CUPITEBET: hadist

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label hadist. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hadist. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 September 2009

Terbuka Dan Tertutupnya Pintu Sorga Dan Neraka

20.19.00 0

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

(صحيح البخاري)

Rasulullah SAW bersabda :
“Jika masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu pintu sorga, tertutuplah pintu neraka, dan syaitan dibelenggu”. (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجهل والدياجر، الحمدلله الذي هدانا، بعبده المختار من دعانا إليه بالإذن، وقد نادانا، لبيك يامن دلنا وحدانا، صلى الله وسلم وبارك عليه وعلى أله، الحمدلله الذي جمعنا في هذا المجمع الكريم، والحمدلله الذي جمعنا في هذه الليلة وفي هذا الشهر المبارك..

Limpahan Puji ke hadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha tunggal menguasai kerajaan alam semesta, Maha menciptakan jagad raya dari tiada, Maha menjadikan bumi dan lautan dari tiada, Maha menjadikan daratan, hewan dan tumbuhan dari tiada, Dialah ALLAH Yang Maha Pengasuh alam semesta sepanjang waktu dan saat, Maha menentukan nafas hamba – hambaNya, Maha mensucikan jiwa hamba – hambaNya dengan pemikiran yang suci jika mereka mau berfikir, hingga segala apapun yang mereka pelajari di alam, mereka akan menemukan keagungan nama yang maha sempurna, bahwa alam semesta ini ada penciptanya yang maha sempurna .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Pemikiran kembali kepada setiap manusia dan proses kejadiannya, dari sebutir sel yang tidak terlihat mata menjadi tubuh yang sempurna, paduan dari milyaran sel – sel yang masing – masing berfungsi, dengan fungsi yang telah ditugaskan oleh Allah dan bukan ditugaskan oleh kita. Fungsi – fungsi milyaran sel mata tidak akan berkhianat atas tugasnya, fungsi – fungsi sel - sel pendengaran tidak berkhianat atas tugasnya, fungsi – fungsi sel darah, sel jantung dan lainnya terus bekerja setia demi Sang pemiliknya.. ALLAH. Dan didalam setiap butir sel itu membutuhkan penghidupan, membutuhkan oksigen, mineral dan rizkinya, Dia (Allah) pula yang Maha Tunggal Yang Maha mengaturnya, dan Dia lah (Allah) Yang mengajari setiap butir sel itu menjadi tenaga – tenaga ahli yang multi sempurna, mereka berkhidmat kepada Allah tanpa pamrih, tunduk kepada perintah Rabbul ‘alamin . Dan anugerah yang demikian agung dari setiap satu butir sel yang demikian berharga, diberikan kepadaku dan kalian sebagai rahasia anugerah kedermawanan Ilahi, yang hakekatnya setiap butir sel tubuhmu adalah perkenalan kasih sayang Allah kepadamu, dan itu merupakan panggilan Ilahi agar engkau mengenal kelembutan Nya padamu, dan kau mengetahui tiada yang lebih baik kepadamu melebihi Allah, tiada yang lebih berdermawan kepada mu melebihi Allah, tiadalah yang lebih pantas disyukuri melebihi Allah, Sang Maha Pemberi di sepanjang waktu dan saat, dan setiap waktu dan saat Allah terus mengasuh mu, mengasuh milyaran sel di tubuhmu, mengasuh alam semesta, dijadikannya setiap musibah sebagai pencuci dosa, dijadikannya alam kehidupan sementara sebagai bekal menuju gelombang kenikmatan yang abadi. Sampailah kita di malam agung ini di bulan Ramadhan Almukarram. Selamat datang para tamu Allah, selamat datang wahai yang berdatangan kepada keridhaan Yang Maha Luhur, Yang Maha membagi-bagikan kebahagiaan dunia dan akhirat, Yang Maha menciptakan kesejahteraan dan ketenangan hidup.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Sampailah kita ke majelis ini, tuk mendapatkan hidangan jamuan Ilahi, seagung-agung jamuan, semulia-mulia sambutan, yaitu pengampunan dan kasih sayangNya. Semoga Allah memastikan seluruh namaku dan nama kalian di dalam kasih sayang dan kelembutanNya yang abadi..Yaa dzal jalaali wal ikraam…

Sampailah kita kepada hadits agung, tuntunan mutiara kebahagiaan yang kekal, dari mulut manusia yang paling sopan dan sempurna, dari wajah yang paling indah dari semua wajah yang dicipta Allah, yang Allah jadikan tuntunan dan gerak-geriknya sebagai pembuka rahasia keridhaan Allah yang abadi; Sayyidina Muhammad SAW yang bersabda:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ

Di dalam riwayat Shahih Al Bukhari lainnya :

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ..

Dua riwayat yang bersamaan maknanya; “jika masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu langit, dalam riwayat lainnya pintu-pintu surga”. Makna keduanya adalah dibukanya rahasia kasih sayang Ilahi yang lebih besar, berpijar kelembutan Allah lebih agung dan luhur, sehingga Allah menyambut tamu-tamu kasih sayangNya dari umat ini untuk mendekat dan mendekat, dengan melipatgandakan nama mereka 700 kali lipat dan lebih. Dikatakan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anaam Al Imam Nawawi AR (Alaihi Rahmatullah : atasnya Rahmat Allah) di dalam Syarh An Nawawi ‘alaa Shahih Al Muslim, dan oleh Al Imam Ibn Hajar dalam Fathul Baari dan Muhaddits lainnya; “Bahwa Allah melipatgandakan pahala 10 kali hingga 700 kali lipat itu, namun Allah melipatgandakannya lebih lagi di bulan Ramadhan, karena Allah berkata

الصِّيَامُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِه

( Puasa adalah untukKu(Allah), dan Aku yang langsung memberi ganjarannya ) lebih dari 700 kali lipat”
.

Anugerah yang ditawarkan pada setiap pendosa apalagi ingin mendapatkan kedekatan, satu kali ia berbuat dosa baginya satu dosa, satu kali ia berbuat baik maka pahala dikalikannya lebih dari 700 kali lipat, mana yang kau pilih, Allah atau kehinaan?!, beruntung yang menjawab lamaran Ilahi, beruntung yang menjawab lamaran kasih sayang Allah yang abadi, yang maha tiada mengkhianati para pencintaNya, yang maha menyiapkan istana kemegahan dan kemewahan, setelah manusia jasadnya menjadi busuk dan bangkai, dimakan oleh umpan cacing dan hewan di tanah, Allah menjanjikan bagi mereka ruh di dalam kebahagiaan yang kekal dan abadi kelak, jasadnya akan dibangkitkan kembali oleh Allah di hari kiamat kembali masuk ke dalam samudera kebahagiaan yang kekal. Adakah manusia yang menolak ini?! Bilakah ia berada didalam keberuntungan, jika ia melewati detik-detik Ramadhan yang merupakan detik-detik cinta asmara Allah yang terbesar kepadamu. Wahai jiwaku dan jiwa kalian.. wahai logikaku dan logika kalian..Adakah yang lebih berhak untuk diterima selain tawaran kasih sayang Allah yang abadi ??!

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..

وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ

"dan Allah tutup pintu neraka api jahannam”
, kenapa pintu neraka di buka dan ditutup, maksudnya apa? Maksudnya Allah menutup pintu kemurkaannya, Allah ingin di bulan Ramadhan hamba selalu dalam maaf dan kasih sayangnya, karena Allah Maha Dermawan, di bulan Ramadhan lebih dari kedermawanannya di bulan lainnya, Allah sudah Maha Dermawan tapi di bulan Ramadhan Allah lebih Maha Dermawan lagi .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..

غُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ

Pintu kemurkaan Allah ditutup
, mereka yang wafat di bulan Ramadhan selama ia ada dalam Islam, maka ia wafat dalam husnul khatimah karena tidak ada pintu neraka yang terbuka semuanya ditutup oleh Allah, mereka dalam pengampunan

Dialah Allah, Aku dan kalian sedang berada seakan-akan di dalam istana Allah sebulan, istana yang namanya istana kasih sayang, apa itu namanya kalau sudah istana?, (apalagi) yang namanya istana kasih sayang, di rumah Raja Yang Maha Dermawan, di rumah Raja Yang Maha Memaafkan, di rumah Raja Yang Maha Memberi, dan kau ada di istanaNya saat itu selama sebulan penuh, silahkan doa, amal, ibadah dilipatgandakan terus, terus,terus…Dan ingat!!! usia kita yang enam puluh, tujuh puluh, delapan puluh dan setelah itu selesai dan setelah itu wafat, dimana kehidupan kita, dimana karir kita, dimana musuh kita , dimana teman kita…semuanya sirna, yang ada adalah detik-detik bibirmu bergetar menyebut namaNya, disaat gerak-gerik tubuhmu bersujud ke hadiratNya, itulah yang abadi…,bukan musuh dan teman , bukan kaya dan miskin, bukan siang dan malam, bukan sedih dan gembira..,tapi adakah yang (mau) terikat pada keagungan nama Allah, itulah yang (akan) abadi. Semoga Allah menjadikan nafas-nafas kita dalam keagunganNya Yang Abadi..

وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ

(Dan Allah mengikat syaitan)

,

maksudnya: syaitan itu diperlemah . Syaitan itu diberi kekuatan oleh Allah untuk menggoda manusia, kenapa syaitan itu diberi kekuatan?, agar manusia lari kepada Allah

فَفِرُّوْا إِلىَ اللهِ

(Firman Allah : maka larilah berlindung kepada Allah.., QS Addzariyat 50, dan larilah berlindung pada Allah dari Syaitan!!) sebesar-besar apapun godaanmu (wahai syaitan) berpuluh-puluh tahun (manusia yg kau goda berbuat) maksiat, sekejap ia (manusia) bertobat dengan air mata menyesal kepada Allah “Ampuni aku Rabbi”, puluhan tahun dosa-dosanya sirna. Mana gerak-gerikmu wahai syaitan tujuh puluh tahun menjebak orang-orang agar masuk neraka, namun ketika jiwanya(manusia) bergetar memanggil nama Rabbul ’Alamiin, memanggil nama Sang Pemiliknya, memanggil kepada Yang Maha dekat kepadanya, Yang menamakan diriNya Allah Kariim, Maha dekat bahwa Allah SWT itu

أَقْرَبُ مِنَ اْلعَبْدِ مِنْ حَبْلِ اْلوَرِيْدِ

lebih dekat dari urat lehernya, (QS Qaaf 16), sebagai kiasan bahwa Dia (Allah) Maha lebih dekat dari semua yang dekat padamu. Dan Allah SWT mampu menjatuhkan seluruh kekuatan syaitan dalam sekejap, syaitan berhasil menggoda siang dan malam (hingga kau) jatuh dalam maksiat, (namun) ketika jiwanya berpegang teguh pada kekuatan Ilahi, akan datang kejap-kejap keselamatan yang membuat gelap gulita dosa berubah menjadi cahaya Allah yang abadi, maksudnya cahaya Allah yang abadi; cahaya keridhaan Allah , cahaya kecintaan Allah SWT.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Maka di bulan Ramadhan ini syaitan itu diperlemah oleh Allah, mana buktinya..?, buktinya kita lebih mudah berbuat pahala daripada berbuat dosa di bulan Ramadhan, kalau di bulan Ramadhan kita lebih mudah berbuat pahala, coba di bulan lain kita puasa satu bulan, mampu? mungkin mampu, tapi belum tentu, di bulan Ramadhan juga belum tentu, tapi tidak sesulit di bulan lain. Coba, di bulan lain mampu tiap malam shalat 20 rakaat? mungkin mampu, tapi belum tentu mampu..tapi tidak semudah kita di bulan Ramadhan. Di bulan ini syaitan diikat maksudnya dipersulit, sehingga manusia itu dipermudah, semestinya secara logika di beri juga kekuatan pada syaitan di bulan Ramadhan, kenapa? Karena Allah SWT melipatgandakan pahala jauh lebih besar daripada dosa dan daripada amal pahalanya dilipatgandakan balasannya, mestinya kalau mau secara adil syaitan diperkuat juga, kenapa? Supaya mereka yang baik semakin baik, yang jahat di bulan Ramadhan biar semakin jahat, itu kalau keadilan. Namun Allah tidak memandang itu, justru syaitan yang diperlemah. Di bulan yang dilipatgandakan pahalanya lebih dari tujuh ratus kali lipat dengan ucapanAllah SWT

أَنَا أَجْزِيْ بِهِ

(Aku (Allah) yang membalasnya )bisa dilipatgandakan sejuta kali lipat dalam setiap nafasnya, kalau sudah Allah berkata : “Anaa ajzii bih”(Aku yang membalasnya) , bukan perhitungan engkau wahai malaikat puluh kali lipat, dua ratus, tujuh ratus…bukan.. “Aku ( Allah) yang membalasnya” , tidak ada perhitungannya lagi itu. Inilah keindahan untuk aku dan kalian ,keindahan Rabbul ‘Alamiin yang ditawarkan kepada kita, maka jawablah. Semoga Allah menjadikan setiap nafas kita menjawab panggilan cinta dan keindahanNya dan keridhaanNya… Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari Rasul SAW bersabda

:تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً

(bersahurlah kalian karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan);

keberkahan dunia dan akhirat dijelaskan oleh para Muhaddits (Ahli hadits)maksudnya apa?Rasul SAW menjelaskan bahwa orang yang melakukan sahur akan mendapatkan pahala sunnah dan mendapat keberkahan, ia mendapat keberkahan di hari itu lebih dari hari lainnya. Boleh dibuktikan, misalnya diantara kita ada orang yang biasa puasa tapi tidak makan sahur lagi, sudah bangun tidur tidak pakai sahur lagi langsung saja puasa, boleh-boleh saja asal sudah buka kemarinnya. Dan hari esoknya dia makan sahur, bedakan di siang harinya mana yang lebih indah, yang lebih banyak anugerah, yang lebih terasa nikmat pasti dihari yang kita sahur, kenapa?

