CUPITEBET: kebudayaan

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label kebudayaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kebudayaan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Oktober 2008

Undang-Undang Pornografi Disahkan

19.27.00 0

Baru berkunjung kembali kedunia maya, eh ternyata sudah ada postingan tentang disahkannya UU Pornografi, ya udah saya liat trus saya copy deh. hehehe, 

Bang David, sorry ya artikelnya saya copy di blog saya, mohon ridhonya.

saya sudah dengar dari adik saya tercinta Bahtiar bin Nurrochim Al Ghantengi (Gelar dari diri dia sendiri tuh, narsis ya?) klo kemaren sudah disahkan UU Pornografi, dia kelihatan gembira dan merasa puas sekali, wah mudah"an adikku ini jadi seorang 'alim dan pendakwah ahlussunah wal jama'ah., Amin.

klo mau lihat isi UU Pornografi di sini

nih artikelnya dicopy dari hotarticle.org :

Undang-Undang Pornografi merupakan suatu produk hukum berbentuk undang-undang yang mengatur mengenai pornografi. Undang-undang ini disahkan dalam Sidang Paripurna DPR pada 30 Oktober 2008.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi; bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks.

Dalam RUU Pornografi (cikal bakal UU Pornografi) dikatakan bahwa pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.

Sebenarnya UU Pornografi itu niatnya baik, untuk memerangi pornografi yang memang marak di masyarakat. Banyak sudah pemuda berbuat mesum setelah menonton VCD phorno yang dijual bebas, atau setelah membaca buku porno yang juga dijual bebas. 

Ketika ada undang-undang anti-terorisme, ummat Islam setuju. Karena ummat Islam dan Islam memang tidak menghendaki adanya terorisme. Ketika ada hukuman mati bagi teroris, umma Islam setuju. Karena mayoritas ummat Islam dan Islam tidak menginginkan adanya teroris dan pembuat makar. Ketika adanya UU Pornografi ini, mengapa ada yang tidak setuju? Apakah agamanya membolehkan pornografi? Tidak ‘kan? Jadi, apa masalahnya? Apakah mereka takut jika Kitab Sucinya digolongkan sebagai buku porno karena mengandung tulisan yang dapat merangsang syahwat? Hehehe… tenang saja, dalam UU Pornografi, Kitab Suci dan adat istiadat tidak akan terkena pasal-pasal tersebut. Karena pornografi yang dimaksud adalah yang melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. Masyarakat yang dimaksud tentu saja masyarakat asli di suatu tempat. Selama tari ali itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat Bali, maka tarian tersebut tidak terkena pasal-pasal tersebut. Tetapi bagi yang beragama Islam, mereka jangan terpaku kepada UU Pornografi. Karena walau pun tarian Bali tidak melanggar nilai-nilai kesusilaan masyarakat Bali, tetapi bukan berarti agama Islam memperbolehkan kita menontonnya. 

Kita adalah kita dengan syariat kita. Jika menurut mereka hal itu tidak bertentangan dengan nilai kesusilaan mereka, itu urusan mereka. Kita tidak berhak meminta mereka untuk memakai jilbab jika mereka bukan Islam. Dan kita juga berhak untuk tidak menonton mereka, karena toh mereka juga tidak memaksa kita untuk menonton mereka. Sebagaimana kita tidak pernah memaksa mereka untuk menjalankan syariat Islam. Dalam Piagam Jakarta, yang disuruh menjalankan syariat Islam itu adalah ummat Islam. Di Bali, yang disuruh Nyepi itu ummat Hindu. Jadi tidak ada paksaan bagi non-Hindu untuk ikut Nyepi. Dan tidak dibenarkan bagi ummat Hindu untuk memaksa ummat non-Hindu untuk ikut Nyepi. Intinya, bagi mereka aturan mereka, bagi kita syariat kita. UU Pornografi hanya menindak para produser dan industri pornografi, bukan untuk memberangus kemajemukan bangsa.

UU Pornografi tidak dibuat berdasarkan Syariat Islam. Maka kelirulah jika Anda memandang bahwa UU Pornografi ini hanya untuk kepentingan ummat Islam. Kelirulah Anda jika memandang bahwa UU Pornografi ini merupakan undang-undang seperti di NAD yang mewajibkan wanita untuk berjilbab.

Kami hanya tidak ingin pemuda-pemuda ini dengan bangganya berbuat mesum sambil merekam perbuatannya itu, lalu rekaman itu beredar di masyarakat. Ini negara Pancasila. Apakah Anda tidak malu sebagai bangsa Indonesia, jika bangsanya ini ternyata tidak bermoral? Negara Pancasila, tetapi 50% remaja puterinya sudah tak suci lagi karena perbuatan bejat para remaja putera. Tidak malu kepada burung Garuda? Tidak malu kepada Merah Putih? Tidak malu kepada para pahlawan? Tidak malu kepada Tuhan?

Niat baik harus kita dukung. Jika ada pasal-pasal yang kurang berkenan, silahkan dibicarakan lagi untuk direvisi. Ketika ada pembuatan Piagam Jakarta, apa ada yang menolak? Tidak ada bukan? Karena itu adalah niat yang baik. Tetapi ketika ada pihak yang kurang berkenan, toh akhirnya direvisi. Jadi, jangan ‘parno’ terhadap UU Porno.

Read More

Senin, 20 Oktober 2008

Seorang Muslim Adalah Saudara Muslim Lainnya

22.38.00 0
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ (صحيح البخاري 

Sabda Rasulullah saw :
“Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, janganlah ia mendholimi saudaranya, dan jangan pula menyerahkannya pada musuh, dan selama ia memperhatikan kebutuhan saudaranya maka Allah swt memperhatikan kebutuhannya” (Shahih Bukhari)


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Alam Semesta, Maha Melimpahkan Anugerah kepada hamba hamba Nya dari zaman ke zaman, kebahagiaan dunia dan akhirat yang milik Allah, Rahmat dan Kesucian yang milik Allah, Surga yang kekal dan abadi yang milik Allah, Ditawarkan kepada hamba hamba Nya, disiapkan bagi mereka kemewahan yang kekal dan abadi, Ahluttaqwa, Orang orang yang mengikuti Sayyidina Muhammad Saw, orang orang yang akan bahagia dengan kebahagiaan yang kekal, para pengikut Muhammad Rasulullah saw. 


Orang orang yang melewati ketenangan hidup dengan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat adalah orang orang yang mengikuti Nabiyyuna Muhammad saw, Semakin ia berbuat hal hal yang disukai Allah, semakin Allah akan berbuat hal hal yang ia sukai, Semakin ia melakukan hal hal yang disenangi Allah, Allah akan selalu membolak balikkan keadaan hidupnya pada hal hal yang ia senangi, Demikian hadirin hadirat timbal balik dan balasan dari yang Maha Indah membalas perbuatan hamba hamba Nya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Semakin kau perindah hubunganmu dengan Allah, semakin Allah Swt memperbaiki keadaan kita, semakin Allah benahi hari hari kita dan semakin Allah melimpahkan keberkahan kepada kita.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Semakin kita perduli kepada saudara kita, semakin Allah perduli kepada kita. Mana buktinya? sebagaimana hadits yang kita baca tadi “al muslim akhul muslim“ (seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya). Bagaimana perbuatan kita terhadap saudara kita? ketika ia susah kita juga ikut susah, jika saudara kita lapar kita turut juga walaupun kenyang tidak merasa enak makannya karena ada saudara kita, saudara kandung kita yakni akhul muslim, 

Berkata Rasul saw “muslim adalah saudara muslim lainnya”. Apa maksud kalimat ini? orang yang menjiwai dan mengamalkan kalimat ini maka ia menjadi penyebab kedamaian dan kesejahteraan di permukaan bumi. Ketika jiwanya menyatu dengan muslim lainnya,, menghormati mereka maka ia tidak akan mau melakukan hal hal yang merugikan saudara muslimnya. Diperjelas oleh Rasul saw “la yadlhlimuhu” (jangan berbuat dholim kepada saudaranya), Kita juga tidak akan tega kalau berbuat dholim kepada saudara kita sendiri, saudara kandung, Demikian Sang Nabi saw mengajarkan kepada kita berbuat kepada seluruh muslimin. “wa la yuslimuhu” (jangan pula membiarkan saudara muslimnya dicengkeram oleh musuh musuh). Dan semakin ia perduli kepada hajatnya, Allah tetap memperhatikan hajat, hajat orang itu. Semakin ia perduli kepada saudara muslimnya yang sedang sedih, yang sedang bermasalah, yang sedang susah. Semakin ia perduli dengan itu maka Allah pun semakin memperhatikan kebutuhannya. Semakin ia berbuat hal hal yang disukai saudaranya, Allah akan makin berbuat hal hal yang ia sukai.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt menyampaikan kepada kita tuntunan terindah Nabiyyuna Muhammad saw. Kita memahami bahwa hal yang paling banyak membahayakan dan menimpa saudara kita itu yang tadi dijelaskan oleh Ustadz Khairullah, bukan kemiskinan saja. Orang di zaman sekarang yang dipermasahkan kemiskinan terus dan kemiskinan, bagaimana mengangkat taraf hidup manusia. Banyak musibah, kemiskinan muncul dan Allah melihatnya sebagai kesalahan muslimin sendiri.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Beda dengan zaman Para Sahabat Ra, mereka tidak menginginkan kekayaan. Kalau mereka inginkan maka Allah limpahkan seluas luasnya. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Bagi mereka yang membutuhkan harta dan keluasan, Allah Swt akan berikan selama ia mendekat kepada Allah Swt, memperindah hubungannya dengan Allah Swt dan Allah Swt akan memberikan hal hal yang membuat ia senang. Selama hal itu bukan dosa dan maksiat. Jadi jangan sampai kita berfikir, semakin aku taat semakin susah hidupku. Kalau aku bertaubat nanti aku disejajarkan dengan Para Sahabat maka hidupku miskin. Tidak demikian hadirin hadirat, karena Rasul saw juga mendoakan Sahabat agar kaya raya.

Dijelaskan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw mendoakan Sayyidina Anas bin Malik Ra “wahai Allah perbanyaklah hartanya dan keturunannya dan limpahi keberkahan bagi harta dan keturunannya”. Tapi kenapa sebagian besar Para Sahabat yang dijelaskan Guru kita tadi adalah orang yang miskin, karena mereka menginginkan hal itu. Karena di zaman mereka sudah ada Baitul Maal yang menampung daripada para fuqara. Mereka menginginkan dekat kepada Allah Swt dan memperbanyak ibadah dan memperbanyak puasa dan tidak boleh disibukkan dengan harta.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Jadi jangan sampai kita beranggapan kalau seandainya saya banyak ibadah nanti Allah Swt justru menyempitkan rezki saya. Justru tidak demikian, hal itu adalah bisikan syaitan. Allah Swt akan semakin luaskan keadaan hamba Nya terkecuali hamba Nya sendiri yang tidak menginginkannya. Ada hamba yang tidak ingin tinggal di kota maunya tinggal di desa tapi tetap ia terpaksa. Semakin seseorang memperindah hubungannya dengan Allah Swt maka Allah Swt akan berbuat apa apa yang ia sukai. Ada Para Sahabat Ra tidak menginginkan harta. Allah Swt tidak berikan pada mereka keluasan karena Allah Swt berbuat apa yang mereka sukai. 

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt mengabulkan doa doa, Sayyidina Umar bin Khattab Ra ingin mati syahid dan ingin wafatnya di Madinah Al Munawwarah maka Allah Swt wafatkan sebagai syahid di Madinah Al Munawwarah. Ada Sahabat Ra lain yang tidak berdoa demikian, wafatnya jauh dari Madinah Al Munawwarah walaupun hati mereka bersama Rasul saw dan Para Sahabat lainnya. Demikian hadirin hadirat semakin kita memperindah hubungan kita dengan Allah Swt, Allah Swt akan membuat apa apa yang kita inginkan diberi oleh Allah Swt. Allah Swt akan berbuat apa yang kita sukai di dunia dan di akhirat.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Al Muslim akhul muslim (seorang muslim adalah saudara muslimnya sendiri). Kita lihat Sang Pembicara Nabiyyuna Muhammad Saw, orang yang paling mencintai seluruh muslimin. Kecintaan yang melebihi seluruh cinta. Cinta ayah dan ibu kepada anaknya tidak berani membela pendosa di hadapan Allah Swt di yaumal qiyamah. Cinta Sayyidina Muhammad Saw kepada umatnya (Nabi saw) membela dan meminta pengampunan bagi para pendosa disaat ayah dan ibu mundur atau kalau perlu tidak mengakui orang itu adalah anaknya, ketika anaknya seorang pendosa.

