CUPITEBET

CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, 20 Maret 2023

Ziarah Wali Songo dan Madura Daftar Sekarang!

02.35.00




SEGERA DAFTAR ZIARAH WALI SONGO DAN MADURA SEKALIGUS MENGHADIRI HAUL AKBAR AL HABIB SHOLEH BIN MUCHSIN ALHAMID (TANGGUL) 
BERSAMA MAJLIS TA'LIM ANNURUL KASSYAAF 
AL HABIB AHMAD BIN ALI ASSEGAF 

Dengan Biaya IDR 1.3500.000 💰
(5 Hari Perjalanan) 
Keberangkatan 🗓4 Mei 2023 s/d 8 Mei 2023 (Sampai Jakarta) 
Fasilitas :
✔ Bus Ac 🚍 termasuk :
      - Wifi 📶
      - Audio Karaoke 🎤🎶
      - Bantal Selimut ✔
      - Dispenser ☕🍵🥛
      - Charger Hp 🔌
      - Dll ‼
✔ Penginapan 🛏
✔ Breakfast 🍽 before on  the way Tanggul
(DESTINASI TAMBAHAN KITA AKAN SINGGAH KE RUMAH PERTAMA DAN SUMUR BAROKAH ALHABIB SHOLEH BIN MUCHSIN ALHAMID TANGGUL , DI TEMPEH LUMAJANG) 

UMUM UNTUK PRIA & WANITA

Ayo Buruan Daftarkan Diri Anda Sebelum Bangku Penuh !!! Informasi lebih lanjut hubungi :
📞Shandy 081315409475
📞Ust Yasier 082233594560
📞Azka Farizky 087824550477


- Sejarah Wali Songo

Wali Songo adalah sembilan ulama penyebar agama Islam di nusantara pada abad ke-14 dan 15 . Mereka dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa , dan memiliki metode dakwah dengan cara mengajak masyarakat untuk masuk Islam tanpa memaksa .

Walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menyebarkan agama Islam di nusantara . Mereka berhasil membawa masuk agama Islam ke masyarakat Jawa dan banyak meninggalkan warisan berupa masjid, makam, dan pesantren.

Salah satu kilas balik sejarah yang dikenal, adalah Masjid Agung Demak yang dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Wali Songo pada abad ke-15 Masehi . Selain itu, masing-masing Wali Songo juga memiliki sejarah dan cerita tersendiri yang menginspirasi dan memberikan pelajaran pada masa sekarang.

Melalui perjuangan mereka, agama Islam menjadi semakin kuat dan berkembang di nusantara.

- Keistimewaan Madura

Madura adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pulau ini memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Salah satu keistimewaan Madura adalah kekayaan budayanya yang sangat kental dan beragam, mulai dari seni tari, musik, hingga kuliner khas yang semuanya memiliki ciri khas tersendiri.

Selain itu, Madura juga memiliki keunikan bahasa dan adat istiadat yang masih dijaga hingga saat ini. Pulau ini juga terkenal dengan kerajinan tangan yang berkualitas, seperti batik Madura dan tenun ikat Madura yang indah dan unik.

Madura juga terkenal dengan taruhan pada balap sapi, sebuah tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan masih sangat diminati masyarakat setempat. Semua keistimewaan ini menjadikan Madura salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi dan dijelajahi.

Destinasi Ziarah Wali Songo

Destinasi Ziarah Wali Songo merupakan salah satu dari banyak pilihan destinasi wisata religi di Indonesia. Wali Songo merupakan para ulama yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-15 . Di antara para Wali Songo, terdapat beberapa makam yang menjadi tempat ziarah bagi umat Muslim ataupun wisatawan yang tertarik dengan kisah-kisah para ulama tersebut.

Beberapa di antaranya seperti makam Sunan Ampel di Surabaya, makam Sunan Giri di Gresik, dan makam Sunan Kalijaga di Yogyakarta. Selain sebagai tempat berziarah, makam-makam para Wali Songo juga menjadi pusat kegiatan sosial, kultural, dan keagamaan.

Dengan keindahan arsitektur bangunan serta nilai sejarah dan spiritual yang terkandung di dalamnya, Destinasi Ziarah Wali Songo menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mengunjunginya.