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَة ,

karena dalam perbuatan sahur itu mengandung keberkahan. Sahurlah walaupun dengan sebutir kurma dua butir kurma, sesuap nasi atau seteguk air, paling tidak ikuti sunnah Nabi kita Muhammad SAW.

Hadirin Hadirat...inilah bulan agung, inilah bulan yang juga dinamakan bulan seribu sujud. Kenapa disebut dengan bulan seribu sujud? Karena orang yang melakukan tarawih setiap malam 20 rakaat, berarti 40 kali dia bersujud pada Allah setiap malamnya, kalau dengan witir berarti 3 rakaat, tiap satu rakaat kan dua kali sujud jadi 46 kali sujud ia setiap harinya, kalikan 29..lebih dari 1200 kali dia bersujud kepada Allah, tanpa kau rasakan Ramadhan ini kau bersujud pada Allah lebih dari 1000 kali, dan inilah bulan seribu sujud. Kita bisa bayangkan, bukan kita sendiri..di barat dan timur semuanya melakukan, sampai rata-rata Muslimin Muslimat ketika mereka melakukan tarawih, bertebaranlah di barat dan timur jiwa-jiwa, dahi-dahi yang bersujud seribu kali pada Allah dalam satu bulan Ramadhan. Demikian bulan agung, inilah bulan doa dan inilah bulan munajat.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Jagalah tarawih mu, mereka yang sibuk tarawih misalnya dia bekerja, tidak mungkin tarawih di awal waktu ajak teman lain untuk tarawih di akhir waktu, boleh di tengah waktu, boleh jam setengah tiga malam, boleh kapan saja tarawih, tidak ada waktu yang ditetapkan, ketetapannya adalah setelah shalat isya dan sebelum adzan shubuh. Jadi, kalau seandainya sangat sibuk, jangan bilang saya tidak bisa tarawih!!, sayang..,40 sujud kamu korbankan begitu saja, satu kali sujudmu dilipatgandakan lebih dari 700 kali lipat dan lebih, dan lebih… lewat satu malam maka kita rugi ribuan tahun untuk beramal.

Hadirin Hadirat…(misalnya diantara kalian merenung) ”Saya tidak ada teman kalau tarawih karena kerja, teman-teman tidak ada yang mau untuk berjamaah, maka shalat tarawih sendiri. Boleh shalat tarawih sendiri? Boleh, tapi tidak ada satu madzhab pun yang melakukannya. Maka boleh shalat sunnah tarawih sendiri, tapi yang afdhal shalat tarawih berjamaah , kenapa?karena dikalikan 27 kali lipat, apalagi di masjid, kenapa? karena I’tikaf dan malaikat mendoakan orang yang datang ke masjid. Demikian hadirin hadirat, tentunya shalat tarawih sendiri afdhal daripada tidak sama sekali, tapi kalau disuruh memilih 27 atau 1..tentunya orang-orang yang mau berfikir secara logika yang baik apalagi berupa keuntungan bukan berlian,bukan emas tetapi keridhaan Allah yang dikalikan 27 kali lebih besar,tentunya lebih memilih untuk berjamaah, tidak di masjid maka di rumah bersama istrinya,anaknya,ayahnya.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Semoga Allah memuliakan kita dengan bulan seribu sujud ini. Dan bulan ini adalah bulan Alquran, bulan agung perbanyaklah baca Alquran sebagaimana Nabi SAW yang tadarrus Alquran di Ramadhan, demikian riwayat Shahih Al Bukhari “bahwa Rasul SAW mengulang-ulang kembali hafalan Alquran nya bersama Jibril AS di bulan Ramadhan”. Maka salah satu amalan yang paling afdhal dari amalan yang sunnah di bulan Ramadhan salah satunya membaca Alquran, yaitu memperbanyak membaca alquran, kalau tidak bisa membaca Alquran, maka duduklah bersama orang yang bisa membaca Alquran, dengarkan bacaannya lihat Alquran nya kau dapat pahala, kalau membacanya masih terbata-bata maka ajak teman..”aku ingin membaca Alquran denganmu sepuluh menit saja sehari di bulan Ramadhan,ajari ini..bacaanku salah-salah benarkan bacaanku sedikit-sedikit”. Belajar alif, ba’, ta’, tsa’…Sungguh Allah Maha Melihat ku dan melihat mu, setiap huruf Alquran mengandung cahaya keridhaan Ilahi.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kalimatullah, kalimat-kalimat suci Allah dibiarkan di hadapanmu (sekitar) 6666 ayat, akan kita biarkan begitu saja kalimat agung suci, ini surat dari Allah untuk mu!! tidak diberikan kepada gunung, tidak diberikan kepada langit dan bumi. Diberikan untuk ku dan untuk kalian surat cinta dari Allah untuk menyampaikanmu pada cinta Nya. Inilah Kalaamullah yang dibawa oleh Sayyidina Muhammad SAW. Mereka mendapatkan surat dari saudara dan kekasih, senangkah dg surat cinta Dari ALLAH?! Surat cinta dari Allah!! Dihadapan(mu), (atau di) rumahmu (kau) bertemu (dengan Alqur;an) dan kau biarkan tidak pernah membacanya, sampai kapan surat cinta itu dibiarkan??, Dan Yang Maha Melihat, melihat.., Yang Maha mengutus Nabi telah melihat kita.., sampai kapan hamba Ku membiarkan surat cintaKu dibiarkan begitu saja..,

Apa itu Alquran..?, isinya mengajak kita kepada cinta Allah, tidak lebih dari itu, jauh dari kemurkaan Allah, jauh daripada kemarahan dan siksa Allah, dekat kepada keridhaan Allah, inilah surat cintaNya, inilah surat panggilan kasih sayangNya.., seandainya tidak ditawarkan kepada kita surga yang abadi, cukup cinta Allah walupun kita di dalam neraka yang kekal, karena neraka yang kekal tidak akan pernah kekal dalam melihat keindahan dzat Allah, namun diatas itu Allah berikan surgaNya yang abadi bagi yang mau menerima surat cintaNya..

Hadirin hadirat..semoga aku dan kalian dimuliakan dengan cahaya Alquran. Surat cinta itu turun di malam nuzululquran di bulan Ramadhan..
Bulan ini juga bulan kedermawanan, diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari “bahwa Rasul SAW itu sangat dermawan, orang yang paling dermawan

أَجْوَدُ النَّاسِ,

tidak ada yang lebih dermawan lagi dari Rasulullah SAW, paling dermawan dan tidak pernah mengatakan “TIDAK” pada orang yang memintanya. Datang seseorang kepada Nabi, seorang ibu bersama dua orang anaknya, sebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari; minta-minta, setelah Rasul SAW datang ibu itu telah pergi. Aisyah…(istri Rasulullah RA), tadi tamu yang datang hajatnya apa? ngemis ya Rasulullah(jawab Aisyah)..lalu? tidak ada apa-apa, cuma ada dua butir kurma..sebutir ku berikan kepadanya, sebutir lagi masih ku simpan( jawab Aisyah). Rasulullah keluar dari rumahnya dan berteriak : “ siapa yang mau membantuku wahai kalian..??? , tetanggaku..yang mau membantu orang yang mengemis kepadaku ini, akan menjadi hijab, benteng baginya dari api neraka” , inilah rahasia kedermawanan sang Nabi SAW, maka keluar para sahabat berebutan memberi orang itu. Kenapa.., karena Rasulullah tidak pernah mengecewakan orang yang mengemis padanya, ini pada Nabi SAW lebih-lebih Sang Pencipta Nabi SAW..ALLAH SWT, Yang Maha menciptakan Rasul SAW yang lebih dermawan pada bulan ini, inilah bulan Ramadhan bulan kedamaian, bulan munajat..

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ;”satu kelompok diantara tujuh kelompok yang mendapat naungan Allah adalah orang yang bershadaqah secara sembunyi”. Shadaqah itu mulia, tapi yang lebih mulia adalah shadaqah yang secara sembunyi, tidak diketahui orang shadaqahnya apalagi dibicarakan dimana-mana, tapi sembunyi-sembunyi. Diantara contoh-contohnya; misal orang belanja pada orang susah, orang miskin…”berapa harganya”? misalnya harga pasarannya 10 ribu, penjual bilang 15 ribu, maka langsung bayar tidak usah ditawar, penjual mungkin dalam hatinya bilang ; nih orang belanja tidak pakai tawar-menawar, kira-kira begitu. Padahal maksudnya kita bukan ingin membeli tidak mau menawar, tapi bersedekah padanya, tapi tidak disebut karena kalau disebut; ya sudah ini kan harganya 10 ribu pasarannya, bapak jual 15 ribu yang 5 ribu sedekah, (maka) orangnya tahu kalau disedekahi. Tapi kalau tidak disebut orang yang disedekahipun tidak tahu kalau dia disedekahi, lebih afdhal lagi pahalanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Rasul SAW itu demikian indahnya budi pekerti beliau Shallallahu wasallama wa baaraka alaih wa ‘alaa alaih..Semoga Allah SWT memuliakan hari-hari kita, memuliakan malam-malam Ramadhan kita agar kita mendapatkan kemuliaan fath Makkah, yang inshaallah untuk mendapatkan kemuliaan fath Makkah adalah 10 Ramadhan kita akan menyampaikan pembahasan-pembahasan di malam berikutnya, dan Insyaallah Allah SWT memberikan izin, inayah, keberkahan, dan lindungan kepada kita dalam hari-hari kita, khususnya acara kita malam 17 Ramadhan di Masjid At Tin, malam 17 Ramadhan Nuzulul Qur’an dan haul Ahlu Al Badr. Ahlu Al Badr ini perpaduan antara para muallaf dan kaum nasrani yang masuk Islam, kaum yahudi yang masuk Islam, kaum musyrikin yang masuk Islam, kaum Quraisy yang masuk islam, dan para Ahlu Baitirrasul Radiyallahu ‘anhum bersatu di dalam panji yaitu Badr Al Kubra. Kita akan mengadakan haul Ahlu Al Badr di Masjid At Tin dan juga doa bersama dzikir Jalaalah sebanyak 1000 X.

Kita berharap yang hadir lebih banyak dari malam nisf Sya’ban. Demikian kabar yang sampai kepada kita bahwa malam 17 Ramadhan yang hadir lebih banyak daripada malam nisf Sya’ban, (kita tidak tahu) kira-kira kalau di Masjid At Tin cukup atau tidak, namun yang jelas rahmat dan keberkahan akan melimpah pada kita semua, Allah jadikan Kota Jakarta ini kota yang damai, kota yang dilimpahi ketenangan dijauhkan dari musibah dan juga untuk seluruh wilayah muslimin khususnya bangsa Indonesia Negeri muslimin terbesar di muka bumi ini, dan tak lupa untuk rekan-rekan kita dari Trans 7 yang meliput acara pada malam hari ini semoga dilimpahi keberkahan dan rahmah, demikian sungguh sangat mulia bagi mereka ketika menyampaikan berita kemuliaan, mutiara-mutiara dakwah Nabi kita Muhammad SAW, semoga keberkahan atas mereka. Dan juga saudara Aryo mudah-mudahan beliau lulus untuk beasiswa (S3) ke Universitas Harvard, dan beliau berangkat 1 September. Dan beliau ikut juga menyebarkan dakwah sang Nabi SAW, paling tidak ada salah satu personil jamaah Majelis Rasulullah disana, dan Insyaallah semakin luas dakwah Nabi kita Muhammad SAW..

Kita bermunajat kepada Allah, demi malam yang mulia ini Ya Rahma Ya Rahiim, Ya Dzal Jalaali Wal Ikraam Ya dzattawli wal in’aam..Inilah doa di malam bulan seribu sujud, inilah munajat di bulan Kau paling dermawan,inilah doa di hari-hari yang Kau katakan “Akulah Yang membalas setiap pahala”, maka bagaimana dengan doa kami Rabbi..jangan Kau tahan seluruh hajat dan maksud kami kecuali Kau kabulkan, dan Kau beri lebih dari yang kami minta..Ya Rahmaan Ya Rahiim Ya Dzal Jalaali Wal Ikraam..Kami mohon demi keagungan mutiara namaMu Yang Maha Luhur, demi keagungan namaMu Yang Maha Abadi, demi keindahan namaMu yang maha kekal, demi keindahan perbuatanMu dan kasih sayangMu yang berlimpah kepada hamba-hambaMu, demi surat cintaMu Alqur’an Al Kariim yang diberikan kepada kami..Rabbi muliakan kami, tenangkan jiwa kami dengan ketenanganMu, dan muliakan hari-hari kami dengan kebahagiaan dunia dan akhirat, terangi seluruh wajah kami dengan cahayaMu, wafatkan kami dalam husnul khatimah,limpahkan kepada kami kemakmuran dan jauhkan dari kami kehinaan Ya Rahmaan Ya Rahiim Ya Dzal Jalali Wal Ikraam….

