CUPI CRYPTO

Pasar kripto sedang on fire! 🔥 Volume trading cryptocurrency mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) dengan menembus angka US$10 triliun pada bulan November.

Data dari CCData, penyedia data pasar kripto, menunjukkan bahwa volume trading gabungan bulan lalu melonjak dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan baik di pasar spot maupun derivatif. Volume trading spot bulanan di centralized exchange mencapai angka tertinggi kedua sejak Mei 2021, yaitu US$3,43 triliun. Sementara itu, volume derivatif naik 89% menjadi US$6,99 triliun, melampaui level tertingginya sejak Maret 2024.

Faktor Pendorong Lonjakan Volume Trading

Beberapa faktor diyakini menjadi pendorong utama lonjakan volume trading crypto ini:

• Meroketnya Harga Bitcoin: Bitcoin, aset kripto terbesar di dunia, mengalami kenaikan harga yang spektakuler sepanjang November, mencapai rekor tertinggi US$100.000 pada 5 Desember. Hal ini memicu antusiasme dan aktivitas trading di pasar kripto secara keseluruhan.
• Optimisme akan Regulasi Ramah Kripto: Kemenangan dalam pemilu AS menimbulkan optimisme di kalangan pelaku industri kripto. Diharapkan pemerintahan yang baru akan menerapkan regulasi yang lebih bersahabat terhadap inovasi di sektor aset digital.
• Meningkatnya Minat terhadap Altcoin: Sentimen positif terhadap regulasi juga berdampak pada altcoin, seperti Ripple (XRP), yang sebelumnya menghadapi ketidakpastian regulasi. Hal ini mendorong peningkatan volume trading altcoin.
• Melonjaknya Volume CME dan Arus Masuk ETF: Volume trading di Chicago Mercantile Exchange (CME), bursa derivatif terbesar di dunia, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, arus masuk ke dalam ETF Bitcoin spot juga menunjukkan peningkatan minat dari investor institusional.

“Sentimen ini terlihat dari meningkatnya minat terhadap aset seperti Ripple, yang secara historis menghadapi pengawasan regulasi yang lebih ketat,” ujar Jacob Joseph, Analis Riset CCData. “Optimisme juga terlihat dari melonjaknya volume CME dan arus masuk yang substansial ke dalam ETF Bitcoin spot selama sebulan terakhir.”

Apa Artinya bagi Masa Depan Kripto?

Lonjakan volume trading ini menunjukkan bahwa pasar kripto semakin matang dan menarik bagi berbagai jenis investor, mulai dari individu hingga institusi.

Apakah Anda ikut berkontribusi dalam lonjakan volume trading ini?

Bagikan pengalaman dan pandangan Anda di kolom komentar!

Manfaatkan Momentum Pasar dengan Autotrading!

Pasar crypto sedang booming! Jangan sampai ketinggalan untuk meraih cuan maksimal. Gunakan autotrading untuk trading crypto tanpa ribet!

Autotrading adalah solusi cerdas buat kamu yang pengen trading crypto tapi gak mau ribet. Software canggih kami akan bekerja otomatis 24/7 untuk mengoptimalkan profit kamu.

Keunggulan Autotrading Kami:

• Berlisensi Bappebti: Aman dan terpercaya, diawasi oleh regulator di Indonesia.
• Dana Aman di Wallet Anda: Dana kamu aman di wallet pribadi kamu di exchange terkemuka.
• Mudah Digunakan: Cocok untuk pemula, dengan antarmuka yang user-friendly.
• Strategi Teruji: Dilengkapi dengan strategi trading yang telah teruji dan terbukti profitable.
• Dukungan 24/7: Tim customer support kami siap membantu kamu kapan pun.

Unlock Crypto Profits with Autotrading — Find Out How! di WhatsApp Channel kami: [Tautan]

#autotrading #cryptocurrency #bitcoin #profit #trading #passiveincome #investasi #Indonesia

Dunia kripto kembali digegerkan dengan aktivitas tak terduga dari sebuah dompet Bitcoin (BTC) yang telah terbengkalai selama 10 tahun 9 bulan. Dompet “zombie” ini tiba-tiba hidup kembali dan memindahkan seluruh simpanan Bitcoin-nya, senilai US$4,8 juta dengan harga saat ini.

Whale Alert, platform pelacak transaksi kripto, melaporkan bahwa dompet tersebut terakhir kali aktif pada tahun 2014, ketika menerima 50 BTC senilai US$44 ribu (harga BTC saat itu sekitar US$880). Jika dikonversikan dengan harga Bitcoin saat ini, nilai simpanan tersebut telah melonjak lebih dari 10.817%.

Lebih lanjut, Whale Alert mencatat bahwa 50 BTC tersebut dipindahkan ke dalam dua alamat berbeda: 47 BTC ditransfer ke alamat yang tidak diketahui, sementara sisanya (3 BTC) masuk ke exchange Coinbase.

Misteri di Balik Kebangkitan Dompet “Zombie”

Aktivitas dompet “zombie” ini memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan di kalangan komunitas kripto.

• Siapa pemilik dompet tersebut? Apakah seorang investor awal yang akhirnya “bangun” setelah sekian lama? Atau mungkin seseorang yang baru saja menemukan kunci pribadi dompet lamanya?
• Apa motivasi di balik pergerakan dana ini? Apakah hanya sekedar mengambil keuntungan setelah bertahun-tahun “hodl”? Atau adakah tujuan lain yang lebih spesifik?
• Mengapa dana dibagi ke dua alamat berbeda? Apakah ini strategi untuk mengamankan aset atau ada tujuan lain di baliknya?

Sayangnya, identitas dan motivasi pemilik dompet masih menjadi misteri. Namun, fenomena ini mengingatkan kita akan beberapa hal penting dalam dunia kripto:

• Investasi Jangka Panjang: Dompet “zombie” ini menjadi bukti nyata bahwa strategi “hodl” atau menyimpan Bitcoin dalam jangka panjang dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
• Keamanan Aset Kripto: Penting untuk menyimpan kunci pribadi dompet Anda dengan aman dan tidak melupakannya. Kehilangan kunci pribadi berarti kehilangan akses ke aset kripto Anda selamanya.
• Dinamika Pasar Kripto: Pasar kripto penuh dengan kejutan dan hal-hal tak terduga. Selalu waspada dan ikuti perkembangan terbaru di dunia kripto.

Apa pendapat Anda tentang fenomena dompet “zombie” ini?

Bagikan teori dan spekulasi Anda di kolom komentar!