CUPI CRYPTO: Intelejen

Crypto & Blockchain Business Practitioner ➡️ https://linktr.ee/cupi | SEO Expert ➡️ majelis.info | Let's collaborate and achieve success together!

ads

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Intelejen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Intelejen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Januari 2009

SELAMAT DATANG WAHAI GURU MULIA

16.14.00 2

Dengan segenap Puji bagi Maha Raja Tunggal Sekalian Alam Semesta, dan Limpahan Shalawat atas Imam Tunggal yg terpilih memimpin di dunia dan di Akhirat, Sayyidina Muhammad beserta keluarga dan Sahabat beliau, dan para penerusnya hingga akhir zaman.

Betapa tak tergambarkan kegembiraan ratusan ribu sanubari muslimin di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura, ketika mendengar bahwa semakin dekatnya kunjungan berkala tahunan sang Imam, Alhabib Al Allamah Assayyid Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh, Guru yg selalu membimbing dengan kelembutan, dan mencirikan Kelembutan ajaran sang Nabi saw, yang siang dan malamnya adalah membimbing ratusan santri dari mancanegara, dan di akhir malamnya adalah tegak dengan kesendirian, hanya berduaan dengan Maha Raja Tunggal di Alam, dan mengakhiri malamnya dengan kedua tangan terangkat tinggi bermunajat dan mengemis curahan Rahmat bagi para muridnya, dan seluruh muslimin.

Tahun 1994 adalah kunjungan pertama beliau ke Indonesia, seorang Da'I muda yg telah mendunia ini pun mengadakan kesepakatan dengan para Ulama dan habaib di Indonesia untuk mengabulkan permintaan mereka dalam menerima siswa siswa dari Indonesia untuk dibimbing oleh beliau di Yaman, tepatnya di kota Tarim, Hadramaut.

Sebagaimana para Ulama dan Habaib angkatan angkatan abad ke 18 dan yg sebelumnya hingga zaman wali songo di abad abad sebelumnya berasal dari Kota Tarim, atau dari Indonesia yg menimba ilmu disana, dan kembali ke Indonesia sebagai da'I da'i pewaris tugas sang Nabi saw untuk berdakwah dg kelembutan dan kasih sayang kepada penduduk bumi.

Sembilan makam para wali itu sebagai saksi abadi bahwa mereka mendatangi negeri ini karena Tugas Mulia yg mereka telah diizinkan Allah swt untuk memangkunya, sebagai penyeru kepada Keluhuran yg Abadi, demikian pula makam maka orang shalih di belahan Nusantara, yg juga bertebaran di Jakarta seperti wilayah Luar Batang, Kwitang, Alhawi Condet, Kalibata dan masih banyak lagi.

Mereka adalah pembawa Panji Tauhid, dengan limpahan kemuliaan Allah swt saat mereka hidup dan Allah swt masih menunjukkan bahkan setelah mereka wafat, bahwa mereka adalah pembawa Rahmat bagi sekalian Alam, penerus tugas sang Nabi saw, sebagaimana makam seorang dari mereka di Aceh, yg banjir Tsunami dengan kekuatan ratusan juta Ton dengan kecepatan rata rata 300km/jam dan tingginya di sebagian wilayah mencapai 30 meter, namun Banjir itu menyingkir dan terbelah di makam tersebut, sama hal nya dengan beberapa masjid di propinsi tersebut.

Bukanlah berarti mereka itu pemilik kekuasaan abadi, namun Allah Yang Maha Raja Penguasa Keabadian menghendaki para kekasih Nya termuliakan di Bumi, dan Jasad yg selalu terang benderang dengan Cahaya Sujud pada Nya, dan masjid masjid yg selalu digunakan untuk sujud kepada Nya, diabadikan Nya bagai Monumen Perlindungan Nya, sebagai Benteng Kukuh disaat Dia menghendaki turunnya musibah di wilayah itu.

Maka kedatangan Da'I besar ini pun bagai Pelangi Nan Indah yg muncul setelah guyuran hujan di Negara ini, tahun 1994 beliau menerima 30 siswa WNI untuk dibimbing ilmu syariah islamiyyah, dan kesemuanya menyaksikan bahwa Guru yg satu ini sangat luar biasa dalam ketaatan, sangat indah perangainya, penyantun, berakhlak mulia, berbudi luhur, dan sangat berkasih sayang pada murid muridnya melebihi pada anak anaknya.

Kami menyaksikan bagaimana Guru Mulia ini selalu memberikan prioritas pada kami dibanding murid murid yg lain dari warga Negara Yaman, beliau selalu berkata pd mereka : "Mereka datang dari jauh, meninggalkan keluarga dan kampung halamannya, untuk mencari ilmu, wajib bagi kita memuliakan para tamu Allah ini..".

Kami teringat saat Idul Fitri pertama kami disana, semua santri pulang pada ayah ibu mereka, tinggallah kami para pemuda belia yg bermuram durja teringat Idul Fitri di kampung halaman, dengan hati yg trenyuh melihat semua teman teman yg lain bergembira ria dengan keluarganya, Beliau memahami perasaan kami, malam lebaran itu beliau meninggalkan keluarganya, beliau mendatangi kami, lalu berkata dengan suara sangat teramat lembut : "semua santri telah bersama ayah dan ibunya, dan kalian bersamaku.., aku akan menemani kalian dan bersama kalian bertakbir malam ini".

Betapa lembut perangainya, suatu saat beliau kedatangan beberapa murid baru yg sangat tak beradab dan sangat banyak membuat pelanggaran, karena murid murid baru itu tidak berniat menimba ilmu, namun orang tua mereka lah yg kewalahan terhadap anak anaknya dan melemparkan anak anaknya ke pangkuan beliau untuk mendapatkan bimbingan.

Kami teringat malam itu Beliau mengumpulkan seluruh mereka dan murid muridnya yg lain, lalu beliau memberi nasihat, lalu tiba tiba nasihatnya terhenti.. suasana pun mencekam, tiba tiba beliau mulai menangis.. menangis.. menangis sekeras kerasnya, seraya berkata : "Bila Dia (Allah) bertanya kepadaku kelak tentang kalian?., Bila Dia meminta pertanggungjawaban dariku atas kalian..., Bila Dia menanyaiku?, dan bila sang Nabi bertanya pula kepadaku tentang perbuatan kalian?, aku harus bertanggungjawab?, Demi Allah, kalau ditindihkan Gunung besar diatas kepalaku hingga aku lumat dan lebur menjadi debu, itu jauh lebih baik daripada sampainya berita tentang buruknya amal kalian kepada sang Nabi (saw)?", lalu beliau bermunajat dengan tangisnya agar seluruh muridnya dilimpahi hidayah dan keluhuran..

Tahun 1998 angkatan pertama kembali ke Indonesia, dan setiap tahunnya alumni Ma'had Darulmustafa bimbingan beliau yg baru berdiri pd tahun 1997 ini terus menghujani Nusantara, termasuk Malaysia dan kini Singapura, demikian pula Srilangka, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan masih banyak murid murid beliau yg berduyun duyun dari pelbagai Negara menimba ilmu dari Guru Kelembutan ini.

Beliau mendapat penghargaan dari Presiden Republik Yaman Ali Abdullah Shaleh, yg sangat mengagumi beliau, dengan bimbingan Kelembutan dan kasih sayang, dan memang ribuan WNA berdatangan ke negeri itu untuk mengunjungi Sang Guru, lain dengan beberapa Ma'had di beberapa wilayah Yaman lainnya yg banyak mengajarkan kekerasan dan terorisme, dan adapula santri santri dari WNI yg menuntut ilmu di tempat mereka. Ma'had Darulmustafa kini telah meresmikan bimbingan pelajaran dengan 4 bahasa, yaitu Arab, English, Afrika dan Indonesia, dan santri terbanyak adalah berasal dari Indonesia.

Kunjungan Guru Mulia ini ke Indonesia berlangsung setiap tahunnya, untuk menjenguk murid murid beliau yg telah berjumlah ratusan memenuhi Bumi Nusantara ini, puluhan pesantren telah berdiri, ratusan majelis taklim telah dibuka, media televisi, radio, surat kabar, acapkali menampilkan liputan mengenai aktifitas mereka yg selalu berjuang menegakkan dakwah di wilayahnya masing masing dengan kasih sayang, Rahmat dan kelembutan.

