CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Rabu, 22 Oktober 2008

Karena Muhammad

18.50.00 3
Kalau bukan karena Muhammad Rasulullah, tidaklah Allah ciptakan segala sesuatu. Muhammad Rasulullah telah diciptakan sebelum segala sesuatu, dan segala sesuatu diciptakan dari tetesan Nur Muhammad yang terang benderang. Kemudian namanya dituliskan di samping Nama Allah di gerbang surga. Hanya Nama Muhammad yang dituliskan bersama Asma Allah. Laa ilaaha illallah, Al-Malik Al-Haqq Al-Mubin, Muhammad Rasulullah Ash-Shadiq Al-Wa’di Al-Amin. Setiap manusia tidak bisa dianggap beriman kalau belum mencintai Allah dan Muhammad Rasulullah SAW. Telah banyak peristiwa terjadi dengan nama Muhammad. Telah banyak hal tidak terjadi demi Muhammad. Rahmat diluaskan kepada alam semesta melalui Muhammad Rasulullah, dan mushibah di angkat demi Muhammad Rasulullah SAW.

Nabi Adam as telah melanggar satu larangan Allah hingga dikeluarkan dari surga. Maka beliau diampuni karena menyebut nama Muhammad dalam do’anya.

Dari Umar ra. Ia berkata: Rasulullah SAAW bersabda, “Tatkala Adam melakukan kesalahan, dia berkata: “Wahai Rabbku, aku memohon kepada-Mu dengan haq Muhammad akan dosa-dosaku, agar Engkau mengampuniku.” Lalu Allah berfirman: “Wahai Adam, bagaimana kamu mengenal Muhammad sedang Aku belum menciptakannya (sebagai manusia) ?” Adam menjawab: “Wahai Rabbku, tatkala Engkau menciptakanku dengan Tangan-Mu dan meniupkan ruh-Mu ke dalam diriku, maka Engkau Mengangkat kepalaku, lalu aku melihat di atas kaki-kaki arsy tertulis ‘Laa Ilaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah’ sehingga aku tahu bahwa Engkau tidak menambahkan ke dalam Nama-Mu kecuali makhluq yang paling Engkau cintai.” Lalu Allah Berfirman: “Benar engkau wahai Adam, sesungguhnya Muhammad adalah makhluq yang paling Aku cintai, berdoalah kepadaku dengan haq dia, maka sungguh Aku Mengampunimu. Sekiranya tidak ada Muhammad, maka Aku tidak menciptakanmu.” [HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak juz 2 halaman 615, dan beliau mengatakan shahih. Juga Al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Ibnu Taimiyah mengutipnya dalam kitab Al-Fatwa juz 2 halaman 150, dan beliau menggunakannya sebagai tafsir/penjelasan bagi hadits-hadits yang shahih]

Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la`nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. [QS. Al-Baqarah: 89]

Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang Yahudi sebelum Nabi Muhammad lahir, yang mereka bertawassul dengan Nabi akhir zaman agar dimenangkan terhadap orang-orang non-Yahudi. Akan tetapi ketika Nabi tersebut telah dibangkitkan, mereka ingkar kepadanya. Yahudi tahu betul bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar Nabi yang dijanjikan. Mereka bertawassul dengan Nabi Muhammad untuk mendapatkan kemenangan. Orang-orang Yahudi tidak menghendaki ummat Islam bertawassul dengan Nabi Muhammad. Maka orang-orang Yahudi menyusupkan ajaran kepada ummat Islam bahwa bertawassul dengan Nabi Muhammad adalah bid’ah dholalah.

Dengan Nabi Muhammad, seorang buta telah disembuhkan matanya. Tersebutlah dalam riwayat, bahwa seorang buta datang kepada Nabi dan mengadukan perihal matanya yang buta. Lalu Rasulullah menyuruhnya berwudhu secara sempurna, lalu shalat dua rakaat, selanjutnya beliau menyuruhnya berdo’a dengan mengatakan, “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu, dan aku menghadap kepadaMu dengan (perantara) NabiMu, seorang Nabi yang membawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap dengan (perantara)mu kepada Tuhanku dalam hajatku ini, agar dipenuhiNya untukku. Ya Allah jadikanlah ia pemberi syafa’at kepadaku, dan berilah aku syafa’at (pertolongan) di dalamnya.” Laki-laki itu kemudian melakukannya, maka ia sembuh. (HR. Ahmad, hadits shahih) 

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah ra katanya: Pada suatu hari Rasulullah saw dibawakan dengan seketul daging, lalu diberikan daging paha tersebut kepada baginda yang sememangnya baginda sangat sukai. Baginda menggigitnya sekali lalu bersabda: Aku adalah pemimpin manusia pada Hari Kiamat. Tahukah kamu apa sebabnya? Pada Hari Kiamat, Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian pada satu kawasan yang luas. Ada penyeru yang memperdengarkan kepada mereka dan ada penglihatan yang mengawasi setiap orang dari mereka. Jarak matahari begitu dekat sehingga manusia pada ketika itu berada pada kemuncak kesusahan dan kepayahan yang amat dahsyat, mereka tidak berkuasa untuk menanggung keadaan tersebut. Sebahagian daripada mereka berkata kepada sebahagian yang lain: Tidakkah kamu tahu apa yang sedang kamu alami. Tidakkah kamu rasai kepayahan yang telah menimpa kamu? Tidakkah kamu mempunyai pandangan sesiapa yang dapat memintakan syafaat kepada Tuhan kamu?