Nabiyyuna Muhammad Saw orang yang paling mencintai kita, tapi cintanya (Nabi saw) tidak terlihat di dunia tetapi terlihat jelas di yaumal qiyamah. Sehingga kelak semua orang di padang mahsyar mengakui bahwa betul ternyata tidak ada yang lebih perduli dan cinta kepadaku melebihi Sayyidina Muhammad Saw walaupun di dalam kehidupan dunia tidak jumpa. Kita tidak jumpa dengan Sang Nabi saw tapi airmata rindu beliau (Nabi saw) telah sampai kepada kita.

Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika Rasul saw mengeluarkan airmata “aku merindukan saudara saudaraku”, siapa mereka ya Rasulullah? Mereka yang hidup setelah aku wafat, mereka lebih senang duduk melihat aku (Nabi saw) daripada duduk di dalam pekerjaannya, di dalam keluarganya dan di dalam hartanya. 

Kelompok kelompok seperti ini adalah kelompok kelompok yang dirindukan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw. Karena kita disini tidak melihat Rasulullah Saw, kita sudah tinggalkan keluarga kita di rumah, meninggalkan pekerjaan dan duduk disini. Disini tidak ada Rasulullah. Bagaimana kalau ada Rasul saw? barangkali dari kemarin atau dari seminggu yang lalu sudah penuh masjid ini dari banyaknya orang yang ingin melihat wajah Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini menunjukkan kecintaan akan Sang Nabi saw dan beliau (Nabi saw) merindukan kelompok kelompok, merindukan berjumpa dengan wajah wajah ini. Inilah cinta yang semulia mulia cinta, inilah yang paling hakiki dan tidak pernah terputus. Sebagaimana riwayat lainnya ketika seseorang mencintai lainnya, berbuat sedikit saja yang menyinggung hatinya, putus dan sirna cintanya berubah menjadi kebencian. 

Cinta Sang Nabi Saw sampai ke yaumal qiyamah. Adakah yang melebihi cintanya Sang Nabi saw kepada kita? Allah Allah Allah Swt yang menciptakan Nabiyyuna Muhammad saw dengan maksud untuk mencintai kita. Kenapa Sang Nabi saw mencintai kita sedemikian hebatnya? karena Allah Swt yang menciptakan demikian. Memang Allah Swt menghendaki engkau dicintai dan disayangi oleh Nabimu (Muhammad saw). Allah Swt yang memilih nama kita untuk muncul di umat ini dalam kelompok Sayyidina Muhammad Saw. Fulan bin fulan akan masuk ke dalam kelompok umat Ku yaitu Muhammad saw dan akan dicintai oleh Nabinya (Muhammad saw), cinta beliau (Nabi saw) kepada umatnya (Nabi saw). Maka berikut ujian yang tiada henti kepada Yang Maha Indah yang membuat kita dicintai dan selalu dalam naungan doa doa Muhammad Rasulullah saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw didatangi oleh beberapa Sahabat mengadu perbuatan salah seorang sahabat lainnya. Seorang sahabat itu berkata “aku kalau melihat istriku ada bersama laki laki lain maka akan kubunuh”. Para sahabat mengadu “ya Rasulullah sahabat itu sampai begitu marahnya”. Katanya kalau ada laki laki lain bersama istrinya akan ia bunuh dengan pedangnya. Rasul saw tersenyum seraya berkata “kalian memangnya kenapa? heran dengan cemburunya Sa’ad..?, Ra”. Kalian kenapa heran dengan cemburu dan cintanya. Rasul saw berkata “aku ini lebih pencemburu daripada Sa’ad ra”. Apa maksudnya? Rasul saw lebih mencintai umatnya daripada cinta Sa’ad kepada istrinya. Cintanya (Nabi saw) kepada umatnya (Muhamad saw) melebihi cintanya suami kepada istri atau cinta istri kepada suami atau cinta ibu kepada anaknya.

Diteruskan lagi oleh Rasul saw “dan Allah Swt lebih pencemburu daripada aku”. Allah Swt lebih mencintai kita daripada siapa – siapa yang lainnya. Rasul saw berkata “oleh sebab itu karena Allah pencemburu (cemburu itu kan datangnya dari cinta) maka Allah haramkan perbuatan buruk dan perbuatan jahat yang terlihat dan yang tidak terlihat”. Kenapa? karena ingin selalu dekat dengan hamba Nya. Tidak mau jauh dari hamba Nya, tidak mau hamba Nya terjerumus dan menjauh karena dosa. Oleh sebab itu Allah Swt haramkan perbuatan jahat dan perbuatan keji yang terlihat dan yang tidak terlihat. Karena apa?karena cinta Nya (Allah Swt).

Orang yang mencintai itu kan selalu ingin dekat, tidak ingin jauh dari yang ia cintai. Dilihat kekasihnya menjauh sedikit, tidak senang. Oleh sebab itu Allah Swt bukan mengatakan makruh perbuatan keji dan perbuatan dosa, tetapi haram. Kenapa? supaya hamba Nya ini tidak jauh dari Allah Swt, ingin selalu dekat dengan hamba Nya. Tidak ada yang lebih ingin dekat kepada kita selain Allah Swt. 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Tidak ada yang lebih Pemaaf dari Allah Swt, tidak ada yang mengundang hamba Nya sampai 50 waktu setiap harinya melebihi Allah Swt. Cinta yang tidak bisa ternilai dan terbayangkan ingin jumpa 50X hamba Nya disuruh menghadap 50X sehari. Diberi keringanan sampai 5X tapi sama dengan 50X. Subhanallah!! Dari tidak inginnya Allah Swt jauh dari kita walaupun hamba Nya terjebak. Kalau seandainya yang ada keadilan bukan cinta, saat menjauh dihukum, berbuat dosa dihukum. Sekali berbuat maksiat dengan lidahnya, Allah Swt jadikan lidahnya terbakar misalnya namun tidak, ditawarkan Maaf Nya. Sudah menjauh namun dipanggil lagi kepada pintu Pengampunan Nya. Demikian cinta.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Yang dilanggar kalau berbuat dosa itu siapa? Kan Allah Swt yang disakiti perasaan Nya. Seseorang ketika cinta pada orang lain perasaannya disakiti makin ingin dekat atau makin ingin jauh. Kalau cintanya hanya sekedar cinta di mulut saja, makin orang yang dicintainya berbuat hal yang tidak disukai, ditinggal tidak mau lagi berteman. Hilang cintanya, berbeda dengan Allah semakin hamba Nya berbuat dosa semakin ditawarkan Maaf Nya. Masih ingin dekat dengan Ku wahai pendosa? Ku terima. Jalallahu Yang Maha Indah Menerangi hamba hamba Nya, beruntung jiwa yang merindukan Allah Swt.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan Rasul saw bersabda “tiada pula yang lebih menyukai udzur melebihi Allah Swt”. Udzur itu alasan, minta maaf sudah berbuat salah. Siapa? orang orang yang lain tidak senang, kalau salah saja ya salah saja, sudah tidak usah banyak alasan. Allah Swt menyukai Maaf dan Memaafkan. Oleh sebab itu diutuslah Sang Pembawa kabar baik, kabar gembira dan Sang Pembawa Peringatan yaitu Nabiyyuna Muhammad Saw. Supaya apa? supaya hamba Nya kenal dengan ajaran yang mendekatkan kita kepada Allah Swt.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dalam kehadiran di majelis ini tentunya, saya teringat saudara saudara kita di Manokwari, Irian Jaya. Sebenarnya saya tidak ingin mengulas ucapan ini tapi banyak permintaan karena sebagian dari saudara kita ingin dengar dari website mengenai dakwah di Papua, Irian Jaya. Alhamdulillah keberangkatan saya sampai pada hari Rabu dini hari yang keberangkatannya dari Jakarta Selasa malam. 4 jam perjalanan dengan pesawat dan perbedaan waktu disana adalah 2 jam WIT (Waktu Indonesia Timur) dan disambut dengan sambutan yang sangat hangat di kota Manokwari oleh para pemuda kita lalu meneruskan perjalanan menuju Ransiki, 100 km dari kota Manokwari selama 3 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan yang selalu saya saksikan adalah hal yang sangat menyesakkan hati, selalu yang dilihat tidak pernah ada yang spanduk, iklan atau lainnya terkecuali baleho besar, spanduk besar ada di setiap tikungan jalan bertuliskan “Manokwari Kota Injil”. Padahal Manokwari belum diresmikan sebagai Kota Injil, cuma mereka saja mengada ada. Besar sekali balihonya, disetiap tikungan jalan ada pemandangan itu lagi.

Saya bertanya kepada yang bersama kita, penduduk setempat “ini muslimin disini berapa persen persentasenya?”. Ia mengatakan di propinsi Irian Barat ini sekitar 40% : 60% perbedaannya. 40% muslimin, Subhanallah!! Lalu dimana muslimin ini, saya belum melihat satu orang pun yang pakai peci maupun wanita yang memakai jilbab sepanjang jalan 100 km. Memang jalan disana sangat sepi, dalam 15 menit, 20 menit baru bertemu motor atau mobil lainnya. Sepi sekali, memang daerah yang paling jauh daripada Ibukota negaranya (Jakarta), paling jauh tentunya Papua. Sampai disana hadirin hadirat jiwa saya terus teriris, dimana wajah wajah muslimin, aku ingin lihat wajah umat Sayyidina Muhammad Saw. Saudaraku, saudara kita ingin lihat wajahnya. Sedari tadi baleho dan spanduk yang mencekik kita dengan ucapan “Manokwari Kota Injil”. 

Dimana muslimin? hampir beberapa kilometer lagi sampai di wilayah Ransiki, saya lihat beberapa pemuda di pinggir jalan membawa bendera, tidak terlihat pakai peci atau tidak karena pakai helm, bendera apa lagi. Ternyata setelah dekat bendera Majelis Rasulullah Saw. Saya kira saya mimpi, di wilayah Papua, Irian Jaya ada bendera Majelis Rasulullah Saw kapan sampai disini. Ternyata pemuda pemuda kita membuka helmnya dengan mengenakan peci putih, mereka di wilayah Ransiki. Santri santri yang sering hadir di majelis kita setiap malam selasa. 20 orang memang sedang pulang kampung kesana. Mereka menyambut kedatangan kita, tidak lama kemudian disusul dengan beberapa motor dengan bendera Majelis Rasulullah Saw dan bendera kalimat Tauhid diikuti mobil mobil lainnya dengan Rebana Thola’al Badru Alaina di tengah hutan. Kami terus berjalan arak arakan sampai di kota Ransiki dan demikian dahsyatnya sambutan muslimin di kota itu walaupun disitu ada juga yang bukan muslim.

Tapi sambutan muslimin sangat hangat, siapa mereka? Ayah ayah dan keluarga daripada santri santri kita yang dari Manokwari, Irian Jaya. Subhanallah!! Anak anak belasan tahun itu disana ternyata berdakwah sebagaimana doa kita setiap kali mereka maju untuk membaca Alqur’an semoga kembali membawa hidayah dan kemenangan. Demikian doa kita untuk mereka dan doa itu diijabah oleh Allah Swt. Sampai diantara Ayah mereka berkata “ini anak kami tidak boleh pulang lagi ke Jakarta”, kenapa tidak boleh? karena ia jadi imam di salah satu kampung disini. Saya berkata “biarkan orang lain yang jadi imam”, mereka berkata wilayah kampung itu baru masuk islam dan tidak ada yang bisa shalat. Mereka ingin shalat tidak ada yang mengajari shalat, mereka belum bisa shalat sendiri, belum tahu dhuhur berapa raka’at, ashar berapa raka’at, berapa banyak duduk, berdiri dan bersujud. Harus diimami, jadi kalau anak itu sakit tidak ada yang shalat di kampung ini, kalau ia pulang di kampung ini tidak ada lagi shalat. Subhanallah!!.

Di Jakarta kaki kita saling sikut, saling gesek antar majelis taklim. Disana orang mau shalat tidak ada yang mengajari. Satu kampung mau shalat tidak ada yang mengajari. Ada yang sudah belasan tahun mengenal islam dan pernah dengar tentang shalat tapi tidak ada yang mengajarinya. Kenapa? tidak ada ulama disana, sangat sedikit. Tentunya kita tahu Irian Jaya pulau terbesar dari seluruh Indonesia bahwa pulaunya paling besar adalah Irian Jaya. Ulama disana sangat sedikit dan jarak tempuhnya sulit dijangkau kendaraan disana karena kondisi jalannya sangat buruk. Satu musholla saya kunjungi, mereka berkata “ini musholla radius puluhan kilometer cuma hanya ada satu mushollah ini. Jangankan masjid, musholla itu hanya satu saja. 

Jadi kalau kita mau ke musholla harus jalan berjam jam untuk sampai ke musholla itu. Itu hanya satu musholla saja, di sekian belas kampung di sekitarnya. Demikian keadaan muslim disana hadirin hadirat dan saya hadir di mushollah itu mendoakan mereka. Menjaga musholla itu lebih daripada menjaga rumah mereka.

