CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Selasa, 12 Mei 2009

HISTORY OF THE CEMETERY OF JANNAT AL-BAQ

08.43.00 0
diterjemahkan dari HISTORY OF THE CEMETERY OF JANNAT AL-BAQI

Oleh : Doddy Salman


Jannatul baqi

Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum
(kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan
dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud.. Di tahun yang sama pula Raja
Ibnu Saud yang Wahabi itu menghancurkan makam orang-orang yang disayangi
Rasulullah Saw (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla
(Mekah).

Penghancuran situs bersejarah dan mulia itu oleh Keluarga al-Saud yang
Wahabi itu terus berlanjut hingga sekarang. Menurut beberapa ulama apa yang
terjadi di tanah Arabia itu adalah bentuk nyata konspirasi Yahudi melawan
Islam, di bawah kedok Tauhid. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah secara
sistematis ingin menghapus pusaka dan warisan Islam yang masih tersisa agar
Kaum Muslim terputus dari sejarah Islam.

Asal Muasal al-Baqi

Secara harfiah "al-baqi" berarti taman pepohonan. Dikenal juga sebagai
"Jannat al-baqi" karena "keramatnya" sejak keluarga dan sahabat Rasulullah
dimakamkan di tempat ini.

Sahabat pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah Usman bin Madhoon yang
wafat 3 syaban tahun 3 hijiriah. Rasulullah memerintahkan menanam pepohonan
di sekitar pusaranya. Rasul juga meletakkan dua buah batu di antara makam
sahabatnya itu.

Tahun berikutnya putra Rasulullah Ibrahim wafat saat masih bayi. Dengan
derai air mata Rasulullah memakamkan putranya tercinta itu di al-Baqi. Sejak
itulah penduduk Madina ikut juga memakamkan sanak saudaranya di al-Baqi.
Apalagi setelah mendengar sabda Rasulullah," Salam sejahtera untukmu wahai
orang yang beriman, Jika Allah berkenan , kami akan menyusulmu. Ya Allah,
ampunilah ahli kubur al-Baqi'.

Tanah pemakaman al-Baqi perlahan pun diperluas. Tak kurang dari 7000 sahabat
Rasulullah dikuburkan di sini. Termasuk juga ahlul baytnya yaitu Imam Hasan
bin Ali, Imam Ali bin Husayn, Imam Muhammad Al_Baqir, dan Imam Ja'far
al-Sadiq.

Selain itu saudara Rasulullah yang dimakamkan di al-baqi adalah, Bibi
Safiyah dan Aatikah. Di al-baqi dimakamkan pula Fatimah binti al-Asad
(Ibunda Imam Ali bin Abi Thalib).

Khalifah Usman dimakamkan di luar al-Baqi namun belakangan karena perluasan
makam maka ia termasuk di al-Baqi. Imam mazhab sunni yang terkenal Malik bin
Anas juga dimakamkan di al-Baqi. Tak pelak al-Baqi adalah tempat amat
bersejarah bagi Kaum Muslimin di seluruh jagat raya.

Al-Baqi Dalam Perspektif Ahli Sejarah

Umar bin Jubair melukiskan al-Baqi saat ia berkunjung ke Madinah berkata,"
al-Baqi terletak di timur Madinah. Gerbang al-Baqi akan menyambut anda saat
tiba di al-baqi. Saat anda masuk kuburan pertama yang anda lihat di sebelah
kiri adalah kuburan Safiyah, bibi Rasulullah. Agak jauh dari situ terletak
pusara Malik bin Anas, Salah seorang Imam Ahlus Sunnah dari Madinah. Di atas
makamnya didirikan sebuah kubah kecil. Di depannya ada kubah putih tempat
makam putra Rasulullah Ibrahim. Di sebelah kanannya adalah makam Abdurahman
bin Umar putra Umar bin Khatab, dikenal sebagai Abu Shahma. Abu Shahma
dihukum cambuk oleh ayahnya karena minum khamar. Hukuman cambuk untuk
peminum khamar seharusnya tidak hingga mati . Namun Umar mencambuknya hingga
ajal merenggutnya. Di hadapan kuburan Abu Shahma adalah makam Aqeel bin Abi
Thalib dan Abdulah bin Ja'far al-Tayyar.Di muka kuburan mereka terbaring
pusara isteri Rasul dan Abbas bin Abdul Mutalib.