فقولو جميعا ....

(Kataklanlah bersama sama)

ياالله.. ياألله.. ياألله.... يا ألله يارحمن يارحيم...، لاإله إلا الله....لاإله إلاالله محمد رسول الله .. وصلى الله عليه وسلم كلمة حق عليها نحيا وعليها نموت وعليها نبعث إن شاء الله تعالى من الأمنين ..

Kita teruskan acara kita dengan berdoa kepada Allah didalam lantunan keindahan dan kemuliaan Ramadhan, Semoga Allah menyempurnakan anugerahNya di bulan Ramadhan dari segala khilal,dari segala masyakil, dari segala kekurangan dan celah dalam puasa kita baik yang telah lalu atau yang akan datang. Kita berdoa kepada Allah agar disempurnakan oleh Allah…tafaddhal…

مرحبا ياشهر رمضان مرحبا شهر العبادة

مرحبا ياشهر رمضان مرحبا شهرالسعادة

Alhamdulillah Rabbil Alamin..

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…Tabligh akbar Majelis Rasulullah SAW malam Ahad yang akan datang akan diadakan di Masjid An Nur jam 21.15 , mundur 15 menit dari biasa karena mengingat jamaah shalat tarawih, dan diteruskan konvoi (ziarah) ke Luar Batang. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah...Kita ucapkan terima kasih kepada fadhilah As Syaikh Ad Daa’i ilallah Alhabib Ali Zainal Abidin Bin Umar Al Atthas dari Depok semoga dilimpahi rahmat oleh Allah SWT, juga yang hadir dari para Ulama’, dan Doa penutup dari guru kita yang kita cintai fadhilah As Syaikh Ad Daa’i ilallah Al Habib Hud bin Muhammad Al Atthas.

www.majelisrasulullah.org

















Your Ad Here






Read More

Kamis, 20 Agustus 2009

Puasa Adalah Benteng Penghalang

20.21.00 0

عقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ، مَرَّتَيْنِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ، أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى، مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ، وَشَرَابَهُ، وَشَهْوَتَهُ، مِنْ أَجْلِي، الصِّيَامُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَ

(صحيح البخاري)

Rasulullah SAW bersabda :
“ Puasa adalah benteng penghalang, maka janganlah ia berucap dengam kalimat buruk, mencaci, dan menghina, jika ada yang mengganggunya atau mengumpatnya katakanlah aku puasa, aku puasa. Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya, sunnguh aroma tidak sedap di mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi misik, karena ia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku (Allah SWT). Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang membalasnya, dan setiap pahala dibalas 10 kali lipat darinya”. (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

حَمْدًا لِرَبِّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ، أَلْحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا، إِلَيْهِ بِالْإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ يَامَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى ألِهِ، ألْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَالْمَجْمَعِ الْكَرِيْم

(Segala Puji Bagi Allah yg telah mengumpulkan kita dalam perkumpulan Mulia ini)

Limpahan puji ke hadirat Allah SWT yang maha Luhur, maha melimpahkan ke setiap detik samudera cahaya kepada kita, hamba-hambaNya keturunan Adam, mengapa saya katakan setiap hamba-hambaNya dianugerahi samudera cahaya setiap detiknya ? Karena hamba-hambaNya yang mampu mengikuti tuntunan Ilahi yang maha indah dan maha abadi mereka mendapat keridhaan Allah dan mereka ditawarkan keridhaan Allah setiap detiknya, dan keridhaan Allah lebih agung dari seribu samudera cahaya , keridhaan Maha Raja langit dan bumi melebihi segenap anugerah dan semua surga beserta isinya, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari ketika para penduduk surga telah masuk kedalam surga dengan kenikmatan yang belum pernah mereka lihat

مَالاَعَيْنٌ رَأَتْ وَلاَأُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَخَطَرَ عَلىَ قَلْبِ بَشَر

(sesuatu yg belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam pemikiran manusia)

.

Suatu bangunan konstruksi istana kemegahan yang multi mewah yang belum pernah terlihat mata belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terlintas dalam pemikiran merupakan satu penciptaan Allah yang multi megah abadi untuk hamba – hambaNya, namun ketika mereka telah sampai ke istana - istana kemegahannya masing – masing , Allah memanggil mereka :
ألَا أُعْطِيْكُمْ أَفْضَلُ مِنْ ذلِكَ ؟ ( maukah kalian Ku beri yang lebih dari itu? ) maka berkatalah para ahli surga : “Kami penuh dosa dan Kau memaafkan kami dan Kau masukkan kami ke dalam surga, barangkali jika Engkau menghisab kami dengan perhitungan yang sangat keras, kami pasti di dalam neraka. Ini sudah kami dapatkan kemewahan dan istana keabadian yang kekal, maka apalagi anugerah lebih besar dari ini..?!

أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا Kalian tau kata Allah wahai seluruh ahli surga , anugerah yang lebih besar dari ini ? (Aku pastikan cintaKu dan ridhaKu untuk kalian dan Aku tidak murka pada kalian selama – lamanya), inilah anugerah yang termahal dan kini ditawarkan setiap detik dalam hidupmu, Sang Maha pemberi anugerah dan Maha pelimpah anugerah menawarkan keridhaanNya melamarmu untuk sampai kepada kasih sayangNya. Demikian maksud diberi kita setiap nafas, demikian maksud kita diberi pita suara dan bibir dan lidah tuk bergetar selalu mendekatkan diri kehadirat Nya, mensucikan nama Nya yang dengan itu kita tersucikan, memuji nama Nya yang dengan itu kita akan dijadikannya terpuji, memohon pengampunan kepada Nya yang dengan itu kita diampuni, dan berbuat baik kepada kerabat dan sahabat yang dengan itu kita disayangi oleh Allah .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Maha raja alam semesta yang menguasai jagad raya ini, memuliakan kita dengan kemanjaan yang melebihi dari segenap kasih sayang, ditawarkannya kasih sayang Nya kepada para pendosa seperti kita ini, ditawarkannya pengampunan kepada para pendosa yang merintih, mengemis pengampunan, tapi justru Allah Yang tawarkan maafNya ;”kau sudah berbuat salah pada Ku?, sini.. (mendekat pada Ku) Kutawarkan maafKu, datanglah kepada maafKu..”. Inilah Yang Maha Baik dan Maha Penyantun..ALLAH.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian perlakuan Rabbbul ‘Alamin kepada para pendosa, jika mereka mau kembali kepada kemuliaan kasih sayangNya.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Muslim bahwa setiap malam sepertiga malam terakhir adalah Saa’tul Ijabah. Saa’atul Ijabah adalah detik – detik didalam suatu waktu yang barangsiapa berdoa di waktu itu pasti dikabul oleh Allah. Jika terlintas didalam hatinya walaupun tidak dengan disangka; aku ingin begini.., kebetulan disaat itu adalah Saa’tul ijabah dikabulkan oleh Allah. Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari hal itu terjadi pada setiap hari jum’at, namun didalam Shahih Al Muslim diperluas bahwa itu terjadi disetiap sepertiga malam terakhir senin malam, sepertiga malam terakhir itu kalau kita hitung saja, mulai adzan isya sampai waktu subuh berapa jam bagi tiga sepertiga terakhirnya kira – kira pukul setengah tiga, sampai subuh, itu waktu sepertiga malam terakhir , disitulah tersimpan saa’tul ijabah.

Namun di bulan Ramadhan , saa’tul ijabah menyeluruh mulai Isya’ sampai Shubuh, bahkan pendapat lain mengatakan saa’tul ijabah disetiap siang dan malam di bulan Ramadhan , karena bulan ini bulan Allah lebih dermawan dari bulan lainnya, bukan di bulan lainnya Allah kikir, (tapi) di bulan lainnya Allah (tetap) Maha dermawan, (namun) di bulan Ramadhan (Allah) lebih dermawan lagi. Maka mereka yang berdoa di bulan Ramadhan akan mendapatkan jawaban doa lebih dari pada saat mereka berdoa di bulan lainnya .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Hari –hari Ramadhan gerbang cahaya kasih sayang Ilahi yang ditawarkan kepada kita semakin dekat, gerbang Ramadhan tidak terasa, satu, dua, tiga malam lagi akan sampai pada usia kita Insya Allah. Dan semoga Allah menyampaikan kesempurnaan Ramadhan. Banyak muslimin muslimat masa kini ketika melewati Ramadhan, hatinya tidak bersama kemuliaan Ramadhan , hatinya bersama hal – hal yang hina atau hal – hal yang bersifat pengingkaran terhadap kemuliaan Ramadhan; ketika mau sahur , sahurnya harus makanan bermutu..,buka nya harus disiapkan dulu, ini dan itu…Ingatlah dibelakang itu semua dari hal – hal yang remeh itu, tersimpan rahasia keridhaan Ilahi yang maha abadi, detik – detik waktu bisa engkau bersabar, kan Allah hargai kesabaranmu dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak mustahil seseorang yang melewati Ramadhan ini dalam keadaan susah, tapi ketika doa munajat yang dipanjatkan kepada Allah, Allah jadikan setelah Ramadhan diluaskan rizkinya dzahiran wa baathinan sampai wafat, sampai menghadap Allah dalam keadaan kaya raya. Kaya raya di dunia dengan harta, kaya raya di akhirat dengan pahala, maka hal ini mustahil..?, tidak mustahil bagi mereka yang mau meminta kepada Yang Maha Dermawan.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari , (beliau memutus dulu penjelasannya mengenai shahih Bukhari) tentunya kita fahami bahwa seagung – agung kemuliaan (dari semua bulan adalah) Ramadhan, Ramadhan ini untuk Sayyidina Muhammad SAW. (kemuliaan puasa ramadhan tidak diberikan pada ummat lain) Maka hakikat kemuliaan ini pun bisa dilihat dan bisa kita temukan dalam tuntunan Sang Nabi. Dalam ucapan Sayyidina Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘anhu diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari.

كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ<

Sunnah nya sahur itu bukan setengah dua atau setengah tiga, sahur itu sunnah nya dekat kepada waktu imsak, makin dekat dengan waktu imsak makin baik demikian pahalanya. Tapi Sahabat Sahl bin Sa’ad ini justru sahurnya di waktu yang awal, kalau waktu kita setengah dua atau setengah tiga.

كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Aku kalau sahur di awal waktu, bukan di akhir waktu..kenapa? karena aku sahur bersama keluargaku lalu aku terburu – buru mendatangi masjid nabawi karena rumahku jauh, untuk mendapatkan sujud bersama Nabi Muhammad SAW, tuk mendapatkan shalat shubuh Ramadhan bersama Rasulullah SAW “.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian para sahabat radiallahu ‘anhum wa ardhaahum, di dalam kemuliaan cinta mereka kepada Sang Nabi. Dan Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ، فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ<
untuk orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan; gembira saat berbuka puasa
sudah lepas waktunya menahan haus dan lapar dan segala larangan puasanya, dan kegembiraan yang kedua saat dia berjumpa dengan Allahفرح بصومه (gembira dengan puasanya) apa makna kalimat ini? Maknanya ; Orang yang menghadap Allah sedangkan dia dari kelompok orang yang banyak berpuasa , pasti dalam keadaan gembira saat menghadap Allah , bukan dalam keadaan risau , takut, dan sedih .Ini suatu jaminan agung, karena ketika seseorang menghadap Allah itu bergetar semua lutut ketika di panggil oleh Allah untuk mempertanggung jawabkan setiap nafasnya, ketika api neraka memanggil nama para pendosa, dan ketika di saat itulah Allah SWT berfirman dalam sebuah Hadits Qudsi : أًنَا اْلمَلِكُ، أَنَااْلمَلِكُ أَيْنَ مُلُوْكُ اْلأَرْضِ؟
( Akulah Raja, mana para penguasa dzalim di muka bumi ini..? ) (HR Shahih Bukhari) . Di saat itu para raja dan penguasa berjatuhan tidak mampu berdiri dari takutnya kepada Allah.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kewibawaan Allah, yang ketika Nabiyullah Musa meminta kepada Allah untuk melihat Allah SWT, maka Allah SWT bertajallaa:

.فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكّا وَخَرَّمُوْسَى صَعِقًا ( الأعراف 143)
Wahai Musa kau melihat gunung di hadapanmu itu, kalau gunung itu bisa bertahan pada tempatnya maka kau bisa melihat Aku, maka (ketika) Allah bukakan satu hijab dari cahaya KeagunganNya)yang Tajallaa, Tajallaa itu menunjukkan cahaya keagunganNya, جَعَلَهُ دَكًّا ( jadilah gunung itu lebur menjadi debu tidak tersisa sedikitpun dan tidak lagi terlihat ) وَخَرَّ مُوْسَى صَعِقًا ( maka Nabiyullah Musa pun roboh, pingsan ). Keagungan Rabbul ‘alamin, di saat itu manusia berdiri di hadapan Allah SWT dalam keadaan risau , apakah dia akan ditempatkan di surga ataukah di neraka..

