CUPITEBET: Majelis Rasulullah SAW

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Majelis Rasulullah SAW. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Majelis Rasulullah SAW. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Maret 2010

Dakwah Majelis Rasulullah SAW di Denpasar Bali

00.37.00
Dinihari selasa, 23 ferbruari 2010 saya bersama Muhammad Ainiy bertolak meninggalkan bandara Soekarno hatta, kali ini tujuan kami adalah Denpasar Bali, perbedaan waktu denpasar (WITA) adalah 1 jam lebih dahulu daripada Jakarta, kami tiba dg sambutan hangat para kordinator Majelis Rasulullah saw wilayah Bali, Bpk KH Badrudin, Hb Talib Assegaf, Hj Rois, Hj Kholid, dan bersama para pendukung dakwah lainnya.

Dari bandara Ngurah Rai Denpasar kami langsung berkunjung ke Kediaman Raja Bali, ia menyambut kami dg hangat dan akrab, ia meminta maaf karena tidak sedang menggunakan pakaian kebesarannya karena kedatangan kami mendadak. Saya pribadi mempunyai banyak maksud dalam kunjungan ini, mengingat dakwah majelis Rasulullah dengan pesat berkembang, maka akan sangat menyolok bagi penganut agama hindu di Bali yg merupakan mayoritas, dan itu membahayakan keselamatan saudara saudara kita muslimin, karena mereka bisa saja di provokasi oleh fihak musuh islam untuk memerangi dan mempersulit dakwah muslimin, maka maksud kedatangan saya kepada Raja Bali adalah menjalin hubungan erat dengan pimpinan adat tertinggi di Bali yg sangat berpengaruh disana.
Read More

Dakwah Majelis Rasulullah SAW di Singapura & Kualalumpur

00.32.00
Pagi, Selasa 16 februari 2010 saya dan Muhammad Qalby meninggalkan Bandara Soekano Hatta menuju Changi Airport S’pore, kami tiba pagi itu telah dinanti oleh Sayed Abdulkader Ali Alhaddad, kordinator dakwah untuk wilayah S’pore dan beliau pula yg selalu mengatur jadwal kunjungan saya dan Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Alhabib Umar bin Hafidh ke Singapura.

Kami tiba dan saya langsung menjalani pengobatan dan pemeriksaan, pengobatan kali ini dilakukan dengan Magnet Electrik di beberapa bagian tubuh, maka tanpa dikira kira pengobatan syaraf itu membuat kantuk yg luar biasa, tidak beberapa menit kemudian saya pun terlelap tidur dan tak sadarkan diri sampai hampir lewat waktu dhuhur, saya sekedar bangun dan niat jamak ta’khir lalu tak bisa bangun Karen kantuk yg dahsyat, dan baru siuman pd dekat waktu magrib, kami melakukan shalat dhuhur dan asar, lalu menanti waktu magrib, kemudian melakukan shalat magrib dan isya jamak taqdim dan turun menemui tamu tamu untuk acara maulid.
Read More

Dakwah Majelis Rasulullah SAW di Sukoredjo, Pandaan, Malang Jawa Timur

00.29.00
Pagi Jumat 13 Februari 2010
Saya bersama Muhammad Ainiy meninggalkan Bandara Soekarno hatta pk 07.00 menuju Bandara Juanda Surabaya, kami tiba dan telah dinanti oleh Hb Muhammad Bin Hadi, seorang pengusaha yg mapan di wilayah Surabaya, beliau memang selalu simpatik dalam hal yg bersifat dakwah, dan sangat perduli dg perluasan dakwah khususnya di wilayah Jawa Timur.

Read More

Senin, 01 Februari 2010

PERJALANAN HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA KE PAPUA 2010

00.43.00

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Sunday, 31 January 2010

K O K O D A, Irian Barat



 Image  Image  Image  Image



ImagePk 6.00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat) Selasa 26 Januari 2010 kami empat personil, Munzir Almusawa, Saeful Zahri, Hamidi Sanusi, Muhamad Ainiy, kami meninggalkan Bandara Soekarno hatta Jakarta dengan penerbangan Garuda Air menuju Makasar (ujungpandang), kami diantar oleh beberapa Crew penyambutan khusus Divisi Majelis Rasulullah saw dari para staf Bandara Soekarno untuk diantarkan ke pintu pesawat dan memperlancar segala sesuatunya, mereka pula yg selalu menjadi crew penyambutan kedatangan para tamu Majelis Rasulullah saw, termasuk saat kedatangan Guru Mulia ke Jakarta. Pesawat lepas landas tepat 06.00 WIB menuju Makasar untuk meneruskan menuju Sorong Irian Barat dengan penerbangan Merpati Air
Read More

Minggu, 24 Januari 2010

Akhir Wasiat Nabi Muhammad saw Kepada Umatnya

20.58.00
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa(www.majelisrasulullah.org)


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .


( صحيح البخاري )



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Read More

Kamis, 21 Januari 2010

Muslim Yang Paling Utama

01.04.00

Oleh Habib Munzir bin Fuad Al Musawa


عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالُوْا ياَ رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ اْلِإسْلاَمِ أَفْضَلُ ؟ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ


( صحيح البخاري )

Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Muslim manakah yang paling utama ?" Maka Rasulullah sahallallahu 'alaihi wasallam menjawab : " seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya " ( Shahih Al Bukhari )


Read More

Senin, 11 Januari 2010

Sejuta Pemuda Putihkan Jakarta Bersama Guru Mulia

03.02.00
Kontributor: Rahadian (www.majelisrasulullah.org)
Sunday, 10 January 2010


Dua perhelatan spektakuler digelar secara marathon oleh Majelis Shalawat dan Dzikir pemuda terbesar di Jakarta yaitu Majelis Rasulullah SAW. Sebuah Majelis yang sangat aktif membina para pemuda untuk selalu mengedepankan kedamaian dan keluhuran dalam setiap aktifitasnya. Dan sudah seringkali membuat acara-acara Dzikir dan Shalawat Akbar bukan hanya di seantero wilayah Jabodetabek bahkan hingga jauh ke pelosok kota luar Jabodetabek.
Read More

Rabu, 09 Desember 2009

Coming Soon Habib Umar bin Hafidz at Jakarta

19.38.00


www.MajelisRasulullah.org :Dengan segenap Puji bagi Maha Raja Tunggal Sekalian Alam Semesta, dan Limpahan Shalawat atas Imam Tunggal yg terpilih memimpin di dunia dan di Akhirat, Sayyidina Muhammad beserta keluarga dan Sahabat beliau, dan para penerusnya hingga akhir zaman.
Betapa tak tergambarkan kegembiraan ratusan ribu sanubari muslimin di wilayah Indonesia, khususnya Jakarta,
Read More

Minggu, 06 Desember 2009

Bersedekah Dari Usaha Yang Baik

22.00.00




قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَتَقَبَّلُهَابِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلَوَّهُ حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ

(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Barangsiapa yg bersedekah (walau) sebesar kurma dari usaha yg baik, dan Allah tidak menerima kecuali yg baik, dan Sungguh Allah swt menerimanya dg sambutan hangat, lalu melipat gandakannya untuk orang itu seperti kalian mengasuh bayi yg disusuinya, hingga sebesar gunung” (Shahih Bukhari)

Read More

Jumat, 30 Oktober 2009

Sebesar - Besarnya Kejahatan Diantara Muslimin

20.22.00 0

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh sebesar besar kejahatan diantara muslimin adalah orang yg mempermasalahkan hal yg tidak diharamkan, namun menjadi diharamkan sebab ia mempermasalahkannya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَااْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ وَفي هَذِهِ اْلجَلْسَةِ اْلمُبَارَكَةِ جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مُتَّصِلِيْنَ بِنُوْرِ اْلمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

Limpahan Puji ke hadirat Allah SWT Yang Maha Luhur, Yang Maha mengundang kita kepada cahaya pengampunanNya hingga hadir dan berkumpul untuk mendapat pengampunan dan kelembutan Ilahi yang ditebarkan kepada hamba-hambaNya sepanjang waktu dan zaman. Sampailah kita di malam yang agung ini kembali berkumpul untuk mendapatkan mutiara-mutiara Ilahi yang abadi, perhiasan yang termulia dan terindah seakan tidak terlihat mata namun terlihat oleh Yang Maha Melihat Maha Raja langit dan bumi, yang sangat dimuliakan oleh Allah perhiasan yang berharga di hadapan Allah dan hal itulah berupa tuntunan-tuntunan Nabi kita Muhammad SAW. Allah sangat menghargai dan menghormati perbuatan-perbuatan luhur, sekecil-kecil perbuatan bahkan sampai perbuatan yang seakan tiada artinya, sampai menyingkirkan duri dari jalan pun dihormati dihargai dan disyukuri oleh Allah kepada kita, ketika seseorang menyingkirkan duri dari jalan, Rasul SAW bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَالله لَهُ . ( رواه البخاري

“ Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. ( HR. Bukhari )

Allah Maha tidak butuh pada perbuatan kita dan tidak pula butuh pada jasa kita, namun Sang Maha Baik berterima kasih atas perbuatan kita yang mau memperbaiki diri kita sendiri. Demikian indah dan cintanya Allah berterima kasih kepadamu karena engkau ingin membenahi diri, Allah yang berterima kasih. Berterima kasih karena kita ingin dekat denganNya, padahal Allah Maha tidak membutuhkan kita. Inilah Sang Maha Indah dan Sang Maha Sejahtera, dari namaNya lah berpijar segenap ciptaan dan kesejahteraan sepanjang waktu dan zaman, dan beruntung mereka yang mengikuti sang pembawa kesejahteraan Sayyidina Muhammad SAW . Maka kemenangan muncul mulai kebangkitan Sang Nabi dan terus keberhasilan dan keberhasilan, kesuksesan dan kesuksesan, kesuksesan seseorang dalam pribadinya selamat dari dosa, kesuksesan seseorang dalam pribadinya selamat dari musibah, kesuksesan suatu wilayah untuk terjauhakan dari suatu musibah, kesuksesan satu majelis atau satu halaqah atau kelompok masyarakat untuk mendapatkan ampunan Allah, kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirah, semua itu telah diberikan dan dikabarkan oleh Allah SWT di dalam firmanNya :

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا ¤ لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا ¤ وَيَنْصُرَكَ اللهُ نَصْرًا عَزِيْزًا . ( الفتح : 1-3

“ Sungguh Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, agar Allah memberikan ampunan kepadamu atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan menunjukkanmu ke jalan yang lurus, dan agar Allah menolongmu denagn pertolongan yang kuat “. ( QS. Al Fath : 1-3 )

Maksudnya, kemenangan keberhasilan bukan hanya untuk Sang Nabi tapi untuk semua penerusnya hingga akhir zaman, kenapa? karena Rasul SAW tidak merasa sukses dan tidak merasa berhasil kalau beliau hanya berhasil sendiri lantas ummat selanjutnya sirna dan musnah. Terbukti bahwa ummat-ummat sebelum beliau ketika setelah Nabi mereka wafat satu dua generasi sirnalah ajaran dan tuntunannya, membutuhkan tuntunan Nabi yang lain. Berbeda dengan Sang Nabi yang telah diberi oleh Allah Fathan Mubiinaa yaitu keberhasilan yang berkesinambungan, keberhasilan yang sebaik-baiknya, semakin hari ummat beliau bukan makin berkurang tapi semakin bertambah, semakin hari ummat beliau SAW semakin banyak .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Para mufassir ( ahli tafsir ) membuka makna ayat kedua ini :

لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ. ( الفتح : 2

“ Dan Allah mengampuni dosamu ( Muhammad SAW ) yang terdahulu dan yang akan datang”. ( QS. Al Fath : 2 )

Sebagian menafsirkan maknanya adalah dosa para sahabat beliau sebelum kebangkitan Sang Nabi dan dosa ummat beliau yang akan datang karena kesemuanya akan menemui Assyafa’ah Al ‘Uzhmaa (syafaat yg mulia) dari Nabiyyuna Muhammad SAW..

وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا. ( الفتح : 2

“ Dan Allah akan menyempurnakan untukmu kenikmatan dan menunjukkanmu ke jalan yang lurus”. ( QS. Al Fath : 2 )

maksudnya adalah keberhasilanmu ( Muhammad SAW ) dan keberhasilan para penerusmu di dunia hingga akhirah dengan keberhasilan yang abadi dan menunjukkanmu ke jalan yang lurus. Oleh sebab itu diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari Rasul SAW bersabda :

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظَاهِرُوْنَ . ( رواه البخاري

“ Masih ada sekelompok dari ummatku yang selalu tegak dalam kebenaran hingga datang pada mereka perintah Allah ( hari kiamat ) . ( HR. Bukhari )