Maka setengah dari mereka mengusulkan agar menemui Nabi Adam as. Maka mereka menemui Nabi Adam as lalu berkata: Wahai Adam! Engkau adalah bapa manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tanganNya dan meniupkan roh ke dalam dirimu. Dia juga memerintahkan para Malaikat supaya sujud kepadamu. Mintakankah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami? Tidakkah engkau melihat kepayahan yang menimpa kami? Nabi Adam as berkata: Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat marah, kemarahan yang belum pernah terjadi sebelum ini dan tidak akan terjadi selepas ini. Dulu, aku dicegah mendekati sebatang pohon, tetapi aku mendurhakaiNya. Diriku, diriku. Pergilah kepada orang lain. Pergilah kepada Nabi Nuh as.

Maka mereka pun pergi menemui Nabi Nuh as lalu berkata: Wahai Nuh! Engkau adalah Rasul pertama di atas bumi dan Allah menyebutmu hamba yang banyak bersyukur. Mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami? Beliau berkata kepada mereka: Pada hari ini, Tuhanku sangat marah, kemarahan yang belum pernah terjadi sebelum ini dan tidak akan terjadi selepas ini. Dulu aku berdoa dengan doa yang mencelakakan kaumku. Diriku, diriku. Pergilah kamu kepada Nabi Ibrahim as.

Mereka pun pergi menemui Nabi Ibrahim as lalu berkata: Engkau adalah Nabi dan kekasih Allah di antara penduduk bumi. Mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami? Nabi Ibrahim as berkata: Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat marah, kemarahan yang belum pernah terjadi sebelum ini dan tidak akan terjadi selepas ini. Beliau menyebut pembohongan-pembohongannya. Diriku, diriku. Pergilah kamu kepada orang lain. Pergilah kamu kepada Nabi Musa as.

Maka mereka pun pergi menemui Nabi Musa as lalu berkata: Wahai Musa! Engkau adalah Utusan Allah. Allah telah mengutamakanmu dengan risalahNya dan KalamNya, melebihi manusia lain. Mintakanlah untuk kami syafaat kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami? Nabi Musa as berkata: Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat marah, kemarahan yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi selepas ini. Dulu aku membunuh orang padahal aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Diriku, diriku. Pergilah kamu kepada Nabi Isa as.

Maka mereka pun pergi menemui Nabi Isa as lalu berkata: Wahai Isa! Engkau adalah utusan Allah. Engkau telah berbicara kepada manusia semasa engkau masih dalam buaian. Engkau adalah kalimahNya yang Dia sampaikan kepada Mariam dan roh dariNya. Mintakanlah untuk kami syafaat kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami? Nabi Isa as berkata: Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat marah, kemarahan yang tidak pernah terjadi sebelum ini dan tidak akan terjadi selepas ini. Aku bukanlah orang yang layak dimintai pertolongan. Diriku, diriku. Pergilah kepada orang lain. Pergilah kepada Nabi Muhammad saw.

Maka mereka telah mendatangiku dan berkata: Wahai Muhammad! Engkau adalah Utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampunimu, dosa yang terdahulu dan yang terkemudian. Syafaatilah kami di hadapan Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami?

Akupun berangkat. Sesampainya di bawah Arasy, aku merebahkan diri bersujud kepada Tuhanku. Kemudian Allah membukakan kepadaku dan memberiku ilham, berupa puji-pujian bagiNya dan sanjungan kepadaNya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelumku. Kemudian difirmankan: Wahai Muhammad angkatlah kepalamu. Mintalah, engkau pasti diberi. Berikanlah syafaat, syafaatmu diterima. Aku mengangkat kepala sambil berkata: Wahai Tuhanku. Umatku, umatku. Maka Allah berfirman: Wahai Muhammad. Masukkanlah umat-umatmu yang tidak harus dihisab ke dalam Syurga melalui pintu sebelah kanan di antara pintu-pintu Syurga. Mereka juga boleh masuk bersama orang lain yaitu ahli Syurga yang bukan termasuk golongan di atas dari pintu-pintu lain. Demi Zat yang menguasai jiwa Muhammad Sesungguhnya jarak antara dua pintu Syurga itu, sama dengan jarak antara Mekah dan Hajar sebuah Kota di Bahrain atau sama dengan jarak antara Mekah dan Busyra dekat Damsyik. [HR. Bukhori, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal]

Lihatlah, ketika para nabi berkata, “Selamatkan diriku, selamatkan diriku,” Muhammad Rasulullah SAAW tetap ingat kepada ummatnya dan berkata, “Selamatkan ummatku, selamatkan ummatku!” Dan lihatlah bahwa Muhammad Rasulullah adalah Tuan/Lord/Sayid. Dia itulah Jurusyafaat. Dia itulah Sang Penolong yang akan menolong manusia di hari berbangkit. Di tangan Nabi Muhammad itulah diserahkan Kerajaan Tuhan. Pada Muhammad Rasulullah SAW Allah berkenan.

