CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Jumat, 05 Desember 2008

BAIK DAN BURUKNYA MANUSIA

20.19.00 0
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Ketahuilah, sungguh pada tubuh itu terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt yang telah menghadirkan kita di majelis agung bersama Cahaya Keagungan Allah Swt bersama Nurrussamawati Wal Ardh (Allah Swt), Maha Raja yang Menerangi langit dan bumi, Yang Maha Menerangi jiwa hamba Nya dengan ketenangan, dengan kebahagiaan, dengan kesejukan, dengan kebahagiaan (sa’adah) dunia dan akhirat.

Hadirin hadirat, sampailah kita di malam yang agung ini, di salah satu dari malam malam mulia (10 malam Dzulhijjah). 10 malam Dzulhijjah sebagaimana disabdakan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw, diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari “mal ‘amal min ayyaamin afdhal minha fii hadhih” (tidak ada satu amal yang lebih mulia dan luhur daripada malam malam di sepuluh malam Dzulhijah dan di hari hari mulia mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 Dzulhijjah).

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah malam malam yang agung dan hari hari yang suci, yang Allah Swt sedemikian banyak mengangkat derajat hamba hamba Nya di muka bumi. Rahmat Nya (Allah Swt) yang terus berlimpah, dilipatgandakan di hari hari mulia di 10 hari suci Dzulhijjah (mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 Dzulhijjah). Oleh sebab itu para muhadditsin menjelaskan daripada makna hadits Rasul saw, yang mengatakan bahwa setiap amal amal umat ini dikalikan 10X. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari “amal amal umat ini dilipatgandakan 10X lipat sampai 700X lipat”. Dan para muhaddits menjelaskan masing masing waktu punya waktu dilipatgandakannya amal yang lebih besar diantaranya waktu waktu yang afdhol di 10 hari bulan Dzulhijjah dan juga di hari hari Ramadhan, Di hari hari inilah Allah Swt melipatgandakan amal amal umat ini 700X lipat.

Mereka yang menghadiri majelis mulia, majelis dzikir dan majelis taklim kalikan pahala kehadiran 700X majelis. Mereka yang berdoa kepada Allah disaat saat ini dihitung 700X berdoa. Mereka yang beribadah dengan fardhu dan sunnah dikalikan 700X lipat, Inilah hari hari suci dan hari hari yang agung bagi hamba hamba Allah yang mengenal anugerah Allah, yang memahami tuntunan tuntunan terluhur dari semua tuntunan, bimbingan Sayyidina Muhammad Saw.

Limpahan puji kehadirat Allah yang telah membangkitkan keinginan didalam perasaan kita untuk hadir dan ingin dekat kehadirat Allah, Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim ketika datang seseorang kepada Nabi Saw “Ya Rasulullah amal apa yang membuatku semakin dekat kepada surga dan semakin jauh dari neraka?”. Rasul saw tersenyum dan terdiam seraya bergumam “laqad hudiy..laqad hudiy..., laqad hudi..,” (orang ini sudah dapat hidayah), kata Rasul saw. Padahal orang itu belum beramal apa apa, belum berbuat sesuatu hanya bertanya “apa yang membuat amal seseorang jauh dari neraka dan makin dekat ke surga”. Munculnya keinginan dari hal itu adalah perasaan yang indah dan itulah hidayah yang disabdakan oleh Sang Nabi saw “laqad hudiy” (dia sudah mendapat hidayah), kata Rasul saw. Maksudnya apa? ketika jiwa mempunyai keinginan untuk berbuat hal hal yang indah di sisi Allah, itulah Cahaya Hidayah. Semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cahaya hidayah (amin).

Hadirin hadirat, inilah malam malam suci yang luhur, Inilah hari hari yang indah mulai tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah, Disunnahkah berpuasa dari tanggal 1 hingga tanggal 9 Dzulhijjah dan puncaknya di hari Arafah, sebagaimana riwayat banyak hadits diantaranya Musnad Imam Ahmad dan juga Imam Tirmidzi dan lainnya “barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah diampuni dosanya setahun yang terdahulu dan setahun yang akan datang”. Kita menemukan banyak hadits tentang kehebatan amal dan pengampunan Allah, tapi belum pernah saya tahu ada hadits amal yang bisa menghapus dosa yang lalu dan yang akan dating, Kalau dosa yang lalu banyak kita temukan hadits tapi kalau dosa yang akan datang dimaafkan juga Allah Swt, inilah Rahasia Kemuliaan Puasa Arafah. 1 hari (arafah) itu mulia hadirin hadirat, ampunan Allah untuk 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang.
Barangkali muncul seseorang berkata dalam hatinya “kalau begitu enak dong bermaksiat bisa sampai setahun yang akan datang diampuni”. Hadirin, orang yang berikhlas puasa di hari Arafah dengan niat Lillah (karena Allah Swt), Allah akan sucikan hari harinya sepanjang tahun yang akan datang hingga tidaklah ia terjebak ke dalam dosa terkecuali ia taubat kepada Allah Swt.

