CUPITEBET

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Selasa, 26 Januari 2016

SOLO BERKOPIAH PUTIH | HAUL AKBAR SOLO

03.21.00
Menjelang HAUL ALHABIB AL QUTHUB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI.

Yap pemandangan itu bakal kita lihat tepatnya 30 31 januari nanti...
Muslimin muslimat dari berbagai penjuru berdatangan memenuhi kota Solo untuk menghadiri haul akbar Alhabib Al Quthb Ali bin Muhammad Alhabsyi..
Sohibul Maulid Simtudduror...Seorang wali yg merupakan muara dari para wali besar yg pernah mengharumkan Indonesia....Sebut saja Alhabib Muhammad bin Idrus Alhabsyi..
Ampel qubah...Alhabib Abubakar bin Muhammad Assegaf, Gresik...Alhabib Husein bin Hadi Alhamid...dan wali wali besar lainya yg nasab keilmuannya kembali kepada Sohibul Maulid...

Seorang wali pernah mengkasyf kota Solo suatu saat bakal bermunculan manusia manusia yg berkopiah putih....

Saya sendiri memberi nama anak pertama saya dg Ali Habsyi bertabarruk kepada Beliau...krn memang berkat berdoa di haul Beliau seminggu kemudian ALLAH  memberi kehamilan kepada istri saya...

Semua tamu akan dijamu...
Rumah rumah akan dibuka untuk tamu...
2 malam itu banyak rumah mengadakan maulid...
Kehormatan dan kebahagiaan yg tak terlukiskan jika rmh nya kedatangan tamu menginap...tamu haul...
Sedih rasanya jika rumah belum bisa untuk menjamu para tamu Habib Ali...
Para pedagang pun mulai berdatangan menggelar dagangannya...
Kaset...foto ulama...baju koko....minyak wangi...siwak...poster poster....
Dan smua pulang membawa untung....sekaligus berkah...
Bapak bapak becak pun tersenyum lebar krn becak nya laku keras....
Jika nanti ongkos becak agak mahal dikit...
Gpp saudara saudara...beri aja....anggap sedekah....g tiap hari mereka begitu....demi memeriahkan haul...
Hotel hotel pun penuh....
Tukang parkir laris...
Warung 24 jam laris manis....
Saat itu juga perekonomian kota Solo menjadi naik drastis...hingga dimasukkan dalam event tahunan kota Solo...
Semua tiket tujuan Solo habis terjual...
Semua berkat seorang wali yg bernama Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi yg sebagian kalangan menganggap Beliau sudah meninggal gak bisa ngasi manfaat...
Buktinya?????semuaaaa merasakan manfaaat dari Habib Ali.....
"Yg mati ngasi makan yg hidup"

Itu baru rejeki dohir....

Rezeki bathin??? Lebih lebih...

3 hari sebelum haul setelah adzan Ashar diadakan hataman Qur'an...
Dilanjut qosidah qosidah langit yg mgkn blm pernah anda dengar...
Dg tabuhan ala Hadramaut yg akan membawa Anda terbang sejenak ke alam malakut....
Suasana yg sangat langkaa...di dapati di majlis majlis yg skrg smakin banyak...tapi belum bisa membawa terbang para hadirin nya...

Lalu di lanjut pembacaan kalam salaf...dalam majlis rauha...yg sederhana santai namun penuh keagungan...

Pada malam haul nya akan di suguhkan untuk tamu lagu lagu hajir marawis khas Yaman...
Dilanjut samar...guna menghibur para tamu...

Esok nya semua berkumpul di zawiyah guna mengikuti acara haul...
Alunan qosidah dg tabuhan ala banjar lalu
Yasin tahlil mengawali acara ini
Lanjut pembacaan manaqib Alhabib Ali...
Bahasa Arab dan Indonesia
Lalu sambung tausiyah oleh para habaib alim ulama
Setelah itu ditutup dzikir tahlil dan doa wahbah
Lalu keluarlah hidangan nasi kabuli khas haul Solo
Jangan sampai g mencicipi walau sesuap..
Mereka para arifin sadaaah Bani Alawi mengatakan..."Sirruna fi to'amina"
Rahasia kami di suguhan suguhan makan kami

Acara blm selesai...

Para tamu istirahat sejenak....ada yg kembali ke hotel ada yg silaturrahmi sanak saudara..
Ada yg jalan jalan
Ada yg ziarah...

Kadang dari haul ini ada yg ketemu jodohnya...tp jangan buat ajang cari jodoh kata Habib Anis...yg saya dengar sendiri beberapa tahun lalu...
Ada jg kawan atau saudara yg puluhan tahun tak jumpa di pertemukan di haul....tambah Habib Anis...

Malamnya hidangan hajir marawis digelar kembali
Oleh ahbabul mukhtar Solo....
Mudah2an tahun ini masih bisa ikut mukul hajir hehehehe...
Lanjut gambus samar...

Keesokan harinya setelah sholat Subuh acara inti yg penuh barokah...dimulai...
Pembacaan...maulid agung Simtudduror...
Para ulama habaib masyayikh kiyai...ajengan...gus....yek....ipah..nyai..solihiin ahlul bathin ahlul kasyf...ahli toriqoh...masyhuriin au masturiin berkumpul memenuhi hingga Jl. Kapt Mulyadi dpn Masjid Assegaf dg khusyuk dan khuduk..mengikuti pembacaan maulid...
Yg kami yakin Nabi Muhammad SAW. hadir.....
Rasulullah SAW. hadir.....
Arwah solihin hadir...