Dan mereka akan menemukan kesemua amal pahala mereka hadir bersama mereka, saat mereka dipanggil Allah. Fulan, di tempat ini…di hari ini…perbuatanmu ini…dihadapan Allah disaksikan oleh semua manusia yang pernah hidup dari zaman Nabi Adam sampai Nabi terakhir, oleh keluarganya, kerabatnya,temannya, musuhnya, semua melihatnya .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Dalam keadaan seperti ini kalau muncul kerisauan di dalam hatimu, bagaimana keadaanku kelak saat aku berhadapan dengan Allah ?! Rasul menjawabnya ; Orang – orang yang banyak berpuasa " فرح بلقاء ربه فرح بصومه " , mereka gembira tidak bersedih , tidak juga takut " لَايخَافُوْنَ وَلَا يَحْزَنُوْنَ ", mereka tidak risau karena mereka banyak puasa di muka bumi, maka mereka masih gembira kata Rasul SAW di saat menghadap Allah , tidak bersedih tidak pula risau, gembira berhadapan dengan Rabbul ‘alamiin. Semoga aku dan kalian menghadap Allah dalam keadaan gembira, walaupun barangkali puasa kita belum sempurna. Semoga Allah membalasnya dengan kasih sayang dan rahmatNya hingga sempurna. Rasul SAW bersabda : ‘’Orang –orang yang berpuasa itu di hari kiamat di panggil dari pintu surga yang bernama Rayyan .

أَهْلُ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَأَهلُ الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ وَأَهْلُ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ
“Orang – orang yang banyak bershadaqah akan dipanggil dari pintu gerbang surga yang bernama pintu shadaqah, orang - orang yang banyak berpuasa mereka di panggil dari pintu gerbang yang bernama Ar Rayyan, orang yang banyak mengerjakan shalat mereka dipanggil dari pintu gerbang shalat “. (Shahih Bukhari)

Maka berkata Sayyiduna Abu Bakr As Shiddiq Ra, diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ; Ya Rasullullah , Bisakah seseorang dipanggil dari semua pintu ? Dia banyak shadaqah juga, dia banyak shalat sunnah , dia banyak puasa juga, Rasul berkata: نَعَمْ وَأَرْجُوكَ أَنْتَ مِنْهُمْ يَاأَبَابَكْر )Ya, bisa dipanggil dari semua pintu, dan aku berharap engkau di antara mereka wahai Abu Bakar).

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Sampailah kita pada hadits mulia ini , dimana Rasul SAW besabda : الصيام جنة , puasa itu adalah benteng penghalang. Al Imam Ibn Hajar di dalam Fathul Baari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelasakan, maksudnya penghalang dari neraka dan kemurkaan Allah karena orang yang berpuasa itu pasti dicintai Allah, kenapa bisa pasti dicintai Allah ? , lihat hadits selanjutnya

اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَجْهَلْ وَاِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقٌلْ إِنِّيْ صَائِمٌ مَرَّتَيْن
, jangan sekali berucap kalimat – kalimat yang hina disaat puasa juga disaat selain bulan puasa, tapi disaat puasa usahakan lebih lagi jangan mencaci, jangan menggunjing, jangan mengumpat, jangan membicarakan aib orang lain, فلا يرفث ولايجهل jangan pula mengucap kalimat - kalimat yang menipu orang lain , kalimat- kalimat yang hina .

وَاِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقٌلْ إِنِّيْ صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ
( kalau ada orang mengajaknya berkelahi atau mengajaknya bertengkar, jawablah “ sungguh aku ini puasa, sungguh aku puasa “,
dan kecuali kalau seandainya nyawanya terancam , kalau nyawanya terancam, Badr Al kubra di bulan Ramadhan (maksudnya perang badar adalah di bulan ramadhan dalam keadaan mereka puasa ramadhan.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Tentunya, jiwa harus dipadamkan dari emosi semampunya disaat kita puasa ramadhan . Jiwa yang padam dari emosi adalah jiwa yang paling banyak diberi rahmat oleh Allah , bukan tidak boleh marah , buktinya perang Badr Al Kubra tanggal 17 Ramadhan di bulan puasa, tapi jiwa mereka tidak dipenuhi emosi, jiwa mereka dipenuhi keinginan agar orang –orang itu masuk dan kembali kepada kemuliaan; (yaitu) orang – orang Kuffar Quraisy yang memerangi Nabi SAW . (para sahabat) Tidak dipenuhi emosi di dalam hatinya, karena hati mereka tersucikan daripada sifat amarah karena hawa nafsu , semacam kemuliaan – kemuliaan para Sahabah Al Akaabir (para sahabat besar); Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah ,Sayyidina Hamzah bin Abdul Mutthalib dan mereka Khulafaa’ Ar Rasyidin dan lainnya, kesemuanya itu adalah orang – orang yang santun, orang – orang yang mulia . Hingga ketika seseorang telah terjatuh pedangnya, yang berhadapan dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah disaat beliau tidak mau menyerangnya, orang itu meludahi wajahnya, bunuh aku!!, malah Sayyidina Ali pergi . (para sahabat bertanya) Kau sudah mengalahkan musuhmu, sudah jatuh pedangnya kenapa kau pergi? (tidak langsung membunuhnya), (maka berkata Sayyidina Ali kw) Dia meludahi wajahku, kalau aku memukulnya atau membunuhnya, aku takut kalau itu terjebak pada hawa nafsu dan amarahku . Ini adalah Sayyidina Ali kw, (sangat takut terjebak hawa nafsu padahal hatinya sangat suci) apalagi kita..

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kembali kepada masalah Hadits yang kita bahas “ mundurlah daripada segala pertikaian dan pertengkaran , katakan :Aku puasa, aku puasa”. (lalu kelanjutan hadits)

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَخَلُوْفِ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَاللهِ تَعَالىَ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَه وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِيْ اَلصِّيَامُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ وَاْلحَسَنَةُ بِعَشْرِأَمْثَالِهَا
Demi Allah SWT yang menggenggam jiwaku, kata Sang Nabi Aroma yang tidak sedap dari mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi dari wanginya misik,
kenapa? Apakah Allah menyukai aroma yang tidak sedap ? tentunya bukan itu maksudnya, penjelasannya pada Hadits selanjutnya ; يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِيْ , karena ia rela, siapa orang yang senang kalau seandainya dari mulutnya tercium bau yang tidak sedap?!, tentunya tidak suka . Tapi ia rela itu, ia terima itu ia menahan laparnya dan hausnya , karena menginginkan menjalankan perintah Allah , maka hal yang seakan - akan buruk, dihadapan Allah lebih indah. Malam kemarin saya berikan contoh, saya perjelas lagi seperti ini ; Kalau kita kedatangan tamu empat orang misalnya, yang tiga orang mengenakan pakaian yang bersih, rapi dan sopan dan yang satu pakaiannya kotor penuh lumpur, tentunya yang dihargai yang berpakaian bersih. Kini masuk ke istana, rumah mewah dengan pakaian kotor penuh lumpur, tetapi ketika ditanya kau ini dari mana? Aku ini datang dari jauh, jalan kaki kesini masuk melewati hutan belantara melewati lumpur dan lain sebagainya, mana yang lebih dihormati?, yang berbaju bersih atau yang berbaju kotor?, (tentunya) yang berbaju kotor, kenapa? Karena ia lelah untuk datang bertamu kesini datang jauh – jauh, walaupun tampaknya seakan akan kotor, lusuh, tapi ia datang dari jauh dengan pengorbanan yang besar . Demikian yang dimaksud oleh Allah aroma yang tidak sedap di mulut orang yang berpuasa, dihadapan Allah lebih wangi daripada wanginya misik, maksudnya besarnya penghargaan Allah terhadap perasaan yang tertekan, dengan bau yang tidak sedap di mulutnya. Allah memahami perasaan manusia itu tertekan dan tidak suka dengan itu, maka Allah menghiburnya dan Allah mengatakan Aku menghargai lebih daripada wanginya misik . Nah, apakah membatalkan puasa kalau sikat gigi? Tidak membatalkan puasa, tetapi makruh hukumnya.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Lantas Allah meneruskan FirmanNya dalam Hadits Qudsi الصِّيَامُ لِيْ وَأَنَاأَجْزِيْ بِهِ, puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalas pahalanya. Semakin kita memperjuangkan puasa kita, maka semakin Allah memberikan ganjaran yang lebih indah . Hadirin Hadirat..di hari – hari menjelang Ramadhan ini, segeralah selesaikan permasalahan kita dengan makhluk satu sama lain . Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari , Rasul SAW bersabda ‘’saling bermaaf –maafanlah kalian, menyelesaikan permasalahan kalian di dunia selagi masih bertemu disini, apa- apa dari harta, kan datang suatu masa dimana tidak lagi berlaku dinar ataupun dirham , maksudnya tidak lagi berlaku emas, perak, uang ,semuanya tidak akan berlaku kelak di akhirat. Tapi mereka yang mempunyai dosa, perbuatan jahat pada saudaranya, akan diambil dari pahalanya . Jadi, alat tukar disana itu pahala dan dosa . Kalau punya pahala banyak ia kaya raya, (seperti orang yg kaya raya) di dunia kira –kira begitu , orang yang kaya raya di akhirat orang yang banyak pahalanya . Jadi, kalau dia punya kejahatan maka dia harus bayar, bayar dengan pahala bukan dengan uang, sekadar besar dosanya. Kalau habis pahalanya karena sudah digunakan untuk membayar hutang sana- sini, maka diambillah dosa orang itu sekadar kesalahan dia, dan dilimpahkan kepadanya Na’udzubillah..

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Oleh sebab itu, jagalah hari –hari kita khususnya bibir kita jangan menggunjing orang lain, dan mengumpat . Dan Rasul SAW mengajarkan kepada kita riwayat Shahih Bukhari, suatu doa : اللَّهُمَّ أَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتًهُ فَاجْعَلْ ذلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلًيْكَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ , kalau sudah kadung mencaci orang, doakan orang itu . Mau minta maaf kepadanya, orangnya jauh atau orangnya sudah wafat, atau sulit ketemunya, maka doakan dia. Rasul SAW berdoa pada Allah: ‘’ Wahai Allah, Siapapun orang – orang beriman yang pernah kucaci, jadikanlah itu baginya kedekatan pada-Mu di hari kiamat . Didoakan orang yang pernah dia caci , itu bisa menjadi penawar bagi dosa –dosa yang dia lakukan, jadi orang yang menagih sudah didoakan ; (dicontohkan saling tuntut dihari kiamat) kau mencaci aku..!?iya, aku mencacimu tapi aku mendoakanmu juga .

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Jika kalian berat meminta maaf kepada orang yang pernah kalian berbuat jahat, doakan dia, maafkan kesalahannya . Penemuan terbaru para peneliti di Amerika Serikat, bahwa orang yang mempunyai sifat pemaaf, lebih sehat jasmani dan rohaninya daripada orang yang tidak mempunyai sifat pemaaf . Bahkan diadakan penelitian bahwa orang – orang yang mengidap penyakit yang tidak pernah sembuh, atau penyakit yang menahun , merasa penyakitnya semakin reda ketika mereka bisa memaafkan orang yang menyakitinya, ini penemuan di Amerika Serikat baru – baru ini . Namun, kita sudah lihat pada sosok Sayyidina Muhammad SAW, orang yang paling lembut memaafkan semua orang yang memusuhinya, sebelum musuhnya meminta maaf .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Semoga Allah SWT memuliakan kita didalam rahasia kemuliaan ramadhan. Rabbi...Kami bermunajat memanggil nama-Mu yang maha luhur, Yang maha berkuasa atas segala kejadian ,Yang maha menggetarkan setiap tubuh dan jiwa, yang maha mampu menumbuhkan sifat – sifat suci di dalam sanubari, tumbuhkan sifat-sifat terindah dalam jiwa kami, padamkan keinginan - keinginan (buruk) didalam sanubari kami , tuntun ruh kami didalam kesucian Dzat-Mu dzahiran wa bathinan , tuntun kami kedalam kehidupan yang Engkau cintai , pastikan kecintaan-Mu menaungi hari-hari kami . Wahai yang maha memberikan samudera cahaya keridhaan-Mu setiap detik Kau tawarkan kepada kami… Rabbi..Rabbi , Kami menerima kasih sayang-Mu, namun kami tidak tau bagaimana kami harus menjalankan apa yang Kau perintahkan didalam kesungguhan . Ya Rahman..Ya Rahiim..Kami ingin dekat dengan-Mu, kami rindu berjumpa dengan yang maha indah , kami rindu berjumpa dengan yang maha baik , kami rindu berjumpa dengan yang maha menyiapkan kami surga yang abadi, namun Rabbi..segala kekurangan kami membuat kami malu untuk memintanya, namun ketika kami mengingat samudera kedermawanan-Mu yang maha luas melebihi segenap kedermawanan, maka kami memberanikan diri memanggil nama-Mu, memohon segala kelembutan ,memohon segala hajat, memohon segala harapan, memohon segala keinginan, meminta terangkatnya segala kesulitan , meminta tersingkirnya segala musibah, meminta pada-Mu kebahagiaan dunia dan akhirat , dan hal itu bukan hal yang sulit bagiMu untuk mengabulkannya, pastikan di dalam perkumpulan mulia ini tidak satu wajahpun terkecuali Kau terangi dengan cahaya keindahan-Mu, tidak satupun dari semua nama kami terkecuali Engkau pastikan masuk kedalam surga-Mu, terkecuali Engkau pastikan dijauhkan dari api neraka, pastikan kami tidak melihat api neraka , pastikan nama- nama kami tidak ada di dalam penduduk neraka , pastikan kami wafat dalam husnul khatimah, pastikan kami dilimpahi kebahagiaan dunia dan akhirat. Rabbi..inilah doa yang kami padukan di dalam samudera cahaya nama-Mu Yang maha Luhur..