Makam Imam Hasan bin Ali, terletak di sisi kanan dari gerbang al-Baqi. Makam
ini dilindungi kubah tinggi . Di sebelah atas nisan Imam Hasan adalah makam
Abbas bin Abdul Muthalib. Kedua makam diselimuti kubah tinggi. Dindingnya
dilapisi bingkai kuning bertahtakan bintang indah. Bentuk serupa juga
menghias makam Ibrahim putra Rasulullah. Di belakang makam Abbas berdiri
rumah yang biasa digunakan Fatimah binti Rasulullah as. Biasa disebut "Bayt
al-Ahzaan" (rumah duka cita). Di tempat ini putri Rasulullah biasa berkabung
mengenang kepergian ayahnya tercinta rasulullah SAWW. Di ujung penghabisan
al-Baqi berdiri kubah kecil tempat Usman di makamkan. Di dekatnya terbaring
ibunda Ali bin Abi Thalib Fatimah binti Asad".

Satu setengah abad kemudian pengelana terkenal Ibnu Batutah mengunjungi
al-Baqi dan menemukan al Baqi tidaklah berbeda dengan yang dilukiskan Ibnu
Jubair. Ia menambahkan," Al-Baqi adalah kuburan sejumlah kaum Muhajirin dan
Anshar dan sahabat nabi lainnya. Kebanyakan mereka tidaklah dikenal'.

Berabad-abad lamanya al-Baqi tetap keramat dengan berbagai perbaikan
bangunan yang diperlukan. Semuanya berakhir diabad 19 kala Kaum Wahabi
muncul. Mereka menajiskan pusara mulia dan menunjukkan sikap kurangajar pada
para syahid dan para sahabat nabi yang dimakamkan di sana. Muslim yang tidak
sependapat dicap sebagai kafir dan dikejar-kejar untuk dibunuh.

Penghancuran Pertama al-Baqi

Kaum Wahabi percaya menziarahi makam dan pusara Nabi, Imam dan para syuhada
adalah pemujaan terhadap berhala dan pekerjaan yang tidak Islami. Mereka
yang melakukanya pantas dibunuh dan harta bendanya dirampas. Sejak invasi
pertama ke Irak hingga kini, faktanya, Kaum Wahabi, dan penguasa Negara
teluk lainnya membantai Kaum Muslim yang tidak sepaham dengan mereka. Tak
pelak lagi seluruh dunia Islam sangat menghormati pemakaman al-Baqi.
Khalifah Abu Bakar dan Umar bahkan menyatakan keinginannya untuk dimakamkan
di dekat makam Rasulullah.

Sejak 1205 Hijriah hingga 1217 Hijriah Kaum Wahabi mencoba menguasai
Semenanjung Arabia namun gagal. Akhirnya 1217 Hijriah mereka berhasil
menguasai Thaif dengan menumpahkan darah muslim yang tak berdosa. Mereka
memasuki Mekah tahun 1218 Hijriah dan menghancurkan semua bangunan dan kubah
suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam.

Tahun 1221, Kaum Wahabi masuk kota Madinah dan menajiskan al-Baqi dan semua
mesjid yang mereka lewati. Kaum Wahabi bahkan mencoba menghancurkan pusara
Rasulullah , namun entah dengan alasan apa usaha gila itu dihentikan. Di
tahun-tahun berikutnya jemaah haji asal Irak, Suriah dan Mesir ditolak untuk
masuk kota Mekah untuk berhaji. Raja al-saud memaksa setiap muslim yang
ingin berhaji harus menjadi wahabi atau jika tidak akan dicap sebagai kafir
dan dilarang masuk kota Mekah.

Al-Baqi pun diratakan dengan tanah tanpa menyisakan apapun, termasuk nisan
atau pusara. Belum puas dengan tindakan barbarnya Kaum Wahabi memerintahkan
tiga orang kulit hitam yang sedang berziarah ke pusara Nabi untuk
menunjukkan tempat persembunyian harta benda. Raja Ibnu Saud merampas harta
benda itu untuk dirinya sendiri.