- Deskripsi Utama Wali Songo

Wali Songo merupakan para tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15 Masehi . Mereka berjumlah sembilan orang dan dikenal sebagai Walisongo. Para Wali Songo memiliki peran besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa dan berhasil menarik minat masyarakat untuk memeluk agama tersebut.

Dalam menyebarkan agama, mereka menggunakan berbagai strategi dan cara yang efektif, seperti memberikan contoh perilaku yang baik, berdakwah secara persuasif, dan mengintegrasikan unsur agama Islam dengan budaya lokal.

Melalui upaya mereka, agama Islam berhasil menyebar luas di Pulau Jawa dan menjadi agama mayoritas di daerah tersebut. Oleh karena itu, para Wali Songo merupakan tokoh-tokoh penting dalam sejarah agama Islam di Indonesia, yang jasa-jasanya patut dihargai dan diapresiasi hingga saat ini.

- Penjelasan Sejarah Singkat Mengenai Masing-Masing Wali

Sejarah Singkat mengenai Masing-Masing Wali adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Wali merupakan tokoh-tokoh yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Setiap wali memiliki kisah dan cara yang unik dalam mengajarkan agama Islam kepada masyarakat .

Mulai dari Sunan Bonang dan Sunan Gunung Jati yang berperan di sebelah barat laut dan barat daya hingga Sunan Kalijaga dan Sunan Muria yang berada di wilayah Jawa Tengah . Tak ketinggalan juga para wali seperti Sunan Giri yang terkenal dengan pergerakan sufi dan kesufian, Sunan Ampel yang dikenal sebagai ulama terkenal di wilayah Jawa Timur, dan masih banyak lagi lainnya.

Setiap wali memiliki kisah yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat dengan cara yang mudah dipahami dan disukai. Masing-masing kita dapat belajar dari tokoh-tokoh sejarah ini dan mencoba terus mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Akhir Kata

Ziarah Wali Songo dan Madura adalah suatu perjalanan spiritual yang sangat berarti bagi umat muslim di Indonesia. Sebagai para pejuang agama, para wali tersebut telah berjuang untuk menyebarkan ajaran Islam di seluruh kepulauan nusantara, termasuk di Pulau Madura.

Dengan mengikuti ziarah ini, kita dapat memperdalam pengetahuan tentang sejarah Islam di Indonesia dan merasakan berkah dari kehadiran para wali tersebut.Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam acara ziarah Wali Songo dan Madura.

Sebuah perjalanan yang akan membawa kita mengunjungi berbagai tempat dan situs bersejarah yang berkaitan dengan para wali tersebut. Kita dapat belajar tentang dakwah dan perjuangan mereka, serta merasakan kedamaian dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil.

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari perjalanan spiritual yang penuh makna ini. Semoga ziarah Wali Songo dan Madura dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan memperkuat ketakwaan serta iman kita.

Hasil Topik Artikel: Haul Habib Sholeh Tanggul 2023




Brief Overview Of The Significance Of Haul Habib Sholeh Tanggul 2023

Habib Sholeh Tanggul, also known as Habib Sholeh bin Muhsin AlHaul Habib Sholeh-Hamid , is an influential figure in the Islamic community Tanggul is an annual commemoration event that honors the life and legacy of Hab, particularly in Indonesia.

His life and teachings have had a significant impact on the lives of many people, both in his country and around the world.One importantib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid , a well-known Muslim cleric and leader from Jember, Indonesia.

The event that takes place annually in honor of Habib Sholeh Tangg event typically features religious ceremonies, speeches, and other activities that celebrateul is the Haul, a celebration that commemorates his life and legacy.

The Haul is an occasion of great significance Habib Sholeh's contributions to the Muslim community and emphasize the importance of following his teachings and example.In 2023, Haul Habib Sh for many Muslims, and it is marked by various religious and cultural activities.

During the Haul, people gather to remember Habib Sholeh Tanggul is expected tooleh Tanggul, reflect on his teachings, and offer be an especially significant event, given the ongoing influence and impact of Habib Sholeh's prayers for his soul.