Setelah selesai hidangan pun keluar....gulai kambing dg roti tawarnya...
Menandai haul pun selesai.....

Dari stasiun Solo Balapan atau terminal Tirtonadi atau bandara Adi Sumarmo silahkan menggunakan taksi argo resmi....menuju gurawan Pasar Kliwon..
Atau hotel hotel Anda..
Jgn lupa lebihin dikit buat supirnya...
Begitupula yg naik becak...bilang aja gurawan Pasar Kliwon tempat haul...

Haul dilaksanakan serentak di 3 kota
Seiwun, Hadramaut South Yemen
Solo, Central Java Indonesia

Africa.. Kalo g salah Kenya atau Ethiopia gitu...lupa saya

Welcome to Solo.....kota Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi......

Oleh Habib Ahmad Syarif Mulachela
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Rabu, 13 Januari 2016

Masyaallah, Ini Pujian dan Harapan Ulama Syria Pada Bangsa Indonesia

02.33.00
Ketua Ikatan Ulama Syria Dr Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan al-Buthi mengeluarkan seruan khusus untuk bangsa Indonesia. Putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi yang wafat akibat bom bunuh diri anggota kelompok ekstrem, ini memuji sembari menaruh harapan kepada Muslim di Tanah Air.
Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan Al-Buthi
Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan Al-Buthi
بِسمِ الله الرّحمنِ الرّحيم
نداء إلى الشعب الأندنوسي الطيب
Seruan untuk Bangsa Indonesia
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
Segala puji bagi Allah Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari akhir.
أيها الإخوة الكرام يا أبناء أندنوسيا، تلك الأرض المباركة التي أحب أبناؤها الإسلام فدخلوا فيه حباً به، وإعجاباً بما وجدوه من الأخلاق الكريمة والصفات الحميدة فيمن تعاملوا معهم من المسلمين، فغدوا أكبر بلد مسلم بسكانه واتساع رقعته.
Wahai saudaraku yang mulia di Indonesia, negeri yang penuh dengan keberkahan, yang penduduknya mencintai Islam, lalu memeluk Islam juga karena cinta terhadap agama ini, karena mereka merasa kagum dengan akhlak mulia yang mereka temukan dalam Islam, serta sifat-sifat terpuji dari umat Islam yang bersosialisasi dengan mereka. Suatu fakta yang meniscayakan Indonesia menjadi negeri muslim terbesar, dengan penduduk dan luas teritorialnya.
لقد وجدت فيكم من صفاء الفطرة ودماثة الخلق ما جعلني أحب هذه البلاد وشعبها، وأشعر بأنهم يمثلون الصفاء الذي تفتقر إليه كثير من الشعوب المسلمة.
Saya temukan pada diri kalian, kemurnian fitrah dan akhlak yang baik, sesuatu yang menjadikan saya sangat cinta pada negeri ini dan penduduknya. Saya merasakan, penduduk Indonesia berhasil merepresentasikan kejernihan bersikap yang dibutuhkan oleh banyak bangsa-bangsa Muslim.
المسلمون اليوم بحاجة إلى صدق التمسك بالإسلام الحق، البعيد عما يشوهه، بحاجة إلى تطبيق إرشادات غابت عن عقولنا، هي من صلب شريعتنا، وأسس ديننا. وإلا فإن الخطر سيصيب الأمة ويودي بها إلى الهلاك.
Umat Islam saat ini membutuhkan keteguhan dalam berpegang diri pada Islam yang benar, yang jauh dari propaganda yang mereduksi (kebenaran ajarannya). Umat Islam butuh untuk mempraktikkan semua petuah, yang sementara ini hilang dari pikiran kita, (padahal) itu adalah inti syariat dan dasar agama kita. Jika tidak, maka bahaya mengancam umat dan akan menghancurkannya.
لا أدري لماذا التفرق والتمزق يسري في كيان أمتنا ونحن الذي قال فيهم الله تعالى: ﴿إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ} الأنبياء 92 وقال آمرا وموجهاً وممتناً أيضاً: {وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } آل عمران 103
وقال لنا: {إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} الحجرات 10
Saya tidak mengerti, mengapa perpecahan dan perselisihan menimpa umat ini, padahal kita adalah umat yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Sungguh agama tauhid inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 92)
Allah memerintahkan, sekaligus menguji kita dalam perintah-Nya, “Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allahdan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu kalian agar kamu mendapatkan petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)
Allah juga berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
إن الطامعين بموارد أمتنا والحاقدين على هويتنا لا يسرهم ان نكون أمة واحدة، ولا يسرهم أن تجتمع كلمتنا فنصبح أقوياء في اقتصادنا، أقوياء في مؤسساتنا التعليمية وصناعاتنا، أقوياء نملك قرارنا وسيادة بلادنا. إن كثيراً من القوى الطاغية تريد أن تكون شعوبنا في خدمة مصالحها، فقيرة لا تملك من أمرها شيئاً، ضعيفة لا تستطيع الدفاع عن مصالحها، ولا النهوض بشأنها.
Sesungguhnya kaum yang tamak terhadap sumber daya bangsa kita, begitu benci terhadap persatuan kita, tidak suka kita menjadi umat yang satu. Mereka tidak suka, kita seiya sekata sehingga menjadi kuat dalam ekonomi, kuat dalam lembaga pendidikan dan perusahaan kita, kuat dalam independensi keputusan dan kedaulatan bangsa. Sungguh banyak kekuatan zhalim yang menginginkan bangsa kita bekerja untuk kepentingannya, (sehingga) bangsa ini menjadi miskin, tidak memiliki keputusan dan kekuatan, lemah, tidak mampu membela kepentingan dan tidak mampu bangkit.