Ribuan Muslim melarikan diri dari Mekah dan Madinah . Mereka menghindari
kejaran Kaum Wahabi. Muslim seluruh dunia mengutuk tindakan Saudi dan
mendesak khalifah kerajaan Otoman menyelamatkan situs-situs bersejarah dari
kehancuran. Dibawah pimpinan Muhammad Ali Basha mereka menyerang Hijaz,
dengan bantuan suku-suku setempat, akhirnya mereka menang, lalu ia mengatur
hukum dan pemerintahan di Hijaz, khususnya Mekah dan Madinah. Sekaligus
mengusir keluarga al-Saud. Muslim di seluruh dunia bergembira. Di Mesir
perayaan berlanjut hingga 5 hari! Tak diragukan lagi kegembiraan karena
mereka bisa pergi haji dan pusara mulia pun diperbaiki lagi.

Tahun 1818 Masehi Khalifah Ottoman Abdul Majid dan penggantinya Abdul Hamid
dan Mohammad, merekonstruksi semua tempat suci, memperbaiki semua warisan
Islam yang penting. Dari 1848 hingga 1860, biaya perbaikan telah mencapai
700 ribu Poundsterling. Sebagian besar dana diperoleh dari uang yang
terkumpul di makam Rasulullah.

Tindakan Barbar Kedua Kaum Wahabi

Kerajaan Ottoman telah mempercantik Madinah dan Mekah dengan memperbaiki
semua bangunan keagamaan dengan arsitektur bercita rasa seni tinggi. Richard
Burton, yang berkunjung ke makam rasulullah tahun 1853 dengan menyamar
sebagai muslim asal Afghanistan dengan nama Abdullah mengatakan Madinah
dipenuhi 55 mesjid dan kuburan suci. Orang Inggris lain yang datang ke
Madinah tahun 1877-1878 melukiskan keindahan yang setara dengan Istambul. Ia
menulis tentang dinding putih, menara berhias emas dan rumput yang hijau.

Tahun 1924 Wahabi masuk ke Hijaz untuk kedua kalinya Untuk kedua kalinya
pula pembantaian dan perampasan dilakukan. Orang-orang di jalan dibantai.
Tak terkecuali perempuan dan anak-anak jadi korban. Rumah-rumah diratakan
dengan tanah.

Awn bin Hashim menulis: lembah-lembah dipenuhi kerangka manusia, darah
kering berceceran di mana-mana. Sulit untuk menemukan pohon yang tidak ada
satu atau dua mayat tergeletak di dekat akarnya.

Madinah akhirnya menyerah setelah digempur habis Kaum Wahabi. Semua warisan
Islam dimusnahkan. Hanya pusara Nabi Saw yang tersisa.

Ibnu Jabhan (Ulama Wahabi) memberikan alasan mengapa ia merasa harus
meratakan makam Nabi Saw, " Kami tahu nisan di makam Rasulullah bertentangan
dengan akidah dan mendirikan mesjid di pemakamannya adalah dosa besar'.

Pusara Sang Syahid Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi) beserta syahid
perang Uhud lainnya dihancurkan. Masjid Nabi dilempari. Setelah protes dari
Kaum Muslim dunia Ibnu saud berjanji akan memperbaiki bangunan bersejarah
tersebut. Namun janji itu tidak pernah ditempati. Ibnu saud juga berjanji
Hijaz akan dikelola pemerintahan multinasional, khsusnya menyangkut Madinah
dan Mekah. Namun janji itu tinggalah janji.

Tahun 1925 giliran Janat al-Mulla pemakaman di Mekah dihancurkan. Ikut juga
dihancurkan rumah tempat Rasulullah dilahirkan. Sejak itulah hari duka untuk
semua muslim di jagat raya.

Tidakkah mengherankan Kaum Wahabi menghancurkan makam, pusara mulia dan
semua tempat-tempat bersejarah bagi dunia islam (semuanya diam tak
bergerak), sementara itu Raja-raja Saudi dijaga dengan ketat mengabiskan
jutaan dolar?

Hujan Protes

Tahun 1926 protes massal Kaum Muslim bergerak di seluruh dunia. Resolusi
diluncurkan dan daftar kejahatan wahabi dibuat. Isinya di antaranya adalah:

1. Penghancuran dan penodaan tempat suci ,di antaranya rumah kelahiran Nabi,
pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), penolakan wahabi
pada muslim yang melafalkan al-fatihah di makam-makam suci tersebut.