فقولوا جميعا : يا الله...يا الله... يا الله ...يارحمن يارحيم... لاإله إلا الله....لاإله إلا الله، محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمة حق عليها نحيا وعليها نموت وعليها نبعث إن شاء الله تعالى من الأمنين ..

Hadirin...
Akhir dari pembicaraan saya adalah, suatu riwayat yang diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah ‘’Ketika orang- orang yang telah masuk kedalam surga, terlihat di antara mereka wajah-wajah yang masih tidak tersenyum, lalu mereka berkata kenapa kalian belum bergembira, sedangakan disini adalah tempat kegembiraan yang abadi !? mereka berkata kami ingin melihat keindahan Allah, kami belum di beri kesempatan untuk melihat keindahan dzat Allah. Maka malaikat ditanya oleh Allah ; Apa yang mereka minta wahai para malaikat-Ku? Malaikat menjawab, Rabbi..mereka ingin melihat keindahan dzat-Mu, sedangkan mata mereka selalu berbuat maksiat, mata mereka selalu memandang banyak hal- hal yang haram di muka bumi , tiada pantas memandang keindahan dzat-Mu Wahai Allah..Maka Allah berkata : Singkapkan tabir yang menghalangiKu dengan mereka, karena mereka pernah mengalirkan airmata rindu berjumpa dengan Ku, biarkan mereka melihat keindahan dzat-Ku. Pastikan mata kami memandang keindahan dzat-Mu Ya Rabb..Ya Dzal jalaali wal ikraam..

Hadirin hadirat..Semoga Allah meringankan beban- beban kita, acara kita malam 17 Ramadhan semoga sukses, acara Haul Ahlul Badr kita akan mengadakannya insyaallah di Masjid At Tin pada tanggal 6 September 2009 pukul 21.00 WIB Malam 17 Ramadhan jika tidak ada perubahan tanggal ramadhan dari Menteri Agama. Kabar telah disampaikan kepada Guru Mulia kita Al ‘Allamah Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidz, dan Beliau mengatakan majelis ini akan menjadi berkah sejati , majelis malam 17 Ramadhan itu akan menjadi keberkahan besar bagi Bangsa ini, ini menunjukkan Insyaallah yang hadir lebih banyak dari malam Nisf Sya’ban. Amin Allahumma Amin…Semoga acara ini sukses, dan semoga Allah memberikan segala kemudahan di dalam segala permasalahan yang muncul di Pemerintahan, yang datang kepada kita dalam acara ini dan dalam kehidupan sehari – hari. Amin Allahumma Amin..



















Your Ad Here






Read More

Kamis, 23 Juli 2009

Ibadah Nabi SAW di Bulan Sya'ban

21.31.00 0
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا حَدَّثَتْهُ قَالَتْ : لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا، أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، وَكَانَ يَقُولُ : خُذُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ، وَإِنْ قَلَّتْ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً دَاوَمَ عَلَيْهَا

(صحيح البخاري)

Sungguh berkata Sayyidatina Aisyah ra :
Belum pernah Nabi saw melakukan puasa sunnah pada suatu bulan pun sebanyak puasa sunnah beliau saw dibulan Sya’ban, dan sungguh beliau saw pernah melakukan puasa Sya’ban sebulan penuh, dan beliau saw bersabda : “Beramallah dari amal amal semampu kalian, sungguh Allah swt tidak pernah bosan hingga kalian sendiri yg bosan”, dan shalat sunnah yg paling disukai Nabi saw adalah yg dilakukan dg berkesinambungan walaupun sedikit, dan beliau saw jika melakukan shalat sunnah maka beliau saw mendawamkannya. (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Jalla Wa Alaa, Maha Raja langit dan bumi, Maha Menguasai setiap perasaaan dan jiwa. Maha Mengetahui di waktu mendatang, Maha Menentukan kehidupan Hamba – hambaNya sepanjang waktu dan zaman, Maha Mengatur terbit dan terbenamnya matahari dan bulan, Maha Mengatur siang dan malam, Maha Memiliki lautan, hewan dan daratan, dan Maha Mengetahui setiap lintasan pemikiran hamba-Nya, setiap niat dan keinginan hamba-Nya, setiap getaran perasaan hamba yang baik dan buruknya diketahui oleh Allah Jalla Wa Alaa Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui setiap rahasia dan setiap rencana baik dan buruknya. Dialah Allah Yang Maha Mensucikan jiwa dari niat – niat yang hina. Semoga jiwaku dan kalian disucikan Allah dari niat – niat yang hina.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di malam agung ini kembali kita berkumpul di akhir – akhir penghujung bulan Rajab yang diberkahi Allah. Maka mereka yang masih belum termuliakan dengan kemuliaan taubat maka raihlah. Jangan lewatkan bulan Rajab ini, jiwa kita masih belum bertaubat kepada Allah, masih belum meminta kepada Allah untuk dibenahi hal – hal yang hina dalam diri kita dan jadikanlah Rajab ini meninggalkan kita dengan membawa segenap dosa dan kesalahan kita dengan doa dan munajat dan juga perbanyak doa agar dengan lewatnya bulan Rajab ini, lewat pula segala kesulitan dan permasalahan kita dunia dan akhirat. Beruntunglah mereka yang memperbanyak doa dan munajat kehadirat Allah, seraya berdoa
“Wahai Rabbiy jangan lewatkan Rajab ini terkecuali Kau jadikan Sya’ban merupakan matahari kebahagiaan bagi kami sepanjang hidup hingga kami wafat hingga kami menghadap-Mu”.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Telah bersabda Sang Nabi saw diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha sebagaimana hadits yang kita baca
“Lam yakunnabiy shallallahu alaihi wa sallam: yashuumu syahran aktsar min sya’ban, wa kana yashuumu sya’ban kullahu” belum pernah Rasul saw puasa sunnah sebanyak puasa di bulan sya’ban dan pernah Rasul itu berpuasa 1 bulan penuh di bulan sya’ban".

Hadirin – hadirat, sampai disini kita membahas terlebih dahulu betapa mulianya bulan sya’ban karena Rasul saw memperbanyak ibadah di bulan sya’ban diantaranya puasa. Dengan memperbanyak puasa di bulan sya’ban itulah, Rasul saw mengajarkan umatnya. Belum pernah beliau memperjuangankan banyak berpuasa sunnah melebihi di bulan sya’ban. Oleh sebab itu hadirin – hadirat, isyarat Ilahiyyah dari perbuatan Sang Nabi saw yang sangat mengetahui letak waktu – waktu mulia dan waktu – waktu yang lebih mulia dari sebagian waktu lainnya. Seraya mengambil waktu – waktu tersebut untuk memperbanyak ibadah yang tentunya telah menjadikan isyarat yang jelas bagi kita bahwa waktu – waktu tersebut sangat dimuliakan Allah.

Jika waktu tersebut sangat dimuliakan Allah, maka disitulah kesempatan bagi kita mengambil kesempatan untuk memperbanyak doa, munajat dan ibadah. Karena disaat – saat yang dimuliakan Allah itu, barangkali kita mendapatkan anugerah yang lebih dari waktu lainnya.
Bulan Sya’ban AlMukarram (Almukarram : yg dimuliakan) menyimpan kemuliaan yang banyak diantaranya adalah turunnya firman Allah
“Innallaha wa malaikatahu yushalluuna alannabiy, yaa ayyuhalladzina’amanu shalluu alaihi wa sallimuu tasliimaa” QS. Al-Ahzab:56.) Ayat ini turun di bulan Sya’ban, maka bulan Sya’ban disebut bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Karena dibulan Sya’ban inilah Allah menurunkan firman tersebut bagi seluruh mukminin mukminat hingga akhir zaman untuk memperbanyak shalawat kepada Sang Nabi saw.

Hadirin – hadirat, persiapkan kedatangan bulan Sya’ban dengan menyambut anugerah Ilahiyyah yang disiapkan kepada hamba – hambaNya yang mau menerima anugerah dengan memperbanyak shalawat kepada Sayyidina Muhammad Saw. Yang semoga dengan Sya’ban yang padanya kita perbanyak shalawat itu, akan membuka rahasia keberkahan di waktu mendatang dengan kemuliaan dunia dan akhirat. Mukminin – mukminat tiada pernah berhenti berharap kepada Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan di bulan Sya’ban itu pula terjadinya perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsa menuju Masjidil Haram di Makkah Al Mukarramah. Turunnya ayat
Aku telah melihat engkau menginginkan kiblat yang mengarah ke tempat yang lain dari Masjidil Aqsa (wahai Muhammad), maka kami akan menghadapkan kiblatmu ke arah yang engkau inginkan (yaitu Masjidil Haram). Maka Sang Nabi saw mengarahkan kiblatnya menuju Masjidil Haram dan kemudian turun ayat penyempurnanya,“maka hadapkanlah wajahmu ke Masjidil Haram”.(QS Al Baqarah 144) Demikian hadirin – hadirat, Sya’ban merupakan Kesempurnaan Allah Swt, muncul padanya kepada Sayyidina Muhammad Saw yang mana bulan Rajab adalah bulan kemuliaan shalat. Shalat masih berlanjut terus menghadap ke Masjidil Aqsa dan kemudian di bulan Sya’ban, belasan bulan setelah diwajibkannya shalat itu maka dihadapkanlah kiblat itu ke Masjidil Haram sampai saat ini. Dan kejadian itu di bulan Sya’ban.

Dan bulan Sya’ban pula mempunyai kemuliaan agung yaitu malam Nishfu Sya’ban yang di malam itu Allah Swt memuliakan hamba- hambaNya dan disunnahkan padanya memperbanyak doa dan munajat. Sebagaimana dijelaskan oleh Hujjatul Islam Al Imam Syafi’i alaihi rahmatullah bahwa berbeda pendapat ulama tentang malam lailatul qadr, sebagian mengatakan di bulan Ramadhan, sebagian mengatakan di malam nishfu sya’ban. Namun tentunya pendapat yang lebih kuat “lailatul qadr adalah di bulan Ramadhan”. Namun ada juga pendapat yang mengatakn malam nishfu sya’ban mempunyai kemuliaan seperti malam lailatul qadr. Dan di malam nishfu sya’ban pula Allah Swt memberikan kesempatan kepada hamba- hambaNya dengan berganti amal kitab setiap tahunnya. Amal kitab pahalanya dan dosanya yang diganti setiap tahun. Agenda dosa dan pahala itu diganti oleh Allah mulai malam 15 sya’ban dan disitu disunnahkan untuk memperbanyak ibadah.