Perjalanan diteruskan ke Bintuni, 200 km dari Ransiki atau 300 km dari Manokwari. 12 jam perjalanan, karena kondisi jalan yang sangat buruk tidak bisa dilewati kecuali mobil mobil tinggi, jeep dan lainnya. Sampai disana sambutan yang sangat mengesankan. Ketika saya keluar mereka sudah menyambut dengan ratusan muslimin muslimat diluar memegang bendera bendera menyambut kita dan saat saya kelaur mereka menangis, ada yang bertakbir, ada yang menjerit. Kenapa ini? mereka berkata “kami sejak dulu hanya mendengar dari datuk datuk kami tentang Para ulama, Para Habaib dan kami belum pernah kedatangan satu pun Habib di kota Bintuni. Ratusan tahun kami cuma dengar dari kakek kakek kami saja. Bahkan ada seorang ibu tua melihat pakaian ini, ia menangis dan berkata “dulu saya lihat kakek saya berpakaian seperti ini, sejak itu tidak ada lagi yang berpakaian seperti ini”, sudah lama ratusan tahun yang silam.

Bintuni dimasuki islam abad ke 16 Masehi. Demikian dahsyatnya cinta dan rindu mereka kepad para ulama dan demikian sangat menyedihkan keadaan mereka saudara saudara kita. Diantara keluh kesah mereka yang demikian polos mereka berkata “kami ini Propinsi Papua tidak mau ikut Republik Indonesia terkecuali karena kami tahu Republik Indonesia itu muslim”. Kami tidak mau bersama Portugis, kami ingin bersama Republik Indonesia karena muslim. Tapi setelah kami jadi saudara sebangsa mereka, kami yang paling dikucilkan. Demikian penyampaian mereka. Mereka berkata dari mana kami harus belajar islam, tidak ada yang mengajari kami. Kami belajar agama islam hanya dari televisi dan itu cuma satu satunya yang membuat kami mengenal islam. Padahal tidak semua dari kami yang wilayahnya ada listrik. Listrik saja sulit disana apalagi televisi. Radio tidak ada sinyal pun sangat sulit. 

Sampai mereka berkata kami dengar dari saudara saudara kami yang punya televisi bahwa orang orang di Jakarta mengirimkan hartanya untuk Palestina, untuk Bosnia. Kenapa mereka kirim ke tempat yang jauh, kami saudara sebangsa tidak mampu membangun mushola dan tidak bisa melakukan shalat karena tidak ada yang mengajarinya. Demikian sanggahan sanggahan dan keluhan mereka. Saudara saudara kita di wilayah Irian Barat. Setelah saya meninggalkan Bintuni dan tentunya kita mengambil beberapa santri untuk kembali lagi kesini. Sudah dari Ransiki dan 10 santri yang kita ambil dari Bintuni lagi.

Ditengah perjalanan di malam hari, saya meriang karena sedih juga mengingat keadaan yang sedemikian menyedihkan dan sangat mengharukan. Ketika saya tertidur saya bermimpi berjumpa dengan seorang pemuda seusia saya. Pemuda dengan pakaian putih putih dan ia berkata “saya berdakwah disini, lewat ditempat ini, dan saya dikejar kejar disini dan saya dibunuh disini”. Ketika saya bangun, saya melihat ternyata tempat yang dimimpikan itu adalah rimba belantara, ia berkata “saya mati dibunuh disini”. Kuburnya tidak dikenali orang, Subhanallah!! Inilah perjuangan para Da’i terdahulu.

Abad ke 16 M, bagaimana keadaan Irian, bagaimana sulitnya menembus tempat itu demi menyampaikan cita cita dan tugas Nabiyyuna Muhammad Saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Hampir saya berfikir, saya akan meninggalkan Jakarta dan terus berdomisili di Irian Barat karena tidak tahan melihat yang disini Jakarta sudah banyak Da’i sedangkan disana belum. Tapi setelah saya fikir fikir tentunya lebih baik kita mengambil santri santri itu dan mendidiknya disini dan kembali kesana dan dididik lagi lalu kembalilagi kesana hal itu lebih baik.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan tentunya setelah saya meninggalkan Papua, Irian Barat saya bermunajat dan tentunya kita juga bermunajat bahwa sekarang kita melihat pamflet pamflet, spanduk spanduk Papua atau Manokwari Kota Injil kita bermunajat akan dating waktunya Irian Barat menjadi kota Sayyidina Muhammad Saw, Irian Barat sebagai wilayah Nabiyyuna Muhammad Saw. Kita makmurkan wilayah Jakarta bukan berarti kita memikirkan Irian Barat saja, Jakarta juga perlu dibenahi, saudara kita yang masih narkoba, saudara kita yang masih mabuk, saudara dan teman yang masih tidak mau shalat dan semua adalah lading jihad kita ntuk menuntun mereka pada kemuliaan, kembalikan mereka kepada hidayah.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt melimpahkan kemakmuran bagi muslimin muslimat di wilayah Jakarta, di wilayah Irian Barat dan diseluruh wilayah muslimin. Ya Rahman Ya Rahim kami berdoa untuk saudara saudara kami di Papua, Irian Barat dukung mereka Rabbiy Rabbiy tolong perjuangan mereka, tolong beri apa apa yang mereka inginkan, limpahkan keluasan bagi mereka, semoga Allah Swt limpahkan hidayah bagi mereka yang menyembah selain Mu.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Djaljalali wal ikram jadikan wilayah itu wilayah Sayyidina Nabi Muhammad Saw, bangkitkan kekuatan muslimin muslimat. Ya Rahman Ya Rahim datangkanlah terus santri santri dari putra putri mereka ke Jakarta dan yang akan kembali ke wilayah mereka membawa hidayah, membawa syari’ah, membawa islam, membawa dakwah. Mengenalkan shalat, mengenalkan tarawih, mengenalkan takbir, mengenalkan puasa ramadhan, 

Faquuluuu (ucapkanlah) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Ditulis Oleh: Administrator  www.majelisrasulullah.org
Saturday, 18 October 2008 
Seorang Muslim Adalah Saudara Muslim Lainnya
Senin, 13 Oktober 2008 

Read More

Minggu, 12 Oktober 2008

Laporan Perjalanan Dakwah Majelis Rasulullah ke Wilayah Manokwari Papua, Irian Barat

18.27.00 0
Kontributor: Munzir Almusawa  
Sunday, 12 October 2008 
Laporan Perjalanan Dakwah Majelis Rasulullah ke Wilayah 
Manokwari Papua, Irian Barat



Selasa 7 Oktober 2008, Kami, tiga personil, Munzir almusawa, Sdr Saeful Zahri, dan Sdr Hamidi Sanusi. Selasa, 22.45 WIB kami meninggalkan Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Ujung Pandang untuk pindah pesawat, kami tiba di Ujung pandang pk 23.45 WITA (00.45 WIB), lalu meneruskan perjalanan menuju Manokwari Irian Barat,

Pagi Rabu 8 oktober 2008, kami tiba di Manokwari pk 7.45 WIT (5.45 wib). Pelukan hangat dan haru dari KH Ahmad Baihaqy membuat saya bertanya tanya, beliau mendahului saya ke Manokwari ini hanya sekitar dua minggu, namun beliau memeluk saya seakan akan sudah bertahun tahun tak jumpa, firasat saya mengatakan bahwa beliau menemui medan dakwah yang sangat berat, dan memang ternyata firasat saya benar, ketika kami keluar dari Bandara kami melihat dari beberapa mobil yang diparkir (bandara disana sangat sepi), saya melihat ada dua buah mobil Land cruiser hijau dan merah yang menyolok dari mobil lainnya, kekar dan gagah dilengkapi lampu kabut dan lampu biru sirene diatasnya, dan memang mobil itulah yang kemudian mengantar kami ke medan dakwah yang sangat berat.

Harga penyewaan mobil itu 4 juta rupiah per hari, maka dua mobil itu digunakan dua hari total 18 juta rupiah, dan memang tak ada mobil yang bisa melintas kewilayah wilayah itu kecuali mobil mobil tertentu karena medan yang demikian berat, dan memang mobil sangat sedikit pula, dan jarang yang mau menyewakan untuk jarak jauh kecuali dengan harga yang mahal.

Kami dijamu makan pagi dirumah salah seorang tokoh muslim di Manokwari, lalu kami melanjutkan perjalanan ke wilayah Ransiki, yaitu kampung halaman puluhan santri KH Ahmad Baihaqi yang baru saja beliau asuh di kediaman beliau Jakarta selama dua tahun berselang.

Jalan yang beraspal namun sangat sempit itu sangat jarang dilalui mobil, barangkali dalam 10-15 menit kita baru menemui motor atau mobil lain yang melintas, sepanjang jalan saya lebih banyak menangis daripada bicara, walau diselingi canda dan percakapan, namun airmata ini terus tak tertahan, hati bagaikan teriris iris melihat banyaknya gereja, besarnya lambang salib, dan papan papan pengumuman besar yang bertuliskan : "MANOKWARI KOTA INJIL", dan tak ada iklan lain yang terpampang dihampir setiap tikungan jalan diperjalanan itu selain kalimat itu.., kalimat yang sangat menyesakkan hati..

Saya terus berharap dan berharap jika melihat ada beberapa rumah (disana yang disebut perkampungan adalah beberapa rumah saja), saya sangat berharap melihat masjid, dan ternyata setiap ada bangunan besar mestilah Gereja, walau ada beberapa masjid saja namun sungguh sangat terkucil dan sedikit,

Ditengah tengah hutan atau kampung yang kita lewati jika tampak ada orang maka saya berharap harap dengan mata yang sibuk mencari cari ingin melihat seorang muslim, dengan pakaian peci putih atau peci hitam, atau wanita berjilbab, namun sepanjang jalan sekitar 3 jam perjalanan tak saya temukan pemandangan itu..

Saya terus membatin dan merintih.. Bumi ini milik Allah.. kenapa yang makmur adalah rumah rumah penyembahan pada selain Allah..?, bukankah Indonesia adalah negeri muslimin terbesar di dunia..?, lalu kemana muslimin di pulau terbesar ini..?

Kupandangi wajah wajah mereka yang kita lewati, dan hati terus berdoa : Wahai Allah, jadikan orang ini muslim.., jadikan ia mengenal sujud.., jadikan ia ummat nabi Mu.., wahai Allah jangan matikan ia dalam agama ini.. doa ini tak habis habisnya terbersit dihati.., jika melihat anak anak yang bermain gembira di sekitar sekolah gereja maka aku menangis lagi, Rabbiy anak anak ini.. wahai tuhanku anak anak ini.., jangan kau jadikan mereka pastor pastor yang memerangi muslimin kelak.. hingga akan murtad ditangan mereka banyak muslimin.. Wahai Tuhanku.. jangan..

Ingin rasanya saya turun dari mobil dan bersujud dan menangis sekeras kerasnya dalam sujud.., Tidak saya melihat ada Baliho besar atau papan pengumuman kecuali bertuliskan "MANOKWARI KOTA INJIL..", kiri kanan gereja dan gereja.. Ingin rasanya aku buta agar tak pernah melihat pemandangan yg mengiris hati seperti ini..,

Setelah hampir tiga jam perjalanan dan sudah mendekati wilayah Ransiki, maka tiba tiba muncul pemandangan yang mengharukan.., beberapa pemuda dengan motor dan bendera bendera tampak parkir.. bendera apakah gerangan..?, sudut mata saya yang sedari tadi mencari muslim ke segenap penjuru dan selalu tak menemukan apa apa hanya memandang dengan setengah hati pada pemuda pemuda bermotor dengan bendera itu,

Ketika kami semakin dekat maka bendera semakin jelas…. SUBHANALLAH..!!, ternyata Bendera Majelis Rasulullah saw…!, beberapa pemuda dari penduduk asli diantaranya berjaket Majelis Rasulullah saw menyambut kedatangan kami.., Subhanallah…, Saya tertegun tidak bisa turun dari mobil.., saya hampir tak percaya dengan yang saya lihat.. apakah saya mimpi..??, saya hanya diam di mobil dan menyambut uluran tangan mereka dengan haru.., peci peci putih..!, muslimin..!, bendera Majelis Rasulullah.., Jaket Majelis Rasulullah..!, di wilayah terpencil ini..??, beribu puji untuk Mu wahai Rabbiy..

Tak lama kemudian puluhan motor lainnya dengan bendera Majelis Rasulullah saw pun ikut menyambut kami, diikuti sebuah mobil bak terbuka yang dipenuhi santri KH Ahmad Baihaqi yang memang sedang mudik di kampung halaman mereka ini, dengan baju baju gamis putih, peci putih, dan rebana Thola'al Badru alaina..