Insya Allah Bumi Jakarta akan disentuh langkah mulia beliau dalam beberapa hari mendatang, pada sabtu malam (10 Januari'09) bersama dengan Guru Mulia akan diadakan acara Ziarah ke Makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Luar Batang, Jakarta Barat. Pada pagi hari minggu (11 Januari '09), adalah acara puncak, tepatnya pk 10.00wib, yaitu perayaan Haul Al Imam Abubakar bin Salim Fakhrul wujud rahimahullah. Dan senin malam (12 Januari '09) diadakan beliau akan berkunjung dan menghadiri Majelis salah seorang muridnya, Hamba Allah yg penuh dosa dan sangat membutuhkan bimbingan Sang Guru, Munzir bin Fuad Almusawa, yaitu di Lapangan Monas, hadirin diperkirakan akan mencapai satu juta orang.

Selamat Datang Wahai Guru Mulia pembawa semilir kelembutan.. betapa cahaya kelembutan telah kau tebarkan di sanubari ratusan muridmu di Mancanegara, dan muridmu pun telah pula membina dan memimpin ribuan bahkan puluhan ribu muslimin di belahan bumi barat dan timur, kedatanganmu adalah pelipur lara dan penghibur kesedihan bagi perjuangan murid muridmu yg siang malam jatuh bangun memperjuangkan dakwah sang Nabi saw?

maka Wahai Yang Maha Membangkitkan Kemuliaan bangkitkanlah semangat keluhuran di sanubari kami khususnya dan di sanubari penduduk nusantara ini, dengan kedatangan Hamba Mu yg kau muliakan sebagai pewaris perjuangan sang Nabi saw yg telah dibawa dan diemban oleh para Da'I terpilih Mu dari zaman ke zaman. Jadikan kedatangan beliau sebagai hembusan Rahmat Mu pd Jutaan sanubari penduduk negeri ini, maka terangkatlah musibah dan bencana, terampunilah dosa dosa, dan sejuklah sanubari hamba hamba Mu di negeri ini, amiin.

www.majelisrasulullah.org






















Your Ad Here



Read More

Jumat, 10 Oktober 2008

Yaman Bongkar Sel Teroris Jaringan Israel

16.54.00 0
Kantor berita resmi Saba, mengatakan, pemerintah Yaman telah membongkas jaringan teroris di bawah Israel yang beroperasi dengan “slogan Islam”

Hidayatullah. com--Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Senin mengatakan bahwa polisi Yaman telah berhasil membongkar suatu `sel teroris yang berkaitan dengan dinas intelijen Israel.`

"Para anggota sel teroris tersebut telah ditangkap lima hari yang lalu, dan akan diajukan ke pengadilan dalam kaitannya dengan dinas intelijen Israel," kata Saleh dalam pidato di provinsi tenggara Hadhramout, demikian diwartakan DPA.

Dikutip oleh kantor berita resmi Saba, Saleh mengatakan, meskipun demikian sel teroris itu beroperasi di bawah `slogan Islam.`

Pemimpin Yaman itu tidak memberikan keterangan lebih rinci mengenai kelompok atau para anggota kelompok itu. Namun dia mengatakan, rinciannya akan dibeber di pengadilan dan tuduhan-tuduhan terhadap mereka akan diumumkan kemudian.

Dia mengecam serangan-serangan teroris di negaranya dan menyerukan kepada partai-partai politik untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam memerangi terorisme.

"Mereka yang berkomitmen melakukan tindakan terhadap terorisme tidak mewujudkan apa yang mereka inginkan, dan mereka tidak mempunyai agenda politik melalui mana kita mestinya bisa berbicara dengan mereka," kata kantor berita itu mengutip pernyataan Saleh.

Yaman baru-baru ini menjadi tempat serangan-serangan teroris yang diklaim dilakukan oleh Al Qaeda. Terakhir adalah serangan bom mobil yang ditargetkan kepada gedung kedutaan Amerika Serikat di Sana`a pada 17 September, yang menewaskan 18 orang termasuk enam penyerangnya. [wpd/www.hidayatullah.com]
Read More

Kamis, 04 September 2008

Dahsyatnya Kekuatan Syaitan Untuk Mempengaruhi Keturunan Adam

12.41.00 0
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ (صحيح البخاري 

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh syaitan mengalir pada tubuh keturunan Adam pada aliran darahnya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Maha Suci Allah Swt Maha Raja Tunggal dan Maha Sempurna di alam semesta, sebelum alam semesta dicipta hingga alam semesta dihamparkan dengan kemegahan hingga alam semesta berakhir. Dialah Allah Swt Al Wujud, Maha Mengetahui segala keadaan, Maha Memiliki setiap nafas dan kehidupan, Maha Mengawali dan Mengakhiri Kebahagiaan, Maha Menawarkan Pengampunan dan tiada pernah terhenti dari zaman ke zaman. Tawaran pengampunan Illahi selalu menyeru setiap sanubari untuk mendekat kehadirat-Nya, waktu – waktu mulia terus menawarkan kemuliaan, datangnya malam – malam mulia di bulan syaban, datangnya malam – malam mulia di bulan ramadhan dan juga hari – hari mulia lainnya yang padanya tersimpan rahasia kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bagi mereka yang mau mendapatkannya maka Allah Swt menawarkannya sebelum mereka menginginkannya, Jalla Wa Alla Allah Swt telah menawarkan anugerah dan pengampunan sebelum hamba-Nya meminta pengampunan, Allah menawarkan kedekatan kehadirat-Nya sebelum hamba-Nya ingin untuk dekat dengan Allah, Allah menawarkan anugerah dan kasih sayang-Nya sebelum hamba-Nya meminta. Dialah Yang Maha Mendahului dan Maha Terdahulu atas segala kebaikan. 

Jalla Wa Alla Swt Yang Maha Suci dan Maha Beruntung mereka yang mengagungkan Allah hingga di hari hari mulia menjelang gerbang ramadhan yang terdapat padanya rahasia kedekatan kehadirat Allah Jalla Wa Alla, yang Allah mengangkat derajat hamba-Nya mendekat kehadirat-Nya lebih daripada waktu – waktu lainnya. Sebagaimana kita lihat di waktu – waktu ramadhan sangat mudah bagi kita untuk melakukan ibadah, jauh berbeda dengan hari – hari lain. 

Di bulan ramadhan kita bisa melakukan puasa 1 bulan penuh dan belum tentu itu bisa kita perbuat di hari – hari selain ramadhan. Di bulan ramadhan kita mampu melakukan shalat tarawih 23 rakaat dan belum tentu kita bisa melakukannya di bulan selain ramadhan. Kenapa kita mampu melakukannya di bulan ramadhan? Karena Allah Maha Dekat kepada kita dan lebih dekat kepada kita di bulan ramadhan. Lebih memanjakan kita dan lebih menerangi jiwa kita dengan cahaya Illahi. Dan juga Allah Swt membatasi kekuatan syaitan di bulan ramadhan.

Sebagaimana sabda Nabiyyuna Muhammad Saw bahwa syaitan itu mengalir di darah keturunan Adam. Demikian dahsyatnya kekuatan syaitan untuk mempengaruhi panca indera, menundukkan telinga manusia agar tunduk pada hawa nafsu dan dosa, menundukkan penglihatan manusia agar ikut pada hawa nafsu dan dosa. Demikian panca inderanya terus dimasukki oleh kekuatan syaitan sampai ke jiwanya hingga semakin waktu syaitan makin berkuasa pada jiwanya, makin tertutup jiwanya dari keinginan mulia. Makin banyak sangka buruknya, makin banyak sombongnya, makin banyak menghina hamba Allah, semakin gelap keadaan itu maka semakin sempit terasa kehidupannya walaupun ia dalam keluasan harta, walaupun ia dalam kemudahan, walaupun ia dalam kebahagiaan. Akan tetapi ketika jiwanya tersempitkan maka ia tidak merasakan terkecuali azab.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketika jiwa bercahaya dengan cahaya Allah di majelis – majelis dzikir, di majelis – majelis taklim atau di tempat lain yang jiwa itu bercahaya dengan keagungan Nama Allah Swt maka disaat itulah terang – benderang sanubarinya, terang – benderang ruhnya dan akan terang – benderang seluruh panca inderanya dengan cahaya Allah, maka disaat itulah jiwanya berat untuk berbuat maksiat, berat untuk sangka buruk, berat untuk berbuat hal – hal yang hina diikuti seluruh panca inderanya yang juga merasa enggan berbuat dosa. Matanya, telinganya, bibirnya, kaki dan tangannya selalu berat untuk melakukan dosa. Kenapa? Karena cahaya Allah mengungguli di dalam jiwanya. 