Hadirin hadirat, inilah kemuliaan hari hari mulia Dzulhijjah. Dan pula tentunya Allah Swt muliakan mereka mereka yang berangkat menuju haji dan umrah. Dengan kemuliaan sebagai tamu tamu Rabbul Alamin. Beruntung yang berangkat dan beruntung mereka yang mendoakan bagi mereka yang berangkat. Karena tiadalah seseorang berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan terkecuali Allah wakilkan Malaikat berkata “amin walaka mitsluh”, demikian dikatakan para malaikat. Kalau seseorang mendoakan orang lain dengan kebaikan, Malaikat menjawab “amin walakan mitsluhu”. Kalu kita mendoakan “Rabbiy ampuni semua mereka yang hadir di padang ArafahMalaikat menjawab “amin dan untukmu pengampunan Arafah”. Kalau kita mendoakan “Rabbiy muliakan semua tamu Mu di medan haji dan umrah dengan Haji Mabrur, kau mendapatkan sedemikian banyak kemuliaannya”. Dengan jiwa yang perduli terhadap kebaikan dan kemaslahatan saudaranya muslimin.

Oleh sebab itu kehidupan ini berubah ubah tergantung dengan sanubari dan perasaan hati. Sebagaimana hadits yang kita baca tadi bersama sama, hadits riwayat Shahih Bukhari “Ala wa inna fiiljasadi mudhghatan” (bahwa di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging). Daging itu banyak, ada di kepala, di tangan, di kaki. Ada segumpal daging kata Sang Nabi saw, “idza shalahat shalahaljasadu kulluh wa idza fasadat fasadaljasadu kulluhu” (apabila ia baik itu segumpal daging maka baik seluruh tubuhnya, kalau seandainya gumpalan daging itu buruk, buruklah seluruh tubuhnya). Apakah itu? “ala wa hiyalqalb” (itulah sanubari dan hati kita). Perasaan kita itulah yang membuat kehidupan kita dan tubuh kita menjadi baik perlakuannya atau menjadi buruk.

Ketika seseorang beriman kepada Allah dan mengetahui Cahaya Keagungan Rabbul Alamin. Jiwanya senang dengan kedekatan Kehadiratullah. Berdzikir mensucikan dirinya, ia akanlihat anggota tubuhnya juga akan sangat berat berbuat dosa. Kenapa? karena sanubarinya suci. Sudah dikatakan oleh Sang Nabi Saw (dalam hadits tsb), maka jika hatinya penuh kerusakan, penuh caci maki terhadap saudaranya, penuh kebencian, muncul nanti ucapan yang buruk, penglihatan yang buruk, pendengaran yang buruk, perbuatan yang buruk, hari hari yang terus di dalam kegelapan, Oleh sebab itu ketika kita memahami ini, benahi jiwa dan sanubari kita, benahi perasaan kita, Jadikanlah Cahaya Allah menerangi sanubari dan perasaan kita hingga akan kita temukan dosa dosa itu jauh dari kita dan sangat sulit kita melakukannya.
Kalau jiwanya sudah penuh dengan kemungkaran maka tubuhnya sangat mudah terjebak di dalam dosa. Oleh sebab itu kalau muncul pertanyaan “bagaimana caranya terhindar dari dosa dosa?”. (maka jawabannya) Jaga perasaan dan hatimu agar selalu di dalam kekhusyuan kepada Allah Swt. Kita bertanya “bagaimana caranya khusyu’?, bagaimana jiwa kita dipenuhi Cahaya Allah?”. Ingatlah saat saat perjumpaan, disaat tubuhmu sudah tidak bernyawa lalu diturunkan ke dalam lubang yang menjadi rumah yang terakhir di dunia, saat itu tubuh kita di hadapkan dan wajah kita diciumkan ke tanah, kafan yang menutupi wajah dibuka, mukanya diciumkan ke dinding kuburnya dan tanah ditumpahkan diatas tubuh kita, dan saat saat itu kita berpisah dengan segala galanya. illallah (kecuali Allah), berpisah dengan segala galanya selain Allah Swt Yang Maha Ada dan Tetap Ada.

