Muslimedianews.com ~ Masalah mahabbah ahlil bait, Nabi yang memerintahkan, Nabi tidak minta apapun, kecuali "bagaimana engkau bisa menyambung tali kasih". Nabi tidak mengatakan "beri uang atau lainnya", tetapi mawaddah terlebih dahulu. Kalau ada mawaddah, ada cinta, akan beres semuanya.
Disaat Habib salah, bagaimana menyikapinya. Jadi mawaddah didahulukan. Dalam hadits dikatakan waktu Nabi memegang Sayyidina Husein dan mencium bibir Sayyidina Husein, mengatakan "Ya Allah, aku mencintai Husein dan cintailah Husein, cintailah yang mencintai Husein dan dzuriyyah (keturunan)nya".Jadi ada mahabbah (cinta). Memang, ada habib yang nakal, itu dia manusia memang, cuma cinta tidak boleh berubah, sampai ada rasa dengki. Kita pernah tanya kepada Habib Abdullah bin Muhammad Baharu tentang bagaimana menyikapi jika ada Habaib yang tidak benar / nakal. Habib mengatakan "Pandang dia seperti melihat anakmu...". yaitu dibenahi. Kita akan berjuang untuk menyelamatkan, kita tolong kalau cinta. Kalau salah tetap kita katakan salah, tetapi dengan cara yang baik agar Habib yang nakal tersebut kembali ke jalan yang Allah ridloi dengan cinta. Terhadap umat Nabi Muhammad saja kita harus membawa mereka dengan cinta, lalau bagaimana dengan Habaib, tentu lebih dengan kasih dan cinta. Jangan menggunjing Habaib sampai terjadi kebencian terhadap Habaib. *** Penjelasan Buya Yahya lebih lengkapnya, simak video berikut :