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika gumpalan daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika gumpalan daging itu buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, ketahuilah gumpalan daging itu adalah hati, kata Sang Nabi Saw. 

Demikianlah hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah ,
Allah Swt memuliakan kita dengan kehidupan ini disertai tuntunan Sang Nabi yang dengan itu runtuhlah kekuatan syaitan. Sungguh hamba – hambaKu, kau tidak akan punya kemampuan untuk meruntuhkan mereka, sebesar apapun kekuatan syaitan kekuatan Allah lebih besar menolong hamba – hambaNya. Syaitan menjebak manusia kepada dosa dan kemaksiatan sejauh- jauhnya, dalam sekejap Allah bisa hapuskan dosanya jika ia banyak bertaubat. Puluhan tahun hamba-Nya berbuat dosa dan kesalahan ternyata ia menebusnya dengan air mata taubatnya maka sirna seluruh dosanya. 

Demikian hadirin – hadirat kasih sayang Illahi Swt yang tentunya meruntuhkan kekuatan syaitan. Usaha syaitan berpuluh – puluh tahun menjerumuskan salah seorang keturunan Adam bisa sirna dengan 1,2 detik sebab perbuatan Allah Jalla Wa Alla. Demikian agungnya dan khusnatullah kepada mukminin – mukminat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika Sayyidatuna Aisyah ra dikatakan oleh Sang Nabi “datang kepadamu syaitanmu”, maka berkata Sayyidatuna Aisyah ra “ya Rasulullah apa di dalam diriku ini ada syaitan?”, dan Rasul Saw menjawab “ya betul, di hatimu dan di dirimu itu ada syaitan”. Apakah di setiap manusia juga ada syaitannya? Rasul Saw menjawab “ya benar pada setiap manusia itu ada syaitan penggodanya”, lalu engkau? dan Rasul Saw menjawab “ya pada diriku pun ada syaitannya, tapi Allah Swt sudah menundukkannya sampai syaitan itu pun menyerah”. Demikian riwayat shahih muslim memperjelas daripada hadits riwayat Shahih Bukhari ini bahwa syaitan itu mengalir di setiap aliran darah keturunan Adam.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Langkah – langkah menuju bulan ramadhan dimana Allah Swt mengikat syaitan, maka sedemikian para mufassir melemahkan dan menafsirkan makna hadits ini yaitu adalah syaitan tu dilemahkan oleh Allah karena Allah memberikan kekuatan iman lebih besar kepada muslimin – muslimat di bulan ramadhan. Kenapa wahai Rabb? Karena Allah Swt melipatgandakan pahala mereka lebih besar di hari – hari ramadhan dibandingkan hari lain. Dalam salah satu pendapat berkata salah seorang muhaddits bahwa di hari itu, di bulan – bulan ramadhan pahala manusia itu dilipatgandakan menjadi 700X lipat, demikian untuk umat Nabi Muhammad Saw. Bersandarkan dengan hadits Shahih Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “amal pahala umatku dikalikan 10X sampai 700X lipat”. Maka sebagian muhaddits mengatakn itu yang 700X lipat di bulan ramadhan dan yang 10X lipat di hari – hari biasa.

Demikian Agungnya Allah Swt dan Maha Indahnya perbuatan Allah kepada kita sampai waktu yang paling banyak dilipatgandakan. Itulah, Allah bantu pula kita dengan melemahkan syaitan. Tidak hanya dari itu saja tapi Allah menambahkan kemuliaan malam lailatulqadr hingga juga Allah tambah kemuliaan – kemuliaan lainnya di bulan ramadhan dengan sa’atulijabah (suatu saat yg cuma beberapa detik saja, yang barangsiapa berdoa saat itu pastilah dikabulkan Allah swt, saat2 mulia itu ada juga di setiap hari jumat, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari) dan lainnya. Banyak sekali anugerah yang Allah munculkan di bulan ramadhan dan di saat itu Allah persempit kekuatan syaitan. Demikian Allah memanjakan kita.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Bulan ramadhan juga bulan shadaqah. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “orang yang paling dermawan”, kalau sudah kalimat orang yang paling dermawan berarti tidak ada lagi yang paling dermawan selain Rasul Saw, apapun beliau saw belum pernah mengatakan “tidak”, belum pernah mengatakan “tidak” pada yang meminta – minta. Hadirin – hadirat dan di bulan ramadhan beliau itu lebih dermawan lagi. Diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah ra bahwa Rasul Saw sangat dermawan di bulan ramadhan, ini diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. Ikuti sunnah Nabi kita Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di dalam bershadaqah ada hal yang perlu diperjelas, shadaqah yang paling agung adalah shadaqah kepada kerabat kita sendiri sebelum kepada yang lain. Jadi kalau kita kelebihan harta sedekahi dulu kerabat kita yang susah melebihi orang lain. Kerabat itu lebih dulu daripada yang lain, demikian Rasul Saw mengajarkan kepada kita. Dan sebaik – baik shadaqah adalah kepada ayahbundanya, kalau ayahbundanya susah. Kalau ayahbundanya tidak susah maka kepada kerabatnya, lalu kepada tetangganya lalu kepada fuqara. Demikian bentuk shadaqah, demikian bentuk zakat dan lainnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw telah menyampaikan ini berkali – kali riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ketika Abu Thalhah Al Anshori ra adalah salah seorang Anshar yang kaya – raya. Dia mempunyai satu taman rekreasi disebut kebun dan taman rekreasi itu merupakan asset harta yang mahal dan luar biasa dan sangat mewah di masa itu. Ketika turunnya ayat “kalian belum mendapatkan kesempurnaan sebelum menginfaqkan yang kalian cintai”. Ayat ini turun di masa itu maka Abu Thalhah Al Anshori ra datang kepada Rasululluh, ya Rasulullah ini kebun rekreasi aku infaqkan karena Allah Ta’ala karena aku menyayanginya, kuinfaqkan untuk Allah. Rasul Saw tahu Abu Thalhah ra ini orang baik, orang mulia tapi punya 1 kekurangan kecil, 1 kekurangan kecil saja dan kekurangannya lupa pada kerabatnya yang susah. 

Maka Rasul Saw tidak menghardik Abu Thalhah dengan ucapan “engkau ini keluargamu tidak kau perhatikan, kau kaya – raya sendiri”. Tidak demikian, namun Rasul Saw berkata “Abu Thalhah kau mau infaqkan ini kebun rekreasi yang demikian mewah dan megahnya?”, maka Abu Thalhah berkata “benar ya Rasulullah”. Rasul Saw menjawab “karena Allah?”, Abu Thalhah menjawab “ya, karena Allah”. Kalau begitu kau bantu aku untuk menyampaikannya kepada yang berhak. Abu Thalhah menjawab “mau ya Rasulullah”. Kau yang sedekahkan kepada Allah dan sekarang sampaikan kepada yang berhak, mau bantu aku untuk menyampaikannya kepada yang mustahiq?, Abu Thalhah menjawab “mau ya Rasulullah” Rasul Saw berkata “tolong sampaikan kepada kerabatmu yang susah”. Menangis Abu Thalhah mendengarnya, Subhanallah! Rasul Saw menegurnya dengan teguran yang demikian lembut. Kerabatmu banyak yang susah, sekarang kau datang padaku mau menginfaqkan hartanya. Demikian hebatnya, Rasul Saw berkata tolong sampaikan kepada orang susah yaitu keluargamu, benahi keluargamu. Ya Rasulullah engkau lebih perhatikan keluargaku daripada diriku sendiri, demikian indahnya tuntunan Nabi kita Muhammad Saw.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, salah seorang ayah mempunyai anak, anaknya susah dan ayahnya mampu. Ayahnya menaruh hartanya di Masjid Nabawiy untuk diberikan kepada fuqara, yang mengambil anaknya maka ayahnya berkata “hai, itu bukan untukmu tapi untuk fuqara!”, anaknya berkata “tapi aku juga tergolong fuqara, aku orang yang mustahiq”. Maka ayahnya datang kepada Rasul Saw “ya Rasululullah aku mau berikan pada fuqara malah diambil anakku!”, Rasul Saw bertanya “anakmu fuqara?”, ayahnya menjawab “ya, ia fuqara ya Rasulullah”, kalau begitu harta itu untuknya. 