KH Ahmad Baihaqi adalah seorang pemuda yang aktif dalam perluasan dakwah dibanyak wilayah, beliau adalah Murid Almarhum Gus Maksum ALjauhari, rumah beliau adalah di wilayah Manggarai Jakarta selatan, beliau seorang yang sangat gigih dalam perjuangan dakwah, dengan kehidupan yang sangat sederhana, dan semangat juang yang tinggi beliau terus menembus wilayah wilayah Irian Barat untuk menyebarkan dakwah, khususnya pada pemuda pemudi, dan beliau bersedia pula menjadikan rumahnya di Manggarai sebagai tempat mukim para santri tersebut, luar biasa, bukan hal yang mudah memandu, mendidik, dan membimbing 30 santri dari Irian Barat, mengajari mereka mengaji, shalat, ceramah, maulid, qasidah, dan mereka belajar tanpa dibebani biaya apa apa, KH Ahmad Baihaqi berjuang untuk menafkahi santri santri itu, dan fihak Majelis Rasulullah saw sering turut membantu dan tak ada artinya dibanding perjuangan beliau,

Kenapa beliau mengajarkan pula maulid, qasidah dan rebana..?, karena untuk berdakwah di wilayah mereka kelak akan sangat cepat menarik masyarakat jika dengan alat musik rebana, karena hal itu juga menjadi hiburan yang dengan itu bisa merangkul banyak masyarakat di setiap wilayah,

Beliau sering kunjung ke Manokwari untuk berdakwah, dan beliau aktif pula sebagai kordinator Majelis Rasulullah saw di Pusat, juga sebagai pimpinan cabang Manggarai dan Manokwari Irian Barat, jiwa saya seakan menyatu dengan beliau dengan semangat yang satu pula, pembenahan ummat, dan menjadikan Rasul saw sebagai idola dan panutan, dan berjalan dengan manhaj Guru Mulia Alhafidh Almusnid Alhabib Umar bin Hafidh,

Dua tahun yang silam saya berkunjung ke Manokwari bersama beliau dan mengunjungi beberapa tokoh ulama, diantaranya adalah Gus Jumhari, Almarhum Gus Ali (abah ali), yang masing masing telah mempunyai pesantren di perkampungan Transmigran sekitar kota Manokwari, dan kemudian disetujuilah untuk membawa santri santri ke Jakarta dari anak anak penduduk asli, maka merekapun berdatangan ke Jakarta dan berdomisili di kediaman KH Ahmad Baihaqi, dan kemudian Abah ali wafat.. setelah puluhan tahun berdakwah di wilayah wilayah Irian barat, Santri santri tersebut memang sedang pulang kampung pada awal dan pertengahan ramadhan, dan berlebaran disana bersama keluarga mereka yang sebagian besar masih beragama nasrani.

Ketika rombongan kami, yaitu dua mobil Land Cruiser (karena medan yang kami tempuh tak bisa dilewati selain mobil 4 wd), tiba di Ransiki, maka seluruh masyarakat keluar menyambut, kira kira sekitar 200 orang muslimin muslimat, saya turun dari mobil tidak boleh menginjak tanah kecuali mesti menginjak piring yang terbuat dari keramik mewah, dan berusia ratusan tahun, dan ketika ditanya sudah berapa lama usianya merekapun tidak tahu, dan mereka hanya berkata piring piring itu sudah ada sebelum mereka dan ayah ayah mereka lahir, demikian adat disana memuliakan tamu agung, piring besar berdiamater 50cm itu disiapkan di bawah pintu mobil.., Subhanallah..

Kemudian piring itu dijadikan cindera mata bagi tamu agung tersebut.., sungguh sangat hangat sambutan mereka, airmata saya terus mengalir karena haru dan gembira bisa berkumpul dengan muslimin

Jamuan makan pagi pk 11.00 WIT, diteruskan acara halal bihalal, maulid dhiya'ullami dan tausiyah saya di masjid jami Ransiki diakhiri dengan shalat jamaah dhuhur, dan kesemua muslimin muslimat hadir, setelah shalat dhuhur maka kami meneruskan perjalanan ke Bintuni, Jarak tempuh Manokwari Ransiki 100km, dan Manokwar Bintuni adalah 300km.

Perjalanan diteruskan.., kami mengunjungi pula sebuah musholla di wilayah Siwi, satu satunya musholla di jarak tempuh berjam jam itu sangat dijaga dan dirawat oleh beberapa muslimin di wilayah Siwi tersebut, subhanallah… dalam puluhan perkampungan yang jaraknya sangat berjauhan dan berjam jam perjalanan itu, dan terpisah pisah dengan rimba belantara itu hanya ada satu musholla saja, dan belum ada masjid..

Sebagian para santri ada yang tidak dibolehkan lagi kembali ke Jakarta oleh muslimin di salah satu wilayah itu.. kenapa..?, karena mereka tak punya imam untuk shalat.. Dengan suara lirih dan tertunduk mereka berkata : "kami sudah masuk islam tapi kami ingin tahu caranya shalat, kami belum tahu", maka selama anak itu bersama mereka, ia menjadi imam, dan jika anak itu sakit maka tak ada shalat di wilayah itu.., dan anak itu pula mengajari tarawih, mereka tak pernah tahu shalat tarawih, dan mereka baru pertama kali pula mengadakan Takbiran di malam idul fitri.., dan jika anak itu meninggalkan mereka ke Jakarta maka tak ada lagi shalat diwilayah itu.. Subhanallah..,

Airmata saya terus mengalir.., kita di Jakarta makmur dengan para ulama, habaib, kyai dan para Da'I, ternyata ada di wilayah saudara saudara kita yang sudah belasan tahun masuk islam namun ingin shalat tapi tak ada yg mengajarinya, Wilayah kita makmur dengan masjid dan musholla dan majelis taklim, namun disini musholla ada untuk wilayah yang mesti ditempuh berjam jam naik mobil..

Setelah sekitar 1 jam dari Ransiki, kami mengunjungi sebuah perkampungan, yang di kampung itu hanya ada satu rumah muslim, namun Allah swt memberikan anugerah padanya, karena ia dan KH Ahmad Baihaqi berhasil merekrut beberapa keluarganya untuk masuk islam, dan saat kunjungan itu pula dilangsungkan pernikahan antara dua pemuda muslim dengan dua wanita yang baru masuk islam, saya mendapat kehormatan untuk menikahkannya, Sungguh sangat mengharukan.. kamipun disambut dengan tarian adat oleh mereka yang masih nasrani namun mulai mendekati keislaman,

Kami meneruskan perjalanan ke Bintuni.. Jalanan yang sangat sulit dilewati, kubangan Lumpur yang terus menghalangi mobil yang melintas sangat parah dan sulit dilalui, beberapa kali mobil land cruiser itu menggerung karena terjebak dalam kubangan Lumpur, tinggi Lumpur mencapai 50cm atau lebih, dan berkali kali mobil itu miring dan hampir terguling karena terjebak pada dalamnya Lumpur, Dua mobil kami terus terseok seok melintasi medan Lumpur sepanjang puluhan kilometer, dan konon dalam sekali melintas bisa berkali kali ganti ban karena ban mobil tercabik batu batu gunung yang tajam ditengah kubangan Lumpur.., 

Kami tiba di Bintuni pk 20.30 WIT, setelah jarak tempuh sekitar 12 jam dari Manokwari, kami diperkenankan istirahat di hotel Kabira, satu satunya hotel di kota Bintuni yang dilengkapi ac, kami beristirahat.

Kamis, 9 oktober 2008, Dinihari sebelum subuh saya terkaget dari tidur, ternyata suara gemuruh hujan deras yang seakan akan menghancurkan atap dari dahsyatnya, saya kembali tidur beberapa saat dan kemudian bangun untuk Qiyamullail, lalu termenung sambil berdzikir dan doa, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan, namun haru dan gembira,

Ternyata mereka yang tidak tidur malam itu untuk memasang umbul umbul Majelis Rasulullah saw dan spanduk serta baliho Majelis Rasulullah, mereka mengatakan malam itu hanya hujan gerimis, tak ada hujab deras.., lalu hujan deras apa yang membuat saya bangun dari tidur semalam..?, Wallahu A'lam

Pk 8.30 WIT (6.30 wib), riuh suara arak arakan masyarakat untuk menyambut kedatangan kami sudah semakin ramai, sekaligus acara halal bihalal, tabuhan hadroh yang khas papua sangat mengharukan, ratusan muslimin sudah memenuhi halaman parkir hotel dan mereka berdiri memegang spanduk dan baliho menyambut kedatangan saya, subhanallah… subhanallah.., kami keluar menyambut mereka, maka riuh sambutan mereka dan saya berpelukan dengan para tokoh masyarakat setempat, mereka menangis haru, sebagian orang orang tua menjerit dalam tangis.. Ada apakah gerangan..?

Sambil berjalan dengan iring iringan hadroh dan arak arakan kegembiraan mereka menuju Masjid salah seorang tokoh masyarakat menjelaskan sambil memegang tangan saya, ia berkata Lirih : "Kami sedari dulu hanya dengar saja dari datuk datuk kami tentang habib, kami tak pernah jumpa dengan para habib, kami hanya dengar saja dari orang orang tua kami, dan pagi ini kami bisa berjumpa dengan yang dinamakan habib, dan inilah pertama kali seorang habib mengunjungi Bintuni setelah ratusan tahun tak pernah ada kunjungan ke wilayah ini". Kali ini saya yg menangis haru.., subhanallah.. oleh sebab itulah mereka menangis..,

Arak arakan yang semakin riuh ketika semakin dekat pada masjid, dan para jamaah hadroh adalah orang orang sepuh, acara di mulai dengan sambutan sambutan, berdirilah salah seorang tokoh dan menyampaikan sekilas sambutan, lalu berdiri tokoh lainnya, dan dari penyampaian mereka bahwa dijelaskan bahwa Islam masuk Papua sebelum Kristen, dan Islam sudah ada di Bintuni pada abad ke 16 Masehi, kemudian hilang dan tak tercatatkan sejarah, lalu tercatatkan pula di Bintuni pada abad ke 18 Masehi, dan ada beberapa wilayah yang diberi nama dengan nama dari bahasa arab, yaitu wilayah yang dipakai untuk jalan menuju Bintuni dinamakan wilayah Babo, mereka berkata bahwa yang dimaksud adalah Baabussalam, yaitu Pintu keselamatan, karena pendatang di masa lalu mesti melalui wilayah itu untuk masuk ke Bintuni.

Kemudian maulid Dhiya'ullami dilantunkan, bersama Jamaah Hadroh dari putra putra Ransiki Papua, kemudian saya menyampaikan Tausyiah dan diakhiri doa. Kami dijamu makan siang oleh para tokoh, lalu saya berkata pada mereka : "saya minta dipilihkan makanan untuk saya oleh tokoh tokoh, karena saya ingin makan makanan yang dipilihkan oleh tokoh tokoh, agar saya mendapat keberkahan dari tangan bapak bapak yang mulia, maka disendokkan pada saya "Papeda" yaitu bubur sagu yang dihidangkan dengan semacam sop Ikan, masya Allah..

Setelah acara jamuan maka kami kembali ke hotel, dan saya duduk bercengkerama dengan beberapa tokoh islam, dan mereka menyampaikan beberapa cerita tentang perjuangan islam, diantaranya bagaimana muslimin dihimpit oleh kalangan Nasrani, mereka menyebut suatu kejadian beberapa tahun yang silam, bahwa disebuah wilayah antara Sorong dan Papua terdapat sebuah suku dipinggir pantai, kebanyakan di wilayah itu muslimin, namun mereka tak ada lagi yang mengajarkan islam hingga turun temurun, mereka muslim tapi tak tahu agama islam, mereka sudah tidak kenal syahadat, mereka hanya mengenal satu ajaran adat, yaitu tak boleh makan babi, padahal babi adalah santapan yang masyhur di Irian, mereka menganggap itu hukum adat, padahal itu hukum islam, dan kepala suku mempunyai satu barang yang dikeramatkan, ia adalah sebuah kotak yang menyimpan pusaka turun temurun yang dipegang oleh kepala suku dari generasi ke generasi, mereka tak tahu benda apa itu, 

Ketika mulai banyak para nelayan muslimin yang kunjung, mereka minta sebidang tanah pada kepala suku untuk musholla, maka kepala suku mengizinkan, lalu mereka kunjung kerumah kepala suku, dalam sambutan hangat itu kepala suku menunjukkan pusaka yang disimpan ratusan tahun dan diwariskan dari datuk datuknya, ketika kotak itu dibuka, maka para nelayan pun kaget dan bertakbir, ternyata isinya adalah Alqur'an yang sudah sangat tua.., Subhanallah.., mereka ternyata sejak berabad abad sudah muslimin, namun karena mungkin tak ada para dai dai pengganti, maka ajaran islam pun hilang dan tak lagi dikenali, tinggallah pusaka yang diwasiati turun temurun itu yang ada pada mereka, ternyata ia adalah Kitabullah, Alqur'anulkarim.