It is a time of spiritual renewal and community building, as people come work and teachings in Indonesia and beyond. As a leader and scholar, Habib Sholeh touched the lives of together to strengthen their faith and deepen their connections with one another.

In 2023, the significance of the Haul Habib Sholeh Tanggul will be felt more strongly than ever before, as the event coincides with some significant changes in the world. Despite these challenges, however, the spirit of the Haul and the teachings of Habib Sholeh Tanggul will remain as relevant as ever, offering hope and guidance to those who seek it.

countless people through his extensive knowledge of Islamic tradition and his dedication to promoting peace, compassion, and understanding among all people, regardless of their background or beliefs.

Through the commemoration of Haul Habib Sholeh Tanggul in 2023, individuals and communities will have the opportunity to reflect on Habib Sholeh's legacy and the enduring relevance of his message in today's ever-changing world.

The event provides a valuable reminder of the importance of maintaining a strong connection to our faith and values, and of the power of individuals to make a positive difference in the lives of others through their words and actions.

Historical Background Of Islamic Practices In Indonesia

Indonesia has a rich history of Islamic practices that dates back to the 13th century. Islam first arrived in Indonesia through trading networks and was adopted by the ruling elite. Over time, it spread throughout the archipelago and became an integral part of Indonesian culture.

During the 16th century, Islam became the dominant religion in many parts of Indonesia, particularly in Java and Sumatra. This was due in part to the support of Islamic leaders who established Islamic sultanates, such as the Sultanate of Demak and the Sultanate of Aceh.

These sultanates played a crucial role in the spread of Islam by establishing centers of learning, called pesantrens, where students could study Islamic teachings.Indonesia's unique blend of Islam and local customs is exemplified by the practice of the Javanese Abangan, which combines Islamic beliefs with traditional Javanese beliefs.

This syncretic approach to religion reflects Indonesia's diverse cultural roots and has resulted in a rich and varied religious landscape.Today, Indonesia has the world's largest Muslim population , with over 200 million Muslims.

Islamic practices continue to play a significant role in Indonesian culture and society, with the majority of Indonesians adhering to Sunni Islam. Islamic teachings are also taught in schools and universities, with many institutions of higher learning offering Islamic studies as a major.

The Spread Of Islam In Indonesia

The spread of Islam in Indonesia was not a single event, but rather a series of gradual and peaceful processes that occurred over multiple waves of Islamization. The influence of Muslim traders and scholars from the Middle East, as well as local merchants and rulers, played a significant role in the spread of Islam throughout Southeast Asia and the Indonesian archipelago .

Indonesia now has the world's largest Muslim population , and the push for the promotion of Islamic economics and halal travel is in line with the expansion of religion and culture throughout the country .

However, there are also societal debates and tensions surrounding issues such as homosexuality and the criminalization of LGBT individuals. Despite these challenges, Islam continues to be a major force shaping Indonesia's culture, politics, and economy.

The Role Of Ulama Tarekat And Tasawuf In Indonesian Islamic Practices

In Indonesian Islamic practices, the role of ulama, tarekat, and tasawuf are highly significant. The term tarekat is commonly known to refer to the pesantren tradition of tasawuf or Islamic mysticism.

The Ulama, or religious scholar, play an essential role in teaching religious doctrine and administering Islamic law. Through their teachings and discourse, Indonesian Islamic artists promote the importance of tasawuf or tarekat, which are often viewed as a way to understand and achieve a deeper connection with God.

The emphasis on tasawuf or tarekat is a prominent feature in the Indonesian Islamic culture, and the role of the ulama in promoting these practices has helped shape the religious landscape of the country.

Overall, the collaboration of ulama, tarekat and tasawuf has played a fundamental role in Indonesian Islamic practices, allowing for a deeper understanding of the faith and the promotion of a unique Islamic culture within the country.

Haul Habib Sholeh Tanggul 2023

Haul Habib Sholeh Tanggul merupakan sebuah acara yang diadakan setahun sekali oleh jamaah yang mengagumi Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid atau yang lebih dikenal dengan Habib Sholeh Tanggul . Acara ini biasanya dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia yang datang untuk berziarah dan mendengar tausiah dari Habib Sholeh Tanggul.