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dalam riwayat lain muncul riwayat lain yang sebaliknya dari ini, seorang anak datang kepada Rasul Saw mengadu hartanya ada yang diambil oleh ayahnya. “Ayahku mencuri hartaku wahai Rasul?” Rasul Saw bertanya “ayahmu mencuri hartamu?”, si anak menjawab “betul ya Rasulullah”. Rasul Saw berkata “panggil ayahmu”, ayahnya dipanggil dan ditanya oleh Rasul Saw, ayahnya ini sudah lanjut usia “engkau mencuri sebagian harta anakmu?” maka ayahnya menjawab “ya Rasulullah boleh aku menyampaikan sedikit syair”, “silahkan” kata Rasul Saw. 


Maka orangtua itu menyampaikan sebuah syair yang cukup panjang, kira – kira ringkasnya begini, ketika istriku hamil dan saat itu hamil telah lanjut dan disaat itu malam hari aku berlari mencari seseorang yang bisa membantu kelahiran dan disaat itu hari hujan yang demikian derasnya, aku tidak perdulikan tetesan air hujan yang membasahi tubuhku demi mencari sang bidan yang membantu melahirkan ketika sampai pada bidan itu aku mengetuk pintunya. Seandainya ia tidak mau keluar kecuali aku harus duduk di pintunya berhari – hari, aku akan duduk dipintunya. Bidan itu keluar dan aku mengemis padanya agar ia mau membantu kelahiran istriku. Maka aku memayunginya, memayungi sang bidan itu dan aku tak mau satu tetes pun air hujan mengenai tubuhnya, kubiarkan tubuhku penuh dengan air jangan sampai bidan terkena tetesan air hujan, karena aku takut ia berbalik tidak mau meneruskan niatnya. Sampailah aku kerumah dan kudengar istriku masih merintih dan penuh harap – harap cemas dengan doa akan kelahirannya dan saat itu kudengar jerit sang bayi, aku memeluknya dan mengadzankannya.

Inilah anugerah yang terindah, inilah makhluk yang paling aku cintai, aku mengumandangkan adzan pada telinga bayiku dan kubimbing ia mulai dari kecil sampai kujadikan kesembuhannya adalah tumbal nyawaku. Diamnya dari tangis adalah anugerah yang terbaik untukku, kusisakan hari – hariku untuk memperjuangkannya dan kukorbankan tidurku untuk ketenangan tidurnya. Dan ketika ia telah lanjut dan anaknya besar dan dewasa dan dialah kebanggaanku tapi dia mengatakan aku mengambil hartanya. Maka saat itu Rasul Saw menangis, “wahai anak hartamu itu adalah milik ayahmu” maka anaknya pun tertunduk.

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Jangan lupakan ayahbunda kita, ini akan masuk bulan ramadhan al mukarram puaskan jiwa kita untuk bakti pada ayahbunda kita bisa dengan harta dan bukan hanya dengan harta bisa dengan akhlak dan budi pekerti sehingga berkata Sayyidina Abdullah bin Umar Ra diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad, ketika datang seseorang yang sudah banyak berbuat dosa, mengadu kepada Abdullah bin Umar ra karena Rasul Saw telah wafat, Abdullah bin Umar bertanya “apakah engkau mempunyai ibu?”, sudah wafat “punya ayah?”, sudah wafat. Ya sudah kalau begitu banyak istighfar saja, banyak beramal sholeh. Ketika orang itu pergi, orang yang disebelah Abdulllah bin Umar bertanya “ya ibn umar kenapa engkau tadi bertanya apa ada ibunya, ada ayahnya?”, hubungannya apa antara ayah dan ibunya dengan orang itu?. Abdullah bin Umar berkata “aku tidak temukan satu penawar dosa yang lebih daripada menyenangkan hati ayah dan bunda”, itulah penawar dosa yang paling dahsyat. Itulah yang memadamkan kemurkaan Allah Swt.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itulah Allah Swt menjadikan perantaraan kehidupan kita lewat ayahbunda kita, mereka adalah perantara kehidupan kita tapi jangan lupa juga dengan perantara hidayah iman kita, Sayyidina Muhammad Saw. Ini hadirin – hadirat kita ingat bakti ayah dan ibu demikian hebatnya lagi, lebih - lebih bakti kita kepada Nabi Muhammad Saw. “Belum sempurna iman kalian sebelum aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak- anaknya, dari seluruh manusia”. Kesempurnaan iman adalah pada cinta kita kepada Nabi kita Muhammad Saw, ini kehadiran kita disini salah satu bukti cinta kita karena kita berkumpul bersama para pecinta Nabi Muhammad Saw. Mendengarkan shalawat dan dzikir serta mendengarkan hadits – hadits Nabi Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari tentang bagaimana dahsyatnya akan datang fitnah, kerusakan dan permasalah yang menimpa di permukaan bumi ini. Inilah tanda – tanda akhir zaman, akan tetapi Rasul Saw juga memberikan satu resep besar bagaimana caranya menjadikan dunia ini aman dan sejahtera? Rasul Saw mengatakan kelak di akhir zaman akan datang waktunya harta itu akan luas dan menjadi sejahtera seluruh permukaan bumi. Para sahabat berkata “ya Rasulullah itu untuk kuffar atau untuk muslimin?”, Rasul Saw menjawab “untuk kalian, kalian yang akan menjadi luas dan kaya – raya kelak di akhir zaman”. Sehingga tidak ada satupun yang mau menerima shadaqah karena semuanya sudah luas dan berlebihan sehingga menerima shadaqah adalah hal yang sangat hina karena semuanya sudah berkecukupan. 

Apakah hal itu mungkin terjadi? Ini adalah janji Nabiyyuna Muhammad Saw, beliau telah mengatakan banyak sebab bagaimana dikatakan akan muncul fitnah, akan muncul banyak para pengaku Nabi, akan muncul banyak gempa bumi, dan kesemua itu telah terjadi. Dan akan muncul pula keluasan yang akan menimpa muslimin – muslimat dengan keberkahan dan kekayaan sehingga disaat itu harta di tangan orang – orang mulia, orang – orang baik yang akan diberi kekayaan oleh Allah Swt yang dengan itu orang – orang lain akan menginduk pada orang – orang yang baik. Maka disaat itu para sahabat bertanya “ya Rasulullah bagaimana keadaan mereka bisa mencapai seperti itu? Caranya bagaimana?”, Rasul Saw menjawab “disaat itu mereka yang dilimpahi kekayaan itu dan kaya – raya seluruh dunia ini, karena apa karena satu kali sujud bagi mereka lebih mulia daripada dunia dan segala isinya”.

Ketika jiwa penduduk bumi seperti itu. Allah melimpahkan harta seluas – luasnya sebagaimana firman Allah Swt “bila orang – orang beriman itu bertaqwa kepada Allah Swt, Allah akan tumpahkan keluasan dan keberkahan dari langit dan bumi”. Dan itu pasti akan terjadi, karena semua adalah janji Nabiyyuna Muhammad Saw maka tentunya kita memahami kalau keadaan umat disaat itu sangat mencintai sujud. Oleh sebab itu ketika munculnya kebangkitan muslimin – muslimat di barat dan di timur dan tentunya juga di wilayah kita di Jakarta ini dengan semakin banyaknya kelompok dzikir, semakin banyaknya kelompok – kelompok shalawat, semakin banyaknya tabligh – tabligh besar, semakin banyaknya orang -orang yang menangis karena Allah. Ini tanda terbitnya matahari kebahagiaan akan segera muncul.

Demikian hadirin – hadirat kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah mempercepat terbitnya matahari kebahagiaan dan kesejahteraan dan kemakmuran bagi muslimin – muslimat di barat dan di timur. Ya Rahman Ya Rahim Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman bangunkan jiwa – jiwa untuk bersujud, Ya Rahman perbanyak jiwa orang – orang yang mencintai sujud, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya dzal jalali wal ikram ya dzaththauli wal in’am akan datang waktunya kita akan melihat tidak adanya lagi fuqara di permukaan bumi, tidak ada lagi muslimin – muslimat yang susah, tidak ada lagi muslimin – muslimat yang kelaparan, ini janji Nabiyyuna Muhammad Saw dengan terbitnya jiwa – jiwa yang mencintai sunnah Nabi Muhammad Saw. 