Beruntunglah mereka yang mengingat saat saat itu, ia hanya bersama Allah. Akankah bersama Kemurkaan Nya atau bersama Keridhoan dan Kecintaan Allah. Dan ingatlah saat saat kita akan berdiri di hadapan Rabbul Alamin.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt sangat memuliakan hamba hamba Nya, dan beruntung mereka yang mengikuti Nabi Mulia Sayyidina Muhammad Saw, Sehingga Rasul Saw menuntun kita dengan budi pekerti yang indah seraya bersabda : “seorang muslim yang baik adalah muslim yang tidak mengganggu muslimin lainnya dengan lidahnya dan dengan perbuatannya, dan sebaik baik orang yg hijrah adalah orang yg hijrah dari apa apa yg dilarang Allah”. Mau tahu kesempurnaan islam? Islam belum sempurna kalau bibir kita dan tangan kita masih mengganggu muslimin lainnya. Kalau muslimin lain sudah aman dari gangguannya maka saat itu kata Rasul saw “sempurnalah islamnya”. Kenapa? sempurna akhlaknya, kenapa? karena mengikuti akhlak terluhur Sayyidina Muhammad Saw. Siapa itu orang orang yg hijrah..? Orang orang Muhajir bukan hanya orang orang yang hijrah di masa Sang Nabi Saw yaitu Muhajirin saja, tapi ada orang orang yang akan Allah kelompokkan bersama Para Muhajirin yaitu orang yang berhijrah dari apa apa yang dilarang Allah.
Hijrah disini hadirin, bukan meninggalkan rumah kita. Rumah kita banyak tempat maksiatnya disekitarnya, tinggalkan saja pindah ke tempat lain…, Bukan itu maksudnya, tapi yang dimaksud hijrah disini adalah hijrah kepada keluhuran, hijrah kepada kemuliaan, dari dosa kepada pahala, dari caci maki kepada dzikir, dari caci maki dan umpatan kepada doa dan munajat, dari mengganggu orang lain berubah menjadi memperbanyak sujud.
Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, inilah hijrah. Hijrahkan jiwa kita dan diri kita setiap waktu dan setiap saat. Rabbiy jadikan kami selalu hijarh kepada keluhuran di setiap waktu dan kejap (amin).

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt selalu memuliakan hamba hamba Nya dan memuliakan mereka yang berdosa jika ingin bertaubat kepada Allah. Sebagaimana firman Allah di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “ketika seseorang hamba Ku berbuat dosa dan kesalahan lalu ia beristighfar kepada Ku dan bertaubat”. Allah menjawab “hamba Ku itu tahu, ia punya Tuhan Pemelihara yang Mengampuni dosanya dan Memeliharanya maka Aku ampuni dosanya”. Kenapa? setelah berbuat dosa ia bertaubat kepada Allah dengan betul betul keinginan bukan taubat yang main main. Besar keinginannya untuk tidak melakukan dosa tapi barangkali syaitan berhasil menjebaknya lagi, ia terjebak lagi ke dalam dosa, kata Rasul saw. Lalu Rasul saw meneruskan “lalu Allah melihat hamba ini berdosa lagi, maka Allah pun melihat hamba Nya beristighfar dan bertaubat lagi tidak putus asa dari Kasih Sayang Allah” maka Allah menjawab lagi “hamba Ku, hamba Ku” kata Allah. “dia tahu ada Tuhan Pemelihara yang Memeliharanya dan bisa memaafkan kesalahannya, Kuampuni dosanya”. Demikian hadirin hadirat Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa dalam salah satu riwayat para ulama mengatakan “berkali kali ia terus berbuat dosa lantas bertaubat kepada Allah dan Allah tidak pernah bosan”.

Yang bosan adalah kita, sudah berdosa taubat sekali, berdosa lagi, ahh..sudah nanti kalau saya taubat lagi nanti dosa lagi. Jangan bosan berbuat taubat, justru kita harus bosan berbuat dosa bukan taubat yang ditinggalkan tapi dosa yang mestinya ditinggalkan. Tapi kalau dosa tidak bisa ditinggalkan jangan tobat ditinggalkan juga. Biarkan taubat terus menghiasi setiap kali kita berdosa dan teruskan taubat kita, 1X, 2X, 3X, Allah tidak akan diam merubah keadaan kita menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Saya tidak berpanjang lebar dimalam hari ini karena tentunya Allah Swt Semoga Melimpahkan keberkahan kepada kita semua dan juga hadirin hadirat kita berterima kasih bahwa di malam ini disiarkan juga oleh Radio RAS fm (95.5fm), kita ucapkan terima kasih karena ini banyak sekali kaum wanita dan juga kaum pria yang tidak bisa hadir terutama kaum wanita yang mau hadir dilarang oleh muhrimnya (suaminya) atau oleh Ayahnya tidak bisa hadir. Alhamdulillah dijawab oleh Allah dengan Siaran Langsung dari RAS fm bisa dengar langsung di rumahnya masing masing. Dan juga hadirin yang mempunyai pekerjaan di malam hari tidak bisa hadir di majelis ini bisa dengar RAS fm dan seluruh yang mendengarkan dan pemirsa kita yang mendengarkan daripada majelis ini di RAS fm juga semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt.