Dalam Haul Habib Sholeh Tanggul tahun 2023 yang akan segera datang, diharapkan kehadiran jamaah bisa mencapai puncaknya. Meskipun dalam situasi pandemi ini, banyak keterbatasan di sisi kapasitas tempat dan pelaksanaan protokol kesehatan, namun semangat untuk hadir dan memperoleh keberkahan dari acara ini tidaklah surut.

Habib Sholeh Tanggul sendiri memiliki banyak pengagum dan pengikut di Indonesia, tidak hanya di daerah asalnya yaitu Jember, Jawa Timur, namun juga di seluruh penjuru negeri. Beliau dikenal sebagai sosok yang karismatik dan memiliki pemahaman keagamaan yang dalam dan jernih, sehingga banyak jamaah yang terinspirasi dari beliau.

Semoga acara Haul Habib Sholeh Tanggul tahun 2023 berjalan sukses dan bisa memberikan manfaat yang besar bagi para jamaah yang menghadiri.

Akhir Kata

Pada tahun 2023, Haul Habib Sholeh Tanggul diadakan untuk mengenang sosok yang telah banyak berjasa dalam menyebarkan kebaikan dan kecintaan kepada Allah SWT. Acara tersebut dihadiri oleh para muhibin yang datang dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan tersebut, banyak pengunjung yang merasa terinspirasi dan tercerahkan atas pengajaran-pengajaran yang disampaikan oleh para da'i yang hadir. Mereka juga merasakan kedamaian dan keberkahan yang terselip dalam suasana haul tersebut.

Akhir kata, semoga Haul Habib Sholeh Tanggul tahun 2023 dapat menjadi momentum untuk memperkuat tali silaturahmi antar muhibin, dan juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kita juga patut menyenangkan diri dengan meyakini bahwa sosok yang kita kenang pada tahun ini selalu diingat oleh Allah SWT dan diberkahi di sisi-Nya.

SELENGKAPNYA TONTON VIDEO INI
#Tag Artikel


SELENGKAPNYA TONTON VIDEO INI


#Tag Artikel


blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Kamis, 18 Februari 2016

HAM, LGBT, KKG DAN ISLAM.

22.25.00

Kiriman artikel dari santri dan mahasiswa Hadromaut, Yaman tentang topik yg sedang hangat dibicarakan oleh umat Islam saat ini, mari kita simak dan ambil pelajaran darinya, semoga bermanfaat!


HAM, LGBT, KKG DAN ISLAM.
Oleh : Moh Nasirul Haq.
Student of Imam Shafie College, Hadhramaut–Yemen.