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Terakhir Diperbaharui ( Monday, 01 September 2008 )

Kontributor: Munzir Almusawa  
Monday, 01 September 2008
www.majelisrasulullah.org

Read More

Senin, 01 September 2008

Munculnya Dajjal Pendusta Yang Mengaku Utusan Allah SWT

12.34.00 0
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ َحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ، قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ، أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ، وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ، وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ 
( صحيحالبخاري ) 

Sabda Rasulullah saw :
“Tiada akan datang hari kiamat hingga dimunculkan dajjjal dajjal pendusta, sekitar tiga puluh jumlahnya, kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, dan hingga tercabutnya ilmu, dan kerap kalinya gempa bumi, dan semakin dekatnya waktu, dan munculnuya fitnah fitnah, dan banyaknya pembunuhan, dan kemudian berlimpahnya harta pada kalian” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Limpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur,Yang Maha Bercahaya Menerangi Alam Semesta dengan cahaya rahmat-Nya yang fana dan yang abadi. Cahaya rahmat -Nya yang fana menerangi seluruh alam semesta, cahaya rahmat-Nya yang kekal dan abadi menerangi wajah muslimin dan muslimat dengan kalimat tauhid. Menerangi jiwa mereka dengan ketaatan dan menerangi hari – hari mereka dengan pengampunan. 

Maha suci Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Abadi, Maha Sempurna dan Maha Memiliki Kesempurnaan Maha Memiliki Kebahagiaan, Maha Memiliki Kesejahteraan, Maha Membagi – bagikan kepada hamba – hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Beruntunglah mereka – mereka yang semakin dekat kepada Allah Swt, maka mereka semakin dekat kepada Sang Pemilik Kebahagiaan. Mereka semakin berhak mendapatkan kesejahteraan, mereka semakin berhak mendapatkan kemudahan, mereka selalu dimanjakan oleh Allah Swt di dunia, di barzah dan di yaumal qiyamah.

Demikian keadaan hamba – hamba Allah Swt, mereka melewati cobaan dan musibah maka setelah cobaan dan musibah, akan datang kebahagiaan berlipat ganda yang membuat mereka lupa akan musibahnya, jika datang musibah lainnya Allah Swt akan gantikan dengan kebahagiaan yang lebih besar yang membuat mereka lupa lagi dengan musibahnya yang lalu. Inilah kehidupan mereka di dunia dan lebih – lebih lagi kehidupan mereka di akhirat yaitu kebahagiaan yang tiada akan pernah ada akhirnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rahasia rahmat Illahi ini tumpah ruah dengan kebangkitan Nabi kita, idola kita, kekasih kita Sayyidina Muhammad Saw yang mana bulan rajab yang mulia ini merupakan salah satu daripada bentuk rahmat-Nya (Allah Swt) yang menuntun kita kepada cinta kita kepada Sayyidina Muhammad Saw, karena di bulan inilah turunnya firman Allah Swt Innallaha wa malaikatahu yu sholluna a’lan nabiy, Sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw lalu Allah Swt menyeru kepada hamba – hamba-Nya yang beriman untuk selalu bershalawat dan bersalam kepada Sang Nabi Saw. 

Adakah kebanggaan yang lebih besar daripada langsung disebut oleh Allah bahwa sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada beliau. Betapa bercahayanya wajah Sang Nabi Saw yang diterangi oleh cahaya shalawat dari Allah Swt dan para malaikat. Betapa terang – benderangnya jiwa beliau, betapa indah dan mulianya derajat beliau yang sedemikian dahsyatnya dimuliakan oleh Allah Swt dan “seseorang itu bersama dengan orang yang dia cintai”.

Sang Nabi Saw yang diberi kemuliaan oleh Allah Swt membukakan pintu – pintu bagi umat-Nya untuk ingin dekat dengan Allah Swt, ingin sampai kepada kemuliaan, ingin sampai kepada keluhuran, terbukalah bagi mereka pintu cinta. Pintu ittiba dan bagi merekalah terbuka pintu rahasia untuk kedekatan kehadirat Allah Swt dan Rasul Saw yaitu dengan mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya. Kekurangan – kekurangan yang muncul dari perbuatan mereka tidak menjadikan cinta dan rindu mereka kepada Allah Swt dan Rasul Saw itu tidak diakui atau tertolak.

Demikian indahnya cinta dan rindu kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Berbeda dengan cinta dan rindu kepada satu makhluk sesama yang lain, jika ada kekurangan dari cinta dan rindunya, sedemikian pula cinta dan rindunya akan sirna dan tertolak hanya gara – gara barangkali hanya pada satu kesalahan, barangkali hanya pada dua kesalahan. Barangkali Kau berbuat salah padaku, dan ia lupa. Sedemikian banyak cinta dan rindu sang kekasih maka ia tertolak. karena apa? Karena berbeda dengan rabbul allamin jalla wa alla yang masih diterima cinta dan rindu hamba-Nya. 

Dan berbeda pula dengan Sang Nabi untuk rabbul allamin, Sayyidina Muhammad Saw yang cinta dari batu sekalipun masih diterima oleh beliau. Cinta dari gunung pun masih diterima oleh beliau sebagaimana riwayat Shahih Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “ini gunung hud mencintaiku dan aku mencintai gunung uhud”. Tentunya gunung pun diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk mencintai Nabi Muhammad Saw, butiran – butiran kerikil dan batu itupun diberi kesempatan oleh Allah untuk mencintai Sang Nabi. Demikian pula batang pohon kurma, demikian pula dengan kota di Madinah dan semua hewan dan makhluk-Nya Allah diberi kesempatan untuk mengidolakan dan mencintai Sang Nabi dan Sang Nabi menjawab cinta mereka seraya bersabda “dan akupun mencintai gunung hud”. ya Rasulullah ini hanyalah gumpalan batu yang tidak bermakna untukmu tetapi ketika dia mencintai beliau Saw, seindah – indahnya makhluk Allah, makhluk yang paling ramah, makhluk yang paling indah budi pekertinya, makhluk yang tidak mau mengecewakan perasaan siapapun maka gumpalan batu inipun diterima cintanya oleh Rasul Saw dan dijawab oleh Rasul Saw “dan kami pun mencintai gunung uhud”.

Diriwayatkan pula di dalam Shahih Bukhari yang sering kita dengar, ketika batang pohon kurma ditinggal oleh Sang Nabi yang biasa bersandar padanya disaat berkhutbah maka saat itu batang pohon kurma itu menjerit dengan jeritan yang menyayat hati. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa jeritan dan tangisan pohon kurma itu terdengar bagaikan jeritan sang bayi yang ditinggal oleh ibunya dan Sang Nabi turun dari mimbar, mendatangi pohon kurma itu dan memeluknya, batang pohon itu dipeluk dan setelah itu tangisnya pun mereda bagaikan bayi ketika dipeluk oleh ibunya dan tersendat – sendat, terisak – isak nafasnya menahan tangis karena telah ditenangkan oleh ibunya sampai perlahan – lahan suara tangisnya semakin pelan dan terdiam. Bagaikan bayi yang kehilangan ibunya dan di peluk dan didekap oleh ibunya sampai masih terisak - isak sesaat kemudian tangisnya terdiam.

Demikian keadaan batang pohon kurma, cinta dan tangisnya karena Nabiyyuna Muhammad Saw berpisah dengannya. Biasa Sang Nabi bersandar padanya setiap khutbah, sekali waktu beliau turun maka batang pohon kurma itu menangis. Dan Sang Nabi, wahai yang demikian indah dicipta oleh Allah sebagai raufurrahiim tidak pula mengecewakan daripada batang pohon kurma mencintainya, beliau turun dan memeluk batang pohon kurma itu dan menenangkannya.

Al Imam Ibn Hajar meriwayatkan salah satu hadits shahih menukil di dalam Fathul Baari bahwa Rasul berkata “seandainya aku tidak menenangkannya, ia akan terus menjerit hingga yaumil qiyamah dengan tangisnya yang didengar oleh jumlah sahabat yang muttawatir, lebih dari 80 sahabat yang mendengar jerita dan tangis batang pohon kurma ini”. 