Disini juga hadir tamu tamu kita yaitu Fadhilatul Sayyid Al Habib Umar Farouq Azzahir yang dimuliakan Allah, semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt. Juga tamu kita Bpk. Anis yang juga hadir malam ini, semoga Allah melimpahkan keberkahan bagi beliau. Bpk. Anis adalah sahabat lama saya, Alhamdulillah lama tak jumpa dan bertemu kembali dimalam hari ini setelah beberapa waktu yang lalu, Alhamdulillah jumpa lagi dan beliau mempunyai niat mulia di dalam mendukung dakwah Nabi Muhammad Saw, semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt.

Demikian hadirin hadirat, kita bermunajat kepada Allah demi kemuliaan 10 malam Dzulhijjah, semoga Allah Swt mengangkat derajat kita setinggi tingginya, Ya Rahman telah Kau jadikan setiap ibadah di hari hari Dzulhijjah ini Kau lipatgandakan 700X lipat ibadah kami dan Rabbiy kami berdoa di malam ini dilipatgandakan 700X lipat dari doa doa kami, ampuni dosa ayah bunda kami, bagi mereka yang masih hidup limpahi keberkahan dalam hidupnya, ayah bunda kami yang telah wafat muliakan arwah mereka bersama muqarrabin. Ya Rahman muliakanlah ayahbunda kami dunia dan akhirat, dhahiran wa bathinan, Rabbiy kami mengadukan keadaan kami, segala kesulitan kami, segala hambatan kami, segala hajat kami yang masih belum terkabul hingga malam ini maka jangan sisakan 1 hajat pun dari semua yang hadir terkecuali Kau kabulkan.

Ya Rahman Ya Rahim demi kemuliaan Arafah, demi kemuliaan Muzdalifah, demi kemuliaan Mina, demi kemuliaan Thawaf dan Sa’i, demi kemuliaan Ka’bah Al Musyarrafah, demi kemuliaan Madinah Al Munawwarah dan Raudhatul Syarif. Ya Rahman Ya Rahim muliakan langkah langkah mereka yang menghadiri haji dan umrah, muliakanlah keberangkatan mereka dan jadikanlah haji mereka mabrur. Dan limpahkan keberkahan dan kemudahan bagi mereka dan kembalikan atas kami 700X lebih besar dari doa dan munajat kami, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram inilah dosa dosa kami dan Rabbiy kami juga berdoa untuk teman teman kami yang masih terjebak dalam narkoba, yang masih terjebak dalam perzinahan, yang masih terjebak dalam perjudian, yang masih terjebak dalam kekufuran akidah, hujani mereka dengan hidayah, hujani mereka dengan keinginan untuk sujud, untuk bertaubat.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram benahi bumi Jakarta dan sekitarnya dengan tegaknya panji panji dakwah Nabi Muhammad Saw, jadikan bumi Jakarta selalu bergemuruh shalawat dan dzikir, selalu makmur dengan majelis taklim. Ya Rahman Ya Rahim dan dukunglah semua mereka yang mendukung dakwah Nabimu Muhammad Saw, Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dhaththauli wal in’am inilah doa kami, Wahai Rabbiy Yang Maha Melihat, Wahai Yang Maha Mendengar, inilah sanubari kami,
inilah (kami mengadukan) hari hari esok kami yang barangkali akan muncul kesulitan dan musibah, gantikan musibah itu dengan Rahmat dan Afiah dan seluruh hajat kami.

Pastikan seluruh wajah kami ini tidak melihat api neraka, pastikan kami semua ini haram dari api neraka, pastikan kami semua akan masuk ke dalam surga Mu, Ya Rahman Ya Rahim Limpahi kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram terbitkan bagi kami matahari kebahagiaan yang tiada pernah terbenam hingga kami menghadap Mu kelak di yaumal qiyamah. Ya Rahman Ya Rahim..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



















Read More

Jumat, 28 November 2008

ALLAH SWT MENANTI HAMBANYA UNTUK BANGUN MALAM

18.45.00 0
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Abadi, Maha Menguasai Cahaya Keindahan, Cahaya Kasih Sayang bagi segenap hamba Nya. Nurrahman (Cahaya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Disebut Cahaya karena selalu menuntun kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang menuntun dan membimbing hamba hamba Nya menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang kekal. Dialah Allah Swt, Cahaya Kasih Sayang terbesar dari semua yang memiliki sifat kasih sayang.

Oleh sebab itu Sang Nabi saw selalu berdoa dengan mengakhiri doanya (Nabi Saw) Ya Arhamar Rohiimin (Wahai Yang Maha Berkasih Sayang melebihi semua yang mempunyai sifat kasih sayang) Dialah Allah Swt.