(hotarticle.org)
Read More

Selasa, 21 Oktober 2008

MASJID BERSEJARAH

17.59.00 0
Masjid Jami As-Salafiyah (1620) 

Jatinegara Kaum, Jakarta Timur

 Sekitar bulan Mei tahun 1619 di daerah Mangga Dua, pasukan Pangeran Jayawikarta- --selanjutnya lebih dikenal dengan Jayakarta, berhadap-hadapan dengan tentara Pemerintah Hindia Belanda pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pietersen Coen. Pertempuran sengit terjadi, dan pasukan Pangeran Jayakarta terdesak. 

Pasukan Belanda mengepung dari arah Senen, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok. Karena terjepit Pangeran Jayakarta dan pasukannya bergerak mundur ke timur hingga daerah Sunter, lalu ke selatan. Sambil terus bergerak ke selatan, ketika itu Pangeran Jayakarta membuang jubahnya ke sebuah sumur tua. 

Mengira Pangeran Jayakarta telah tewas kedalam sumur tua itu, Pasukan Belanda menghentikan pengejaran dan menimbun sumur itu dengan tanah. Melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk kembali, Pangeran Jayakarta dan sisa pengikutnya meneruskan perjalanan terus ke selatan. Sampailah mereka ke sebuah hutan jati yang lebat. Untuk sementara mereka beristirahat di tepi Kali Sunter yang membelah hutan itu yang kemudian dikenal masih bagian dari daerah Jatinegara. 

Seterusnya Pangeran Jayakarta dan pengikutnya menetap dan membangun perkampungan baru di tempat itu. Perkampungan berkembang dengan kehadiran kaum pendatang lainnya. Dikisahkan, karena di tempat itu masih banyak hutan jati maka sumber ekonomi masyarakatnya mengandalkan diri dari kerajinan kayu jati. Inilah mungkin mengapa daerah Klender-berdekatan dengan Jatinegara Kaum, dikenal sebagai pusat industri furnitur hingga kini. 

Mulai tahun 1620, Pangeran Jayakarta membangun sebuah masjid yang lokasinya berdekatan dengan Kali Sunter. Dahulu sebelum bernama Masjid As-Salafiyah, masjid ini dikenal dengan sebutan Masjid Pangeran Jayakarta. Dalam perkembangannya, masjid ini rupanya digunakan oleh Pangeran Jayakarta untuk menggalang kekuatan kembali. Berpuluh-puluh tokoh masyarakat dan jawara serta ulama seringkali berkumpul di masjid ini menyusun strategi perjuangan dan dakwah Islam. 

Tahun 1700 Pangeran Sugeri, putera Sultan Fatah dari Banten, memugar masjid ini. Sebelumnya bersama-sama dengan Pangeran Jayakarta, Sugeri dan Fatah yang terbuang dari Kesultanan Banten ini---karena Sultan Haji saudara Sultan Fatah melakukan kup dibantu Belanda, berjuang melawan Pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Pangeran Jayakarta dan Pangeran Sugeri kemudian dimakamkan di komplek masjid bertiang penyangga jati ini. 

Tercatat beberapa peninggalan sejarah masjid ini hilang tak ketahuan rimbanya. Yang tersisa hanya empat tiang penyangga dan sebuah kaligrafi Arab berbentuuk sarang tawon di dalam plafon menara masjid. Seperti nasib masjid tua lainnya, As Salafiyah sekarang lebih terlihat lapang. Penampilannya pun terkesan mewah dengan keramik dan marmer menutupi hampir seluruh temboknya. Persis sama dengan masjid-masjid seumurnya, tampaknya ukuran asli As Salafiyah hanya seluas empat pilar dengan selasar sepanjang 5 meter di setiap sisinya---separuh bagian barat bangunan. Dan inilah masjid tua yang paling banyak memiliki makam di sisi selatan, barat, dan utara. 

Mudah saja memilih angkutan untuk menuju ke Masjid As-Salafiyah. Terminal Pulogadung atau Pasar Klender adalah terminal yang terdekat dengan masjid. Dari Senen ada MetroMini T-47, dari Kampung Rambutan ada Patas 98, dari Rawamangun ada Angkot T-26, dan dari Kampung Melayu ada Kopaja T-501. Silahkan pilih, Anda mau darimana ?

sumber : http://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah/

Read More

Post Top Ad