Demikian hadirin – hadirat indahnya alam semesta mencintai Sayyidina Muhammad Saw, demikian kemesraan mereka kepada Sang Nabi. Demikian pula seekor hewan besar di Madinah Al Munawwarah, sebagaimana diriwayatkan di dalam Sirah Ibn Hisyam ketika unta terbesar di Madinah mengamuk dan kita memahami unta itu kalau berdiri perutnya lebih tinggi dari kepala kita, itu unta biasa. Bagaimana kalau unta besar? 1400 tahun yang silam di Madinah Al Munawwarah, unta ini mengamuk dan tidak diketahui sebabnya. Para sahabat menjebaknya di dalam salah satu kandang besar, lantas ketika Rasul Saw dikabari dan beliau mendatangi lalu berkata “bukakan pintu yang menjebaknya ini”. Ya Rasulullah dia ini sedang dalam keadaan mengamuk dan sedang marah, mulutnya yang berbusa dan matanya yang merah ini bias membunuh siapa saja dan jangan – jangan dia mencelakaiku. Rasul Saw berkata “bukakan, bukakan biarkan ia mengetahui aku Rasulullah”. Maka ketika dibukakan pintu itu, unta melihat wajah Muhammad Saw maka unta itu berlari tertunduk – tunduk menciumi kaki Nabi Muhammad Saw. Yang demikian buas dan marahnya, ketika melihat wajah indah, seindah – indahnya wajah yang paling berhak dicintai, ternyata unta ini memiliki kecintaan, kemuliaan dan kerinduan kepada Sang Nabi seraya berlari mendekat tertunduk – tunduk kepalanya dan mencium kaki Sang Nabi lantas ia mendekatkan wajah dan mulutnya ke telinga Sang Nabi dan Rasul Saw mendekatkannya kemudian Rasul Saw berkata “siapa pemilik unta ini?”, salah seorang sahabat Anshar berkata “aku ya Rasulullah”. Ia mengadu padaku karena terlalu banyak disuruh bekerja dan sedikit diberi makan. Unta ini mengadu kepada Rasulullah Saw.

Inilah hewan dan tumbuhan yang sangat mencintai Sang Nabi dan lebih – lebih para sahabat Muhajirin dan Anshar ra. Sebagaimana riwayat Sirah Ibn Hisyam ketika salah seorang wanita dari bani dinar, ketika kembali Sang Nabi dari perang uhud, mendengar kabar suaminya wafat, kakaknya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, semua keluarga ibu ini wafat dalam syahid di perang uhud. Ayahmu wafat, anakmu wafat, kakakmu wafat, suamimu wafat, tinggallah ia sebatang kara. Ibu ini bertanya “bagaimana keadaan Rasulullah?”, Rasulullah sehat wal afiah, ibu ini datang melihat bagaimana keadaan Sang Nabi dan barangkali juga ingin mengadu kesedihannya, sebatang kara ditinggal semua keluarganya yang wafat di perang uhud. Namun ketika melihat wajah Sang Nabi, ibu itu mengangkat suara di tengah para sahabat “semua musibah asalkan kau baik dan sehat wal afiah, semua musibah adalah kecil di hadapanku ya Rasulullah”. Biarpun ayah, suami, anak, kakak dan seluruh keluarga wafat asalkan kau baik dan sehat wal afiah. Demikian cintanya seorang wanita Anshar kepada Nabi Muhammad Saw. 

Juga diriwayatkan ketika seorang sahabat ditangkap dan ia sampai dibawa oleh Abu Sofyan sebelum Abu Sofyan masuk islam maka berkata Abu Sofyan “wahai engkau kini Muhammad sedang tenang – tenang di rumah bersama keluarganya, dan sebentar lagi istrimu jadi janda dan anakmu jadi yatim. Ayo mau kau tukar posisimu dengan Muhammad saat ini?”, maka ia berkata “Demi Allah kalau seandainya aku harus wafat dan selesai seluruh permasalahanku ini, aku dibunuh dan dikuliti itu jauh lebih kupilih dari sebutir duri menusuk kaki Rasulullah Saw”. Demikian cintanya mereka kepada terhadap Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat dan keberkahan itu tidak sirna dan sampialh kita di bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Mengingat peristiwa – peristiwa agung di Madinah Al Munawwarah dan Rasul Saw menjadikan keberkahan berlanjut dan Allah memberi keberkahan pada Sang Nabi tidak hanya di saat beliau hidup tapi bekas - bekas peninggalan beliau diabadikan oleh Allah Swt keberkahannya. Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika di Madinah Al Munawwarah, Rasulullah Saw bersabda “kelak di akhir zaman akan munjul dajjal yang akan terus menyerang semua fihak dan semua tempat sampai ia di Madinah Al Munawwah dan dajjal tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah. 

Sampai disini Rasul Saw berkata maka akan berguncang Madinah dengan 3 kali gempa. Madinah tidak pernah gempa, sepanjang Rasul Saw masuk ke Madinah Al Munawwarah di hari hijrah sampai akhir zaman Madinah tidak pernah gempa terkecuali saat itu, saat datangnya dajjal ke depan Madinah Al Munawwarah. Disaat itu Madinah gempa dengan 3 kali guncangan maka keluarlah semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di saat itu semua Rasul mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang – orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai Rasul Saw tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini banyak orang musyrik, fasiq, ada di Madinah dan mereka akan keluar di saat guncangan 3 kali sehingga mereka keluar diikuti dajjal, kata Sang Nabi Saw dan disaat itulah Rasul Saw berkata “itu dajjal bawa pasukannya mengepung Madinah Al Munawwarah”. 


Imam Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasul Saw menjelaskan dajjal itu berkata “itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawiy yang harus kita kuasai”. Itu masjid Muhammad, dari kejauhan dajjal sudah menunjuknya, kubah hijau masjidnya Rasul Saw telah ditunjuk oleh dajjal dan berkata “itu masjid Muhammad itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”. Lantas Rasul Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari disaat itu Madinah mempunyai 7 pintu, lalu siapa yang memberi beliau pengetahuan Madinah akan modern seperti sekarang ini sampai ada 7 pintu. Beliau berkata 7 pintu Madinah Al Munawwar dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat sehingga dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.

Kita bisa lihat bagaimana keberkahan bekas tempat injakan Sayyidina Muhammad Saw menjadi benteng terkuat yang tidak bisa di tembus oleh dajjal. Demikian hadirin – hadirat dajjal yang demikian kekuatannya bisa berbuat apa saja menurunkan hujan, membawa kemiskinan, membawa kekayaan dan menguasai seluruh permukaan bumi, namun ia terbentur di Makkah, Madinah dan Masjid Al Aqso. Ketiga tempat ini tidak bisa disentuh oleh dajjal, dajjal tidak bisa masuk ke Masjidil Haram, tidak bisa masuk ke Masjidil Al Aqso dan tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah. Tempat – tempat bekas injakan kaki Muhammad Rasulullah Saw. Maka tempat lahir beliau di Madinah, tempat wafat Masjid Al Haram, tempat beliau mihrab Masjid Al Aqso. Kalau seandainya bumibekas pijakan beliau seperti ini, bagaimana jiwa yang mencintai Sayyidina Muhammad, umat Muhammad Saw. Sebagaimana aku dan kalian yang gembira di majelis ini dengan shalawat dan salam kepada Nabiyyuna Muhammad Saw dan tiada pernah bosan kita untuk selalu berdzikir dan bershalawat mendengarkan hadits – hadits Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari sebagimana hadits yang baru saja kita baca tadi, Rasul Saw berkata “tidak akan datang hari kiamat, maksudnya salah satu tanda dari hari kiamat yaitu sampai munculnya 30 dajjal, dajjal – dajjal pendusta kira – kira jumlahnya 30”. Maksudnya jumlahnya kira – kira bisa lebih atau kurang dari 30, kata Rasul Saw. Disini menunjukkan ada ikhtilaf mengenai jumlah dajjal - dajjal yang akan datang ke muka bumi. Tadi apa ciri – ciri mereka? semuanya itu mengaku Rasul, mereka itu mengaku Nabi, itu ciri dajjal - dajjal pendusta. Itu kalau kita hitung jumlahnya kata Rasul Saw kira - kira 30. Demikian sabda Nabi Muhammad Saw. Kita sudah lihat sekarang, walaupun kita belum menghitungnya di Indonesia sudah sedemikian banyaknya ada di India, Pakistan, Yordan, Saudi dan dimanapun banyak yang mulai mengaku sebagai Nabi dan ini tanda – tanda hari kiamat kata Sang Nabi dan mereka digelari dajjal – dajjal pendusta. Yang dimaksud adalah seluruh dajjal yang paling besar kelak yang muncul di akhir zaman. 