2. Penghancuran tempat ibadah di antaranya Masjid Hamzah, Masjid Abu
Rasheed, dan pusara para Imam dan sahabat.

3. Campur tangan pelaksanaan ibadah haji

4. Memaksa muslim mengikuti inovasi wahabi dan menghapus aturan atas
keyakinan yang diajarkan para Imam mazhab

5. Pembantaian para sayid di Thaif, madina, Ahsa dan Qatif

6. Meratakan kuburan para Imam di al-Baqi yang sangat di hormati kaum Syiah

Protes yang sama bermunculan di Iran, Irak, Mesir, Indonesia dan Turki.
Mereka mengutuk tindakan barbar Saudi Wahabi. Beberapa ulama menulis traktat
dan buku untuk mengabarkan dunia fakta-fakta yang terjadi di Hijaz adalah
konspirasi karya Yahudi melawan Islam dengan berkedok Tauhid. Tujuan utama
adalah menghapus secara sistematis akar sejarah Kaum Muslim sehingga
nantinya Kaum Muslim kehilangan asal-usul keagamaannya.

Tindakan barbar Kaum Wahabi boleh jadi menginspirasi peristiwa bersejarah
lainnya. Sejarah perang dunia kedua mengingatkan kita akan kekejaman Nazi
Jerman. Orang-orang Yahudi melarikan diri setelah dikejar-kejar untruk
dibunuh Nazi. Kekejaman Hitler diperingati dunia (Khususnya Jerman dan
sekutunya). Kini Nazi dilarang dan orang yang mengusung simbol-simbolnya
bisa dihukum dan diusir dari Jerman. Hitler dan Nazi Jerman membantai jutaan
Yahudi (versi Ahmadinejad tidak mungkin sebanyak itu). Hitler tidak merusak
bangunan karya Yahudi. Hitler tidak merusak kuburan. Bandingkan dengan
tindakan Kaum Wahabi yang tidak saja membunuh dan mengusir orang hidup tapi
juga orang-orang yang sudah wafat juga ikut "dibunuh'!!!"

Berikut ini daftar makam dan tempat yang juga dihancurkan Kaum Wahabi

-Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah
Khadijah binti Khuwailid , Makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab,
makam pamananda Rasul Abu Thalib (Ayahanda Ali bin Abu Thalib) dan makam
kakek Nabi Abdul Muthalib

-makam Siti Hawa di Jedah

-makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah

-rumah duka (baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah

-Masjid Salman al_Farisi di Madinah

-Masjid Raj'at ash-Shams di Madinah

-Rumah Nabi di Madinah setelah hijrah dari Mekah

-Rumah Imam Ja'far al-Shadiq di Madinah

-Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah

-Rumah Imam Ali bin Abi Thalib tempat Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan

-Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud


Wallahu'alam bishawab
















Your Ad Here






Read More

Selasa, 05 Mei 2009

Ulama dan Para Wali

11.43.00 0

Ulama (jama` dari orang alim). Ulama bisa dibilang Ulama bila dia telah memahami 3 hal :

 1. Ilmu Syariat

2. Ilmu Thariqat

3. Ilmu Haqeqat

        Sesungguhnya ulama telah disebutkan didalam Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.

Nabi SAW bersabda : “Ulama warisannya para nabi” dan Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud : “Wahai Ibnu Mas`ud, duduknya kamu satu jam di majlisnya orang alim, tidak memegang pena atau pulpen dan tidak menulis satu hurufpun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan seribu orang budak, dan melihatnya kamu ke wajah orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu menyedekahkan seribu kuda di jalan Allah SWT dan mencium tangannya orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu ber ibadah seribu tahun”.

Berkata Nabi SAW : “Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro (apik) lebih ditakutkan syaiton dari pada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang mencari ilmu kepada seorang ulama maka Allah akan mengampuni dosanya sebelum dia melangkah”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memandang kepada seorang alim dengan memandang pandangan gembira, mak Allah SWT menjadikan pandangannya dengan Allah menciptakan para Malaikat yang khusus untuk memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang memandang ulama”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yang  telah memuliakan aku, maka dia telah memuliakan Allah, barang siapa yang telah memuliakan Allah maka tempatnya adalah di syurga”.

Berkata Nabi SAW : “Tidurnya orang alim lebih baik dari pada ibadahnya orang jahil atau bodoh”.