Muncul pertanyaan kepada saya, tentang amal – amal yang paling baik di malam nishfu sya’ ban? Sebagian para ulama mengajarkan shalat 100 rakaat dan lainnya. Tentunya belum saya temukan ada 1 dalil yang shahih mendukung shalat 100 rakaat di malam nishfu sya’ban. Akan tetapi hal itu terikat kepada sunnahnya memperbanyak ibadah di malam nishfu sya’ban. Maka apakah itu berupa memperbanyak ibadah shalat sunnah, memperbanyak doa, memperbanyak membaca Alqur’an, dan semua itu hal yang baik dilakukan di malam nishfu sya’ban. Malam – malam agung itu telah menanti kita, kemuliaan – kemuliaan itu menanti kita dan kemudian akan datanglah Ramadhan AlMukarram.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita teruskan riwayat hadits Sang Nabi saw, Rasul saw bersabda sebagaimana ucapan Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha bahwa Rasul kemudian bersabda
“khudzuu minal amal ma tuthiqun” ambillah dari amal pahala itu semampu kalian. Bila mampu 1 bulan penuh berpuasa di bulan sya’ban, berpuasalah. Bila tidak mampu ambillah semampunya, 1 hari, 2 hari, berapa pun semampunya ambillah semampunya hal – hal yang sunnah hingga usia kita dan jasad kita menyaksikan lewatnya hari – hari kita didalam sunnah Muhammad Rasulullah Saw. (lalu keterusan hadits tsb) “Innallaha la yamillu hatta tamilluu” sungguh Allah tiada akan pernah bosan sampai kalian sendiri yang bosan. Maksudnya apa? Kalau kita tidak bosan – bosannya maka hal itu baik. Tetapi Allah Maha Tidak Mungkin bosan.manusia bisa sampai pada sifat bosan, namun Allah tidak ada padanya sifat bosan. Menunjukkan setiap pendosa yang selalu bertaubat, Allah tidak akan bosan menerima taubatnya. Setiap orang yang bersalah memohon maaf kepada Allah, Allah tidak akan bosan memaafkannya. Setiap hamba yang berdoa siang dan malam, Allah tidak akan bosan mendengar doanya. Hamba yang beribadah siang dan malam, Allah tiada akan pernah bosan untuk menerima ibadah hamba-Nya. Manusia memiliki sifat bosan. Akan tetapi hadirin – hadirat, kita berharap kepada Allah agar Allah membenahi kita untuk tidak bosan beribadah, untuk tidak bosan bertaubat, untuk tidak bosan membenahi diri kita dan Rasul saw diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha bahwa Rasul saw bersabda (kelanjutan hadits tsb) “ahabbusshalat ilannabiy shallallahu alaihi wa sallam ma duwima alaihi” amal yang paling dicintai oleh Sang Nabi saw adalah shalat sunnah yang dikerjakan berkesinambungan. Bahwa Rasul itu kalau melakukan suatu shalat sunnah, tidak lagi meninggalkannya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sering bisikan syaitan membisikkan telinga kita untuk tidak banyak beramal.
Jangan banyak – banyak beramal, nanti kau tidak bisa mendawamkannya. Sungguh itu bisikan syaitan, kita layaknya mengambil amal yang semampunya, seringannya untuk tidak kita tinggalkan dan boleh menambahkan amal sebanyak – banyaknya di waktu senggang kita, walaupun sering tertinggalkan tapi lebih baik daripada tidak sama sekali. Tetapi ada amal – amal yang sangat ringan, yang selalu kau jaga, yang tidak pernah kau tinggalkan baik dalam keadaan safar atau dalam keadaan di rumah, dalam kesibukkan kerja, dalam keadaan sakit, tetap dikerjakan. Ada yang menjaga shalwat kepada Nabi saw yiatu 100X setiap harinya, shalawat 100X tidak akan makan waktu 10 menit dari 24 jam. Tidak sempat pagi, siang, sore, maghrib, isya, subuh, lewat 1 hari 1 malam, bisa di qadha esoknya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
“Ahabbusshalat ilannabiy shallallahu alaihi wa sallam ma duwima alaihi” amal yang paling dicintai oleh Sang Nabi saw adalah shalat sunnah yang dikerjakan berkesinambungan. Kita mempunyai waktu 24 jam, lihatlah mana waktu yang paling senggang pada hari – harimu. Saya lebih santai di waktu maghrib, ambil 2 rakaat ba’diyah Isya, saya tidak punya waktu shalat sunnah qabliyah - ba’diyah, shalat fardhu saja curi – curi waktu karena sibuk bekerja, ambil 2 rakaat saja, barangkali qabliyah subuh 2 rakaat atau ba’diyah maghrib 2 rakaat. Waktu yang jelas engkau disitu tidak sibuk, ambil 2 rakaat saja. 2 rakaat dulu jangan ditinggalkan, kalau ada waktu boleh qabliyah dhuhur 4 rakaat, ba’diyah dhuhur 4 rakaat, qabliyah ashar 4 rakaat, maghrib tambah awwabin 6 rakaat, qabliyah isya 4 rakaat, ba’diyah isya 4 rakaat, boleh ditambah tapi punya 1 waktu yang tidak kita tinggalkan dari hal yang sunnah Nabi Muhammad Saw. Yang 2 rakaat jangan tinggalkan, yang lainnya di saat senggang, lakukan atau disaat kita sibuk bisa kita tinggalkan karena hal itu sunnah. Tetapi ada amal – amal yang kita pegang walaupun hal itu ringan tapi itu tidak kita tinggalkan sebagai pencapaian cinta Nabi Muhammad Saw yang pasti padanya kecintaan Allah Swt.

“Wa kana idza shalla shallalah dawama alaiha” Rasul saw itu kalau sudah melakukan 1 shalat sunnah, tidak meninggalkannya. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw melakukan shalat witir dan tidak pernah meninggalkannya. Dimanapun beliau saw berada bahkan disaat safar beliau melakukan shalat witir di atas kendaraannya. Shalat sunnah itu, kalau kita di dalam perjalanan tidak wajib menghadap kiblat, bisa ke Barat, Timur, kemana saja arahnya kendaraan kita, boleh kita melakukan shalat padanya, bisa berdiri, bisa duduk. Demikian didalam shalat sunnah. Kalau shalat yang fardhu tentunya harus menghadap kiblat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian ringan dan mudahnya Nabi saw mengajarkan kepada kita, maka kita sudah berada di akhir bulan Rajab untuk membenahi kehidupan dan hari – hari kita sebaik - baiknya, membenahi jiwa kita sebaik – baiknya, mempersiapkan diri masuk ke bulan sya’ban dengan kemuliaan, mempersiapkan diri sampai ke gerbang Ramadhan dengan seindah – indah keadaan.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt tiada henti – hentinya memuliakan hamba-Nya dengan kemuliaan yang ia dambakan, kemuliaan di dunia dan kemuliaan akhirat adalah milik Allah. Firman Allah:
Allah itu memberikan kewibawaan dan kemuliaan pada yang dikehendakinya dan Allah Maha Mencabutnya dari yang dikehendakinya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Jangan kita terlalu sedih dengan keadaan diri kita (misalnya) yang dalam kesulitan atau sering kena musibah. Karena musibah itu bukan hanya di dunia, musibah itu bisa saja di alam barzah, musibah bisa di alam akhirat, bisa saja orang banyak kena musibah di dunia tapi di alam barzah, ia bebas dari musibah dan di yaumal qiyamah, ia bebas. Atau sebaliknya, orang yang selalu lancar hidupnya di muka bumi tapi di alam barzah ia banyak terkena musibah atau di yaumal qiyamah banyak terkena musibah dan musibah yang cukup berat adalah pertanyaan atas kenikmatan.

Ketika diriwayatkan Nabiyullah Sulaiman alaihi shallatu wa sallam, ketika sedang melihat kerajaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Sulaiman ini ditundukkan untuknya hewan, tumbuhan, jin dan juga angin, air ditundukkan untuknya sehingga taatlah kesemuanya pada Nabiyullah Sulaiman alaihi shallatu wa sallam. Ketika ia sedang melihat kerajaannya dari atas langit maka Jibril alaihi shallatu wa sallam mendatangi Nabi Sulaiman alaihi sallam berkata “wahai Sulaiman, kau lihat petani yang sedang bekerja di tengah ladang itu, tanyalah ia”. Maka Nabiyullah Sulaiman diturunkan dan bertanya “wahai petani apa yang ada di hatimu sampai Jibril datang kepadaku memerintahkan untuk bertanya kepadamu apa yang ada di hatimu?”, petani itu berkata“wahai Sulaiman, aku bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepadaku seluas – luasnya”. Nabiyullah Sulaiman berkata “wahai petani kenikmatan seluas- luasnya seperti apa? Kau bekerja dari pagi hingga sore dan kau hanya mendapatkan makanan untuk hari esok dan hari esok lagi kau tidak mempunyai makanan kecuali dengan bekerja lagi, apa yang kau sebut keluasan dan kenikmatan sehingga kau bersyukur kepada Allah? Ceritakan kepadaku kenikmatan yang datang padamu?”. Petani itu berkata “wahai Sulaiman, aku gembira karena hisabku perhitungan nikmatku sedikit, apa yang akan dihisab (dimintai pertanggungan jawab dihadapan Allah) dari kenikmatanku? Cuma alat tani, istri dan anakku, cuma itu saja yang dipertanyakan oleh Allah dan yang harus aku pertanggungjawabkan. Tapi engkau Sulaiman, kau bertanggungjawab mempunyai hak dan kewajiban pada semua hewan, jin, tumbuhan dan seluruh apa yang ditundukkan Allah untukmu". Maka sujudlah Nabi Sulaiman menangis kepada Allah Swt, “Rabbiy beri aku kemudahan dalam pertanggungjawabanku?”. Bergetar Nabi Sulaiman ketika dikatakan “kau akan bertanggungjawab akan kewajibanmu atas hewan, tumbuhan, jin, angin dan semua yang ditundukkan oleh Allah untukmu".

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu jangan sampai kita terlalu sedih atau terlalu bingung dan risau akan musibah yang datang di dunia, barangkali itu merupakan kemudahan yang kekal dan abadi di yaumal qiyamah dan jangan pula kita tertipu dengan keadaan yang selalu dalam kenikmatan. Naudzubillah! barangkali di hari esok ia terkena musibah yang sangat berat atau barangkali musibah setelah wafatnya atau musibah di alam barzah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kondisi saya malam hari ini masih belum fit, maka kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah terus mensukseskan daripada dakwah Nabi kita Muhammad Saw. Kita bermunajat kepada Allah dan bersyukur dimana semalam telah sukses acara kita di hadiri lebih dari 50.000 muslimin – muslimat. Semoga Allah Swt terus memberikan kesuksesan bagi kita dengan acara besar di malam nishfu sya’ban yang akan datang. Kita akan buat acara besar – besaran, InsyaAllah dihadiri ratusan ribu muslimin – muslimat dalam doa dan munajat di malam nishfu sya’ban. Kita bermunajat kepada Allah Swt, benahi jiwa kami Rabbiy, terbitkan kebahagiaan dan keberkahan bulan Rajab ini, pastikan kami dalam keluhuran dan tidak keluar dari bulan Rajab terkecuali dalam cahaya pengampunan, tidak keluar dari bulan Rajab ini terkecuali dalam keindahan, keridhoan, kesucian, kemuliaan, keluhuran. Wahai Yang Maha Bercahaya menerangi jiwa dan sanubari kami ini, Wahai Yang Maha Menerangi alam semesta dengan keindahan, wahai Yang Maha Menerangi kehidupan dengan kebahagiaan, kami menyebut Nama-Mu Yang Maha Indah dan Bercahaya Abadi agar Kau terangi hari – hari kami dengan kebahagiaan yang abadi, Kau damaikan jiwa kami dengan Cahaya Keagungan-Mu, Kau sejukkan sanubari kami dengan Cahaya Keindahan-Mu.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim
Cukupkan musibah bagi muslimin, pastikan surga untuk seluruh wajah ini Ya Rabb, pastikan kebahagiaan untuk kami semua,
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Kita teruskan acara kita dengan doa bersama mendoakan seluruh muslimin –muslimat agar diberikan keselamtaan oleh Allah Swt dan mereka yang dalam kesulitan, mereka yang dalam musibah dan bencana, semoga Allah Swt menolong mereka dengan kedamaian, dengan keluasan, dengan kebahagiaan, dan dengan penyelesaian. Dan juga kita berdoa agar Allah mengangkat seluruh musibah kita, menyellesaikan segala permasalahan kita, menenangkan sanubari kita, amin allahumma amin.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=225&Itemid=1



















Your Ad Here






Read More

Jumat, 03 Juli 2009

Semua Hal Yang Halal, Haram Dan Syubhat

11.13.00 0



Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Thursday, 02 July 2009

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْحَلَالُ بَيِّنٌ، وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ، لَا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ، فَمَنْ اتَّقَى الْمُشَبَّهَاتِ، اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ، كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى، يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ، أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلَا إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ، أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“semua yg halal telah jelas, semua yg haram telah jelas, dan diantara keduanya terdapat hal yg syubhat (kurang jelas halal dan haramnya), kebanyakan orang tidak jelas mengetahuinya, maka barangsiapa yg menjauhi yg syubhat maka sungguh ia telah bersuci untuk agamanya dan harga dirinya, dan barangsiapa yg terjebak pada hal yg syubhat, adalah bagaikan penggembala yg menggembala didekat batas tanah larangan maka ia dirisaukan masuk kedalam tanah larangan, Ketahuilah bahwa setiap Penguasa memiliki batas larangan, dan batas larangan Allah di Bumi Nya (swt) adalah hal hal yg diharamkan Nya,Ketahuilah pada tubuh terdapat satu gumpalan daging, jika gumpalan daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika gumpalan daging itu buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, maka ketahuilah bahwa gumpalan daging yg dimaksud adalah hati ” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Raja Langit dan Bumi, Maha Melimpahkan Anugerah sepanjang waktu dan zaman. Limpahan anugerah yang fana dan anugerah yang abadi. Dialah (Allah) Sang Pemilik apa yang kita miliki dan apa – apa yang belum kita miliki, dialah (Allah) Pemilik segala sesuatu berpadu kepada Nama-Nya segala kejadian. Berawal dari Keagungan Nama Allah segala kehidupan hingga semua yang ada di permukaan bumi dan langit, di alam yang dhahir dan di alam yang bathin, di alam dunia dan di alam akhirat, tiada sesuatu pun yang ada di alam – alam tersebut terkecuali berawal dari satu nama, Dialah ( Allah).

