Tips Memilih Istri Sholehah Menurut KH. Maimoen Zubair
KH. Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen, merupakan ulama kharismatik yang dikenal dengan ilmu dan nasihat-nasihat bijaknya. Salah satu nasihat beliau yang terkenal adalah tentang tips memilih istri.
Pentingnya Istri yang Tidak Terlalu Cinta Dunia
Mbah Moen berpesan, "Jika memilih istri, carilah yang tidak terlalu mengerti urusan dunia." Beliau menekankan pentingnya memilih istri yang tidak terlena dengan gemerlap dunia, karena kesholehan seorang anak sangat bergantung pada kesholehan ibunya.
Kisah Teladan:
- Sayyidina Abbas r.a. memiliki istri yang tidak suka berdandan, namun beliau dikaruniai anak yang sangat alim, yaitu Sayyidina Abdullah bin Abbas r.a.
- Sayyidina Husain r.a. menikahi putri seorang raja, namun setelah menjadi istrinya, ia tidak lagi mencintai dunia dan dikaruniai putra yang alim, yaitu Ali Zainal Abidin.
Istri yang Berkhidmah kepada Suami
Mbah Moen mengutip ayat Al-Qur'an, "Nisaa'ukum hartsun lakum" yang artinya "Istri-istri kalian adalah ladang bagi kalian." Sebagaimana ladang yang subur akan menghasilkan panen yang baik, istri yang sholehah dan berkhidmah kepada suami akan menjadi ladang pahala dan melahirkan generasi yang sholeh.
Kesimpulan:
Memilih istri adalah keputusan penting dalam hidup. Nasihat Mbah Moen di atas dapat menjadi panduan bagi kita dalam mencari istri sholehah yang dapat menjadi pendamping hidup dan ibu bagi anak-anak kita kelak.
Semoga bermanfaat.
inilah dialog asli Tips Memilih Istri Sholehah Menurut KH. Maimoen Zubair:
Bahasa Jawa (dari beliau) ” Nek milih bojo iku sing ora patiyo ngerti dunyo. Mergo sepiro anakmu sholeh, sepiro sholehahe ibune. Sohabat Abbas iku nduwe bojo ora seneng dandan, nganti sohabat Abbas isin nek metu karo bojone. Tapi beliau nduwe anak ngalime poll, rupane Abdulloh bin Abbas. Sayyidina Husain nduwe bojo anake rojo rustam (rojo persia). Walaupun asale putri rojo, sakwise dadi bojone sayyidina Husain wis ora patiyo seneng dunyo. Mulane nduwe putro Ali Zainal Abidin bin Husain, ngalim-ngalime keturunane Kanjeng Nabi. Kiai-Kiai Sarang ngalim-ngalim koyo ngono, mergo mbah-mbah wedo’e do seneng POSO.
Syekh Yasin Al Fadani (ulama’ asal padang yang tinggal di mekah) iku nduwe istri pinter dagang, nduwe putro loro.Sing siji dadi ahli bangunan sijine kerjo neng transportasi. Kabeh anake ora ono sing nerusake dakwahe Syekh Yasin. Neng Al Qur-an ﻧﺴﺎﺅﻛﻢ ﺣﺮﺙ ﻟﻜﻢ Istri iku ladang kanggo suami. Sepiro apike bibit tapi nek tanahe atau ladange ora apik, ora bakal ngasilno pari apik. Intine iso nduwe anak ngalim, nek istrine ORA PATIYO NGURUSI DUNYO LAN KHIDMAH POLL KARO SUAMINE. Nek kowe milih istri pinter dunyo, kowe sing kudu wani tirakat. Nek ora wani tirakat, yo lurune istri sing ahli dzikir, kowene sing mikir dunyo alias kerjo.”
=========Terjemah / Artinya ========
“Jika memilih istri itu yang penting tidak terlalu mengerti urusan dunia, karena seberapa sholehnya anakmu itu seberapa sholehah ibunya. Sahabat (sayidina) abbas ra. Itu punya istri tidak suka berias, sampai-sampai beliau (sayidina abbas ra.) Malu jika keluar bersama istrinya. Tapi beliau memiliki anak yang sangat alim, yaitu sayidina abdullah bin abbas ra. ( kyai nya para sahabat) Sayyidina Husein memiliki istri anaknya raja rustom (raja persia). Walaupun asalnya putri raja setelah menjadi istrinya sayyidina Husain tidak terlalu menyukai dunia. Sehingga punya putra ali zainal abidin, sealim-alimnua keturunan Baginda Nabi. Kyai-kyai Sarang alim-alim seperti (sarang dikenal dengan ulama-ulama yang memiliki kapasitas ilmu sangat dalam), itu karena simbah-simbah wanitanya (maksudnya golongan nyai-nyai golongan tua) gemar berpuasa. Syeikh yasin al fadani (ulama asal padang yang tinggal di mekkah) iyu memiliki istri pintar berdagang, memiliki putra dua, yang satu menjadi ahli bangunan sedangkan satunya lagi kerja di transportasi. Seluruh anaknya tidak ada yang meneruskan dakwah syeikh yasin. Didalam Al Quran (Allah berfirman) “nisaa a kum, harsu lakum”. ” istri itu ladang untuk suami(nya)”. Sebaik apapun bibit, tapi jika tanahnya atau ladanya tidak baik, tidak akan menghasilkan padi yang baik. Intinya bisa memiliki anak alim, jika istrinya tidak terlalu mengurusi (hal-hal yang bersifat) duniawi, dan berkhidmah (melayani) penuh kepada suaminya. Jika kamu memilih istri yang pintar dunia, kamu harus berani tirakat. Jika tidak berani tirakat, ya carinya istri yang ahli zikir, kami yang mikir dunia alias kerja!” semoga bermanfa’at
(kiosdakwah.com/)
tips memilih istri, ciri istri sholehah, mencari istri menurut islam, nasehat pernikahan, KH. Maimoen Zubair, kriteria istri idaman