CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Jumat, 13 November 2015

Qurrotul Uyun - Kewajiban Suami Istri

19.31.00
Kemudian Syaikh penazham berkata:

``Ketaatan istri itu dilarang pada perkara yg haram # seperti melarang istri dari perkara mubah lagi hina``

Didalam kitab An_Nashihah dikatakan, suami tidak boleh taat kepada istrinya atau sebaliknya, kepada perkara yg telah disepakati keharamannya. Berbeda dengan perkara yg masIh diperselisihkan ke haramannya. Maka suami boleh mengikuti ulama yg tidak mengharamkan perkara tsb selama ia tidak meremehkan hukum dan mengikuti kemurahan syariat.

Dan suami tidak boleh melarang istrinya untuk melakukan perkara yg mubah lagi tidak jelek, seperti memakai sutra dan emas. Adapun perkara/pekerjaan yg jelek, yg bisa merendahkan martabat sang istri, seperti istri bekerja menjadi tukang bekam, walaupun yg dibekamnya hanya wanita atau mahramnya saja, maka suami boleh melarang istrinya melakukan pekerjaan tsb, dan inilah yg dimaksud Syaikh penazham dengan perkataannya: ``seperti melarang istri dari perkara mubah lagi
hina``.

Kemudian Syaikh penazham berkata:

``Dan hendaklah kamu perintahkan istrimu wahai sahabat, untuk shalat # Dan ajarkanlah agama dan tentang mandi besar``

Didalam kitab Al_Madkhal dikatakan:`` Dan wajib bagi suami mengajarkan budak-budaknya tentang tata cara shalat dan juga tentang membaca Al_Qur`an dan apa saja yg mereka butuhkan untuk kebutuhan agama mereka, dan wajib juga hal tsb diajarkan kepada istri dan anak anaknya, karena tidak ada bedanya antara mereka karena mereka adalah termasuk yg diurusnya. dan didalam kitab Al_Waqhlisiyah dikatakan dan perintahkanlah istrimu halnya wajib untuk melaksanakan Shalat dan yg lain lainnya dan ajarkanlah mereka kewajiban- kewajiban agamanya sepertikan masalah haid dan mandi besar. Karena Allah Ta`ala telah memerintahkan para suami untuk menjaga keluarganya dari api neraka, sebagai mana firman Allah Didalam Al_Qur`an:``Wahai orang orang yg beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari api neraka.``

Dan didalam syarah kitab Al_Waghlisiah dikatakan: Telah berkata Ibnu Al_Arabi: Diwajibkan atas suami mengajarkan istrinya atau ia mengizinkn istrinya untuk belajar ilmu agama, bahkan harus mendorong dan memerintahkannya, apabila tidak, maka ia termasukorang yg bersekutu didalam perbuatan dosa, jika istri mau belajar, akan tetapi suami melarangnya, maka suaminya berdosa. Sungguh sangat mengherankan bila ada suami yg marah kepada istrinya karena ia telah menyia nyiakan hartanya. Akan tetapi ia tidak marah jika istrinya menyia nyiakan agamanya. Kita minta kepada Allah kekuatan akan hal itu.

Didalam kitab Ihya Ulumuddin pada bab nikah dikatakan, Sesungguhnya yg pertama kali bergantung kepada seorang suami pada hari kiamat adalah istri dan anak-anaknya, maka mereka dihadirkan dihadapan Allah Swt dan mereka berkata: ``Ya Robbana ambillah hak-hak kami dari laki laki ini, karena ia tidak mengajarkan kepada kami tentang ilmu agama sehingga kami menjadi bodoh, dan adalah ia memberi kami makan dengan makanan haram sedangkan kami tidak mengetahuinya, maka dihukumlah laki laki itu sebab pengaduan istri dan anak-anaknya.