نحن اليوم بحاجة إلى جمع كلمتنا وتوحيد صفوفنا، التزاماً بقوله تعالى: {وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ} التزاماً بأمر ربنا سبحانه وتعالى، وحرصاً على مستقبل أمتنا، فديننا يجمع ولا يفرق، ما بالنا نفترق ولا نجتمع؟! ديننا يدعونا إلى التحابب والتعاون، ما بالنا نتباغض ونتدابر؟! ألم يقل النبي ﷺ فيما صح عنه: ” لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا، ولا تدابروا، ولا يبع بعضكم على بيع بعض، وكونوا عباد الله إخوانا المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله، ولا يحقره التقوى هاهنا ” ويشير إلى صدره ثلاث مرات ” بحسب امرئ من الشر أن يحقر أخاه المسلم، كل المسلم على المسلم حرام: دمه وماله وعرضه “
Saat ini kita butuh pada persatuan umat dan merapatkan barisan, melaksanakan perintah Allah agar kita berpegang taguh pada tali-Nya, demi menjaga masa depan umat. Agama kita mempersatukan, bukan memecah belah, lalu mengapa kita terpecah tidak mau bersatu? Agama Islam menyeru kita untuk saling mencintai dan bekerjasama, lalu mengapa kita saling membenci dan menjauh? Bukankah Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih mengingatkan, “Janganlah saling hasud, berseteru, saling membenci, saling menjauh. Sebagian kalian tidak boleh menjual atas jualan sebagian yang lain. Jadiah hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak boleh menganiaya, merendahkan, dan menghinanya. Ketakwaan itu ada di sini (Nabi menunjuk dada beliau sebanyak tiga kali). Cukuplah kejelekan seseorang, dengan dia merendahkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.”
إن ما يجمع كلمتنا على تعدد آرائنا واختلاف اجتهاداتنا أكثر مما نختلف عليه. فلا ينبغي أن نمكن الشيطان من أن يفسد العلاقة الأخوية التي عقدها الله بيننا. ألم يقل لنا ربنا: {إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} الحجرات 10. ألم يحذرنا ربنا ممن يفسد العلاقة بيننا وبيّن لنا أنه الشيطان فقال: {وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً } الإسراء 53. والشيطان هنا قد يكون من الجن، وقد يكون من الإنس؛ فكل من يريد بث الفرقة والكراهية بيننا يمارس دور الشيطان.
Sesungguhnya faktor yang dapat menyatukan kita, meski dengan beragamnya pendapat dan perbedaan ijtihad, lebih besar daripada faktor yang dapat memisahkan kita. Tidak selayaknya kita memberi kesempatan pada setan untuk merusak hubungan persaudaraan yang telah diamanahkan Allah di antara kita. Bukankah Allah berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10). Bukankah Allah mengingatkan kita, terhadap siapapun yang merusak hubungan di antara kita, dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa dia adalah setan. Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53). Setan pada ayat ini, terkadang berbentuk jin, terkadang pula berbentuk manusia. Siapapun yang berkeinginan menyebarkan perpecahan dan kebencian di antara kita, dia telah memerankan pekerjaan setan.
إخواني الكرام
تعالوا بنا إلى عقد ميثاق ننطلق فيه من ثوابت ديننا، ومما تتفق عليه النصوص الشرعية التي لا خلاف فيها تجتمع عليه كلمتنا وتتوحد عليه صفوفنا وننطلق به إلى غد يجمع ولا يفرق، وينشر بيننا المحبة لا الكراهية.
Saudaraku yang mulia. Marilah kita mengadakan perjanjian berdasarkan prinsip-prinsip agama kita, berpondasikan hal-hal yang telah disepakati oleh nash-nash syari’at, yang tidak ada perbedaan di dalamnya. Berdasarkan hal itu semua persatuan kita terjaga dan barisan kita menjadi kokoh.Berdasarkan hal itu kita bersatu, menebarkan cinta di antara kita, bukan kebencian.
– كلنا نؤمن بالقرآن الكريم ,والسنة المطهرة مصدراً لشرعنا، عملاً بقوله تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ } محمد 33
Semua kita beriman kepada al-Qur’an dan Sunnah yang suci, sebagai sumber syariat, dalam rangka mengamalkan firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad: 33)
– كلنا نحب أهل بيت النبوة الذين نعد محبتهم جزءاً من ديننا، وعترة النبي ﷺ قدوتنا، ومحبة الصحابة كلهم على نهج جمع كلمة الأمة كما أرادها أجلاء الصحابة أمر لا يجوز إنكاره. ألم يقل الله تعالى:{قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْناً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ} الشورى 23، ولا ننسى حديث النبي ﷺ الذي رواه الترمذي والنسائي بلفظ قريب: عن جابر بن عبد الله قال: رأيت رسول الله ﷺ في حجته يوم عرفة وهو على ناقته القصواء يخطب، فسمعته يقول: ” يا أيها الناس إني تركت فيكم ما إن أخذتم به لن تضلوا: كتاب الله، وعترتي أهل بيتي” . ولعلكم تعلمون أن أهل بيت النبوة ممن كانوا السبب في دخول الإسلام إلى بلادكم.