Berawal dari nama inilah segala anugerah dan segala kenikmatan dunia dan kenikmatan akhirat. Sang Pencipta Tunggal Yang Maha Menciptakan semua yang ada di alam semesta, Maha Menciptakan Pemikiran agar pemikiran kelak bisa merangkai ciptaan-Nya menjadi ciptaan – ciptaan yang bermanfaat bagi makhluk hidup. Dan tiada satupun makhluk-Nya mampu mencipta sesuatu dari tiada kecuali Allah Swt Yang Maha Ada, Yang Maha Mampu Menciptakan segala sesuatu dari tiada. Dia (Allah) Maha Ada sebelum segalanya ada dan kesemuanya hakikatnya adalah fana dan sirna, tinggallah Dia Yang Maha Abadi selalu ada, dan ketahuilah hadirin – hadirat, Dia (Allah) itulah Maha Setia kepada hamba- hamba-Nya. Tidak ada yang lebih setia dari Allah. Semua hubungan tidak ada yang lebih dekat dari hubungan antara Allah dengan makhluk Nya, karena Dia (Allah) menamakan dirinya Al Qarib (Yang Maha Dekat) berarti lebih dekat kepada semua yang dekat.

Hadirin – hadirat, sejauh – jauh manusia dari Kasih Sayang Ilahi karena dosanya, (*sangat mungkin) diangakat dalam sekejap bisa menjadi hamba yang paling dekat, karena Dialah Yang Menamakan dirinya Yang Maha Dekat. Maka rugilah manusia yang melewati jutaan nafasnya sepanjang usianya lepas dari Sang Maha Dekat dan ia selalu berpaling dari Sang Maha Dekat kepadanya yang selalu menawarkan pengampunan, menawarkan anugerah, menawarkan surga dan ia (hamba) selalu berpaling mencari kejauhan dari Allah, mencari kemurkaan Allah, mencari sesuatu yang hina di hadapan Allah. Inilah ia lewatkan kehidupannya sejak ia lahir dan dewasa, ia lewatkan hari – harinya dengan hal – hal yang hina dan sampai kapan ia akan membenahi dirinya.

Sang Maha Bersabar terus bersabar dan Dialah Yang Maha Bersabar yang sabar melebihi segenap semua yang penyabar. Namun sampai kapan kita akan merugikan usia kita yang setiap detik (*itu sangat berharga) beberapa detik kita bisa semakin dekat dengan Kasih Sayangnya Allah kepada kita, pengampunan, pengangkatan derajat dan Cinta-Nya, keridhoan Allah Swt. Jika Allah sudah ridho pada seorang hamba maka ia dicintai Allah. Jika ia dicintai Allah maka Allah perintahkan seluruh alam semesta mencintainya.

Riwayat Shahih Bukhari “Jika Allah sudah mencintai seorang hamba Nya maka Jibril berkata “wahai penduduk angkasa raya didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia ketahuilah Allah sudah mencintai fulan itu maka cintailah ia”. Diumumkan oleh Allah pada angkasa raya, seluruh kerajaan-Nya “inilah hamba yang Aku cintai”. Apabila Allah murka kepada seorang hamba-Nya maka Allah berkata kepada Jibril “wahai Jibril, Aku telah murka kepada fulan”, maka Jibril berkata “wahai penduduk angkasa raya, kerajaan milik Allah Swt, Allah telah murka kepada fulan maka murkalah kepadanya”. Langit dan bumi melaknatnya.

Beruntung orang – orang yang kembali kepada Kasih Sayang Allah Swt. Semoga Allah jadikan aku dan kalian hamba yang dicintai Allah. (Wahai Allah) Pastikan seluruh nama (kami) ini, (adalah) hamba yang Kau cintai, wahai Rabb dunia dan akhirat. Seraya berfirman di dalam hadits qudsiy “yaa Ibaadiy inniy harramtuddhulmna alaa nafsiy, faja’altuhu baynakum muharraman falaa tadhaalamuu!” Wahai hamba – hamba Ku, Kujadikan perbuatan jahat haram bagi diri Ku, lalu Ku-haramkan pula untuk kalian, Aku mengharamkannya pada Dzat-Ku, lalu Aku melarang kalian pula berbuat kejahatan itu, maka janganlah kalian berbuat saling jahat, hindari segala perbuatan jahat kepada makhluk lainnya, pada manusiakah, pada hewankah atau pada tumbuhankah. Hindari segala perbuatan jahat karena engkau akan dicintai Allah Swt yang sudah mengharamkan Dirinya lebih dahulu berbuat jahat, tinggal diri kita.

Pantaskah jika Sang Pencipta Yang Maha Lembut mengharamkan Dirinya dari berbuat jahat sedangkan kita seorang hamba yang selalu butuh kepada Allah, yang lahir dari Rahmatnya Allah, hidup di muka bumi dan akan berpisah dengan segala sesuatu, pantaskah kita masih juga belum mencerai perbuatan jahat?

Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian dijauhkan Allah dari segala perbuatan jahat, dibimbing untuk terus kuat menghindar dari perbuatan yang jahat.
Alangkah indahnya seruan Allah, “Janganlah kalian saling berbuat jahat dan dhalim”. Lalu kita memahami perbuatan jahat itu jika tidak mendapatkan hidayah dari Allah maka akan sulit dihindari. Maka Allah mengetahui hal itu dan meneruskan firman-Nya “ya kullukukuk dhaalluuna illa man hadaytuhu, fastahduuni ahdiikum, hamba – hambaKu kalian semua tidak tahu dalam kesesatan, dalam ketidakfahaman, dalam kejahilan, dalam kejahatan dan kegelapan kecuali yang Ku-beri petunjuk. Kalian tidak bisa melihat kecuali yang Ku-beri mata, kalian tidak bisa berfikir kecuali yang Ku-beri pemikiran. Maka beruntunglah kita yang diberi tuntunan oleh Allah Swt untuk bisa melihat, mendengar, berbicara, bergerak, berfikir, dan yang paling mahal dan indah adalah petunjuk kepada sanubari kita untuk selalu bersama Allah dan didalam gerbang keridhoan Allah Swt.

Jika kita masih merasa masih kurang petunjuk dari Allah, Allah berkata “mintalah petunjuk kepada-Ku, akan Ku-beri kalian petunjuk”. Petunjuk membuka kemudahan jalan hidup kalian untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat, dalam permasalahan dunia, dalam permasalahan akhirat, dalam permasalahan dhahir maupun bathin. Hadirin – hadirat, disini Allah menghendaki sanubari kita untuk selalu berdoa kepada Allah, memohon petunjuk yang dengan itu Allah selalu membimbing hari – hari kita agar selalu dalam petunjuk. Bila kita terjebak ke dalam dosa, Allah yang memunculkan keinginan di hati kita untuk kembali bertaubat dan memperbaiki keadaan kita dan inilah yang disebut petunjuk. Dan Allah Maha Mengatur kejadian itu.

Sebagian orang mengeluhkan dirinya “aku terjebak dalam pekerjaan yang dilarang Allah, aku terjebak didalam usaha yang tidak diridhoi Allah, tapi aku butuh nafkah dan aku terjebak dalam kebutuhan nafkah yang primer, jika kutinggalkan pekerjaanku maka aku terjebak dalam kejahatan yang lebih lagi, kalau seandainya aku tetap disini kenapa Allah tidak beri aku kemudahan”. Engkau diberi lisan untuk meminta, Jika manusia bisa meminta kepada makhluk, mengapa kita tidak meminta kepada Rabbul Alamin?

Hadirin – hadirat, muncul banyak pertanyaan kepada saya di forum, mereka yang terjebak dalam pekerjaan yang tidak diridhoi Allah. Berusaha untuk selalu mendapat pekerjaan yang lebih baik dan jangan berhenti berdoa. Selama pekerjaan yang tidak diridhoi Allah itu bisa ditinggalkan, maka tinggalkan, Tapi kalau akan membawa efek buruk dan lebih buruk lagi maka hal seperti ini yang harus mesti dipertahankan jangan sampai jatuh kepada hal yang lebih buruk lagi, seraya mencari pekerjaan lain sampai terus menjalankan ini jangan sampai jatuh kepada yang lebih buruk lagi. Dan dengan selalu berdoa dan munajat, minta kepada Allah Swt agar diberikan jalan keluasan dan kemudahan. Itulah janji Rabbul Alamin. Sebagaimana firman-Nya (kelanjutan dari hadits qudsiy tsb) “ya ibadiy innakum tukhthi’uuna billaili wannahaar, wa ana aghfiruddzunuuba jamii’an, fastaghiruuniy aghfir lakum”. Hadirin Allah Swt berfirman dalam hadits qudsiy ini “wahai hamba- hambaKu kalian berdosa siang dan malam, Yang Maha Melihat, melihat semua perbuatan dosa kita, tidak ada yang tersembunyi dalam penglihatan Illahi. Dia (Allah) melihat semua dosa kita dan kejahatan kita terdalam yang terdalam di dalam hati yang terdalam sekalipun. Dan Allah mengetahui itu “innakum tukhthi;uuna billaili wannahaar” kalian berbuat dosa siang dan malam..”, dan Akulah Sang Maha Pengampun segala dosa. “fastaghfiruniy aghfir lakum” Beristighfar mohon pengampunan dosa pada-Ku maka Ku-ampuni dosa kalian. Adakah yang lebih indah dari ini? (Dia swt) Sudah tahu kita berbuat dosa siang dan malam dan (malah) ditawarkan pengampunan?

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
(kelanjutan hadits Qudsiy tsb) “Wahai hamba – hambaKu, kalian semua ini tidak mempunyai pangan kecuali yang Ku-beri rezki untuk mendapatkan pangan, maka mohonlah kepada-Ku agar Aku limpahkan pangan kepada kalian”. Maksudnya apa? pangan disini bisa menjadi makanan yang dhahir ataupun yang bathin. Makanan yang kita usahakan sendiri, “makanan itu tidak perlu doa”, sebagian orang berkata demikian. Tetapi bisa saja makanan yang berkat usahamu sendiri tanpa doa itu membawa mudharat bagi dirimu. Barangkali akan mengakibatkan penyakit, kau makan jenis makanan ini yang efek buruknya pada tubuh bisa menjadi lumpuh, jadi strokekah atau jadi penyakit lainnya. Kenapa? Karena ia tidak berdoa kepada Allah, maka makanan yang datang kepadanya bukan membawa manfaat tapi membawa mudharat baginya karena tidak meminta izin kepada Sang Pencipta.

“Mohon kepada-Ku makanan maka akan Ku-beri kalian makanan”. Dan Allah sudah siapkan bumi, hewan, tumbuhan, matahari, hujan, ini semua sudah diberi oleh Allah tanpa perlu kita minta lagi. Tapi mintalah kepada Allah kemuliaan dari makanan itu maka Allah akan berikan kemuliaannya. Makanannya sudah ada, pangannya sudah ada, tapi kalau kemuliaannya tidak diminta dan kebetulan tidak diberi oleh Allah kemuliaan itu kecuali dengan meminta maka merugilah!!.

Hadirin – hadirat, “wahai hamba- hambaKu kalian tidak mempunyai sandang apa – apa, tidak pakaian, tidak sandal, tidak apapun kecuali yang Ku-beri, maka mintalah kepada-Ku maka akan Ku-beri kalian”. Tidak terlalu jauh penjelasannya dari yang pertama bahwa pakaian itu bisa berupa pakaian yang kita pakai, bisa bermakna pakaian yang bathin yaitu menutupi aib kita, menutupi dan melindungi kita dari sihir, dari fitnah, dari kejahatan, dari terbongkarnya aib – aib kita, itu semua terlindungi dengan pakaian Ilahiyyah. Maka mohonlah kepada Sang Pemiliknya. Hal seperti itu akan sulit kita perbuat dan kita dapatkan kecuali jika diberi oleh Allah.