Hak Asasi Manusia (HAM), dewasa ini menjadi topik hangat dalam percaturan dunia internasional. Bahkan menjadi opini publik global, dan mendapat perhatian yang serius pada setiap kajian dan forum  ilmiah. Topik HAM seakan-akan menjadi lagu wajib bagi khalayak ramai, baik cendekiawan, ilmuwan, politician, wartawan, industrialis, parlementarian, negarawan bahkan tak jarang santri pesantren juga tak ketinggalan.
Padahal Doktrin HAM yang sedang menjadi trending topic modernitas di Barat maupun timur dewasa ini sama-sama tidak mendasarkan pada fundamen keagamaan. Kehadiran Islam memberi inspirasi secara dinamis terhadap sejarah.
Sebagai sebuah agama, Islam memberi warisan yang universal dan mampu membentuk peradaban dasar dunia, karena Islam membawa ajaran-ajaran yang paripurna, Universal dan Eternal. Islam, sejak lahirnya 15 abad yang lalu, telah menghadirkan dasar-dasar HAM seperti : Persamaan, kemerdekaan (kebebasan), keamanan bagi non-muslim, kebenaran dan keadilan, jauh sebelum munculnya Universal Declaration of Human Rights pada tanggal 10 Desember 1948. Akan tetapi Islam dan ajarannya, khususnya mengenai Dikotomi HAM, masih dirasakan “Asing” bahkan di buminya sendiri sehingga masalah HAM justru sering dipecahkan oleh orang-orang muslim, di luar doktrin Islam. Seorang sejarawan asal inggris Mr Wels mengatakan dalam buku mukhtasor tarikh al 'amm Hal.303 : Adapun agama islam bisa memimpin sebab memiliki paling baiknya peraturan social dan politik yang fleksible sesuai zaman. Dan islam mampu memberikan pandangan yang luas mengenai hak kehidupan manusia."
HAM dalam Islam bukanlah produk historis yang muncul dari pemikiran Ideologis ataupu akibat perkembangan politik. Namun HAM Islam mempunyai dimensi Teologis, yang diturunkan melalui Wahyu, semata-mata untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk istimewa tanpa ada kaitan dengan kepentingan Politik ataupun Nafsu sesaat.
             Islam merupakan agama tauhid dan fitrah. Yaitu sebuah konsep ketuhanan yang meng-Esa-kan Alloh S.W.T serta mengakui bahwa rosululloh s.a.w sebagai nabi akhir zaman. . Pernyataan syahadat adalah sebuah kesaksian abadi monoloyalitas, yang dapat membebaskan manusia dari belenggu penindasan sesama manusia dalam hal: Spiritual, Politik, Ekonomi, Sosial, Susila, Etika dan sebagainya.
            Islam adalah agama fitrah. Diciptakannya sesuai dengan fitrah manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 30 yang artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), merupakan firman Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu …”
Dan Alloh tidak mengutus nabi Muhammad S.A.W ke dunia ini melainkan agar memberikan rahmat kepada seluruh alam. Dan Alloh tidak  mengutus nabi Muhammad S.A.W kecuali "kaffatan linnas" (untuk seluruh lapisan masyarakat).