Kita semua cinta kepada keluarga Nabi, di mana kecintaan kepada mereka merupakan bagian dari ajaran agama kita. Keturunan Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita. Cinta kepada semua sahabat, sesuai prinsip persatuan umat, seperti yang dimaksud oleh kebanyakan sahabat, adalah perkara yang tidak dapat dipungkiri. Bukankah Allah berfirman: “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu impalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan, dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS . al-Syura: 23). Kita tidak lupa terhadap hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan al-Nasai, dengan redaksi yang mirip, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, Rasulullah SAW dalam hajinya, pada hari Arafah, berkhutbah – sedang beliau berada di atas unta beliau “Qashwa”. Aku mendengar beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku meninggalkan untuk kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Itrah, keluargaku.” Dan pastinya kalian tahu, bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW adalah penyebab masuknya Islam di negara kalian, Indonesia.
– كلنا متفقون على أن من واجبنا أن نتعلم الضروري من أمور عقيدتنا، والضروري من أحكام شريعتنا؛ مما نصحح به عبادتنا ومعاملتنا، وأن السبيل إلى ذلك إنما هو العودة إلى أهل العلم الذين وصفهم الله في كتابه بأنهم أهل الذكر فقال: {وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ}الأنبياء 7 .
Kita semua sepakat bahwa di antara tugas kita adalah mempelajari hal pokok dalam akidah kita, hal pokok dari hukum-hukum syariat. Hal itu dapat menjadikan sah ibadah dan muamalah kita. Jalan menuju ke sana adalah dengan cara kembali kepada ulama yang disebut sebagai “orang yang berilmu” oleh Allah dalam kitabsuci-Nya: “Dan Kami tidak mengutus (Rasul-Rasul) sebelum Engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 7)
– إذ ليس كل الناس قادراً على أخذ الحكم من كتاب الله وسنة نبيه، فكان لا بد من عودة العامة إلى العلماء المتخصصين، والعلماء المتخصصون ليسوا قادرين على تحقيق شروط الاجتهاد، فكان لا بد لهم من العودة إلى ما قاله المجتهدون، وقد جرت الأمة على اتباع أئمة المذاهب المجتهدين، لا بالنظر إلى أشخاصهم وما ذهبوا إليه في اجتهاداتهم هم، بل إلى ما وصل إليه مذهبهم من خلال مراحل تحقيق المذهب بطبقة الأصحاب، ثم المجتهدين في المذهب، ثم المرجحين، ثم طبقة المفتين وذلك عبر قرون من التحقيق والمناقشة حتى صار المذهب إلى ما صار إليه من التمحيص، مما لا يمكن للفرد منا أن يصل إلى تحقيقه.
Karena tidak semua orang mampu mengambil hukum dari al-Qur’an dan Sunnah, maka menjadi suatu keniscayaan orang awam kembali kepada ulama yang kompeten. Mereka tidak mampu mempraktikkan syarat ijtihad, maka mereka harus kembali kepada hasil ijtihad para ulama mujtahid. Umat Islam selalu konsisten dan terbukti selalu mengikuti imam-imam mujtahid madzhab. Mengikuti mereka bukan karena mereka atau hasil ijtihad mereka belaka, namun capaian madzhab mereka dalam dinamika perjalanan madzhab, mulai generasi ashhab, kemudian ulama mujtahid madzhab, lalu pen-tarjih, dan mufti. Hal itu terjadi berabad-abad, melalui proses penelitian mendalam (tahqiq) dan diskusi (munaqasyah) hingga madzhab mereka teruji, di mana salah seorang di antara kita tidak dapat melakukannya.
– وليس من الحكمة أن نبدأ من حيث بدأ الأئمة الذين لا يفصل بينهم وبين النبي ﷺ سوى قرنين من الزمن، ونهمل تلك الجهود العظيمة والمكتبة الزاخرة من الفقه والعلم والبيان لنصوص الشريعة؛ بينما نحن في هذا العصر يفصلنا عن تاريخ النبوة أربعة عشر قرناً وقد غدت لغتنا أضعف عن فهم النص ومعرفتنا بكثير من شروط الاجتهاد وأدواته ضعيفة. إن تجاوز المذاهب الفقهية الشائعة إضاعة لتراث فقهي عظيم بذل فيه آلاف العلماء جهوداً عظيمة للتحقيق والتمحيص في اجتهادات أئمة الفقه وأصحابهم ومن بعدهم وإتمام عملهم في بناء فقه يعالج القضايا القائمة عند ورود النص او النوازل التي وقعت أو يتوقع وقوعها. ومناقشات العلماء لبعضهم تعتبر كنوزاً غنية في الحوار البديع ووجوه الاستدلال المذهلة في قوتها وجمالها.
Bukanlah suatu kebijaksanaan, kita memulai sesuatu yang telah dilakukan oleh para imam yang jeda masa mereka dengan Nabi Muhammad SAW hanya dua abad. Kita tidak dapat acuh terhadap usaha mereka, perpustakaan besar yang mengoleksi karya fiqih, dan segala apapun yang menjelaskan tentang syariat. Sedangkan kita di masa ini dipisahkan oleh 14 abad. Bahasa kita lebih lemah untuk memahami nash (dalil). Penguasaan kita terhadap syarat ijtihad dan pirantinya sangat lemah. Tidak mengindahkan madzhab-madzhab fiqih berarti memusnahkan khazanah keilmuan klasik, sesuatu yang telah dihasilkan oleh ribuan ulama. Mereka mengerahkan segenap usaha untuk meneliti produk-produk ijtihad para imam fiqih dan para pengikut mereka pada era berikutnya.
– وإتمام عملهم في بناء فقه يعالج القضايا القائمة عند ورود النص او النوازل التي وقعت أو يتوقع وقوعها. ومناقشات العلماء لبعضهم تعتبر كنوزاً غنية في الحوار البديع ووجوه الاستدلال المذهلة في قوتها وجمالها.
Mereka juga menyempurnakan amal usaha dalam membangun keilmuan fiqih ini untuk menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi saat sudah tersedia nash, atau hal-hal yang telah terjadi atau dipotensikan akan terjadi. Hasil diskusi antar ulama merupakan simpanan kekayaan besar, dalam pola diskusi yang baik, sisi pengambilan hukum dari dalil (idtidlal), dalam kekuatan dan keelokannya.