Mengawali kebangkitan Sayyidatuna Aisyah bin Maryam as dan disaat itu mulai tercabutlah ilmu, disaat itu ilmu mulai sirna, ulama mulai wafat. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari yang sering kita dengar bahwa Allah itu akan menghilangkan ilmu tidak dengan mencabutnya dari hati para ulama akan tetapi Allah akan menghilangkan ilmu dengan mewafatkan ulama, bagi kita membangkitkan generasi para ulama lagi. Agar apa? agar Allah menjauhkan kita dari bala dan musibah dengan sirnanya ulama, karena apa? kalau ulama tidak ada Rasul Saw berkata sampai nanti ulama tidak tersisa. Lalu apa? maka mereka mulai mengambil para imam – imam, para guru – guru yang tidak mengerti ilmu, mereka ditanya, ditanya tidak mampu menjawab berfatwa semaunya, apa saja sunnah dibilang bid’ah, yang baik dibilang musyrik, ibadah dibilang syirik, doa – doa dilarang, ziarah dilarang. karena apa? karena memang tidak memiliki ilmu bukan karena kesalahan mereka, karena kesempitan ilmu dari syariah hadits. Mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, ilmunya sedikit maka tidak bisa memberikan fatwa yang benar fatwanya salah. Mereka sesat dan menyesatkan. Demikian makna dalam kalimat ini. Akan muncul waktu dimana kurangnya ulama, sedikitnya ulama. Ilmu mulai sirna, sirna, dan sirna.

Minggu yang lalu kita berbicara tentang keutamaan para muhadditsin dan tentunya kita memahami tidak semua muhaddits itu menulis hadits – haditsnya, jadi yang tersisa sekarang ini tidak mencapai 10% dari hadits yang ada saat itu. Imam Ahmad bin Hambal sudah kita kenal beliau hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya tapi imam madzhab hanya sempat menulis 20.000 hadits saja. 980.000 hadits itu sirna dengan wafatnya Imam Ahmad bin Hambal. Ada para murid-muridnya yang menghafal tentunya dimasa itu menghafal lebih ditekankan daripada menulis hadist. 

Kalau di masa sekarang orang punya ilmu menulis buku, di zaman itu tidak menulis kecuali kalau ada permintaan, ada permintaan orang dari jauh minta seratus sanad hadist ditulis kirim kesana seratus sanad hadist, ada lagi yang meminta fatwa seribu hadist tentang salat, tulis sanadnya kirim kesana. Tapi mereka tidak menulis semua hadist yang mereka kumpulkan karena apa? dimasa itu hafalan yang diandalkan, karena belum ada percetakan. Kalau zaman sekarang kita mau bawa ke seluruh dunia cukup di internet sudah seluruh dunia sampai dakwahnya, tulis semua yang kita ketahui tulis hadist, AlQuran, ayat, fatwa semua akan bermanfaat. Dimasa itu tidak ada percetakan, ditulis apa gunanya? siapa yang mau membaca 1 buku, kalau kita tulis maka dicetak 1 rim, 10 rim yang baca banyak. Zaman itu lebih efektif mengajar dengan hafalan. Karena apa? karena tidak ada percetakan, siapa yang memperbanyak buku itu tidak ada foto copy tidak ada koran, tidak ada telepon, tidak ada internet yang ada murid datang pada guru, itu saja. Bisa begitu tadi adalah belajar dan mempelajari yaitu murid mendatangi guru, diajarkan hadits, pulang dan kira – kira begitu. Datang lagi dan sampai munculnya yakni mulai sirna hadits. 

Sehingga kalau sekarang ini kita kumpulkan semua hadits hanya mencapai kurang sedikit dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya. Kalau dikumpulkan kurang dari 100.000 hadits. Jadi kalau ada Al Hafidh di masa sekarang, seperti Guru Mulia kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh beliau itu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, beliau mengambil juga bukan hanya dari musnid – musnid yang ada seperti Musnad Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Hakim, Imam Bukhari tapi beliau juga mempunyai sanad – sanad hadits yang sampai kepada beliau riwayat sanad daripada yang diluar jumhur muhadditsin. Jadi bisa mencapai lebih dari 100.000 hadits dan beliau sampai ke derajat Al Hafidh. Dan tinggal beberapa orang saja di dunia ini yang sampai ke derajat Al Hafidh dalam ilmu hadits. 

Sekarang Mahad Darul Musthofa mempunyai peraturan baru, pesantren beliau itu yang masuk kesana syaratnya hafal Alquran dan hafal 2.000 hadits. Demikian salah satu syarat bagi mereka yang mau belajar bersama beliau karena barangkali beliau sudah melihat dan sudah waktunya menumpahkan tugasnya ilmu hadits yang beliau miliki, yang selama ini barangkali terpendam karena keterbatasan kemampuan dari orang – orang yang belajar kepada beliau. Sekarang beliau sudah buka yaitu syarat masuk Darul Musthofa hafal 2.000 hadits dan hafal Alquranulkarim, baru bisa masuk menjadi murid beliau untuk diturunkan keluasan ilmu hadits yang beliau miliki. Semoga Allah memakmurkan pesantren ini dan Allah panjangkan usia beliau dan semoga Allah Swt memakmurkan dunia ini dengan para ahli hadits dan para ulama.

Dan sampai pula muncul banyaknya gempa bumi kata Rasul Saw. Sudah mulia sirna para ulama, ini sudah kita lihat hadits kita tinggal sedikit. Jadi zaman sekarang kalau ada orang yang berfatwa ini haditsnya ternyata Imam Syafii dhaif, sebentar sebentar anda katakan haditsnya Imam Syafii ini haditsnya dhaif, anda tahu berapa hadits? Ini hadits kalau dikumpulkan sekarang tidak sampai 100.000 hadits. Zaman dahulu orang bicara tentang sholat ia punya ribuan hadits. Imam Bukhari di dalam kitab Tadzkiratul Huffad, didatangi oleh muridnya dan berkata “wahai imam aku menyusup ke satu wilayah disana sampai disana itu aku di test tentang hadits – hadits sholat, ayo haditsnya wudhu apa, bagaimana haditsnya i’tidal, bagaimana haditsnya sujud, itu didaerah sana. Imam Bukhari berubah wajahnya, marah beliau. Tidak pantas kau masuk masjid di test seperti itu. Kalau aku masuk kesitu, akan aku keluarkan 10.000 hadits shahih tentang sholat saja. 10.000 hadits shahih tentang sholat saja beserta sanad dan hokum matannya. Ini keadaan mereka di masa itu, jadi Imam Bukhari jauh sebelum Imam Syafii. 

Sebagaimana saya sampaikan minggu yang lalu Imam Syafii sudah jadi imam baru Imam Bukhari lahir. Imam Syafii lahir tahun 150 H, usia 12 tahun sudah mencapai ke derajat Al Hafidh dan Imam Bukhari lahir tahun 194 H. Jadi Imam Syafii sudah 44 tahun, Imam Bukhari baru lahir. Ini Imam Bukhari seperti itu, bagaimana Imam Syafii? Jadi tentunya para ulama dan hujjatul islam berhati – hati kalau Imam Syafii sudah bilang seperti ini, pasti dibelakangnya tertutup sekian ribu hadits yang tidak sempat beliau sampaikan diantaranya pembacaan doa nisfu sya’ban yaitu pembacaan yassin 3X yang menyarankan Imam Syafii, beliau tidak akan mengada-ada, kalau beliau mengada – ada sudah ratusan Al Hafidh dan pakar hadits yang menentang adat istiadatnya ini di masa lalu. Imam Syafii bikin hal yang bid’ah, ngapain baca yassin 3X di malam nisfu sya’ban. Mereka malah ikut baca, kalau ikut baca berarti pasti ada riwayat tsigahnya akan tetapi mungkin dari sekian juta hadits hanya kurang dari 100.000 hadits yang ada di masa sekarang ini sudah terhapus haditsnya tapi cukup fatwa Imam Syafii sebagai hujjat diikuti oleh para imam – imam dan para hujjatul islam yang lainnya. Ini mereka yang mengerti ilmu hadits dan mustholahul hadits. Yang tidak, maka berkata ya kalau tidak ada hadits shahihnya tidak usah diikuti. Tentunya tidak demikian, lihat fatwa dan guru – guru yang bersanad sampai kepada para imam sampai kepada Rasulullah Saw.