Hadirin hadirat, jika kau renungkan tiadalah satu ucapan huruf bisa kita sebutkan terkecuali itu datang dari kasih sayang Allah. Tiadalah kita bisa melihat, mendengar, bergerak dan hidup diatas bumi ini yang milik Allah terkecuali dari Kasih Sayang Illahi. Pengingkaran, kekufuran dan dosa dosa terus mengalir tetapi Dia (Allah Swt) Maha Bersabar siang dan malam.

Sebagaimana kita dengar munajat yang tadi dibaca dan dilantunkan dari Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad. Ya Illahi wa Maliki anta ta’lam kaifa haliy (Wahai penciptaku, yang memiliki diriku, Kau Maha Tahu akan keadaanku), Wa bima qad halla qalby min humumi wasytighaliy (dari apa yang mengguncang jiwaku dari kegundahan dan dari kealpaan dan dari hal hal yang lainnya, Kau Yang Maha Tahu Wahai Yang Memiliki diriku, Sang Pemilik dari setiap yang hidup, Dialah Allah Swt. Sang Penguasa bagi mereka yang ada di bentangan alam semesta adalah Allah Jalla wa Alla, Maha Sempurna dan Maha Abadi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Setiap gerak gerik kenikmatan yang kita lakukan sampai setiap nafas kita, inilah ciri Kasih Sayang Allah kepada kita yang tidak akan diberikan dan tidak mampu diberikan oleh makhluk satu sama lainnya terkecuali Allah Sang Maha Pencipta.
Hadirin hadirat, beruntung jiwa yang mengingat Allah, beruntung bibir yang menyebut Nama Allah, beruntung alam pemikiran yang memikirkan keagungan Ilahi.

Hadirin hadirat, sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi Saw bersabda menceritakan firman Allah riwayat Shahih Bukhari “Yanzilu Rabbuna tabaaraka wa ta’ala fi tsulutsullailil akhir…” (Allah itu turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam terakhir).
Maksudnya bukan secara makna yang dhohir Allah itu ke langit yang terdekat dg bumi, karena justru hadits ini merupakan satu dalil yang menjawab orang yang mengatakan bahwa Allah Swt itu ada di satu tempat atau ada di Arsy. Karena apa? kalau Allah itu sepertiga malam turun ke langit yang paling dekat dengan bumi, kita mengetahui bahwa sepertiga malam terakhir itu tidak pergi dari bumi tapi terus kearah Barat. Disini sebentar lagi masuk waktu sepertiga malam terakhir misalnya, Lalu sepertiga malam terakhir itu akan terus bergulir ke Barat, berarti Allah terus berada di langit yang paling dekat dengan bumi. Tentunya rancu pemahaman mereka.

Yang dimaksud adalah Allah itu senang semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat kepada hamba hamba Nya disaat sepertiga malam terakhir semakin dekat Kasih Sayang Allah. Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak. Berbeda dengan makhluk, kalau dekat mesti ada sentuhan dan kalau jauh mesti ada jarak. “Allah laysa kamitslihi syai’un” (QS Assyura 11) (Allah tidak sama dengan segala sesuatu).

Allah Swt turun mendekat kepada hamba Nya di sepertiga malam terakhir maksudnya Allah membukakan kesempatan terbesar bagi hamba hamba Nya di sepertiga malam terakhir.
Sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih dinihari.., kalau malam dibagi 3, sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih, sampai sebelum adzan subuh itu sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk berdoa dan bertahajjud.
Disaat saat itu kebanyakan para kekasih lupa dengan kekasihnya. Allah menanti para kekasih Nya. Sang Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkasih Sayang menanti hamba hamba yang merindukan Nya, yang mau memisahkan ranjangnya dan tidurnya demi sujudnya Kehadirat Allah Yang Maha Abadi. Mengorbankan waktu istirahatnya beberapa menit untuk menjadikan bukti cinta dan rindunya kepada Allah.

Hadirin hadirat, maka Allah Swt berfirman (lanjutan dari hadits qudsi tadi) “Man yad u’niy fa astajibalahu” (siapa yang menyeru kepada Ku maka aku akan menjawab seruannya). Apa maksudnya kalimat ini? maksudnya ketika kau berdoa disaat itu Allah sangat….,. sangat… ingin mengabulkannya untukmu. “Man yasaluniy fa u’thiyahu” (barangsiapa diantara kalian adakah yang meminta pada Ku maka Aku beri permintaannya). Seseorang yang bersungguh sungguh berdoa di sepertiga malam terakhir sudah dijanjikan oleh Allah ijabah (terkabul). Kalau seandainya tidak dikabulkan oleh Allah berarti pasti akan diberi dengan yang lebih indah dari itu. “Wa man yastaghfiruniy fa aghfira lahu” (dan siapa yang beristighfar mohon pengampunan pada Ku disaat itu, akan Kuampuni untuknya). Betapa dekatnya Allah di sepertiga malam terakhir. Hadirin hadirat, disaat saat itu orang orang yang mencintai dan merindukan Allah pasti dalam keadaan bangun dan pasti dalam keadaan berdoa.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari “manusia yang paling khusyu’ (Sayyidina Muhammad Saw) didalam tahajjudnya beliau berdoa “Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh, Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh, Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh””.

“Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah Cahaya langit dan bumi, yang Maha Menerangi langit dan bumi dengan kehidupan, kesempurnaan dan kemegahannya). Cahaya langit dan bumi, Dialah Allah. “Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah yang Membangun langit dan bumi). “Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh” (dan untuk Mu puji – pujian, Engkaulah yang Memelihara langit dan bumi). Jika kita dalami ini sangat indah makna kalimat ini “Memelihara langit dan bumi”. Setiap sel yang merangkai manusia, merangkai hewan, merangkai tumbuhan, merangkai bentuk seluruh sel itu mempunyai kehidupan dan membutuhkan nafkah,makanan dan minumannya dan oksigennya dan kehidupannya dan pengaturannya. Siapa yang memeliharanya? Allah Swt.

“Rabbussamawati wal ardh” (Yang Memelihara langit dan bumi) Yang Mengatur matahari terbit dan terbenam, Yang Mengatur turunnya hujan dan tidak ada manusia yang mampu mengurangi setetes air hujan yang akan turun ke permukaan bumi. Allah jadikan hujan itu rahmat turun di permukaan bumi, Allah jadikan penghapusan dosa bagi mereka yang terkena musibah sebab hujan, Allah jadikan juga hujan itu “sa’atulijabah” (waktu yang diijabah) sebagaimana sabda Sang Nabi saw “indahu…” (disaat turun hujan itu doa doa dikabulkan oleh Allah), maka berdoalah. Banyak turun hujan, banyak doa dikabulkan. Lalu bagaimana dengan datangnya musibah?, Belasan hadits riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa “seluruh musibah bagi muslimin muslimat adalah penghapusan dosa baginya”. Jadi musibah itu penghapusan dosa tanpa istighfar.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya Sang Nabi saw melewati malam malam dan tentunya bukan hanya beliau tapi diteruskan oleh umat tha’ifah ba’da thaifah, (kelompok demi kelompok), generasi demi generasi sampai kita mengingat bagaimana Al Imam Assajjad Ali Zainal Abidin Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhum wa karamallahu wajhah. Ketika Al Imam Thawus datang ke Masjidil Haram di sepertiga malam terakhir, mau sholat di dekat Hijr Ismail, dilihat sudah ada orang sholat disitu. Siapa yang sholat tengah malam begini? ruku’, sujud, ruku’, sujud tidak habis habisnya. Ternyata setelah ia perhatikan Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Dikenal Assajjad karena ia sujud setiap malamnya sebanyak 1000X sujud, terkenal dengan sholat malam sebanyak 500 rakaat. Oleh sebab itu dikenal dengan “Assajjad” (orang yang banyak bersujud). Imam Thawus lihat terus Imam Ali Zainal Abidin. Selesai dari sholat sunnah yang demikian dahsyat dan hebatnya, ia bermunajat. Imam Thawus mendengar munajat yang lirih dari doa Al Imam Ali Zainal Abidin, ia tajamkan pendengarannya. Apa sih yang diucapkan imam ini? Imam Ali Zainal Abidin bermunajat “Abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik,” (hamba ini berada di hadapan Mu Wahai Allah, si miskin dihadapan Mu, si fakir berada di hadapan Mu, si pengemis berada di hadapan Mu). Mengemis kepada Allah, miskin di hadapan Allah, Maha Membutuhkan Anugerah dari Allah. Demikian indahnya doa Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Imam Thawus mendengar, ia terus mengulang ulang doa itu. Terus diulang oleh Imam Ali Zainal Abidin. Imam Thawus berkata “tidaklah aku setelah itu, mau berdoa dengan doa apa saja kalau diawali dengan doa Imam Ali Zainal Abidin pasti Allah kabulkan doaku”. Demikian indahnya doa dari jiwa yang suci.