Maka kepala suku ini pun kembali memeluk islam, tak lama kabar sampai kepada Koramil dan kecamatan yang camat dan Danramil adalah Nasrani, mereka memanggil kepala suku itu dan mendampratnya habis habisan karena telah memberi sebidang tanah untuk muslimin membangun musholla, dan kepala suku dipaksa untuk mengusir mereka dan kepala suku tetap pada pendiriannya, maka kepala suku itu ditelanjangi hingga hanya celana dalamnya yg disisakan, lalu ia disiksa dan dicambuki dengan kulit ikan pari, Ikan pari terkenal dengan kulitnya yang penuh duri tajam yang beracun…, kepala suku tetap tidak mau merubah keputusannya.., ia tetap ingin mempertahankan pusaka Alqur'an dan tak mau mencabut izin untuk pembangunan musholla.. Subhanallah.. Dengan kejadian penjelasan tentang Alqur'an itu maka 80 kepala keluarga di Suku itu kembali pada islam.

Juga Diantara keluh kesah tokoh agama tersebut, mereka berkata : "dimana da'I da'I muslimin dari Jakarta?, dimana para hartawan dari Jakarta?, mereka hanya mau teriak teriak di televisi, dan sebagian dari kami tak ada listrik, jikapun wilayah yang sudah ada listrik belum tentu punya televisi, lalu darimana kami akan mengenal dan belajar islam?, kami hanya dengar dari teman teman yang punya televisi, bahwa para hartawan di Jakarta selalu mengirimkan dana uang banyak ke Palestina, Bosnia, Afghanistan, bagaimana mereka memberi bantuan kesana dan melupakan kami, kami muslimin yang sebangsa dengan mereka, kami masyarakat Papua menerima republik Indonesia karena kami tahu Republik Indonesia adalah Muslimin, namun setelah kami jadi saudara mereka kami dikucilkan dan ditinggalkan.., mereka jauh jauh mengirim uang banyak ke luar negeri dan kami disini susah dan tak mampu membangun musholla pun.." Masya Allah…

Pk 13.30 WIT kami menuju pulang, diantar tangis airmata para tokoh muslimin, setelah berpelukan, mobil melaju dan kami melihat dari kejauhan mereka masih berdiri termangu mengantar kepergian kami, selamat Tinggal Kota Bintuni…, kami sempat mampir ke rumah salah seorang ustaz di perkampungan Transmigran, yaitu di SP 5 (SP = satuan pemukiman), lalu kami meneruskan perjalanan pulang..

Akibat hujan deras semalam, maka medan jalur pulang lebih buruk dari saat kemarin, Land Cruiser yang saya tumpangi sempat terperosok dan terjebak Lumpur dan tak bisa keluar dari Lumpur, kami beristirahat dan makan siang di pinggir jalan tempat mobil kami terjebak, setelah makan siang, maka mobil Land cruiser yang juga bersama kami pun menarik mobil itu keluar dari cengkeraman Lumpur, usaha yang cukup sulit itu pun akhirnya berhasil, setelah Lumpur itu di pacul terlebih dahulu untuk memudahkan mobil keluar dari jebakan Lumpur tersebut, seakan akan Bintuni tak mau kami meninggalkannya dan berusaha menahan mobil kami..

Kami berhenti sesaat di wilayah Mamai, menurunkan seorang anak santri bimbingan KH Ahmad Baihaqi, ayahnya masih nasrani, dan sudah mulai tertarik masuk islam, dan ia mengizinkan anaknya belajar di Jakarta dibawah bimbingan KH Ahmad Baihaqi, saya berdoa untuk ayahnya dan berfoto bersama, lalu kami pamit dan Meneruskan perjalanan,

Kami singgah di wilayah Kiwi, yaitu musholla yang dijaga oleh muslimin yang kami mampiri kemarin, kami berpamitan, ternyata musholla itu dibangun oleh seorang pengusaha wanita dari Jakarta, Ibu Tuti, demikian mereka menyebutnya, Ibu Tuti berkediaman di Tebet Jakarta selatan, dan ia sedang di wilayah ini dalam usahanya, semoga Allah melimpahkan kepadanya keberkahan dan kesuksesan, karena telah mendirikan musholla, yang menjadi satu satunya musholla di radius puluhan kilometer wilayah sekitar.

Kami meneruskan perjalanan menuju Ransiki.., Ditengah perjalanan itu saya sekilas tertidur dan bermimpi, saya melihat seorang habib, ia pemuda tampan seusia dengan saya, ia dengan pakaian putih, ia berkata pada saya : "saya dahulu berdakwah di wilayah ini dan saya dikejar kejar dan akhirnya saya dibunuh disini..". saya terbangun dan melihat kearah kiri tempat perjumpaan kami dalam mimpi.., ternyata hanya semak belukar dan rimba yang gelap.. airmata saya mengalir lagi sambil melafadzkan fatihah untuknya.. ia membawa dakwah Nabi saw ditengah tengah pedalaman seperti ini, lalu wafat sebagai syahid dan kuburnya tak dikenali orang didalam rimba belantara Irian barat..

Kami tiba di Ransiki untuk makan malam dan berpamitan dengan para orang tua santri, saya diperlihatkan Alqur'an yang disobek sobek oleh Nasrani di wilayah Ransiki, saya tak tahan, saya menciumi Alqur'an itu dan menangis sekeras kerasnya, merekapun turut menjerit dan menangis, saya terlintas untuk marah dan menginstruksikan balas, namun akhirnya saya tenang, dan berdoa agar Allah hujankan hidayah bagi semua yang menyembah selain Allah, agar Allah hujani hidayah dan memenuhi papua dengan muslimin dan agar Allah jadikan penduduk Papua sebagai Ahlussujud.., dan agar Allah jadikan Papua bukan Manokwari kota Injil, tapi sebagai wilayah sayyidina Muhammad saw..

Ketika kami sudah dimobil, mereka melepas kepergian kami dengan adzan, lalu selesai adzan mobil meluncur pelahan dan puluhan muslimin menjerit tangis pilu melepas kepergian kami di gelapnya malam.., suara jerit tangis mereka benar benar menyayat hati.., mereka sangat cinta pada saya dan sayapun demikian, saat saya turun dari mobil anak anak pemuda papua berebutan menaruh kaki saya ditelapak tangan mereka, karena Mobil Land cruiser itu sangat tinggi hingga saya agak kepayahan saat turun dari mobil, mereka berebutan menaruh kaki saya ditelapak tangan mereka, saya menghalau mereka namun mereka tidak perduli menjadikan tangan tangan mereka sebagai injakan kaki saya sebelum ke bumi.., wahai Rabbiy alangkah suci hati mereka, mereka muallaf, mereka baru memeluk islam, betapa mereka mencintai karung dosa ini, bahkan mereka selalu berusaha menciumi saya, pundak, tangan punggung, dada, jika mereka ada kesempatan dekat mereka terus menciumi saya ditubuh sekenanya, saya menjadi akrab pula dengan mereka, saya bercanda dengan mereka, berfoto dalam berangkulan dengan mereka, dan mereka semakin gembira,

Ketika mobil meluncur meninggalkan Ransiki dan para pemuda setempat, maka tubuh saya terus meriang, ditengah hentakan dan guncangan mobil yang terus melewati medan berat, saya terus dihantui perasaan yang beraneka ragam, sedih, haru, semangat juang, tangis, dan terus terbayang diwajah saya betapa sulitnya para da'I terdahulu di wilayah ini, wilayah yang terjauh di Indonesia, terbayang kepala suku yang baru masuk islam, ia dilucuti pakaiannya, disiksa dan dicambuk dengan Kulit ikan pari yang berduri karena membela Alqur'an.., ia tetap bertahan dan menahan sakit, padahal ia baru saja memeluk islam, terbayang seorang habib muda yang dikejar kejar lalu dibantai dan dibunuh ditengah rimba sebagaimana mimpi saya…, terbayang wilayah wilayah muslimin yang ingin belajar shalat namun tak ada yang mengajarinya, mereka hanya bisa shalat jika berjamaah dan belum bisa shalat sendiri, maka jika imam itu (pemuda belasan tahun) sakit maka tidak ada shalat di kampung itu.., anak muda itu muallaf dan baru saja belajar shalat.., ia sudah berjuang di wilayahnya mengajarkan shalat..

Terbayang pula keluhan mereka tentang tidak adanya pengajaran islam untuk mereka, mereka hanya bisa lihat islam di TV dan sebagian besar wilayah perkampungan tidak punya tv, bahkan listrik hanya ada hingga jam 12 malam, lalu padam.. dan mereka mengeluh : "Lalu bagaimana kami belajar islam..?", terbayang wajah para santri dari Ransiki Papua yang selalu hadir di Majelis Malam selasa di Masjid Almunawar Pancoran Jakarta, mereka baru belajar dasar agama saja, namun mereka sudah menjadi dai dai di wilayahnya dan wilayah sekitar, mengislamkan keluarganya, mengajak kakaknya masuk islam, mengajak ibunya masuk islam, subhanallah.. betapa mulianya mereka..

Bayangan bayangan itu benar benar mengiris hati saya.. terlintas dihati untuk meninggalkan Jakarta dan berdakwah di Papua, biarlah saya mati dibunuh dalam dakwah dan terkubur tanpa dikenali orang dimana kubur saya, duh.. betapa habib muda yang syahid itu dimanjakan dan dicintai Allah.. 

duh.. betapa mulianya anak anak muda cilik itu yang menjadi kesayangan Rasul saw kelak karena baktinya pada Nabi Muhammad saw, mereka mengajarkan shalat, mereka mengajar ngaji, menyebar maulid dhiya ullami, mereka mengibarkan bendera Majelis Rasulullah saw, memasang umbul umbul Majelis Rasulullah saw di wilayah wilayah mereka.., subhanallah.. Saya terus menangis dan tubuh ini meriang, setiba di Manokwari kami langsung beristirahat di kediaman Bpk Hj Shohib, dan bermalam..

Jumat 10 Oktober 2008, Pelukan terakhir perpisahan dengan KH Ahmad Baihaqi dan beberapa penduduk Ransiki sangat mengharukan.. berat sekali saya ingin melepas pelukan KH Ahmad Baihaqi, dia akan terus berjuang lagi, sebagaimana saya datang ia sangat erat memeluk saya, dan firasat saya bahwa ia sudah melewati masa masa berat, dan ternyata benar, dan kini ia harus kembali berjuang sendiri, kami harus meninggalkannya, saya sangat tidak tega dan berat meninggalkannya, saya terus memeluknya dan saya tak bisa menahan tangis, dan iapun menangis keras.., saya mulai merasa goncangan dahsyat dihati, saya harus melepas pelukan ini dan pergi, hati saya benar benar pilu dan pandangan mulai pudar, saya risau jika saya teruskan maka saya akan jatuh pingsan, maka saya melepas pelukannya dan berbalik.. berjalan ke pesawat dan tak berani membalikkan tubuh untuk memandangnya lagi.. saya tidak kuat melihat pemuda mulia itu tegak sendiri memandang kepergian kami.. ia akan terus berjuang sendiri hingga 23 oktober 2008 mendatang, ia akan kembali ke Jakarta bersama santri santri Ransiki..

Saya duduk di kursi pesawat…, saya tulis akhir dari laporan ini, selamat tinggal Bintuni, selamat Tinggal Ransiki, selamat tinggal Musholla siwi, selamat tinggal para pejuang dakwah, selamat tinggal para muallaf yang terus berjuang ditengah panasnya cuaca hutan tropis… selamat tinggal Manokwari, wahai Manokwari.. kau digelari kota Injil… betapa mencekik gelarmu.., 

Rabbiy hujani Papua dengan Hujan Hidayah, bangkitkan kemuliaan muslimin, menegakkan kedamaian dan keimanan di wilayah mereka, tumbuhkan generasi muda mudi yang mencintai Rasulullah saw, cabut keinginan mereka untuk menyembah selain My Rabbiy… hujani mereka dengan keberkahan dan kemakmuran, singkirkan tangan tangan kuffar yang terus meracuni akidah mereka..

Saya membatalkan keinginan untuk tinggal di Papua, karena jika saya wafat disana maka perkembangan ini akan terhambat pula, biarlah saya di Jakarta, namun kami akan menyiapkan santri santri dan muda mudi yang akan menjadi laskar Muhammad saw di wilayah mereka, kini pun sebagian dari mereka telah berpencar ke wilayah wilayah sekitar mereka, memimpin shalat, mengajarkan Iman, mengajak kepada Islam, dan kita akan terus menyatukan barisan dan memperkuatnya hingga Manokwari bukan lagi bernama Manokwari kota Injil, tapi Irian Barat wilayah Sayyidina Muhammad saw.. amiin..

pesawat kami mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada Jumat Petang pk 20.00 wib.
Klik disini untuk melihat Galery Perjalan Dakwah Majelis Rasulullah ke Wilayah Manokwari.