Prinsip-prinsip Universal HAM

Biasanya dalam  perbincangan akademis historis, para pakar membagi hak-hak asasi manusia ke dalam 5 bidang : 1. Civil Rights (Hak Sipil), 2. Political Rights (Hak Politik), 3. Economic Rights (Hak Ekonomi), 4. Social Rights (Hak Sosial), 5. Cultural Rights (Hak Budaya).
Pembagian tersebut didasarkan pada 4 produk PBB yang dinamakan The International Bill of Human Rights. Empat instrumen hukum utama PBB tersebut adalah :
1.      The Universal Declaration of Human Rights.
2.      The International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.
3.      The International Covenant on Civil and Political Rights
4.      Optional Protocol The Covenant Civil and Political Rights.
Pada hakikatnya, Substansi kelima bidang tersebut semenjak 14 Abad-abad yang silam sudah diproklamirkan Allah SWT. Secara sempurna dan dideklarasikan lewat Rasul-Nya Muhammad SAW. Serta dipahami, dihayati dan diamalkan oleh para sahabat dan para pengikut sesudahnya. Dilihat dari substansinya, kelima bidang tersebut termasuk dalam  kajian falsafah hukum Islam tentang tujuan-tujuan umum Syari'ah (maqashidus syari’ah al amah). Bahkan kelima bidang tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari tujuan-tujuan umum syari’ah.
Jadi kalau demikian hak asasi manusia sebagaimana yang dideklarasikan oleh PBB bukan hanya diakui oleh Islam. Akan tetapi substansinya telah ditegakkan, dipahami, dihayati, diamalkan, diperjuangkan dan dimasyarakatkan oleh pemeluk-pemeluk Islam.
Oleh karenanya dalam  kesempatan ini, akan dibahas HAM dalam perlindungan Islam melalui pendekatan maqashidus-syari’ah al’amah (tujuan-tujuan umum syari’ah) dengan memakai kerangka acuan yang dibicarakan di muka. Sedangkan tujuan-tujuan umum syari’ah tadi adalah untuk terjaminnya kemaslahatan umat dengan cara menciptakan kemanfaatan serta mencegah kehancuran dan kerusakan.
Ada lima bidang yang harus dipelihara oleh syari’ah di dalam kehidupan umat manusia yang sering diistilahkan dengan al Ushulul Khamsah (pokok-pokok yang lima), yaitu :
1.       Terjaminnya hak atas tegaknya agama dan kebebasan beragama (hurriyatud din)
2.       Terjaminnya perlindungan hak hidup (hifdzun nafs).
3.       Terjaminnya hak atas pengembangan jenis dan keturunan (hifdzun nasl).
4.       Terjaminnya hak atas pengembangan akal dan pemikiran yang sehat (hifdzun ‘aql)..
5.       Terjaminnya perlindungan hak atas pemikiran harta (hifdzul mal).
Namun yang berbeda antara HAM versi islam dan HAM produk PBB adalah pengaplikasiannya. Kalau Hak Asasi PBB dirangkai memiliki Interpertasi memberikan kebebasan setiap orang Meng-Ekspresikan Hak nya tanpa ada batasan Norma-Norma yang ada. Sementara dalam Hak Asasi dalam Islam, hak yang dimiliki setiap manusia harus diukur dengan Syariat yang ada yaitu Fiqh, Akidah, dan Moral.
Di Indonesia, dengan munculnya Dikotomi The International Bill of Human Rights dari PBB dimanfaatkan betul oleh para penggerak kesetaraan Gendre, kebebasan ber-Ekspresi, atau yang terbaru  "LGBT" (Lesbian, Gay, Biosex, Transgendre) agar bisa menyuarakan usulannya agar diresmikan dalam perundang-undangan Indonesia.
Setelah saya melakukan kajian dan penelitian bersama teman-teman saya di Yaman dan Sharing dengan kawan-kawan diMaroko & Sudan. kami menemukan bagaimana rusaknya moral dan harga diri manusia. seperti yang terjadi di San Fransisco Amerika Serikat, Belanda, Rusia yang merupakan daerah percontohan kaum LGBT ini, Mereka bebas dengan sesama jenis bermesraan di jalanan umum tanpa rasa malu. banyak laki-laki yang berdandan dan memakai pakaian wanita, dan banyak orang memilih untuk menikah sesame jenis. bahkan saat diwawancarai oleh salah satu acara Televisi Arab Saudi mereka mengatakan bahwa mereka tidak sama sekali merasakan adanya penyimpangan psikologis dan mereka merasa bahagia hidup dengan sesama jenis.