Putra beliau Al Imam Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin Assajjad ketika putranya yaitu Sayyidina Imam Ja’far AshShodiq semasa kecilnya mendengar Ayahnya kalau di sepertiga malam terakhir melakukan sholat yang sedemikian panjang dan lama. Imam Muhammad Al Baqir berdiri bagaikan patung lamanya tidak bergerak di dalam sholatnya, terus di dalam lantunan firman firman Allah dan di dalam tasbih, ruku’ dan sujud. Sedemikian lamanya sampai seakan akan patung karena lamanya tidak bergerak dari panjangnya menikmati bacaan sholat malamnya. Selesai sholat ia pun berdoa dengan doa yang dihafal oleh anaknya ini “Amartaniy falam a’tamir, wa nahaytaniy falam anzajir, haa ana abduka bayna yadayk, mudznibun mukhthi’un, falaa a’tadzir”. Alangkah indahnya doa ini. “Kau beri aku perintah wahai Allah tapi banyak yang tidak kulakukan”. Siapa yang bicara? Imam Muhammad Al Baqir (putra Imam Ali Zainal Abidin, putra Sayyidina Husein, putra Sayyidatuna Fatimah Azzahra, cucunya Rasulullah Saw). Disebut Al Baqir karena ia orang yang sangat luas ilmunya. Imam Malik dan Imam Abu Hanifah mengambil sanad dari Imam Muhammad Al Baqir. Demikian hadirin hadirat, ia berkata “banyak perintah yang Kau berikan padaku wahai Allah dan aku tidak melakukannya dan aku tidak taat. Banyak hal yang sudah Kau larang tapi masih juga ada yang kulanggar larangan Mu, inilah aku sekarang di hadapan Mu Wahai Allah, banyak dosa, banyak salah, dan aku mengaku banyak dosa dosa dan aku tidak mengelak dari dosa dosaku. Memang aku seorang pendosa”. Demikian hebatnya khusyu’ Al Imam Muhammad Al Baqir ibn Ali Zainal Abidin Ibn Husein radiyallahu anhum.

Putranya pun demikian Imam Ja’far Ashshodiq alaiha rahmatullah, beliau itu kalau sudah berdoa tidak mau putus dari munajatnya sampai nafasnya sendiri yang kehabisan nafas. Beliau pun juga memanggil Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..sampai habis nafasnya baru berhenti. Lalu diganti Nama Allah dengan yang lainnya Ya Rahman..Ya Rahman..demikian malam malam mereka.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Kenapa mereka terus bertahan menikmati saat saat itu karena mereka merasakan kenikmatan besar. Karena Allah memberi keledzatan bagi mereka yang mau menjumpai Kasih Sayang Allah disaat itu.
Hadirin hadirat, Allah Swt berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “Ana ‘inda dhonni ‘abdihii” (Aku bersama persangkaan hamba Ku). Maksudnya apa? jika hamba Ku ingin dekat pada Ku, Aku lebih ingin dekat padanya, jika hamba Ku ingin pengampunan Ku maka Aku lebih ingin melimpahkan pengampunan untuknya. “Wa ana ma’ahu idza dzakaranii” (Aku bersama hamba Ku jika hamba Ku mengingat Ku, kata Allah). Demikian dekatnya Rabbul Alamin kepada hamba hamba Nya yang mungkin banyak berbuat dosa, memang Dialah (Allah Swt) Yang Maha Dekat dari semua yang dekat.

Tadi kita dengar munajat Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad seraya berkata “Ya Qariban ya mujiban ya a’liman ya sami’an” (Wahai Yang Maha Dekat, Wahai Yang Maha Menjawab, Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar). Allah Swt menjawab bukan dengan suara tapi menjawab dengan takdir Nya yang indah. Seseorang bermunajat dan berdoa kepada Allah, tidak mendengar jawaban Allah. Tentunya jawaban Allah lebih agung dari sekedar suara. Jawaban dari Allah bagi mereka yang berdoa adalah rahmat Nya yang jauh lebih luhur daripada sekedar suara.
Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, “Ya ‘aliiman ya samii’an” (Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar).

Kembali ke hadits qudsi tadi “ketika hamba Ku mengingat Ku didalam dirinya maka Aku mengingat hamba Ku didalam diri Ku, ketika hamba Ku mengingat Ku di tempat yang ramai, Aku mengingat hamba Ku dihadapan para malaikatul muqorrobin”. “wa in taqarraba ilayya bi syibrin taqarrabtu ilaihi dzira’aa” (ketika hamba Ku mendekat pada Ku satu jengkal, Aku dekat padanya satu hasta), “wa in taqarraba ilayya dziraa’an taqarrabtu ilaihi baa’aa” (jika hamba Ku mendekat pada Ku satu hasta, Aku mendekat padanya satu depa), “wa in ataani yamsyii ataytuhu harwalah” (jika ia datang dengan melangkah, Aku datang dengan bergegas, kata Allah). Apa maksudnya? kembali seperti yang tadi, bukan Allah itu berjalan mendekat dan lain sebagainya. Maksudnya setiap keinginanmu yang ingin dekat dengan Allah, Allah menjawabnya lebih dekat dari apa yang kau inginkan. Ketika kau mencintai dan merindukan Allah, Allah lebih mencintai dan merindukanmu. Jika ia datang pada Ku dengan melangkah, Aku datang dengan bergegas. Apa maknanya? Jika kau ingin dekat dengan Allah, ingin dicintai Allah, ingin rindu kepada Allah, Allah menjawabnya dengan bersemangat dan lebih dari keinginanmu. Demikianlah Yang Maha Indah yang selalu indah hamba hamba Nya yang memahami keindahan Ilahi dengan keindahan dunia dan akhirat.