**Dapatkan vcd perjalanan dakwah Majelis Rasulullah saw di Manokwari, dilengkapi kunjungan ke wilayah wilayah Ransiki, Bintuni, dll, juga perjalanan yg penuh hambatan dan jalanan berlumpur.
Read More

Selasa, 16 September 2008

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PORNOGRAFI

22.29.00 0

Akan disahkan tgl 23 sept.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1.Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.

2.Jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya.

3.Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. 

4.Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun.

5.Pemerintah adalah Pemerintah Pusat yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6.Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 

Pasal 2
Pengaturan pornografi berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan, kebhinnekaan, kepastian hukum, nondiskriminasi, dan perlindungan terhadap warga negara. 

Pasal 3
Pengaturan pornografi bertujuan:
a.mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan;

b.memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat;

c.memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan; dan 
d.mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks di masyarakat.

BAB II
LARANGAN DAN PEMBATASAN

Pasal 4
(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang memuat: 

e.persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang;

f.kekerasan seksual;

g.masturbasi atau onani;

h.ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; atau

i.alat kelamin. 

(2) Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:

a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;

b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;

c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau
d. menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.

Pasal 5 
Setiap orang dilarang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1).

Pasal 6
Setiap orang dilarang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), kecuali yang diberi kewenangan oleh perundang-undangan.

Pasal 7
Setiap orang dilarang mendanai atau memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

Pasal 8
Setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi.

Pasal 9
Setiap orang dilarang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi.

Pasal 10
Setiap orang dilarang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya. 

Pasal 11
Setiap orang dilarang melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai objek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 8, Pasal 9, atau Pasal 10.

Pasal 12
Setiap orang dilarang mengajak, membujuk, memanfaatkan, membiarkan, menyalahgunakan kekuasaan atau memaksa anak dalam menggunakan produk atau jasa pornografi.

Pasal 13
(1) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi yang memuat selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) wajib mendasarkan pada peraturan perundang-undangan.

(2) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan di tempat dan dengan cara khusus.

Pasal 14
Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan materi seksualitas dapat dilakukan untuk kepentingan dan memiliki nilai: 
a.seni dan budaya; 
b.adat istiadat; dan
c.ritual tradisional.

Pasal 15
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara perizinan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan produk pornografi untuk tujuan dan kepentingan pendidikan dan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan ketentuan Pasal 13 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB III
PERLINDUNGAN ANAK

Pasal 16
Setiap orang berkewajiban melindungi anak dari pengaruh pornografi dan mencegah akses anak terhadap informasi pornografi.

Pasal 17 
1) Pemerintah, lembaga sosial, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, keluarga, dan/atau masyarakat berkewajiban memberikan pembinaan, pendampingan, serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental bagi setiap anak yang menjadi korban atau pelaku pornografi.


2) Ketentuan mengenai pembinaan, pendampingan, serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB IV 
PENCEGAHAN

Bagian Kesatu
Peran Pemerintah

Pasal 18
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.

Pasal 19
Untuk melakukan pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemerintah berwenang:
a.melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi atau jasa pornografi, termasuk pemblokiran pornografi melalui internet; 

b.melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi; dan

c.melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri, dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.

Pasal 20
Untuk melakukan upaya pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemerintah Daerah berwenang:

a.melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi atau jasa pornografi, termasuk pemblokiran pornografi melalui internet di wilayahnya; 

b.melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi di wilayahnya; 

c.melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi di wilayahnya; dan

d.mengembangkan sistem komunikasi, informasi, dan edukasi dalam rangka pencegahan pornografi di wilayahnya. 

Bagian Kedua 
Peran Serta Masyarakat

Pasal 21
Masyarakat dapat berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. 

Pasal 22 
(1) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dapat dilakukan dengan cara:

a.melaporkan pelanggaran Undang-Undang ini; 

b.melakukan gugatan perwakilan ke pengadilan; 

c.melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pornografi; dan 

d.melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap bahaya dan dampak pornografi. 

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23
Masyarakat yang melaporkan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a berhak mendapat perlindungan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 

BAB V
PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DAN PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN

Pasal 24
Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap pelanggaran pornografi dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.

Pasal 25
Di samping alat bukti sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana, termasuk juga alat bukti dalam perkara tindak pidana meliputi tetapi tidak terbatas pada:

a.barang yang memuat tulisan atau gambar dalam bentuk cetakan atau bukan cetakan, baik elektronik, optik, atau bentuk penyimpanan data lainnya; dan 

b.data yang tersimpan dalam jaringan internet dan saluran komunikasi lainnya.

Pasal 26 
(1) Untuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang membuka akses, memeriksa, dan membuat salinan data elektronik yang tersimpan dalam fail komputer, jaringan internet, media optik, serta bentuk penyimpanan data elektronik lainnya.

(2) Untuk kepentingan penyidikan, pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan elektronik berkewajiban menyerahkan dan/atau membuka data elektronik yang diminta penyidik.

(3) Pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan elektronik setelah menyerahkan dan/atau membuka data elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhak menerima tanda terima penyerahan atau berita acara pembukaan data elektronik dari penyidik.

Pasal 27
Penyidik membuat berita acara tentang tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan mengirim turunan berita acara tersebut kepada pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan komunikasi di tempat data tersebut didapatkan.

Pasal 28 
(1) Data elektronik yang ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa dilampirkan dalam berkas perkara.

(2) Data elektronik yang ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa dapat dimusnahkan atau dihapus.

(3) Penyidik, penuntut umum, dan para pejabat pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib merahasiakan dengan sungguh-sungguh atas kekuatan sumpah jabatan, baik isi maupun informasi data elektronik yang dimusnahkan atau dihapus.

BAB VI 
PEMUSNAHAN

Pasal 29
(1) Pemusnahan dilakukan terhadap produk pornografi hasil perampasan.

(2) Pemusnahan produk pornografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh penuntut umum dengan membuat berita acara yang sekurang-kurangnya memuat:
a.nama media cetak dan/atau media elektronik yang menyebarluaskan pornografi;
b.nama, jenis, dan jumlah barang yang dimusnahkan;
c.hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan; dan
d.keterangan mengenai pemilik atau yang menguasai barang yang dimusnahkan.

BAB VII 
KETENTUAN PIDANA

Pasal 30
Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebar-luaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000. 000,00 (enam miliar rupiah).

Pasal 31
Setiap orang yang menyediakan jasa pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000, 00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000. 000,00 (tiga miliar rupiah).

Pasal 32
Setiap orang yang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000. 000,00 (dua miliar rupiah).

Pasal 33
Setiap orang yang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dipidana dengan pidana paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000. 000,00 (dua miliar rupiah).

Pasal 34
Setiap orang yang mendanai atau memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp1.000.000. 000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp7.500.000. 000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

Pasal 35
Setiap orang yang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000. 000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal 36
Setiap orang yang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000. 000,00 (enam miliar rupiah).

Pasal 37
Setiap orang yang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000. 000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal 38
Setiap orang yang melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai obyek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dipidana dengan pidana yang sama dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal 37, ditambah 1/3 (sepertiga) dari maksimum ancaman pidananya.

Pasal 39
Setiap orang yang mengajak, membujuk, memanfaatkan, membiarkan, menyalahgunakan kekuasaan atau memaksa anak dalam menggunakan produk atau jasa pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000, 00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000. 000,00 (tiga miliar rupiah).

Pasal 40
(1) Dalam hal tindak pidana pornografi dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi dan/atau pengurusnya.

(2) Tindak pidana pornografi dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang orang, baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut, baik sendiri maupun bersama sama.

(3) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi, korporasi tersebut diwakili oleh pengurus.

(4) Pengurus yang mewakili korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diwakili oleh orang lain.

(5) Hakim dapat memerintahkan pengurus korporasi agar pengurus korporasi menghadap sendiri di pengadilan dan dapat pula memerintahkan pengurus korporasi supaya pengurus tersebut dibawa ke sidang pengadilan.

(6) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, maka panggilan untuk menghadap dan penyerahan surat panggilan tersebut disampaikan kepada pengurus di tempat tinggal pengurus atau di tempat pengurus berkantor.

(7) Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi hanya pidana denda dengan ketentuan maksimum pidana dikalikan 3 (tiga) dari pidana denda yang ditentukan dalam setiap pasal dalam Bab ini.

Pasal 41
Selain pidana pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (7), korporasi dapat dikenakan pidana tambahan berupa:
a.pembekuan izin usaha;
b.pencabutan izin usaha;
c.perampasan kekayaan hasil tindak pidana; dan/atau
d.pencabutan status badan hukum.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan setiap orang yang memiliki atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus memusnahkan sendiri atau menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk dimusnahkan. 

Pasal 43
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang mengatur atau berkaitan dengan tindak pidana pornografi dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini. 

Pasal 44
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

PENJELASAN:

Pasal 4
Ayat (1) 
Huruf a
Yang dimaksud dengan "persenggamaan yang menyimpang" antara lain persenggamaan atau aktivitas seksual lainnya dengan mayat dan binatang, oral seks, anal seks, lesbian, homoseksual.

Huruf b
Yang dimaksud dengan ”kekerasan seksual” antara lain persenggamaan yang didahului dengan tindakan kekerasan (penganiayaan) atau mencabuli dengan paksaan, pemerkosaan.

Huruf d
Yang dimaksud dengan "mengesankan ketelanjangan" adalah penampakan tubuh dengan menunjukkan ketelanjangan yang menggunakan penutup tubuh yang tembus pandang. 

Pasal 5
Yang dimaksud dengan "mengunduh" adalah mengalihkan atau mengambil fail (file) dari sistem teknologi informasi dan komunikasi. 

Pasal 6
Yang dimaksud dengan "yang diberi kewenangan oleh perundang-undangan" misalnya lembaga yang diberi kewenangan menyensor film, lembaga yang mengawasi penyiaran, lembaga penegak hukum, lembaga pelayanan kesehatan atau terapi kesehatan seksual, dan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan tersebut termasuk pula perpustakaan, laboratorium, dan sarana pendidikan lainnya.

Kegiatan memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan barang pornografi dalam ketentuan ini hanya dapat digunakan di tempat atau lokasi yang disediakan untuk tujuan lembaga dimaksud.

Pasal 10
Yang dimaksud dengan "mempertontonkan diri" adalah perbuatan yang dilakukan atas inisiatif dirinya atau inisiatif orang lain dengan kemauan dan persetujuan dirinya. Yang dimaksud dengan "pornografi lainnya" antara lain kekerasan seksual, masturbasi atau onani.

Pasal 13
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "pembuatan" termasuk memproduksi, membuat, memperbanyak, atau menggandakan.

Yang dimaksud dengan "penyebarluasan" termasuk menyebarluaskan, menyiarkan, mengunduh, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, meminjamkan, atau menyediakan.

Yang dimaksud dengan "penggunaan" termasuk memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki atau menyimpan.

Frasa "selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)" dalam ketentuan ini misalnya majalah yang memuat model berpakaian bikini, baju renang, pakaian olahraga pantai, yang digunakan sesuai dengan konteksnya.

Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "di tempat dan dengan cara khusus" misalnya penempatan yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau pengemasan yang tidak menampilkan atau menggambarkan pornografi.

Pasal 14
Yang dimaksud dengan "materi seksualitas" adalah materi yang tidak mengandung unsur yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau tidak melanggar kesusilaan dalam masyarakat, misalnya patung telanjang yang menggambarkan lingga dan yoni.

Pasal 16
Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencegah sedini mungkin pengaruh pornografi terhadap anak dan ketentuan ini menegaskan kembali terkait dengan perlindungan terhadap anak yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

Pasal 19
Huruf a
Yang dimaksud dengan "pemblokiran pornografi melalui internet" adalah pemblokiran barang pornografi atau penyediaan jasa pornografi.

Pasal 20
Huruf a

Yang dimaksud dengan "pemblokiran pornografi melalui internet" adalah pemblokiran barang pornografi atau penyediaan jasa pornografi. 