Sementara Diskusi dan Debat antara Professor dan Cendikiawan pendukung RUU KKG (Kesetaraan dan Kesamaan Gendre) atau LGBT ini juga alasannya juga bisa di mentahkan oleh 'Ulama. Ujung ujungnya mereka pasti mengatakan pada setiap seminarnya;"kita harus ingat bahwa Indonesia bukan Negara Islam dan berada dalam naungan PBB." Sehingga saya menganggap bahwa benar sekali Indonesia berada dibawah naungan PBB namun undang undang haruslah tidak bersinggungan dengan inti dan kandungan  Pancasila itu sendiri. jika usulan ini diterima DPR akan bersinggungan dengan Unsur-unsur Pancasila yang mana bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengakui Dogma Hukum tuhan serta Negara yang  Bermoral dan Beradab.
Coba kita Flashback, Al Quran Al Karim menceritakan bahwa dahulu kala ummat Islam sudah pernah bersinggungan dengan LGBT ini. Bahkan dalam satu kota yang bernama "Sodom". kondisi masyarakatnya memiliki penyimpangan Sexsual dengan mencintai sesama jenis yang tidak pernah dilakukan ummat sebelumnya. Mereka lebih memilih sesama jenis daripada Wanita yang telah diciptakan Alloh S.W.T sebagai tempat menunaikan hasrat manusiawi-nya. Nabi Luth A.S pun yang saat itu diberikan risalah kenabian tidak digubris oleh pengikutnya dan kaum nya mengusir Nabi Luth. Mereka berkata kepada nabi luth "keluarkan saja Luth dari kampung kitasesungguhnya ia orang yang sok suci." hingga akhirnya alloh s.w.t menurunkan Adzab kepada mereka (Qisosul anbiya'. Hal.109).
Sebagaimana Alloh S.W.T berfirman dalam Surah An-Naml.55:
"Dan (ingatlah kisah) Luth A.S ketika dia berkata kepada kaumnya mengapa kamu melakukan "Fahisyah" (hal keji) padahal kamu melihatnya?(54). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) Syahwat-mu, bukan mendatangi perempuan? sungguh kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu) (55).
Kaum Sodom juga disebut dalam surah Al-A'raf; 81-83, Hud; 69-84, Al-Hijr ; 51-77, As-Syuaro'; 160-175, Al-Ankabut;28-35, As-Shoffat; 133-138, Al-Qomar; 33-40. Ayat-ayat tersebut mengandung keharaman menjimak di Dubur Pria ataupun Wanita.
Rosululloh S.A.W bersabda:
من وجدتموه يعمل عمل قوم لوط فاقتلوا الفاعل والمفعول به (الحديث)
"Barang siapa diantara kalian menemukan orang yang melakukan perbuatan kaum luth maka bunuhlah subyek (pelaku) dan obyeknya."
Sesuai kaedah ushul fiqh "dar'ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil masholih" (Mencegah lebih baik dari mengobati) segala sesuatu yang mengarah kepada perilaku HOMOSEKSUAL & LESBIAN harus dicegah. Dalam kitab Mughni Muhtaj juz.4 hal.207: "Harom hukumnya melihat Amrod (lelaki tampan) yang belum berjenggot dengan bersyahwat menurut kesepakatan Ulama'. Dan ini tidak terkhusus kepada Amrod saja tetapi juga kepada Wanita yang menjadi Mahrom nya."
Demikian kehati-hatian Syariat Islam dalam mengantisipasi adanya penyimpangan seksual. bahkan dikatakan oleh Imam Subki : "Hukum memandang laki laki yang tampan lalu dia merasakan kenikmatan saat memandangnya adalah Harom, beliau juga berkata; 'bahkan sebagian orang tidak melakukan asusila, akan tetapi hanya dengan memandang dan menyukai, mereka mengira mereka telah selamat dari dosa padahal tidak!!!. Walaupun nantinya saat melihat dia tidak Syahwat akan tetapi akan menimbulkan fitnah maka Harom melihat lelaki tersebut." Dan Imam Nawawi berkata: "dilarang melihat amrod walaupun aman dari fitnah dalam pendapat yang Ashoh, sebab amrod itu menimbulkan kecenderungan syahwat dan dia seperti wanita bahkan dosanya lebih besar dari memandang wanita ajnabiyah."
Dengan demikian jika memandang lelaki yang sesama jenis saja dilarang maka sudah tentu bersentuhan dan menyepi berdua akan lebih dilarang. Dan dalam  kitab Majmuk Bab. Sholat Jamaah dikatakan : "Hal ini merupakan Qiyas dari madzhab syafi'i bahwa hal tersebut lebih berbahaya dan lebih dekat dengan mafsadah (kerusakan). Begitu juga bisa kita Qiaskan pada lesbian (wanita menyukai wanita).
Rosululloh s.a.w sudah mewanti wanti dalam sebuah hadits;
اخوف ما اخاف على أمتي عمل قوم لوط
"Yang paling aku takutkan atas ummatku yaitu adanya perbuatan kaum Luth."
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اربعة يصبحون في غضب الله ويمشون في سخط الله . قلت :من يا رسول الله؟ قال: ((المتشبهون من الرجال بالنساء , والمتشبهات من النساء بالرجال , والذي يأتي البهيمة , والذي يأتي الرجال ))