– الأمة المسلمة مهما اختلفت أطيافها تجتمع على أصول الدين وثوابته، من حقائق الإيمان ومصادر الحكم الشرعي ونحو ذلك. وقد اختلف المسلمون في الماضي فعالجوا خلافاتهم بالحوار العلمي الذي عقدت حلقاته في المساجد أو أمام ولاة الأمر. ولم يلجأ إلى أسلوب العنف إلا من ضعفت حجته. لم يتعامل المسلمون من أهل السنة والجماعة مع المخالف بأسلوب القمع والإلغاء والإقصاء. ولا ينبغي ذلك. فإننا إذا كنا مكلفين بان لا نجادل أهل الكتاب وسائر المخالفين إلا بالتي هي أحسن، فلماذا نلجأ إلى أسلوب العنف والتكفير والقمع مع إخواننا الذين قد يخالفوننا في أمور تغلب عليها أنها اجتهادية أو محتملة.
Umat Islam meskipun berbeda, namun mereka bertemu dalam pokok dan prinsip agama yang sama, berupa hakikat keimanan, sumber hukum, dan lainnya. Umat Islam sebenarnya sejak dulu telah berbeda pendapat, namun mereka menyudahi perbedaan mereka dengan diskusi ilmiah, dilakukan di masjid-masjid, atau di depan pemerintah. Mereka tidak menyelesaikan perselisihan itu dengan kekerasan, kecuali yang memang hujjahnya lemah. Umat Islam dari kalangan Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak berinteraksi dengan kelompok yang berbeda dengan cara keras dan lalim. Hal itu memang tidak sepatutnya terjadi. Kita, jika diperintahkan untuk bedebat dengan ahli kitab atau kelompok yang berbeda lainnya, harus hanya dengan cara yang baik. Lalu, mengapa kita lebih memilih cara ekstrim, takfiri, dan keras terhadap saudara-saudara kita sendiri yang terkadang mereka berbeda dengan kita yang umumnya dalam masalah ijtihadiyah, atau yang kebenarannya relatif (tidak absolut).
– إذا كان ربنا قد أمرنا أن نقول لأهل الكتاب: (قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ)فمن باب أولى أن نبحث عن الوصف الجامع الذي يجمع بيننا لا أن نبحث ونتصيد الخلافات وما قد نراه خطأً عند إخواننا. إن إطلاق وصف الكفر والشرك ضد مخالفينا لا يخدم وحدة الأمة التي عقدها ربنا بيننا، ويتناقض مع قوله تعالى: (إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)الحجرات 10 ويتعارض مع قوله تعالى: (وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلاَ تَنَازَعُواْ فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ) ويجعل أمتنا أشلاء ممزقة ضعيفة عن مواجهة عدوها، ضعيفة عن تحقيق مصالحها.
Allah telah memerintahkan kita untuk mengatakan kepada Ahli Kitab: “Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu.” (QS. Ali Imran: 64). Jika Allah memerintahkan kita sedemikian rupa dalam menyikapi non Muslim, maka lebih utama lagi bagi kita untuk mencari pola yang dapat menyatukan kita. Bukan dengan cara mencari dan memanfaatkan perselisihan, atau mencari-cari hal-hal yang kita anggap salah pada saudara kita. Penyematan kata kufur dan syirik terhadap kelompok berbeda tidak menguntungkan persatuan umat yang telah diperintahkan Allah. Hal itu bertentangan dengan firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmt.” (QS. Al-Anfal: 46)
Semua perselisihan itu telah menjadikan umat Islam berkeping, tercerai-berai, lemah dalam menghadapi musuhnya, tidak mampu mewujudkan berbagai kemaslahatannya.
– إن ربنا تبارك وتعلى وصف المسلمين بأنهم: (مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ)
Allah telah menyebut umat Islam bahwa mereka adalah “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”
– وأخيراً أيها الإخوة الأحبة: إن بلادكم أمانة في أعناقكم فلا تضيعوها بإهمالكم وتنازعكم، وإن أمتكم أمانة في أعناقكم فلا تمزقوها بخلافاتكم ونزاعاتكم وأنتم الشعب المؤمن الطيب الذي حافظ على هويته الإسلامية على الرغم من تعرضها لغزوات معادية كثيرة عبر أكثر من ثلاثة قرون. وأخوتكم الإسلامية أمانة عهد الله إليكم بها فلا تضيعوها، وهو سوف يسألكم عنها: ألم يقل: إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم …
Sebagai penutup, wahai saudara yang saya cintai, sesungguhnya negeri kalian adalah amanah di pundak. Karena itu jangan kalian rusak dengan keteledoran dan perselisihan. Umat kalian adalah amanah di pundak, jangan diceraiberaikan dengan polemik dan perseteruan. Kalian adalah bangsa yang beriman, yang baik, yang tetap menjaga persatuan umat meski pernah digampur oleh banyak serangan, selama lebih dari 3 abad. Persaudaraan Islam adalah amanah Allah, karena itu jangan dirusak. Allah akan menanyai kalian tentang hal ini.
حفظ الله أندنوسيا وشعب أندنوسيا ودين أندنوسيا وشباب أندنوسيا وفتيات اندنوسيا ومعاهد أندنوسيا وجامعاتها وجعلها في ظل عنايته. وفقكم الله لما فيه رضاه ويسر لكم ولبلادكم أسباب الخير والسعادة والازدهار
Semoga Allah menjaga Indonesia, bangsa, agama, pemuda, pemudi, pesantren, dan universitas negeri ini. Semoga Allah menjadikannya senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Semoga Allah memberipetunjuk terhadap hal yang Dia ridhai. Semoga kalian dan negeri kalian mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Sumber: NU Online/ Mahbib Khoiron
blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Selasa, 24 November 2015