Sumber : http://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah/

ad_duror@yahoo. com 
adduror.blogdetik. com

Read More

Jumat, 05 September 2008

Rasulullah SAW Adalah Orang Yang Paling Dermawan

22.56.00 0
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ (صحيح البخاري 

“Berkata Ibn Abbas ra : Bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi saat ramadhan, ketika dijumpai Jibril (as), yang mengunjungi beliau setiap malam dibulan ramadhan, dan mengajarkan beliau saw Alqur'an, maka sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dalam berbuat baik daripada angin yang berhembus" (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan puji kehadirat Allah Swt yang telah mendekat kepada kita dengan ramadhan, yang telah merangkul kita dalam kasih sayang – Nya di bulan ramadhan, yang telah memangku kita dengan kelembutan dan rahmat dan pengampunan, membersihkan kita dari dosa dan kesalahan, memaafkan kita dari segala kesalahan dan kealpaan dan melipatgandakan amal pahala kita agar kita lebih cepat kepada Allah Swt, agar lebih cepat kepada Mahabbatullah, agar lebih tinggi tempatnya di surga, agar lebih megah istananya di surganya Allah. 

Diberikanlah kepada kita ramadhan yang datang pada kehidupan kita setiap tahunnya. Mulai terbitnya bulan di malam 1 ramadhan hingga terbenamnya 1 malam penuh, maka di siang dan malamnya gelombang rahmat Illahi menghapus dosa – dosa hamba – Nya, mengangkat derajat mereka setinggi – tingginya, menuntun mereka pada kedekatan kehadirat Allah Jalla wa Alla.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan agung, inilah bulan memperbanyak sujud, inilah bulan kedermawanan Illahi, inilah bulan cinta Allah, inilah bulan rindu Allah, inilah bulan pelampiasan merindukan Allah, inilah bulan Allah melampiaskan cintanya kepada kalian. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan iman (maksudnya muslim, bukan orang – orang muslim) dan bersungguh – sungguh ia (Rasul saw tidak menyebutkan harus sempurna, harus tidak boleh melihat maksiat, harus tidak boleh mengucapkan yang jahat, harus tidak boleh) namun semampunya, karena Rasul Saw meminta kita untuk berjuang semampunya”.

Allah Swt berfirman “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS.2:286) dan sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “beramallah menurut kemampuan kalian”. Dalam hadits lainnya juga dalam riwayat Shahih Bukhari “paksa diri kalian sampai batas kemampuan”. Jadi dengan memakai ayat itu, ayat bahwa ada paksa kecuali sampai batas kemampuan untuk dalil malas tapi Rasul saw berkata “paksa semampu kalian dan jangan lebih dari itu”. Maksudnya paksa apa? paksa untuk memerangi kemalasan kita. Kalau sudah sampai batas tidak mampu tidak ada paksaan lagi. 

Semampu kita, barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan iman dan dengan sungguh – sungguh semampunya, berusaha menjaga bibirnya untuk tidak membicarakan orang lain, kelepasan juga segera beristighfar dan menyesalinya dan menggantinya dengan banyak berdzikir agar menghapus dosa itu. Mata, tangan, kaki berbuat, terjebak pada dosa, jangan putus asa. Percuma aku nanti karena aku sudah membicarakan orang lain karena itu kelepasan berarti puasaku ini tidak usah sungguh – sungguh lagi karena tidak ada pahalanya. Bukan demikian, ia berusaha semampunya dan Allah menghapus dosanya yang telah lalu, karena apa? Karena perjuangannya menahan puasa untuk dekat kepada Allah. 

Haditsnya hampir sama cuma beda huruf, (Sin) dengan (Kaf) kalau yang tadi “sama” tapi yang ini “kama”. Barangsiapa yang bangun malam untuk shalat malam, dan bersungguh – sungguh ia melakukannya, Allah hapus juga dosa – dosanya yang telah lalu. Siang hari disiapkan pengampunan, malam hari ditumpahi pengampunan. Inilah siang dan malamnya bulan ramadhan. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “amal dari umatku ini pahalanya dikalikan 10X lipat sampai 700X lipat”. 

Jika niat berbuat baik diberi 1 pahala, jika ia melakukannya dikalaikan 10X sampai 700X lipat. Ada satu hadits dhaif yang meriwayatkan bahwa barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan, pahalanya dikalikan 700X lipat. Haditsnya dhaif, tetapi para muhaddits memperkuat hadits itu dengan hadits riwayat Shahih Bukhari yang saya sebut tadi bahwa amal umat ini dilipatgandakan hingga 700X lipat. Maka para muhaddits menemukan yang paling berhak waktu untuk mendapatkan amal 700X lipat itu dimana? yakni di bulan ramadhan. Maka hadits dhaif tadi diperkuat oleh hadits Shahih Bukhari naik derajatnya menjadi hasan. 

Jelas sudah orang yang beramal di bulan ramadhan dikalikan 700X lipat pahalanya, sebagaimana sabda Sang Nabi saw “orang yang beramal dari umatku, pahalanya dilipatgandakan sebanyak 10X sampai 700X lipat”. Mana yang 700X lipat yaitu di bualn ramadhan, mana yang 10X lipat yaitu di hari – hari biasa. Kalau berbuat dosa dituliskan 1 dosa saja. Demikian dermawannya Allah Swt. Demikian indahnya Allah Swt memperindah keadaan kita. 

Malam ini Insya Allah semuanya melakukan tarawih, berapa rakaat, 20 rakaat. 1400 rakaat kita sudah ditulis pahalanya oleh Allah Swt di malam ini. 1400 rakaat itu berarti 2800X sujud dan pahalanya 20 rakaat tarawih itu 2800X sujud karena 1 rakaat 2X sujud kalau 20 rakaat berarti 40X sujud. Orang yang melewati ramadhan tidak meninggalkan tarawih berarti sekitar 1200X bersujud pada Allah, kalikan 700. Demikian hadirin - hadirat dermawannya Allah Swt. Berapa lama kita tarawih, paling hanya 1 jam, kalau baca dengan 1 juz barangkali hanya mencapai 1,5 jam sampai 2 jam itu pun sudah maksimal. Berapa pahalanya? 2800X sujud kepada Allah, 1400 rakaat.

Seumur hidup belum tentu kita bisa melakukan shalat 1400 rakaat, terkecuali imam – imam besar kita yang terkenang diantaranya Imam Ali Zaenal Abidin As-sajjad Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Tholib melakukan shalat malam 500 rakaat berarti 1000X sujud, diikuti oleh Imam Syafii karena sanad Imam Sayafii bersambung kepada Imam Ali Zaenal Abidin dari gurunya Imam Malik bin Anas bin Malik, Imam Malik bin Anas bin Malik berguru kepada Sayyidina Nafiq Ra dan Imam Nafiq berguru pada Ja’far Shodiq Ra dan Ja’far Shodiq berguru kepada Muhammad Bafadhol Banqil dan Muhammad Bafadhol Banqil kepada Ali Zaenal Abidin As-sajjad. Ada sanad yang lebih dekat lagi, dalam sanad – sanad yang lainnya Imam Syafii melakukan shalat malam bukan ramadhan, malam – malam lain yakni 500 rakaat berarti 1000X sujud. Kita melewati 20 rakaat, 25X lipat dari itu yang dilakukan oleh Imam Ali Zaenal Abidin dan imam – imam besar kita setiap malam.

Hadirin – hadirat inilah malam untuk memperbanyak sujud, inilah ibadah yang sangat mulia yang telah diajarkan oleh Rasul saw riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim “Allah haramkan api neraka untuk keturunan Adam ini membakar anggota sujudnya”. Anggota sujudnya tidak disentuh api, Allah memanjakan anggota sujudnya, anggota tubuh yang dipakai sujud kepada Allah. Demikian cintanya Allah Swt memanjakan hamba-Nya yang bersujud.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya ahlussunnah wal jamaah melakukan tarawih 20 rakaat yang dibawah jumlah itu, tidak ada satu mahdzab pun yang melakukannya. Seluruh mahdzab 20 rakaat, tidak ada mahdzab yang dibawah 20 rakaat. Mahdzab Imam Malik 36 rakaat, mereka yang melakukan 8 rakaat silahkan saja, karena itu shalat sunnah bukan shalat fardhu. Kalau fardhu tidak bisa tambah dan kurang, kalau shalat sunnah dikurang-kurangi 2,4 sampai 6 rakaat, orang semakin ingin banyak bukan semakin ingin mengurangi. Tapi tentunya lebih baik daripada tidak. Untuk orang tua, orang yang sibuk semampunyaberapa rakaat, silahkan saja, jangan dilarang. Tapi kalau secara umum tidak satu mahdzab pun yang melakukan dibawah 20 rakaat.

Hadirin – hadirat di dalam pelaksanaan shalat 20 rakaat, hal ini ada banyak cara. Cara yang diantaranya melakukannya dengan cepat, diantaranya melakukannya dengan membaca juz, diantaranya melakukannya dengan berjuz – juz. Di zaman para sahabat ra ada yang melakukan shalat tarawih sendiri, dirumah sendiri tapi bukan di mahdzab syafii. Para sahabat ada yang melakukan tarawih sendiri, meninggalkan perkumpulan karena lari daripada fitnah dan perpecahan. Sehingga Imam Ibn Hajar Al Asqalani mensyarahkan di dalam Fathul Bari sebagian sahabat setelah wafatnya Rasul Saw, masuk kerumahnya dan tidak pernah keluar terkecuali jenazahnya wafat satu – persatu, sekian puluh tahun kemudian mereka tidak pernah keluar dari rumah dan terus uzlah dan berkhalwat.

Hadirin – hadirat ada juga yang melakukan dengan membaca 1 juz, disana di tarim, hadramaut tempat guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh ada 2 cara yaitu dengan membaca 2 juz yakni di tempat beliau di Darul Musthofa, beliau membaca 2 juz dan setelah itu hadir di Masjid Ba’alawi yang melakukan 20 rakaat dengan sangat cepat. Dan kedua - duanya mempunyai dalil, yang melakukan shalat sunnah dengan memperpanjang bacaan Alquran tentunya sudah jelas dan banyak dalilnya. Dan yang melakukan dengan cepat juga Rasulullah saw sering melakukannya. 

Shalat sunnah (shalat dhuha, shalat qabliatul fajr) demikian riwayat Shahih Bukhari dan shalat sunnah lainnya dilakukan dengan cepat. Hingga berkata periwayat itu, demikian cepatnya Rasul saw seakan – akan tidak membaca fatihah dari cepatnya shalat beliau saw dan menunjukkan bagi orang yang melakukan shalat cepat ada dalilnya. Tapi tentunya jangan sampai melebihi kadar tuma’ninah. Tuma’ninah itu adalah salah kali ucapan Subhanallah. Kalau dia ruku’ membaca Subhanallah kemudian berdiri lagi dan sepanjang itu cukup sudah sah, kalau kurang tidak sah shalatnya. Jadi kalau cepat tarawihnya tidak sembarang orang dan hati – hati dengan tuma’ninahnya, cukup kadar Subhanallah ia berdiam maka sudah sah shalatnya, ini kalau mau yang cepat. Kalau mau yang lambat tentunya juga sudah kita pahami.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Lalu mengenai shalat witir. Shalat witir ini banyak pertanyaan nanti kalau sudah shalat witir boleh tidak nanti shalat malam lagi, kan sudah ditutup dengan witir? Boleh shalat malam lagi dan yang makruh adalah witir 2X, karena apa?karena orang kalau sudah melakukan shalat tarawih 20 rakaat misalnya lalu witir 3 rakaat dan nanti malam shalat lagi, kalau shalatnya genap tidak apa – apa, karena maksudnya shalat witir adalah menjadikan shalat malamnya itu kalau ditotal shalatnya ganjil. Kalau jumlahnya genap maka untuk selanjutnya baiknya jumlahnya ganjil karena Allah menyukai yang ganjil, maka di witirkan. Maka seandainya seorang sudah tarawih lalu witir 3 rakaat, malam shalat lagi tahajud 2,4,8,10 rakaat silahkan saja karena kalau ditotal tetap ganjil jumlahnya. Tapi kalau ia witir 2X, maka jumlahnya kalau ditotal menjadi genap ini hukumnya makruh bukan haram. Jadi tidak ada yang haram namanya shalat malam, mau witir 2X, 3X, 10X tapi yang paling baik jadikan total shalat malammu jumlahnya ganjil. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Shalat tarawih boleh 2X, boleh 3X, ikut disini 4 rakaat pindah ke masjid sana 4 rakaat, pindah ke masjid situ sempurna 20 rakaat atau pindah ke masjid lain, boleh. Disana di tarim, hadramaut tempat saya belajar disana ada 4 waktu shalat tarawih yang bias kita ikuti mulai ba’da isya pukul 19.30, nanti jam 21.30 ada lagi, 23.30 ada lagi, 01.30 ada lagi, 02.30 ada lagi. Kalau sanggup bisa 4X shalat tarawihnya. Ini bisa 80 rakaat, tapi biasanya kalau guru mulia kita ikut 3X saja, yaitu 60 rakaat. Beliau biasanya ikut 3X shalat tarawih setiap malamnya. Shalat tarawih yang pertama 2 juz, kemudian ikut di Masjid Ba’alawi 20 rakaat, ikut lagi di Masjid Muhdhor 20 rakaat, 60 rakaat setiap malam. Demikian hari – hari mulia di bulan ramadhan, demikian bulan sujud, demikian bulan kemuliaan.

