorang ini diutus oleh Allah di permukaan bumi seorang diri, seorang muslim dan yang lainnya adalah orang yang menyembah selain Allah. Maka Rasul saw disaat itu berdakwah dengan segala keterbatasannya, akan tetapi Allah jadikan beliau saw orang yang paling sukses dari semua orang yang pernah hidup di muka bumi Allah Swt. Siapa yang paling sukses? Sayyidina Muhammad Saw. Karena apa? karena dakwah beliau itu bagaikan batu yang dilemparkan ke dalam genangan air, jatuh, gelombangnya kecil tapi semakin jauh gelombang makin besar dan makin besar. Demikian gelombang dakwah Nabiyyuna Muhammad Saw. Beliau yang terjebak hanya di Makkah, Madinah dan sekitarnya wilayah yang paling jauh adalah hanya sampai di Tabuk, beliau tidak sampai ke Barat dan Timur. Apalagi tidak pula sampai ke Indonesia di masa itu. Akan tetapi gelombang dakwah beliau yang menyampaikan risalah itu sampai disini. Sampai ratusan ribu, jutaan manusia masih mengikuti tuntunan Islam. Inilah semua berkat salah satu doa beliau sebagaimana riwayat Musnad Ahmad bin Hambal beliau mengangkat tangannya lantas menghadap ke Timur, menghadap ke Barat, menghadap ke semua penjuru dengan satu doa “Allahumma aqbil biquluubihim” wahai Allah datangkan hati mereka, menghadap ke kanan, ke kiri, kata Rasul. Orang – orang yang melihat Rasul “mau apa ini? di depannya tidak ada orang – orang, kiri kanan, depan belakang, semua penjuru beliau berdoa “Ya Allah datangkan hati mereka datangkan hati mereka”. Ternyata munajat itu tentunya di dengar oleh Rabbul Alamin, disampaikan dengan gelombang kemuliaan yang Allah munculkan lewat para muhajirin dan anshar, tabi’in, tabiut tabi’in, aslafunnasshalihin sampai malam hari ini ummat Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah orang yang paling banyak pengikutnya di dunia dan di akhirat dari salah satu keberkahan doa beliau “Allahumma aqbil biquluubihim”

 

Kita bermunajat kepada Allah Swt demi kesempurnaan doa Nabi Muhammad Saw, kita berdoa untuk saudara kita yang terjebak dalam perzinahan, dalam perjudian, dalam kemaksiatan, dalam narkotika, dalam kerusakan aqidah, dalam kehancuran aqidah, dalam penyelewengan aqidah atau segala dosa besar atau yang durhaka kepada ayah ibunya atau dosa besar lainnya. “Allahumma aqbil biquluubihim” wahai Allah datangkan hati mereka pada keluhuran, datangkan hati mereka kepada taubat, datangkan jiwa mereka kepada hidayah, datangkan jiwa mereka kepada kemuliaan syari’ah.

 

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am Ya Rahman Ya Rahim tak lupa kami berdoa untuk diri kami Ya Rahman Ya Rahim dan semua yang mendengarkan acara ini di wilayah – wilayah lainnya. Rabbiy Rabbiy benahi jiwa kami, benahi sanubari kami, tumbuhkan sifat – sifat mulia pada kami. Barangkali ada banyak sifat – sifat hina yang belum bisa tercabut dari hati kami maka benahilah, maka cabutlah dan gantikan dengan kemuliaan. Segala musibah atau penyakit atau kesulitan yang belum terselesaikan pada kehidupan kami, cabut dan ganti dengan kesembuhan, ganti dengan kemudahan dan penyelesaian. Ya Rahman Ya Rahim Wahai Yang Maha Tunggal dan Abadi

 

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

 

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah…

 

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 19 February 2009 )

Read More

Islami atau Injili? (http://hotarticle.org/islami-atau-injili/) Isi dalam Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS)

04.36.00 0

 

Perempuan Berkalung Sorban, sebuah film garapan seorang sutradara muda, Hanung Bramantyo, memang tak pantas dianggap sebagai film Islami. Bahkan film yang diangkat dari novel ini selayaknya dianggap sebagai film yang memfitnah Islam dan merupakan propaganda bermuatan Injil.