Seraya berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “Aku siapkan untuk hamba hamba Ku yang shalih apa apa yang belum pernah dilihat mata, apa yang belum pernah didengar telinga dan apa yang belum pernah terlintas didalam benak semua alam pemikiran”. Apa maksudnya Allah menyampaikan ini? Maksudnya Allah mengundang kita untuk masuk ke dalam kelompok shalihin. Ini disiapkan untuk hamba Ku yang shalih. Allah sebutkan demikian agar bangkit keinginan hamba Nya untuk ingin bersama orang orang yang shalih pun jika kita tidak mampu mencapai derajat para shalihin paling tidak selalu mencintai para shalihin dan beruntunglah mereka yang mencintai Sayyidina Muhammad Saw wa barak ‘alaih.

Orang yang paling mencintai Allah, Nabiyyuna Muhammad Saw. Rahmatan Lil Alamin, Muhammad Rasulullah. Orang yang paling tidak tega melihat umatnya padahal beliau paling benci dengan dosa. Kalau diseluruh dunia ini manusia benci dengan dosa, yang paling benci dengan dosa adalah Nabi Muhammad Saw. Paling benci dengan maksiat tapi beliau juga yang paling perduli kepada para pendosa. Tidak ada yang lebih perduli terhadap para pendosa dari manusia melebihi Nabiyyuna Muhammad Saw.
Ketika umatnya berdatangan dan mereka dihalau dari Sang Nabi Saw, seraya berkata “kenapa mereka dihalau?”, “ya Rasulullah mereka berubah, berbuat dosa setelah kau wafat”. Maka Rasul saw berkata “biarkan mereka pergi.., kemanapun mereka mau pergi, silahkan!! Celaka orang yang berubah setelah aku wafat”.
Maka umatnya mencari syafa’at kepada Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim dan semua Nabi menolak. Kembali lagi kepada Nabi Muhammad saw dan beliau tidak tega. Tadi beliau sudah mengusir tapi ketika mereka kembali karena tertolak oleh semua orang, muncul sifat tidak tega beliau. Beliau berkata Ana Lahaa (akulah yg akan membantu masalah kalian) ini para pendosa, tidak ada lagi yang mau membela di hadapan Allah, tidak ayahnya, tidak ibunya, tidak kekasihnya, tidak keluarganya”. Siapa berani membela pendosa? bayarannya adalah api neraka. Maka Beliau saw pun datang Kehadirat Allah dan bersujud “wahai Allah umatku..umatku..”, Allah berikan syafa’at bagimu wahai Muhammad, beri syafa’at orang yang akan kau beri syafa’at.


(…………………hb munzir terdiam sesaat dan mengalirkan airmata dan kehilangan kata kata………)

Hadirin hadirat saya tidak perlu berpanjang lebar atas kasih sayang Nabi Muhammad Saw terhadap kita. Renungkan betapa indahnya idola kita, budi pekertinya dan beliau itu ciptaan Allah yang terindah.

Kita bermunajat kepada Allah Swt Semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cahaya kebahagiaan dan cahaya khusyu’, Rabbiy terangi jiwa kami dengan cahaya Nama Mu Yang Maha Luhur, pastikan semua wajah kami yang hadir akan melihat keindahan Dzat Mu di yaumal qiyamah, pastikan seluruh wajah kami yang hadir tidak akan melihat api neraka selama lamanya, pastikan kami semua yang hadir dalam husnul khatimah, pastikan semua yang hadir Kau limpahkan kesuksesan dan keberhasilan dunia dan akhirat.
Wahai Yang Maha Membagi bagikan kebahagiaan sepanjang waktu dan zaman, limpahkan atas semua kami yang hadir kebahagiaan yang milik Mu tanpa batas dunia dan akhirat.

Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal Ikram tidak lupa kami berdoa agar Kau hentikan dan Kau cukupkan musibah yang terus turun daripada hujan yang terus mendera muslimin. Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal Ikram kami mengadukan keadaan kami Wahai Yang Memiliki Kami, Wahai Yang Memiliki Bumi dan Langit, Wahai Yang Memiliki panca indera kami, Wahai Yang Mengetahui dimana kami akan pulang dan kami akan berpisah selain Mu, berpisah dengan semua kekasih, berpisah dengan semua teman, berpisah dengan semua harta dan jabatan. Tinggallah Engkau Yang Maha Tunggal.

Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 27 November 2008 )
www.majelisrasulullah.org



















Read More

Post Top Ad