Habibana,ana mohon penjelasan tentang kalam imam Syafi'i.
""apabila kalian menjumpai dalam kitabku hal yg bertentangan dengan Sunnah Rasulullah, maka berpendapatlah kalian sesuai dengan Sunnah dan tinggalkan apa yg aku katakan" Imam Nawawi dalam Al Majmuu' 1/63"
dan ""Setiap apa yang aku katakan, sedangkan riwayat yg shahih dari Nabi menyelisihi pendapatku, maka hadist nabi adalah lebih utama, janganlah kalian BERTAQLID kepadaku" Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim hal. 93"
karena setiap pembahasan dan ana berikan hujjah dari Kenalilah Aqidahmu 2,mereka selalu mngluarkan itu.
Jawaban dari Habibana Munzir bin Fuad Al Musawa
Saudaraku yg kumuliakan,
justru itu membuktikan bahwa semua yg disampaikan imam syafii berlandaskan hadits shahih, itu membungkam ucapan wahabi yg meraagukannya, itu tantangan besar dari imam syafii bahwa fatwanya selalu berlandaskan riwayat shahih, cuma wahabi membelokkan maknanya.
seperti ucapan imam syafii yg masyhur, jika karena aku mencintai ahlul bait nabi saw lalu aku dikatakan syiah, maka saksikanlah bahwa aku adalah syiah.
ucapan ini dipakai orang syiah untuk dalil bahwa imam syafii itu syiah, padahal mereka membelokkan maknanya, yg dimaksud adalah imam syafii itu cinta ahlulbait, dan pecinta ahlulbait bukan hanya syiah, jika imam syafii syiah, tak payah ia berucap itu, ia bisa mengatakan bahwa aku adalah syiah.
tapi itu tantangan dan penjelasan bagi mereka yg tak mau cinta pada ahlul bait karena takut disebut syiah.
juga kalimat imam syafii yg anda tanyakan, itu tantangan dan penjelasan bahwa dalam fatwanya tidak terdapat hal yg dhoif.
sebelum menggunting ucapan imam syafii, pelajari dulu bagaimana imam syafii itu, imam syafii didatangi seseorang kaya, yg bertanya bagaimana hukumnya jika aku bersetubuh dg istriku disiang hari bulan ramadhan, maka imam syafii menjawab didepan murid muridnya : kau harus puasa dua bulan berturut turut. maka orang itu pulang..
datang tamu kedua seorang miskin fuqara, bertanya hal yg sama, maka imam syafii mengatakan : kau harus beri makan 60 orang miskin. maka tamunya pulang
bertanyalah murid murid imam syafii, kenapa wahai imam tak kau jelaskan keduanya pada kedua orang itu, bahwa bagi yg bersetubuh dg istrinya di siang hari ramadhan ia bisa menebusnya dg memberi makan 60 orang miskin atau puasa dua bulan berturut turut?
maka imam syafii menjawab : orang pertama itu kaya raya, kalau kukatakan bisa dikafarati dg beri makan 60 orang miskin, ia akan mudah melakukannya, dan menyetubuhi isttrinya bisa tiap hari bulan ramadhan, ia mampu memberi makan 100 ribu orang miskin sekalipun, maka tak kukatakan itu, ia tak akan mampu puasa dua bulan berturut turut, agar ia tak meremehkan perintah Rasul saw utk jangan bersetubuh dg istri di siang hari ramadhan, agar ia selamat dari dosa,
sedangkan orang kedua adalah orang faqir, jika kukatakan padanya puasa dua bulan berturut turut, ia mudah melakukannya, karena sudah biasa dg kelaparan, maka kukatakan harus beri makan 60 orang miskin, ia tak akan mampu, maka ia tak akan berani melakukannya, agar ia terhindar dari dosa besar bersetubuh dg istri disiang hari ramadhan..
maka sebelum menggunting ucapan para imam kenali dulu siapa imam itu, kalimat yg anda tanyakan jelas menguatkan bahwa fatwa imam syafii berlandaskan hadits shahih
blog comments powered by Disqus