SELAMAT HARI GURU: Nasehat Kyai Maimun Zubair Kepada Para Guru

22.24.00
Nasehat Kyai Maimun Zubair Kepada Para Guru

“Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti
kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak
pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat menyampaikan
ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi
pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus
menerus agar muridnya mendapat hidayah.”
Selain yang telah dipesankan oleh Kyai Maimun, pesan bijak berikut juga patut direnungkan untuk para guru :

“Yang paling hebat bagi seorang Guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar.
Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga”.

Selamat berjuang wahai para pahlawan ilmu. Semoga dari tanganmu akan lahir generasi tangguh, berilmu dan berakhlak. Aamiin.
SELAMAT HARI GURU

blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Puisi: "Kayu, ataukah Kita yang tak mempunyai Jiwa?" & Riwayat Tentang Tangisan Kayu

20.35.00

inilah Puisi: "Kayu, ataukah Kita yang tak mempunyai Jiwa?" & Riwayat Tentang Tangisan Sebatang Kayu
yg di tulis oleh pelajar di Yaman!

"Kayu, ataukah Kita yang tak mempunyai Jiwa?"
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied

Termaktub secara Mutawatir Sanadnya
Dalam kitab-kitab Hadits Riwayatnya
Di Masjid Nabawi kisah ini mulanya
Saat Mimbar baru dibuat untuk Rasul Mulia
Sebatang kayu yang selama ini jadi sandarannya
Tiap kali berkhutbah menyampaikan Risalahnya

Sebatang kayu yang menjerit tiada hentinya
Karena posisi yang terganti Mimbar kisahnya
Sebatang kayu yang menangis sejadinya
Membuat para Sahabat terheran penuh tanya
Gerangan apakah, hingga dia merana dibuatnya?

Sebatang kayu yang tak mempunyai Jiwa katanya
Tak pula memiliki Hati di dalam Batangnya
Membuat Masjid Nabawi bergema oleh tangisnya
Hingga menampak telah terbelah jasadnya

Datanglah Sang Rasul menghampiri dirinya
Mengusap Nestapa yang sedang melandanya
Terdiamlah rintihan yang menggetarkannya
Andai tangan lembut itu tak mengusapnya
Niscaya hingga Mentari terbit dari arah baratnya
Tangisan itu tak kan berhenti untuk selamanya

Sang Nabi memberi dua penawaran padanya
Antara ditanam di Kebun tempat bermulanya
Supaya berbuah sebagai sediakalanya
Atau ditanam di Surga Tuhannya
Agar dimakan Kekasih Allah -buahnya-

Dirinya menyambut pada kekekalan pilihnya
Di sebuah tempat yang tak kan Fana di dalamnya
Pengucapan itu terdengar oleh semua yang menghadirinya
Sang Nabi-pun menepati janji dalam Sabdanya

Duhai setiap Jiwa yang mengaku Pecintanya
Duhai setiap hati yang mengaku Perindunya
Jika sebatang kayu yang tak berjiwa katanya
Menangis penuh Rinduh karena terpisah darinya
Padahal hanya terpisah jarak yang tak seberapa jauhnya

Kayu, ataukah kita yang tak hidup Hatinya?
Kayu, ataukah kita yang tak bangkit Jiwanya?
Kayu, ataukah kita yang lebih berhak mencintainya?
Kayu, ataukah kita yang lebih pantas merindukannya?