Hadirin – hadirat mengenai asal muasal shalat tarawih pernah diadakan di masa Rasul saw lalu dihentikan, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari Rasul saw melakukan shalat berjamaah diikuti sahabat di bulan ramadhan. Hari pertama, hari kedua makin banyak yang ikut, hari ketiga kita lihat bagaimana keadaan sahabat itu. Sahabat ini ingin sellau bersama Nabi Muhammad saw, shalat malam kan bisa dirumah sendiri tapi mereka merasa shalat malam bersama Rasulullah saw lebih afdhol, mereka ikut keluar shalat malam. Hari kedua, hari ketiga makin banyak, hari keempat Rasulullah saw tidak keluar. Keluar – keluarnya setelah shubuh Rasul saw berkata “sebaik – baik shalat adalah di rumah masing – masing terkecuali shalat fardhu”, jangan kalian lakukan ini aku takut ini dijadikan hal yang wajib bagi umat sesudah kita. Maksudnya kalau shalat tarawih itu Rasul saw mengimaminya setiap malam nanti disangka shalat fardhu. Demikian indahnya sang Nabi saw tidak mau memaksakan pada umatnya saw.

Lalu di zaman Khalifah Umar bin Khatab ra riwayat Shahih Bukhari, Sayyidina Umar melhat ada yang shalat tarawih sendiri, ada yang berlima, ada yang bertiga. Ini kalau digabung jadi satu orang lebih afdhol. Maka dibuatlah shalat tarawih berjamaah. Ini perilaku Sayyidina Umar bin Khatab ra seraya berkata “ini bid’ah yang paling nikmat”. Kalau sekarang orang bilang semua bid’ah adalah sesat maka tentunya ia berbenturan dengan ucapan Sayyidina Umar bin Khatab. Mereka berdalil ada haditsnya semua bid’ah adalah sesat, itu hadits ada syarahnya. Imam Nawawi ra mengatakan hadits itu aamum maksush (ada pengecualian), hal yang umum tapi ada pengecualiannya. Karena banyak di Alquran hal seperti itu juga. Allah Swt berfirman “bisa saja ku berikan hidayah pada semua sampai semua orang itu tidak ada yang jahat tapi sudah kupastikan akan kupenuhi neraka jahannam dengan seluruh jin dan manusia”. Kan buktinya tidak semua jin dan manusia masuk neraka, maka ini ayat disebut aamum maksush. Apa itu aamum maksush?hal umum yang ada pengecualiannya juga hadits semua bid’ah itu sesat dan semua yang sesat itu di neraka. Namun ada pengecualiannya, buktinya ucapan Sayyidina Umar ra yang berkata “inilah bid’ah yang baik”. Berarti bid’ah ada yang baik dan ada yang buruk, dalilnya Shahih Bukhari.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka diteruskanlah mengenai shalat tarawih dan di bulan ramadhan ini, malam – malam sujud, malam – malam munajat, malam – malam yang paling banyak para shalihin bercinta dan bermunajat kepada Allah dan Rasul saw di bulan ramadhan sangat dermawqan. Ini hadits yang kita baca tadi, berkata Rsulullah saw “ orang yang paling dermawan”. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Sayarah Shahih Bukhari menjelaskan satu hadits lainnya dengan riwayat yang tsigah sabda Rasulullah saw “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Kau pernah lihat orang yang dermawan, semua orang yang dermawan itu yang lebih dermawan Sayyidina Muhammad Saw. Kalau kita lihat semua orang yang dermawan, dan yang paling dermawan adalah Nabiyyuna Muhammad Saw. Beliau berkata “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Allah Swt berfirman “mereka tanya apa yang harus mereka nafkahkandan berinfaq itu kepada siapa?” maka Allah menjawab lagi “yang pertama ayahbundamu paling berhak disedekahi, kemudian kerabat dekat, dan orang – orang miskin”. 

Kalau ayahbundanya berkecukupan maka naik ketingkat berikutnya yaitu kerabat terdekat kita, ini yang paling berhak kerabat kita yang faqir, fuqara dan mustahiq namun kalau berkecukupan naik lagi ke tingkat berikutnya orang – orang miskin. Orang – orang miskin ini ada 2 kelompok yaitu fuqara dan masaqin. Fuqara,lebih rendah daripada Masaqin fuqara adalah orang yang penghasilannya dibawah 50% dari pemasukannya, kalau kebutuhan hidupnya Rp. 100.000,- setiap bulan misalnya dan penghasilannya Rp. 50.000,- maka tergolong fuqara. Penghasilan seseorang sesuai kebutuhan dan berbeda – beda. Ada yang Rp. 200.000,-, ada yang kebutuhannya Rp. 50.000,- perbulan ada yang kebutuhannya Rp. 500.000,- tergantung berapa keluarganya, banyaknya anak dan istri atau tempat tinggalnya. Kalau penghasilannya di bawah 50% maka ia fuqara, kalau penghasilannya lebih antara 50% dan kurang dari 100% itu masqkhin (orang miskin namanya). Kebutuhan bulanannya Rp. 200.000,- (kebutuhan primer) dan pendapatannya Rp. 195.000,- ini miskin namanya karena pemasukkannya masih dibawah kebutuhannya, lebih dari itu lepas daripada orang yang mustahiq dan bebas shadaqah. Demikian ibnu sabil yaitu orang yang tidak punya ongkos pulang ke kampungnya, dan orang – orang yang mempunyai hutang yang berhak disedekahi dan dizakati. 

Dan Rasul saw sangat dermawan lagi di bulan ramadhan. Ketika di datangi oleh Malaikat Jibril as, Jibril as datang kepada Rasul Saw setiap malam di bulan ramadhan ramadhan untuk mengajari Alquran pada Rasul saw. Disini Imam ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan disunnahkan untuk menziarahi, mengunjungi para shalihin di bulan ramadhan yang masih hidup atau yang sudah wafat. Ini dinukil dari ucapan Hujjatul Islam Imam Nawawi, dinukil oleh Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari bi syarah Bukhari disunnahkan untuk mendatangi shalihin yang masih hidup atau yang telah wafat di bulan ramadhan. Karena Jibril as datang setiap malam kepada Sayyidina Muhammad saw maka Rasul saw memimpin orang yang shalih maka kita disunnahkan datang kepada para ulama, shalihin baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan beliau saw kedermawanannya lebih daripada angin yang berhembus, demikian cepatnya kedermawananan Sayyidina Muhammad saw. Orang yang paling dermawan, orang yang tidak pernah mengatakan tidak kepada orang yang meminta kepada Rasul saw. Beruntung, semakin mulia seseorang yang mencintai Rasul Saw, ia akan semakin dermawan tapi dermawan bukan karena harta saja. Karena dalam riwayat lain Allah swt berfirman, mereka tanya lagi apa yang harus mereka infaqkan, katakan yang harus mereka infaqkan adalah maaf. Ini lebih tinggi lagi, kalau seorang sudah dermawan gampang ia menginfaqkan hartanya tapi belum tentu ia mampu menginfaqkan maafnya. Pada musuh – musuhnya, pada yang mendholiminya, beri sedekah ia dengan apa?dengan maaf. Itu infaq yang sangat mulia dengan memaafkan orang lain yang telah berbuat dosa pada kita. Orang yang paling cepat dimaafkan oleh Allah adalah orang yang paling cepat memaafkan kesalahan orang lain.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Nabiyyuna Muhammad Saw dan beliau selalu menghendaki kemudahan bagi kita seraya bersabda “beri kabar gembira dan janganlah kalian mempersulit umatku dan beri kabar – kabar yang baik jangan membuat mereka menghindar dari kemuliaan”. Demikian indahnya ramadhan al mukarram.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah melimpahkan keberkahan ramadhan kepada kita, semoga Allah Swt menghalalkan bagi kita malam lailatulqadr, semoga Allah memberkahi kita dengan keberkahan shiam wal qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram muliakan kami dengan malam – malam qiyamullail, muliakan kami dengan malam – malam sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai puasa, Wahai Allah jadikan kami orang – orang yang masuk ke dalam kelompok yang berpuasa dan masuk ke dalam kelompok orang yang melakukan qiyamullail, bangkitkan kami di yaumil qiyamah bersama semua ahlul shiam wa ahlul qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami dengan hari – hari kemuliaan nuzulul quran, dengan kemuliaan Fattah makkah, dengan kumuliaan badr al kubro, semua Kau tumpahkan di bulan ramadhan, Ya Rahman Yang Maha Dermawan di bulan ramadhan Yang Melipatgandakan Puasa kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Melipatgandakan Tarawih kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Memuliakan kami dengan 700X lipat pahala di bulan ramadhan, dalam setiap ibadah kami, dalam setiap tasbih maka kami memanggil NamaMu yang Maha Luhur Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa Allah Swt melimpahkan banyak anugerah di bulan ramadhan ini, Rasul saw menjadi lebih dermawan di bulan ramadhan karena Allah lebih dermawan di bulan ramadhan. Kita minta dilimpahi oleh Allah swt kekayaan dunia dan akhirat, pastikan kami semua ini kaya – raya dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu berinfaq dan membantu orang – orang fuqara, jadikan tangan kami untuk tumpah ruahnya harta kepada fuqara, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana NabiMu Muhammad saw mendoakan Sayyidina Anas bin Malik “Wahai Allah luaskan harta Anas bin Malik dan banyakkan keturunannya dan panjangkan usianya”, maka kami meminta doa itu. Limpahkan dan luaskan harta kami dan limpahkan pada kami panjang umur, limpahkan pada kami dzurriyah shalih shalihat, jadikan kami kaya – raya di dunia dan di akhirat, kaya – raya di yaumal barzah, kaya – raya di yaumal qiyamah, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana Kau limpahkan ini kepada para sahabat ra, limpahkan pada kami semua, jadikan kami orang yang kaya – raya yang banyak berinfaq dan bershadaqah, jadikan kami orang yang luas dan nikmat di dalam kehidupan dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu bersyukur, Ya Rahman Ya Rahim jangan Kau jadikan kami hamba yang selalu mendapatkan cobaan dan hamba yang selalu diberi kesempitan,beri kami keluasan dunia dan akhirat. 

Inilah doa dan munajat Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kekayaan ditangan muslimin, jadikan kekayaan di tangan muslimin, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kemiskinan kepada mereka yang menyembah selainMu, kemiskinan untuk orang – orang yang menyembah selainMu, kekayaan bagi muslimin Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat Alhamdulillah Allah telah memberikan kesembuhan kepada saya dari penyakit yang saya derita, penyakit yang sedemikan berat yang membuat semua orang putus asa dari panjangnya usia. Dan penyakit itu adalah penyakit peradangan otak di bagian belakang, itu yang menimpa saya kemarin dan dirawat di RSCM dilantai 1 ruang 108. Ketika dokter yang menangani saya diantaranya Prof. Yusuf Misbach seorang bagian kepresidenan, bagian neurologi beliau sendiri masih bungkam dari menjawab apakah penyakit ini masih bisa sembuh. Maka saya menghubungi guru mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh mengatakan bahwa ini peradangan di otak dan sampai musibah ini kepada saya peradangan otak belakang dan tampaknya sulit untuk bisa disembuhkan lantas beliau mendoakan saya dan Alhamdulillah dan belaiu berkata setelah doa ini kau akan sembuh dan Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas. Demikian janji beliau dan kita akan lihat janji beliau dan Insya Allah beliau akan datang beberapa bulan lagi yakni bulan Muharram dan kita lihat bagaimana janji beliau yang mengatakan penyakit ini akan sembuh dan setelah itu Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas. 

Hadirin – hadirat tidak lupa saya umumkan hari Ahad, tanggal 7 September kita diundang oleh Taman Rekreasi Ancol untuk mengadakan dzikir dan doa gabungan dengan majelis ad-dzikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham. Akan tetapi nanti selebarannya akan dibagikan dan ada hal yang masih memberatkan saya karena masih terkena pembayaran karcis tapi masih kena setengah harga. Bagi mereka yang mau ikut berdzikir di waktu Ashar sampai Maghrib, hari Ahad, 7 September 2008 di Ancol selebarannya akan dibagikan dan yang memiliki kartu itu dapat potongan harga masuk kesana. Tujuan kita untuk meratakan tempat – tempat maksiat untuk bergemuruh dengan lafadh Allah Allah Allah Allah. Semoga Allah menjadikan Jakarta ini rata dengan pengangungan Nama Allah. 

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Sumber

www.majelisrasulullah.org

Kontributor: Munzir Almusawa  

Read More

Post Top Ad