Dan berkata Nabi Saw:``Tidaklah seseorang membawa dosa yg lebih besar dibandingkan dosa orang yg menyebabkan/membiarkan keluarganya menjadi bodoh (dalam hal agama). Dan berkata Abu Ali ibnu Khajwa Rahimahullah didalam syarah kitab Arjuzah karya Imam Al_Mubti: ``Maka wajib atas setiap orang yang telah Allah serahkan suatu kepemimpinan, hendaklah ia memerintahkan kepada mereka perbuatan baik dan mencegah dari perbuatan mungkar. Dan barang siapa yg mempunyai istri atau budak yang mereka tidak melaksanakan shalat, maka orang tersebut mendapatkan bagian dari dosa mereka yg tidak melaksanakan shalat.

Dan didalam sebagian Atsar (perkataan shabat) dikatakan, barang siapa yang mempunyai istri atau budak atau anak yg mereka tidak melaksanakan shalat dan orang tsb membiarkan mereka meninggalkan shalat, maka pada hari kiamat orang tsb akan dikumpulkan bersama orang-orang yg meninggalkan shalat, walaupun orang tsb termasuk dari orang yg melaksanakan shalat.

Dan kebanyakan manusia mereka akan memukul istri, budak dan anak anak mereka ketika mereka melalaikan urusan dunia mereka, dan ia tidak berbuat akan hal tsb bila mereka melalaikan urusan agamannya. Dihadapan Allah Swt. orang tersebut sama sekali tidak mempunyai alasan ketika Allah menanyakan tentang keluarganya, kecuali dia akan berkata, ``Mereka sudahaku perintah, namun mereka tidak mau mendengarkan (tidak mau taat). Sekiranya mereka mengetahui, bahwasanya ia sangat keberatan dengan keluargannya yang meninggalkan shalat sebagai mana ia merasa keberatan dengan keluargannya yang merusak makan dan ia memarahi mereka sebab apa yang mereka tinggalkan dan bukanlah hal tsb sebagai nasihat.

``Diriwatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda: ``Barang siapa yang diserahi Allah Swt. untuk memelihara suatu urusan bagi rakyat, kemudian dia tidak memberi kemurahan kepada mereka dengan jalan memberi nasihat,maka dia tidak akan mencium (harumnya) bau surga.`` syaikh penazham telah memindahkan hadis tsb dari syarah kitab Muatho`.

Sumber:

blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Minggu, 27 September 2015

Lir Ilir Dan Padang Bulan Bersenandung Di Yaman

23.31.00
Lir Ilir Dan Padang Bulan Bersenandung Di Yaman
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied
Mahasiswa Fakultas Syariah, Imam Shafie College Hadramaut - Yaman.
Pekan Hari Raya Idul Adha adalah salah satu pekan libur tahunan bagi Mahasiswa di Yaman khususnya Mahasiswa Imam Shafie College yang berlokasi di Ibu Kota Provinsi Hadramaut yaitu Kota Mukalla. Sebagaimana lazim di hari-hari libur panjang Kuliah, para Mahasiswa beserta pengurus harian Kuliah turut serta berlibur tuk sejenak menghilangkan kepenatan dari padatnya jadwal kuliah.
Dalam menghabiskan masa libur kuliah selama ini biasanya kalau tidak ke pantai yah ke kolam renang. Hanya saja momen Idul Adha kali ini lebih spesial dari pada tahun sebelumnya, di mana tahun kemaren sesuai dengan kebijakan perkuliahan liburan Idul Adha hanya dihabiskan di Kota Mukalla. Walaupun di Kota Mukalla yang merupakan Kota Kampus kami, Dewan Kampus membawa Mahasiswa ke Vila yang mempunyai Kolam Renang selama 2 hari 2 malam.
Biasanya, baik itu di Kolam maupun di Pantai, teman-teman senantiasa mengadakan lomba-lomba khas agustusan seperti lari kelereng, memasukkan paku ke botol dan mengambil koin dalam tepung. Hal ini tak lain untuk menghilangkan efek jenuh kuliah dan pesantren yang jadwal kegiatannya padat dari Shubuh sampai Isya'. Walaupun kami adalah Mahasiswa akan tetapi kami juga jadi Santri di Ribath Imam Syafi'i, sehingga kegiatan pembelajaran terasa sangat padat.
Nah, spesialnya pada liburan Idul Adha kali ini adalah kami para Mahasiswa bersama Staff pengurus Ribath & Universitas Imam Syafi'i hampir secara keseluruhan menghabiskan masa liburan di Kota Tarim. Jarak yang ditempuh dari Mukalla ke Tarim hanya memakan waktu 7 jam bila ditempuh dengan Mobil Pribadi.
Sebelum Idul Adha, tepatnya di hari Arafah kami mengikuti Munajat bersama di Khelih, Tarim bersama para Ulama' dan Habaib Kota Tarim dari setelah Shalat Ashar sampai menjelang masuknya waktu Isya'. Selain bermunajat, di situ juga ada buka puasa Arafah bersama dengan menu Nasi Kebuli dan Kambing yang dibagikan kepada para hadirin secara cuma-cuma.
Esok harinya kami melaksanakan Shalat Ied di Jabanah, satu tempat Khusus yang digunakan untuk Sholat Ied dan Shalat Jenazah yang lokasinya tepat di Jantung Kota Tarim dan berseberangan dengan Pemakaman Zanbal yang terkenal dengan Makam Seribu Wali.
Tepat pada malam senin 14 Dzul Hijjah 1436 H, 3 hari pasca Idul Adha. Kami Para Mahasiswa bersama Staff Pengurus Kuliah mengadakan 'Awad di penginapan. 'Awad sendiri adalah semacam acara kumpul bersama di mana di dalamnya berisi pembacaan Shalawat, Qasidah serta Do'a. Dalam 'Awad sendiri biasanya ada minuman Khas yang disajikan yaitu Qahwah atau Kopi, hanya saja Kopi Tarim tak sama dengan Kopi Indonesia, Kopi di sini lebih cenderung menggunakan campuran Jahe dari pada biji Kopi.
Karena di sini kami adalah Mayoritas, jadi dalam urusan Shalawat dan Qashidah lebih banyak diserahkan kepada kami Mahasiswa Indonesia, walaupun terkadang ada selingan dari Mahasiswa Yaman maupun Saudi. Acara 'Awad dimulai setelah Shalat Isya' sampai jam 22.30 waktu setempat. Selain menyenandungkan Qashidah dan Shalawat, teman-teman banyak yang maju di hadapan hadirin untuk melakukan Tarian Jafin maupun Gambus.
Dari awal acara, penyajian Shalawat dan Qashidah masih menggunakan Kultur dan Nada Padang Pasir alias kearab-araban hingga tiba di penghujung acara teman-teman berinisiatif untuk membawakan Qashidah Khas Indonesia. Di luar ruangan nampak Cahaya Rembulan begitu terang karena malam ini adalah Malam ke 14 yang mendekati Puncak Purnama. Nah, di bawah pancaran Sinar Rembulan teman-teman membawakan Qashidah "Padang Bulan" yang dipopulerkan oleh Habib Syeikh tersebut, dilanjutkan dengan Tembang Kanjeng Sunan yaitu "Lir Ilir", teman-teman kian semangat dan serentak membawakannya. Syeikh dan Staff Pengurus Harian Kuliah beserta Mahasiswa dari Yaman dan Saudi hanya tersenyum tanpa memahami apa yang kami baca secara serentak ini karena tak lain bahasanya adalah Bahasa Jawa.[]
Ditulis di Tarim, Senin 14 Dzul Hijjah 1436 H/28 September 2015.
Foto : Mahasiswa Indonesia Sedang Menabuh Rebana Dan Marawis Mengiringi Tembang Lir Ilir Dan Padang Bulan.

blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Post Top Ad