Hadirin – hadirat, siapa yang bisa terhindar dari fitnah? Orang paling baik pun Nabiyyuna Muhammad Saw terkena fitnah. Namun permasalahannya difitnah atau bukan difitnah, tapi efek yang muncul setelah fitnah itulah yang berbahaya. Seseorang dapat fitnah kecil saja, tapi fitnah kecil itu menghancurkannya. Ada orang yang terkena fitnah besar, tapi tidak berdaya apa – apa fitnah besar itu. Kenapa? Karena ada Sang Maha Pelindung yang melindungi.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Nabi saw dihantam fitnah yang sangat besar dan selalu muncul fitnah seperti itu. Beliau mempunyai putri tercinta Sayyidatuna Fatimahtuzzahra radiyallahu anha sehingga dikatakan kepada beliau “fitnah untuk beliau itu bahwa beliau saw itu tidak memiliki anak lelaki, putus keturunannya karena anaknya Nabi saw hanya perempuan”. Keji sekali ucapan itu. (namun) Yang menjawab (fitnah atas Nabi saw itu) adalah Allah dalam firman Nya swt “Inna a’thainaakalkautsar” Sungguh Kami memberimu telaga Al Kautsar; QS. Al Kautsar : 1. “Fashalli lirabbika wanhar” maka shalatlah (idul adha untuk besyukur dan sembelihlah qurban, QS. Al Kautsar :2 ; “inna syaani’aka huwal abtar” sungguh yang mengatakan kau itu putus keturunannya, ia yang putus keturunannya; QS. Al Kautsar : 3. dan terbukti Keturunan Sang Nabi saw ada sampai sekarang 14 abad yang silam. (ayat ini merupakan dalil jelas untuk membungkam mereka yg mengatakan keturunan Nabi saw terputus)

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Menunjukkan perlindungan Ilahi dalam memberi kita pakaian yang melindungi kita dari fitnahkah, dari sihirkah, dari kejahatankah, dari segala hal – hal yang merusak kita. Ini bila kita dapatkan dari Allah maka akan beruntung dan mudahlah kehidupan kita. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, Allah tadi berfirman “mohon kepada-Ku pakaian itu akan Ku-beri pakaian itu”. Semoga Allah memakaikan kita penjagaan dari segala fitnah, penjagaan dari segala musuh – musuh kita, penjagaan dari orang – orang yang menginginkan kehancuran bagi kita. Semoga Allah memakaikan pakaian perlindungan, pakaian Rahmat-Nya, pakaian Pengampunan-Nya, pakaian keberkahan-Nya, pakaian kebahagiaan-Nya dunia dan akhirat.

“Ya ibadiy innakum Lan tablughuu naf’iy fatanfa’uuniy, walan Tablughuu dhurriy fatadhurruuniy,” hamba – hambaKu, kalian ini sebaik apapun tidak akan pernah bisa menambah manfaat bagi-Ku, dan kalian tidak akan pernah bisa untuk membawa mudharat dan merusak keadaan-Ku. Allah tetap Allah Yang Maha Ada, apapun yang kita perbuat tidak merubah keadaan Allah. Tidak membawa manfaat bagi Allah, tidak membawa mudharat bagi Allah. Allah menjelaskan lagi “ya ibadiy, law anna awwalakum wa akhirakum, wa insakum wa jinnakum kaanuu alaa atqaa qalbi rajulin waahidin minkum, maa zaada dzaalika fii mulkiy syai’a” wahai hamba- hambaKu, jika berkumpul seluruh jin dan manusia diantara kalian yang pertama hingga yang terakhir dan kesemuanya mempunyai hati yang bertaqwa dan baik tidak satupun yang berbuat jahat, tidak bertambah kerajaan-Ku sedikit pun.

“Ya ibadiy law anna awwalakum wa akhirakum, wa insakum wa jinnakum kaanuu alaa afjari qalbi rajulin waahidin minkum, maa naqasha dzaalika min mulkiy syai’a” wahai hamba- hambaKu, jika seluruh kalian jin dan manusia yang pertama hingga yang terakhir dan kesemuanya jahat dan tidak mempunyai sifat baik sedikit pun, tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikit pun”.

“Ya ibadiy law anna awwalakum wa akhirakum, wa insakum wa jinnakum qamuu fii sha’iidin waahidin, fa a’thaytu kulla waahidin mas’alatahu, ma naqasha mimma ‘indiy, illah kamaa yanqushul mikhyath idzaa udkhilalbahr.” wahai hamba – hambaKu, jika berkumpul kalian seluruh jin dan manusia yang pertama hingga yang terakhir di satu tempat yang luas, kesemuanya minta kepada-Ku (ada yang minta 1000 langit, ada yang minta 1000 arasy, misalnya) maka Ku-beri semua yang mereka minta dan tidak berkurang dari yang Ku-miliki kecuali seperti sebuah jarum yang terangkat di samudera.

Hadirin – hadirat, Dialah (Allah) yang menawarkan kepada kita doa dan munajat yang tidak berkurang dari milik-Nya walaupun ia melimpahkan semua yang kau minta. Maka oleh sebab itu berdoalah dan Allah akan memberimu lebih dari yang kau minta. Dan Dia (Allah) memberikan apa yang kau inginkan atau lebih baik dari apa yang kau inginkan. Inilah rahasia kedermawanan Ilahi yang sering disalahfahami oleh orang dengan menganggap tiap kali aku berdoa, Allah tidak pernah memberi.
Demi Allah!! Jika ia sudah berhadapan dengan Rabbul Alamin, melihat anugerah – anugerah yang diberi oleh Allah karena doa yang tidak dikabulkan, sungguh ia akan bersujud syukur ribuan tahun kepada Allah atas apa yang Allah berikan lebih daripada apa yang ia minta.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sampailah kita kepada hadits mulia sebagaimana Rasul Saw memberikan penjelasan kepada kita “Alhalaalu bayyin, walharamu bayyin, wa bainahumaa musyabbahaat” hal yang halal sudah jelas, hal yang haram sudah jelas dan diantara keduanya ada hal – hal yang syubhat. “la ya’lamuhaa katsiiruminanaas” kebanyakan orang tidak tahu ini hal – hal yang syubhat Mana hukumnya halalkah, haramkah? Masih dijadikan ikhtilaf (perbedaan pendapat) dan perdebatan, tidak jelas halal dan haramnya. Maka Rasul saw meneruskan “faman ittaqalmusyabahaat, istabro-a lidiinihi wa ‘irdhihi” barangsiapa yang menghindari perbuatan yang syubhat (tidak jelas halal atau haramnya) ia telah mensucikan dirinya untuk agamanya dan untuk dirinya, ia telah mensucikan dirinya dan mensucikan harga dirinya di hadapan Allah. Saya beli makanan ini halal atau haram ya? Ini syubhat. Tapi jangan sampai syubhat itu terbawa jadi sifat was – was, tidak boleh seperti itu. Masuk ke rumah untuk bertamu, disediakan makanan ayam. Makanan ini halal tidak ya? disembelih tidak ya? jangan seperti itu, kecuali kalau kita benar – benar masuk ke restoran orang – orang non muslim. Boleh curiga, makanan yang ada disitu bisa syubhat semua. Kenapa? barangkali tersentuh dengan hal – hal yang dilarang oleh Islam, itu syubhat semua. Kalau sudah kelihatan jelas makanan haram itu ada maka haram. Tapi kalau seandainya tidak bisa dibuktikan kehalalannya 100% di restoran itu karena banyak makanan yang dilarang didalam Islam, dan tidak tahu apakah terkena piringnya atau sendoknya atau minyaknya dan lain sebagainya. Ini syubhat (halal bukan dan haram pun bukan).

“Waman waqa’a fiisysyabuhaat karaa‘iy yar’a hawlalhima, yuusyiku an yuwaa qi’ahu” barangsiapa yang jatuh kepada hal – hal yang syubhatmakanan atau minuman dll diumpamakan sebagaimana penggembala menggembala di dekat batas larangan. Apa maksud penggembal menggembala di batas larangan? Yaitu tempat – tempat yang dekat dari batas larangan, itu kata Sang Nabi saw. Bukan dirinya tapi gembalaannya ini bisa melewati batas dan akan terkena hukuman. Maksudnya, syubhat itu sangat dekat dengan haram. Kenapa tidak di posisi yang halal saja? jangan masuk ke tempat yang dekat dengan batas larangan. Seperti menggembal di batas larangan. Bisa saja ia jatuh, terinjak, ke tanah larangan dan terkena hukuman.

“alaa wa inna likulli malikin himaa alaa inna himallahi fii ardhihi mahaarimuhu” sungguh ketahuilah setiap penguasa itu mempunyai batas larangan. Apa batas larangannya? Batas larangan – larangan Allah di bumi yang miliknya ini adalah hal – hal yang diharamkan oleh Allah. Rasul saw menyampaikan hadits ini agar kita berfikir, jangankan berbuat hal yang haram, yang syubhat pun usahakan kita mensucikan diri dari hal tersebut. Semoga Allah menhindarkan kita dari hal – hal yang haram, semoga Allah menjaga pribadi kita dari hal – hal yang jauh dari haram. Jika ada diantara kita sulit untuk menjalani hal – hal yang halal dan selalu terjebak dalam hal- hal yang haram, permudahlah wahai Allah agar kami selalu berada pada hal yang halal dan yang Kau ridhoi.
Rasul saw meneruskan haditsnya “alaa wa inna filjasadi mudhghatan” ketahuilah, didalam tubuh itu ada segumpal daging. “Idzaa shalahat shalahal jasadu kulluhu, waidza fasadat fasadal jasadu kulluhu, alaa wahiyalqalb” kalau seandainya segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan kalau buruk maka buruklah seluruh tubuhnya. Apa itu? Gumpalan daging yang dimaksud adalah hati, kata Rasul saw. Hati sanubari ini seakan hanya gumpalan daging saja, tapi kalau hati seseorang isinya penuh dengan kebaikan maka seluruh tubuhnya baik, ucapannya baik, perbuatannya baik, tingkah lakunya baik. Ketika jiwanya penuh dengan kehinaan, ucapannya hina, perbuatannya hina, dan tingkah lakunya hina.

Hadirin – hadirat, oleh sebab itu Nabi Saw memberikan langsung kepada ujung daripada dasar pembenahan perbuatan kita, pembenahan kehidupan kita, ingin mendapatkan kehidupan yang indah, ingin mendapatkan hari yang indah, ingin mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat yang indah, maka perindahlah sanubarimu. Karena dengan memperindah hati ini, maka akan indahlah hatinya, akan indah tubuhnya, akan indah pekerjaannya, akan indah hasilnya, akan indah segala – galanya. Karena apa? Karena dia menyimpan cahaya yang indah didalam jiwanya. Semoga Allah memperindah jiwa kita, memperindah sanubari kita, untuk itu perindahlah seluruh jasad kita, yang dengan itu terindahkanlah kehidupan kita.

Ya Rahman Ya Rahim, kami bermunajat kehadirat-Mu memohon kepada-Mu Rabbiy dengan penuh permohonan sebagaimana Engkau telah mengharamkan perbuatan dhalim dan jahat dan Kau haramkan pula atas kami, jauhkan kami dari segala hal – hal yang haram. Rabbiy sebagaimana telah Kau katakan bahwa kami semua berada dalam ketidakfahaman kecuali Engkau beri petunjuk maka curahkan kepada kami petunjuk seindah – indahnya dalam setiap ucapan, dalam setiap perbuatan, dalam setiap pemikiran, bimbing kami. Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami memohon penjagaan dari segala yang kami ucapkan, dalam segala gerak – gerik kami, dalam semua lintasan pemikiran kami, dan dalam segala apa yang mengguncang jiwa kami, dari kewas- wasan, kerisauan, kesedihan, kegundahan, kami titipkan kepada-Mu Rabbiy segala apa ini kepada pintu Cahaya Keindahan-Mu agar Kau benahi Wahai Yang Maha Mengasuh kami sebelum kami lahir, Wahai Yang Maha Mengasuh kami dengan kehidupan sempurna ketika kami dalam kehidupan dunia, Wahai Yang Maha Ada setelah kami wafat, yang masih bersama kami setelah kami ditinggalkan oleh seluruh keluarga, kerabat.

Wahai Allah, Wahai Nama Yang Maha Ada dan tiada pernah sirna, munculkan Cahaya Keagungan-Mu pada sanubarai kami, Ya Dzaljajali Wal Ikram Wahai Yang Maha Indah, Wahai Yang Maha Bercahaya, Wahai Yang Maha Luhur, Wahai Yang Maha Melimpahkan anugerah, Wahai Yang Maha Mengasuh dan Menjaga. Ya Dzaljalali Wal Ikram jagalah kami dari hal – hal yang haram, lindungi kami dari segala hal – hal yang Kau murkai, jagalah kami dalam keadaan yang halal, jauhkan kami dari terjebak, terangkat dengan hal – hal yang halal. Ya Rahman Ya Rahim

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Ya Dzaljalali Wal Ikram, kita juga berdoa semoga Allah Swt menuntun saudara – saudara kita yang terjebak dalam narkotika, dan sebagian dari kita yang terjebak dalam perzinahan, dalam perjudian, dalam segala kemunkaran dan kerusakan aqidah, limpahi mereka dengan hidayah. Munculkan bangsa yang baik dengan cahaya taubat. Ya Rahman Ya Rahim limpahi hari – hari mereka dengan doa dan munajat. Ya Dzaljalali wal Ikram, kita doakan para tamu kita semoga dilimpahi oleh Rahmat dan Keberkahan Allah Swt. Saudari kita yang baru saja masuk Islam malam hari ini semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan. Dan bagi kita semua yang hadir, kita lanjutkan acara ini dengan doa bersama mendoakan seluruh muslimin sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw “barangsiapa yang mendoakan saudara muslimnya, malaikat berkata “amin walaka mitsluh” amin untukmu sebagaimana doa untuk saudaramu. Berapa jumlah muslimin di muka bumi, kembali keberkahannya kepada kita. Dan juga kita berdoa kepada Allah agar Allah Swt memberikan pemimpin yang terbaik bagi bangsa muslimin trebesar di muka bumi, pemimpin yang membawa kedamaian, pemimpin yang membwa ketenangan, pemimpin yang membawa kemakmuran, menindas kedhaliman, dan menolong yang lemah.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

















Your Ad Here






Read More

Post Top Ad