Mulai muncul gempa di mana – mana, Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan gempa ini sudah ada sejak dari zaman Nabi Adam as tapi yang dimaksud Rasul disini gempa itu makin banyak dan dahsyat. Di zaman sekarang ini gempa yang dahsyat, muncul tsunami, gempa dahsyat di wilayah muslimin. Salah satu bentuk dari tanda – tanda munculnya akhir zaman. 

Dan selanjutnya adalah semakin terasa dekatnya waktu, baru kemarin Idul Fitri sekarang sudah mendekat malam 1 Ramadhan. Demikian cepatnya waktu berputar, rasanya baru kemarin selesai sekolah sekarang sudah mau menikah. Demikian cepatnya waktu tidak terasa di akhir zaman, sangat – sangat dekat makin hari. Imam Ibn Hajar juga menukil bahwa yang dimaksud diantaranya adalah usia yang semakin singkat. Dimasa Rasul umur 60 tahunan sekarang hanya 30 tahunan saja usia manusia. Dan muncul fitnah – fitnah, hal yang kecil jadi fitnah, hal yang tidak berarti jadi fitnah, hanya masalah gerakan jari sedikit saja (sms) ribuan orang yang memusuhinya. Hanya karena jari kecil saja bias menyebabkan fitnah yang besar, membuat orang bunuh satu sama lain, saling pecah silaturahmi dan demikian hadirin – hadirat hanya masalah kecil bisa menjadi fitnah yang besar.

Dan juga mulai banyak terjadi pembunuhan, disini pembunuhan disana pembunuhan, anaknya membunuh ayahnya, ayahnya membunuh anaknya terus terjadi pembunuhan hal yang mustahil terjadi puluhan tahun yang lalu, sekarang terjadi. Belum pernah ada yang namanya anak mau menyiksa dan membunuh ibunya, sekarang mulai muncul seperti itu dan semakin banyak. 

Dan setelah semua itu terjadi, Rasul Saw berkata “dan akan datang waktunya nanti Allah munculkan kemakmuran”. Maka kalian lihat nantinya di akhir zaman setelah ini muncul, gempa bumi dan lainnya sebagainya muncullah keluasan dan kemakmuran, ini sabda Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini sudah muncul pada kita, kekurangan ulama sudah mulai muncul, gempa bumi, fitnah dan zaman yang semakin cepat, muncul orang yang mengaku Nabi. Ini semua sudah muncul, tinggal menagih janji Sang Nabi akan muncul segala kemakmuran pada muslimin. Maka kalian ini akan dilimpahi kemakmuran, kata Rasul Saw ini terusan haditsnya riwayat Shahih Bukhari sampai nanti tidak ada lagi orang yang menerima sedekah semua orang cukup, semua orang kaya – raya, kalau sekarang mustahil tapi di masa itu juga barangkali mustahil di masa Rasul Saw. Di zaman Nabiyullah Adam as ada orang usianya mencapai 63 tahun, mustahil. 1500 tahun ada, 1900 tahun mereka barangkali mustahil ada orang usia 63 tahun sudah lanjut usia. Di masa itu Allah bukakan harta yang luas dan kemakmuran bagi muslimin. 

Guru kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh menjelaskan makna hadits ini bahwa Allah akan membuat orang – orang yang baik jadi kaya – raya, orang – orang yang mencintai dakwah menjadi kaya – raya, dengan cara seperti itu orang – orang susah akan kembali kepada mereka, orang – orang non muslim akan diberikan kemiskinan oleh Allah, hancur usahanya, rusak dari apa – apa segala yang menjadi perdagangannya. Allah bikin keberkahan apa yang diusahan orang – orang non muslim yang baik, berhasil. Perdagangannya maju terus dibantu oleh Allah Swt dan disaat itulah harta dan kekayaan dipegang oleh orang – orang yang baik. Orang – orang yang sholeh diberi kekayaan oleh Allah Swt. Maka tentunya disaat seperti itu orang – orang muslimin yang susah mereka dimodali, mereka dibantu karena orang baik mereka Bantu. Kalau orang kaya tapi kikir, ia mau kaya sendiri tidak mau berbagi dengan orang lain maka Allah jadikan saat itu adalah orang yang baik yang kaya – raya. Orang yang baik yang kaya – raya membantu yang lain yang diluar islam yang perdagangannya jatuh, ikut bisnis dengan dia, dating pada dia, ikut dengan dia jadi maju. Dan usaha orang – orang non muslim yang hancur, mereka akan kembali kepada islam.

Demikianlah keadaan muslimin di masa itu dan tidak ada orang – orang yang susah, pertama – pertama kecukupan, yang kedua sudah cukup, diriwayatkan dari hadits yang tsigah oleh Imam Tirmidzi ada 1 orang membawa kantung besar berisi dinar, kau mau menerima sedekah. Tidak ada satupun kah yang mau terima, ada 1 orang mau terima “sini aku terima”. Setelah ia terima Subhanallah orang lain tidak ada yang mau teriam tapi aku menerimanya, ini aku kembalikan. Orang itu tidak mau kemudian ia menaruh harta emas dan 1000 dinar dalam kantung yang besar meninggalkannya dijalan, dan ia pun pergi. Demikian luasnya keadaan orang – orang saat itu, riwayat Shahih Bukhari Rasul Saw bersabda “bersedekahlah kalian, akan datang satu masa sedekah tidak akan lagi diterima oleh semua orang karena semua orang sudah berkecukupan”. 

Demikian dahsyatnya, kita bertanya tampaknya ini mustahil namun tentunya kita ingat bahwa beliau ini adalah waliyullah tidak berbicara dari hawa nafsunya dan hal itu akan datang, bencana itu akan datang, fitnah akan datang, yang mengaku Nabi telah datang, gempa bumi telah datang maka ini tanda – tanda akan segera munculnya kemakmuran pada muslimin muslimat.

Kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah memakmurkan dan menyegerakan kedatangan kemakmuran muslimin muslimat, Ya Rahman Ya Rahim bukakan keberkahan bagi kami, limpahkan cahaya keluasan bagi kami dhahiran wa bathinan dunia dan akhirat, majukan dakwah muslimin, ramaikan panggung – panggung dzikir dan shalawat, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah kami ini orang – orang yang pertama membenahi keadaan masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah harta dan kekuasaan pada orang – orang yang baik dan kamu muslimin dan jadikanlah kehancuran dan kesempitan bagi mereka – mereka yang memusuhi muslimin, Ya Rahman Ya Rahim kami mengadukan keadaan hati kami ini, Rabbiy benahi keadaan diri kami hingga kami bermanfaat bagi masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim fakullu jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Majelis kita semakin luas dan malam selasa semakin besar, Insya Allah semakin makmur dan semakin banyak muslimin muslimat yang mengambil faedah dan ternyata tidak cukup sampai disini Allah makmurkan lagi majelis – majelis lainnya, majelis tahunan kini sudah semakin dekat dan semakin banyak dan di bulan ramadhan kita tidak akan berhenti memakmurkan wilayah Jakarta ini dengan majelis – majelis dzikir. Insya Allah di malam 17 ramadhan akan mengadakan tabligh akbar dan badr kubro sekaligus malam nuzullul qur’an yang Insya Allah bertempat di Monumen Nasional (Monas). Kemarin ada sedikit kendala sudah perinzinan muncul di Monas ternyata monas dipenuhi oleh kemah – kemah para tentara dan juga persenjataan untuk peringatan acara 17 Agustus jadi tidak etis kalau seandainya jamaah kumpul jadi satu dengan kemah – kemah para tentara tentunya kita tidak nyaman maka kita dipindahkan ke Lapangan Banteng. Tapi untuk malam 17 Ramadhan telah disepakati Insya Allah. Dan juga di bulan ramadhan kita akan mengadakan acara besar besaran 2X di wilayah Ancol, tempat – tempat maksiat akan kita terangi dengan Nama Allah.

Wassalallahu wassallam wabarik 'ala Nabina Muhammadin wa'ala alihi washohbihi wassallam. 
Walhamdulillahirabbil'alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 24 August 2008 )
Kontributor: Munzir Almusawa  

Sunday, 24 August 2008

www.majelisrasulullah.org

Read More

Post Top Ad