Hadramaut, 10 Nov 2015.

Riwayat Tentang Tangisan Sebatang Kayu:
Disebutkan dalam Kitab Ghoitsu As-Sahabah karya Syeikh Muhammad Baatiyah hal. 324:
"Adapun Mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang di antaranya adalah "Rintihan Batang Kurma" yang merintih karena terpisah dari Rasulullah SAW itu merupakan kejadian yang disaksikan (banyak Sahabat). Disebutkan dalam Shahihain (Bukhari-Muslim) dari Jama'ah (orang banyak) dari Sahabat r.a., mereka berkata:
"Dahulu Masjid (Nabawi) itu beratapkan batang pohon kurma, sedangkan jika Nabi SAW berkhutbah akan bersandar pada salah satu batang kurma tersebut. Ketika dibuatkan Mimbar untuk beliau, kami mendengar suara seperti suara ringikan Unta".
Dalam riwayat lain : "Hingga Masjid bergetar karena saking kuatnya suara ringikan tersebut", ini riwayat dari Ad-Darimi.
Dalam riwayat Sahl Bin Sa'ad : "Dan betapa banyaknya tangisan orang-orang (yang menykasikannya)" sebagaimana disebutkan dalam Asy-Syifa.
Dalam riwayat Al-Muththalib Bin Abi Wada'ah : "Hingga terbelah batang kurma tersebut kemudian dihampiri oleh Nabi SAW kemudian beliau meletakkan tangannya pada batang kurma tersebut hingga terdiam", ini riwayat dari Ibnu Majah.
Imam Ahmad menambahi : "Kemudian Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya ia menangis karena merasa kehilangan Dzikir Allah SWT (yang biasa dibaca di atasnya)".
Sedangkan riwayat tambahan dari Ad-Darimi : "Nabi SAW bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggamannya, andai aku tidak menenangkan batang kurma itu, niscaya ia akan seperti itu (menangis) hingga hari kiamat". Kemudian Nabi SAW menyuruh agar batang kurma tersebut dipendam di bawah Mimbar.
Ad-Dailami juga meriwayatkan dari Buraidah: "Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Jika engkau (batang kurma) mau, akan aku letakkan kamu pada kebun yang dahulu kamu ada di situ hingga nanti akar-akarmu bisa tumbuh dan kembali sempurna bentuk batangmu serta diperbarui taman bunga dan buah-buah untukmu. Atau jika kamu mau maka akan aku tanam dirimu di Surga agar Para Kekasih Allah bisa memakan buahmu? Maka batang kurma tersebut menjawab: "Ia, kau tanam diriku di Surga (saja), agar aku berada di tempat yang aku tak akan sirnah di dalamnya". Semua yang hadir mendengarnya. Kemudian Nabi SAW bersabda: "Telah aku lakukan", kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya dia (batang kurma) telah memilih tempat yang abadi dari pada tempat yang fana".
Imam Hasan Al-Bashri r.a. manakala meriwayatkan Hadits ini beliau menangis seraya berkata: "Wahai Hamba Allah, Batang Kayu saja merengek karena rindu kepada Rasulullah SAW ketika terpisah darinya, sungguh kalian lebih berhak untuk merindu bertemu dengan Rasulullah SAW". [Ghoits As-Sahabah, cet. Maktabah Tarim Al-Haditsah th. 2006)
Disebutkan dalam Kitab Minah Al-Makkiyah karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami penjelasan dari Al-Hamziyah karya Imam Al-Bushairi hal. 193 :
"Dan batang pohon kurma telah merengek kepadanya sebagaimana diriwayatkan dari banyak jalur yang Shahih dan selainnya yang kesemua riwayat tersebut memberikan dampak pada kemutawatirannya secara makna dan mengantarkan pada keyakinan tentang terjadinya peristiwa tersebut secara Qath'i (tidak bisa dibantah). Dalam hal riwayat Mutawatir Ma'nawi bisa diikutkan pada pendapatnya Imam Tajuddin As-Subuki: "Yang benar menurut saya : "Sesungguhnya rengekan kurma tersebut Mutawatir". Begitu juga pendapat Al-Qhadi 'Iyad. [Al-Minah Al-Makkiyah, cet. Dar El-Minhaj th. 2011)



blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Jumat, 13 November 2015

Qurrotul Uyun - Kewajiban Suami Istri

19.31.00
Kemudian Syaikh penazham berkata:

``Ketaatan istri itu dilarang pada perkara yg haram # seperti melarang istri dari perkara mubah lagi hina``

Didalam kitab An_Nashihah dikatakan, suami tidak boleh taat kepada istrinya atau sebaliknya, kepada perkara yg telah disepakati keharamannya. Berbeda dengan perkara yg masIh diperselisihkan ke haramannya. Maka suami boleh mengikuti ulama yg tidak mengharamkan perkara tsb selama ia tidak meremehkan hukum dan mengikuti kemurahan syariat.