        Jelas hadits di atas bahwa ulama adalah kekasih Allah SWT dan kekasih Nabi SAW. Ulama-ulama Nabi Muhammad SAW adalah ulama yang mengajak umat mengajarkan kepada kebesaran Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW serta menerangkan kepada mereka tentang :

1. Ilmu Wajib

2. Ilmu Sunah

3. Ilmu Makruh

4. Ilmu Mubah

5. Ilmu Subhat

Didalam ilmu syari`at, thareqat dan haqeqat.

         Hakekatnya tugas ulama kepada orang awam adalah mengajarkan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah agar ketauhidan dan keyakinan mereka tidak berubah dari kemegahan dunia serta isinya.

Apakah Para Wali Itu ?

         Aulia atau Wali adalah ulama yang mengamalkan ilmu Allah SWT, ada yang diberi dan ada yang harus dengan belajar.

 

          Aulia atau Wali adalah karunia dari Allah yang tidak bias dicita-citakan untuk orang tersebut menjadi wali. Para Aulia atau Wali mereka kebanyakan beristiqomah/konsisten/kontinyu di dalam mengamalkan amal ibadah kepada Allah SWT, tetapi Aulia ini dibagi 2 :

1. Aulia atau Wali yang di mulai dengan menuntut ilmu

          Aulia atau Wali ini akan lebih dipelihara oleh Allah SWT dengan ilmu yang dimilikinya karena dia memahami karunia yang telah diberikanNya, maka dia akan menjaga dengan sebaik-baiknya, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. 

Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya para wali-wali Allah tidak merasakan takut dan tidak merasakan sedih”.

         Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT ridho kepadanya dan dia ridho kepada Allah SWT, baik apa yang Allah berikan kesenangan maupun kesusahan, tidak ada di hati para Wali Allah itu mengeluh karena mereka selalu bersyukur dan hari-harinya bertambah kebaikan sehingga Allah memberikan kelas yang tinggi disisi-Nya dengan beberapa macam kelas, para Wali Allah itu seperti ilmu padi, hati mereka makin terisi dengan cahaya, maka makin tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Allah SWT.

        Sesungguhnya telah jelas para Wali-wali Allah di dalam sabda Nabi SAW bahwa Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya bila seseorang hamba Allah dicintai oleh-Nya maka Allah akan menjadikan matanya adalah mata-Ku, kupingnya adalah kuping-Ku, mulutnya adalah mulut-Ku dan gerakannya adalah gerakan-Ku dan barang siapa yang mengganggunya maka dia siap berperang dengan-Ku”.

Maka demikian itu Allah memberikan kelebihan kepada mereka berupa kelebihan yang diluar akal manusia yang dinamai dengan “Karomah”.

Karomah

        Karomah atau sering disebut dengan Keramat (Kemuliaan), kemuliaan disebabkan karena pengamalan ilmu mereka sehingga menimbulkan efek-efek kebaikan, mereka tidak rela melihat orang-orang fukoro atau masakin kesusahan, mereka selalu menjaga anak-anak yatim dan banyak sekali amal kebaikan yang menimbulkan karomah atau kemuliaan.

        Sebagian dari ulama menafsirkan bahwa karomah atau kemuliaan Allah berikan kepada para Wali-wali Allah seperti hal-hal yang tidak diberikan kepada hamba-hamba Allah yang biasa seperti contohnya : ada mereka yang bisa menyembuhkan orang yang buta, ada mereka yang bisa berjalan di air atau di udara atau hal-hal yang diluar kebiasaan manusia, akan tetapi hakekatnya bahwa para wali Allah itu mulia karena mereka memuliakan undang-undang Allah SWT. Diantara mereka banyak sekali dan tidak terhitung jumlannya dan tidak ada satu orang walipun yang mengakui dirinya wali.

2. Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar

         Ada pula Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar tetapi banyak dari pada mereka yang tidak bisa menjaganya seperti contohnya Barsesoh yang diberikan kemuliaan semua muridnya bisa terbang akan tetapi karena tidak memiliki ilmu di menghalalkan segala cara sehingga dia mati dalam keadaan yang buruk.

        Maka kesimpulannya adalah bahwa ilmu itu diatas segala-galanya.

 

Wallahu`alam

 

Sumber: http://nurulmusthofa.org/index.php?option=com_content&task=view&id=69&Itemid=1

Read More

Post Top Ad