Ketika Imam Syafi'i Mengambil Berkah Dari Murid Ajaibnya - CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Kamis, 23 Juli 2015

Ketika Imam Syafi'i Mengambil Berkah Dari Murid Ajaibnya

Ketika Imam Syafi'i Mengambil Berkah Dari Murid Ajaibnya

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Syafi'i, Imam yang lahir di Gaza
tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H ini adalah salah satu imam
madzhab empat, madzhab yang di terapkan di bumi Nusantara. Keilmuannya
di rasakan seantero dunia, Alim, tawadlu', pecinta Nabi dan
sebagainya. Salah satu bukti ketawadluannya adalah tetap mengambil
berkah dari muridnya Imam Ahmad bin Hambal.

Di masa masuknya abad ke 3 H, semasa akhir hidupnya Imam Syafi'i, umat

islam mendapatkan cobaan yang sangat besar dari golongan Mu'tazilah
khususnya di negara Irak jantung kerajaan Islam kala itu yang terkenal
dengan fitnah Kholqul Qur'an (Pembuatan Qur'an) , setiap orang islam
di paksa untuk mengucapkan bahwa al Qur'an di ciptakan oleh Allah SWT
(makhluk) bukan kalamNya yang tidak ada awalnya, lebih - lebih para
ulama' nyawalah taruhannya jika tidak mau mengucapkan.

Salah satu yang merasakan pedihnya cobaan tersebut adalah Imam Ahmad
bin Hanbal. Imam Ahlussunah dalam bidang hadits, murid Imam Syafi'I.
Beliau yang sangat getol dan teguh pendiriannya tidak mau bahkan
melarang keras untuk mengucapkan Al Qur'an makhluk. Akhirnya diapun di
masukan ke dalam penjara oleh orang - orang Muktazilah yang menguasai
kerajaan Islam ketika itu, selama di dalam penjara dia tetap tidak mau
mengucapkannya meskipun pukulan dan siksaan yang menjadikan tidak
sadarkan diripun menjadi taruhannya.

Imam Syafi'i yang berada di Mesir waktu itu, bermimpi bertemu
Rasulullah SAW dan bersabda kepada beliau dalam mimpinya : "Berilah
Ahmad kabar gembira tentang jaminan masuk surga atas cobaan yang
menimpanya".

Seketika setelah bermimpi itu Imam Syafi'i mengirimkan surat kepada
Imam Ahmad yang sedang di penjara di Baghdad Irak tentang apa yang ada
di dalam mimpinya tersebut. Setelah surat sampai kepada Imam Ahmad,
deras tangisanpun di keluarkan Imam Ahmad ketika membaca surat dari
gurunya, lalu memberikan satu qamis bagian dalam dari dua qamis (baju
koko) yang di kenakannya di berikan kepada pengirim surat untuk di
berikan kepada gurunya.

Setelah baju dari muridnya sampai kepada beliau, tidak habis pikir,
beliau Imam Syafi'i mencucinya dan mengambil berkah dengan berminyak
menggunakan air cucian baju muridnya yang mendapatkan kedudukan khusus
berupa jaminan surga itu.

Subhanallah.. Betapa tawadlu'nya sifat beliau, seorang imam besar,
mendidik murid sampai menjadi Imam besar pula, ilmunya yang di rasakan
oleh dunia, terus mencari berkah (ubur - ubur berkah) entah itu dari
muridnya.

Moeslich El Malibary
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend

Post Top Ad