 

Dalam salah satu adegan, pemeran utama wanita meminta untuk di zinahi dan ditolak. Belum lagi berzina, mereka pun ditarik untuk dirajam. Apakah seorang Kiyai akan merajam tanpa adanya 4 orang saksi?

 

Tidak hanya sampai di situ, sang ibu yang tak tega melihat anaknya dirajam, bukannya meminta 4 orang saksi yang melihat persetubuhan mereka, malah mempersilahkan mereka untuk melempari batu asal yang melempar itu adalah orang yang tak berdosa. Bukankah ini fragmen yang dapat kita temukan di Alkitab?

 

Film ini menggambarkan seakan para Kiyai itu adalah para imam Yahudi yang rusak dan harus dilawan dengan ajaran Kristen. Bisa jadi ini adalah suatu propaganda mereka yang ingin menggantikan syariat Islam dengan ajaran Kristen. Mereka menggambarkan seakan-akan hukum Islam itu kejam dan hukum Kristen itulah yang layak diamalkan. Padahal apa yang mereka lakonkan tak sesuai hukum Islam.

 

Dalam Islam, seseorang tak dapat dirajam hanya karena berdua-duaan. Dan rajam itu tak diberlakukan kepada mereka yang belum pernah menikah. Jika ada seseorang yang dituduh berzina, maka harus didatangkan 4 orang saksi yang benar-benar melihat persetubuhan tersebut. Jika ada 4 orang yang melihat dengan pasti masuknya kelamin pria kepada kelamin wanita yang tak halal baginya, maka pria yang berzina tersebut dapat dihukum. Jika pria itu belum pernah menikah (muh-shon), maka ia dapat dihukum cambuk. Jika pria itu telah muh-shon, artinya telah pernah menikah, barulah ia dapat dirajam.

 

Jika Perempuan Berkalung Sorban dianggap menggambarkan kondisi atau pun realita pesantren, maka hal itu jelas merupakan kekeliruan besar. Tak ada pesantren yang Kiyainya begitu bodoh hingga merajam orang yang belum pernah menikah dan bahkan menjatuhkan hukum zina tanpa ada 4 orang saksi. Begitu juga dengan wanitanya jika memang rela dalam perzinaan tersebut. Tetapi jika ia dipaksa dalam perzinaan tersebut, maka ia terbebas.

 

Islam tak rela jika ada seorang wanita yang berada dalam kebodohan. Islam mewajibkan muslimin dan muslimat untuk menuntut ilmu dari dalam kandungan ibu hingga dalam kandungan ibu pertiwi (mother earth). Anda dapat melihat bahwa banyak Muslimah yang dapat meneruskan kuliah ke universitas. Bahkan dalam film Perempuan Berkalung Sorban itu pun dapat Anda saksikan para wanita yang dibiarkan menuntut ilmu, termasuk tokoh utama wanita. Sungguh bertentangan jika dikatakan bahwa sang Kiyai merampas kebebasan puterinya untuk menuntut ilmu.

 

Melihat itu semua, maka ada dua kemungkinan. Pertama, mungkin Hanung Bramantyo itu bodoh mengenai Islam. Kedua, mungkin Hanung Bramantyo itu tahu, tetapi ingin memfitnah Islam dan para aktivis da’wah. Bagaimana pun kondisi Hanung Bramantyo, film Perempuan Berkalung Sorban itu tak layak beredar. Dan bagi mereka yang telah menonton dan termakan propaganda film tersebut, ketahuilah, bahwa Islam itu agama yang penuh kasih-sayang dan senantiasa menjaga ummatnya dari kehancuran. Layaknya seorang ibu yang tak ingin anaknya terbakar dalam api, seperti itulah Nabi Muhammad melindungi kita dari kehancuran dengan ajaran yang dibawanya. Orang yang perlu Anda waspadai bukanlah para Kiyai yang jelas-jelas telah berjasa mengajarkan jalan keselamatan. Bahkan orang-orang seperti Hanung Bramantyo itulah yang perlu Anda waspadai. Sebab di dunia ini memang banyak serigala berbulu domba. Mereka berlindung di balik simbol-simbol Islam guna menyerang ajaran Islam. Wallahu a’lam.

Read More

Post Top Ad