Diriwatkan dari Abi Huroiroh R.A dia berkata; rosululloh s.a.w bersabda; Empat golongan yang dibenci alloh dan berjalan dalam murkanya. Lalu aku berkata; siapa ya Rosulalloh? Rosululloh berkatA; Wanita yang menyerupai laki laki, laki-laki yang menyerupai wanita, dan yang menjimak kemaluan hewan dan yang mensodomi laki laki."
Sodomi dalam bahasa arab disebut "Liwath". Hukum Liwath dalam Qonun (perundang undangan islam) dianggap sebagai tindakan Kriminal yang mana hukumannya seperti hukuman orang Berzina menurut pendapat yang shohih yaitu di rajam (dilempar dengan kerikil hingga mati). Menurut pendapat lain kedua pelakunya dibunuh berdasarkan hadits yang telah disebutkan diatas.
Transgender atau Perpindahan kelamin dari laki laki menjadi wanita ataupun sebaliknya tidak dibenarkan dalam agama islam. Sebab hal tersebut termasuk "Taghyirul kholqi" (merubah ciptaan) yang telah diberikan Alloh secara fitrah. Adapun "khuntsa mushkil" (terlahir dalam dua kelamin) memiliki hukum tersendiri dalam kaitannya dengan Ibadah, Mu'amalah, Nikah, dan Jinayah. Yang kesemuanya telah ditentukan dalam hukum islam dan tidak bisa dirubah rubah. Mengapa? Karena semua takdir yang telah dianugrahkan alloh kepada manusia tuhan telah menyiapkan Konsekwensi dan Reward-nya jika manusianya mau bersabar dan memahami kehandaknya.
 Memang benar sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa jika kita menyukai orang yang haram untuk di Wati' (di senggama) seperti sesama jenis. lalu meninggal karena rindu maka kita akan mati syahid. Tapi dengan 4 empat syarat yang tak boleh dilupakan seperti yang dijaskan dalam kitab kitab salaf. Yang inti dari ke empat persyaratan itu bukan berarti menghalalkan HOMOSEXSUAL / LESBIAN. Akan tetapi harus tidak diungkapkan kepada orangnya dan tidak boleh bermaksiat sementara homo dan lesbi sudah pasti bermaksiat.
Hal ini sungguh mengulang perbuatan  keji yang telah dijelaskan secara Eksplisit dalam Al Quran. Jikalau ada, Apapun bentuknya walaupun tidak persis seperti yang dilakukan kaum Nabi Luth a.s. tetapi penyimpangan penyaluran kebutuhan Sexsual kaum LGBT ini menyerupai pada beberapa poin kebobrokan Kaum Nabi Luth a.s, maka LGBT ini persis seperti yang dikatakan penyair :
فاءن لم تكونوا قوم لوط بعينهم * فما قوم لوط منكم ببعيد
"Walaupun kalian tidak seperti kaum luth sepenuhnya. Tapi kaum luth tidak jauh beda dari kalian (kaum LGBT)".
Sejatinya setiap manusia diciptakan memiliki insting Syahwat. Dan itu pasti ada pada setiap orang, ketika syahwat ini di aplikasikan pada hal yang baik maka akan menghasilkan segala bentuk kebaikan. penggunaan logika yang logis dan syariat yang benar menjadikan syahwat  ini terarah sesuai jalannya. Begitu juga dalam Etika pergaulan yang baik akan menghasilkan Ide yang cemerlang serta keinginan yang luhur, bersih dan bermartabat. Tuhan telah menyelamatkan kita dari kejahiliaan dan untuk menjadi kaum Modern. lalu mengapa kita yang sudah Modern sekarang ingin menjadi Jahiliah Episode kedua???.
Ini bukan hanya problem balasan tuhan yang belum diturunkan kepada pelaku Maksiat seperti Negara belanda seperti pendapat Mas Ulil Absor Abdala. Tetapi dengan mewabahnya kaum LGBT apalagi diresmikan Negara, nantinya akan merubah mineset kaum pemuda pemudi indonesia. Secara psikologis, medis, social, logika sama sekali tidak ada yang membenarkan LGBT. sementara mengenai adzab, Allah sudah menjelaskan bahwa saat adzab tidak turun ke dunia maka akan di Pending ke akhirat dan itu pasti. meskipun LGBT nampaknya masih produk baru yang digarap Mas Hendra tetapi sebenarnya LGBT ini adalah hasil dari metamorfosa dari RUU KKG yang digarap Prof.DR Musdah Mulia beberapa tahun lalu yang mengerucut lagi kepada sumber utamanya yaitu Diresmikannya The International Bill of Human Rights. Kami akan mendukung segala bentuk HAM yang diterapkan di Indonesia, terutama yang diadosi dari Ushulul Khamsah (pokok-pokok yang lima) dengan dikawal oleh Syariat Islam.

Sekian.

Tarim-Yaman 18-Februari-2016
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Post Top Ad