“Durhaka pada orang tua itu bernasab, turun temurun,
pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak…
Seorang yang menghormati ulama’ besar tapi ia
meninggalkan orangtuanya artinya ia mementingkan
sunnah & melalaikan wajib..
Sama seperti orang memakai imamah tapi aurotnya
justru terbuka, sungguh tidak pantas..
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal “Orang tua ada
Tiga :
1. yang melahirkan,
2. yang memberi ilmu (guru)
3. yang menikahkan mu dengan anaknya (mertua)”
Pada saat kita kecil, orang tua mencintai kita, bersabar
dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi
berbagai tingkah pola kita, berdoa supaya kita panjang
umur dan sehat sampai dewasa.
Maka wajib bagi kita
bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan
memiliki banyak kekurangan.
Syafaat Rosul SAW pun tak dapat menolong orang yang
durhaka kepada orangtuanya dari siksa neraka kecuali
orangtuanya sendiri yang memberi kesempatan
padanya untuk diberi Rahmat oleh Allah.
Memutus silaturrahmi akan mendapat laknat dari
Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima
doanya walaupun ia seorang yang ‘alim…
Maka sambunglah silaturrahmi sebelum kita mati
dalam keadaan terlaknat & sebelum kita masuk
barzakh dengan amarah Allah selagi ada
kesempatan…”
( Mutiara Nasihat Sulthonul ‘Ilim
Al’Habib Saalim bin Abdullah bin Umar Asy’Syathiry )
pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak…
Seorang yang menghormati ulama’ besar tapi ia
meninggalkan orangtuanya artinya ia mementingkan
sunnah & melalaikan wajib..
Sama seperti orang memakai imamah tapi aurotnya
justru terbuka, sungguh tidak pantas..
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal “Orang tua ada
Tiga :
1. yang melahirkan,
2. yang memberi ilmu (guru)
3. yang menikahkan mu dengan anaknya (mertua)”
Pada saat kita kecil, orang tua mencintai kita, bersabar
dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi
berbagai tingkah pola kita, berdoa supaya kita panjang
umur dan sehat sampai dewasa.
Maka wajib bagi kita
bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan
memiliki banyak kekurangan.
Syafaat Rosul SAW pun tak dapat menolong orang yang
durhaka kepada orangtuanya dari siksa neraka kecuali
orangtuanya sendiri yang memberi kesempatan
padanya untuk diberi Rahmat oleh Allah.
Memutus silaturrahmi akan mendapat laknat dari
Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima
doanya walaupun ia seorang yang ‘alim…
Maka sambunglah silaturrahmi sebelum kita mati
dalam keadaan terlaknat & sebelum kita masuk
barzakh dengan amarah Allah selagi ada
kesempatan…”
( Mutiara Nasihat Sulthonul ‘Ilim
Al’Habib Saalim bin Abdullah bin Umar Asy’Syathiry )
http://kiosdakwah.com/blog