Dan suami tidak boleh melarang istrinya untuk melakukan perkara yg mubah lagi tidak jelek, seperti memakai sutra dan emas. Adapun perkara/pekerjaan yg jelek, yg bisa merendahkan martabat sang istri, seperti istri bekerja menjadi tukang bekam, walaupun yg dibekamnya hanya wanita atau mahramnya saja, maka suami boleh melarang istrinya melakukan pekerjaan tsb, dan inilah yg dimaksud Syaikh penazham dengan perkataannya: ``seperti melarang istri dari perkara mubah lagi
hina``.

Kemudian Syaikh penazham berkata:

``Dan hendaklah kamu perintahkan istrimu wahai sahabat, untuk shalat # Dan ajarkanlah agama dan tentang mandi besar``

Didalam kitab Al_Madkhal dikatakan:`` Dan wajib bagi suami mengajarkan budak-budaknya tentang tata cara shalat dan juga tentang membaca Al_Qur`an dan apa saja yg mereka butuhkan untuk kebutuhan agama mereka, dan wajib juga hal tsb diajarkan kepada istri dan anak anaknya, karena tidak ada bedanya antara mereka karena mereka adalah termasuk yg diurusnya. dan didalam kitab Al_Waqhlisiyah dikatakan dan perintahkanlah istrimu halnya wajib untuk melaksanakan Shalat dan yg lain lainnya dan ajarkanlah mereka kewajiban- kewajiban agamanya sepertikan masalah haid dan mandi besar. Karena Allah Ta`ala telah memerintahkan para suami untuk menjaga keluarganya dari api neraka, sebagai mana firman Allah Didalam Al_Qur`an:``Wahai orang orang yg beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari api neraka.``

Dan didalam syarah kitab Al_Waghlisiah dikatakan: Telah berkata Ibnu Al_Arabi: Diwajibkan atas suami mengajarkan istrinya atau ia mengizinkn istrinya untuk belajar ilmu agama, bahkan harus mendorong dan memerintahkannya, apabila tidak, maka ia termasukorang yg bersekutu didalam perbuatan dosa, jika istri mau belajar, akan tetapi suami melarangnya, maka suaminya berdosa. Sungguh sangat mengherankan bila ada suami yg marah kepada istrinya karena ia telah menyia nyiakan hartanya. Akan tetapi ia tidak marah jika istrinya menyia nyiakan agamanya. Kita minta kepada Allah kekuatan akan hal itu.

Didalam kitab Ihya Ulumuddin pada bab nikah dikatakan, Sesungguhnya yg pertama kali bergantung kepada seorang suami pada hari kiamat adalah istri dan anak-anaknya, maka mereka dihadirkan dihadapan Allah Swt dan mereka berkata: ``Ya Robbana ambillah hak-hak kami dari laki laki ini, karena ia tidak mengajarkan kepada kami tentang ilmu agama sehingga kami menjadi bodoh, dan adalah ia memberi kami makan dengan makanan haram sedangkan kami tidak mengetahuinya, maka dihukumlah laki laki itu sebab pengaduan istri dan anak-anaknya.

Dan berkata Nabi Saw:``Tidaklah seseorang membawa dosa yg lebih besar dibandingkan dosa orang yg menyebabkan/membiarkan keluarganya menjadi bodoh (dalam hal agama). Dan berkata Abu Ali ibnu Khajwa Rahimahullah didalam syarah kitab Arjuzah karya Imam Al_Mubti: ``Maka wajib atas setiap orang yang telah Allah serahkan suatu kepemimpinan, hendaklah ia memerintahkan kepada mereka perbuatan baik dan mencegah dari perbuatan mungkar. Dan barang siapa yg mempunyai istri atau budak yang mereka tidak melaksanakan shalat, maka orang tersebut mendapatkan bagian dari dosa mereka yg tidak melaksanakan shalat.

Dan didalam sebagian Atsar (perkataan shabat) dikatakan, barang siapa yang mempunyai istri atau budak atau anak yg mereka tidak melaksanakan shalat dan orang tsb membiarkan mereka meninggalkan shalat, maka pada hari kiamat orang tsb akan dikumpulkan bersama orang-orang yg meninggalkan shalat, walaupun orang tsb termasuk dari orang yg melaksanakan shalat.

Dan kebanyakan manusia mereka akan memukul istri, budak dan anak anak mereka ketika mereka melalaikan urusan dunia mereka, dan ia tidak berbuat akan hal tsb bila mereka melalaikan urusan agamannya. Dihadapan Allah Swt. orang tersebut sama sekali tidak mempunyai alasan ketika Allah menanyakan tentang keluarganya, kecuali dia akan berkata, ``Mereka sudahaku perintah, namun mereka tidak mau mendengarkan (tidak mau taat). Sekiranya mereka mengetahui, bahwasanya ia sangat keberatan dengan keluargannya yang meninggalkan shalat sebagai mana ia merasa keberatan dengan keluargannya yang merusak makan dan ia memarahi mereka sebab apa yang mereka tinggalkan dan bukanlah hal tsb sebagai nasihat.

``Diriwatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda: ``Barang siapa yang diserahi Allah Swt. untuk memelihara suatu urusan bagi rakyat, kemudian dia tidak memberi kemurahan kepada mereka dengan jalan memberi nasihat,maka dia tidak akan mencium (harumnya) bau surga.`` syaikh penazham telah memindahkan hadis tsb dari syarah kitab Muatho`.

Sumber:

blog comments powered by Disqus SocialTwist Tell-a-Friend
Read More

Post Top Ad