Hari Raya Idul Fitri Di Korea Selatan - CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Kamis, 23 Juli 2015

Hari Raya Idul Fitri Di Korea Selatan

Hari Raya Idul Fitri Di Korea Selatan
Oleh : Muhammad Roghib Ar-Romadhoni*

Ilustrasi: Komunitas Islam di Korea
Merayakan hari raya idul fitri tak sekedar spesial bagi umat islam tetapijuga menjadi moment dan hari yang terasasangat sakral untuk dirayakan. Dihari ini rasa syukur berlipat ganda karena dengan izin Allah SWT kita mampumenjalankan kewajiban selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Dengan segalaaktivitas ibadah yang telah dilakukan, limpahan ampunan yang diberikan olehAllah SWT serta pelatihan diri dalam mengelola hawa nafsu sepanjang bulanRamadhan kita seperti terlahir kembali dalam keadaan suci. Rasa syukur initak terkecuali dirasakan juga oleh umat muslim Indonesia yang sekarangberada di Korea Selatan (Korsel).
Rasa syukur itu terwujud dalam bentukibadah-ibadah yang sunnah maupun wajib dijalankan selama hari raya idulfitri seperti sholat ‘Ied secara berjamaah dan penunaian zakat fitrah.Sholat sunnah ‘Ied secara berjamaah di Korsel dilakukan baik di dalammasjid maupun di lapangan terbuka. Hal yang sangat mencolok dan menjadiperhatian adalah ketika sholat dilakukan dilapangan terbuka. Tak jarangwarga non muslim Korsel yang sedang berlalu lalang melewati arena lapanganyang digunakan untuk sholat, terkagum melihat jumlah jamaah sholat ‘Iedyang begitu banyak. Mereka sangat antusias dan memperhatikan dengan seksamaribuan jamaah yang sedang mendengarkan khotbah sholat Ied dan melaksanakansholat secara khusu’. Jumlah jamaah yangbegitu banyak membuat heran orangKorsel karena bagi mereka hanya sebuah konser musik yang mampu mengundangmasa sebanyak itu berkumpul di sebuah lapangan terbuka. Kekaguman ini mudah– mudahan menjadi magnet penarik bagi warga non-muslim Korsel untukmengenal islam lebih dalam.Hari raya Idul Fitri belum menjadi hari libur nasional di Korsel karenajumlah muslim yang masih minoritas. Hari raya idul fitri 1436 H yang jatuhdihari kerja membuat para WNI muslim harus meminta izin berlibur. SuratIzin libur untuk merayakan hari raya idul fitri difasilitasi oleh KedutanBesar Republik Indonesia melalui surat edaran yang ditujukan kepadaperusahaan tempat bekerja atau kampus tempat belajar. Keberadaan surat inisangat membantu sekali dalam menjelaskan kepada warga non-muslim Korselakan pentingnya hari raya idul fitri bagi muslim. Sehingga surat ini banyakdigunakan oleh seluruh WNI di Korsel. Meskipun terkadang tidak semuapekerja Indonesia mendapatkan izin untuk berlibur di hari raya idul fitritidak jarang beberapa perusahaan atau kampus lain sangat paham dengan maknapenting Idul fitri sehingga tidak harus menyertakan surat izin, cukupdengan izin secara lisan.Rasa syukur akan hadirnya Idul fitri terwujud pula dalam ibadah penunaianZakat fitrah. WNI di Korsel mendapatkan kemudahan dalam menunaikankewajiban ini karena adanya organisasi Komunitas Islam Indonesia (KMI) yangmewadahi 42 musholah Indonesia di Korsel dan lembaga sosial dari Indonesiayang bertindak sebagai amil zakat. Amil zakat di Korsel sudah mengumpulkanzakat fitrah seminggu sebelum hari idul fitri hingga beberapa saatmenjelang pelaksanaan sholat ‘Ied. Hasil zakat yang didapat langsungdidistribusikan oleh para amil kepada para mustahiq zakat di Indonesia.Besar zakat fitrah di Korsel ditetapkan sebesar 8.000 KRW menyesuasikandengan harga beras di pasaran.Hal lain yang melengkapi Idul fitri 1436 H bagi WNI di Korsel adalahsilaturahim dan ramah tamah dengan saudara – saudara muslim lainnya.Sebagai sesama perantau yang jauh dari keluarga, berkumpul dengan rekanseperjuangan menjadi obat rindu akan kampung halaman dan keluarga tercintadi rumah. Oleh karena itu, pasca sholat ‘Ied, musholah – musholah yangdidirikan oleh orang Indonesia mengadaakan acara silaturahim lengkap dengansegala hidangan khas idul fitri di Indonesia, seperti : ketupat, lontong,opor, rendang dll. Dengan kegiatan ini umat muslim Indonesia yang sedangberada di Korsel tetap merasakan nikmat dan khidmatnya Idul Fitri meskisedang berada di negeri minoritas islam dan berjarak ribuan meter darikampung halaman.
*Penulis : Muhammad Roghib Ar-Romadhoni adalah Tim Dakwah Al-Bahjah Korea Selatan sekaligus Mahasiswa di Yeungnam University-KoreaSelatan

blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend

Post Top Ad