Tiada akan pernah habis-habisnya ummatku ( Muhammad SAW ) itu, sekelompok dari ummatku terus ada dalam kebenaran, dalam kemuliaan dalam keluhuran, tidak bisa dibasmi habis sebagaimana ummat-ummat terdahulu tapi mereka terlihat jelas tidak terlalu sulit mencarinya, kelompok-kelompok pembawa kebenaran dan keluhuran dari ummat Nabi Muhammad SAW, hingga nanti mereka sampai di padang mahsyar mereka masih tetap terlihat dan ada . Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan makna hadits ini, bahwa tiada akan ada habisnya sekelompok ummat yang mulia ini yang terus membawa kemuliaan dan mereka tidak tersembunyi tapi terlihat jelas muncul pada setiap waktu yang ada, kelompok-kelompok mulia yang membawa kebenaran sampai nanti akhir zaman, dan kelak akan lebih terlihat jelas di padang mahsyar para pengikut Sayyidina Muhammad SAW, para pecinta Rasulullah Ja’alanii Allahu Waiyyakum minhum ( Semoga Allah jadikan aku dan kalian diantara mereka ).

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul SAW dalam keadaan gundah, hingga Sayyidina Umar RA memberi salam kepadanya tidak dijawab satu dua kali dan yang ketiga maka Rasul SAW di waktu subuh itu berkata :

لَقَدْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ الَّيْلَةَ سُوْرَةٌ هِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ . ( رواه البخاري

“ Sungguh telah turun kepadaku di malam ini satu surah yang agung, yang aku gembira dengan turunnya surah itu lebih daripada terbitnya matahari. ( HR. Bukhari )

Maka Sayyidina Umar RA berkata : surat apakah Ya Rasulallah?, maka Rasulullah SAW berkata :

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا ¤ لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا ¤ وَيَنْصُرَكَ اللهُ نَصْرًا عَزِيْزًا . ( الفتح : 1-3

Dan Allah akan memberimu pertolongan dengan pertolongan yang mulia, pertolongan yang dahsyat pertolongan yang hebat, bukan hanya untuk Sang Nabi tapi juga untuk para penerusnya, karena kalau seandainya hanya pertolongan untuk sang Nabi maka tentunya pertolongan itu tidak sempurna karena setelah Rasul SAW maka akan selesai tidak ada pertolongan untuk para penerusnya, karena para penerusnya bersambung cita-citanya dan perjuangannya dengan Sang Nabi SAW maka mereka pun terikat erat dengan hal ini, hal ini disebut dengan hukum taba’iyyah yaitu bersamaan. Sebagaimana Rasul SAW ketika sampai ke ‘Arsy Ar Rahman sampai ke hadirat Allah SWT Rasul SAW tetap dengan sandalnya, ketika Nabiyullah Musa AS menghadap Allah di bukit Turisina maka Allah berkata :

إِنِّيْ أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِاْلوَادِاْلمُقَدَّسِ طُوَى . ( طه : 12

“ Sungguh Aku ( Allah ) adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci “. ( QS. Taha : 12 )

Sang Nabi sampai di ‘arsy Ar Rahman tidak diperintah untuk melepas sandalnya, bukan berarti sandalnya lebih mulia dari seluruh makhluk bagaiman Jibril kok tidak bisa naik tapi sandal Rasul SAW bisa sampai ke hadirat Allah?, hingga muncul satu syair “ Mana sih yang lebih mulia Jibril atau sandal Rasul? kok sandal Rasul bisa sampai ke hadirat Allah?, tentunya (sangat lebih mulia) Jibril AS, sandal hanya terbuat dari kulit kambing yang tidak ada artinya, tapi masalahnya karena terikat di kaki Sayyidina Muhammad SAW…!, ini adalah hukum taba’iyyah. Tentunya pakaian Rasul SAW yang dipakai beliau bukan berarti lebih mulia dari semua makhluk, tapi karena hukum taba’iyyah yaitu terikat di pakaian Sang Nabi, nah kalau sandal yang terikat di kaki beliau bisa sampai ke hadirat Allah, terlebih lagi jiwa yang terikat kepada Sayyidina Muhammad SAW…!

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

وَيَنْصُرَكَ اللهُ نَصْرًا عَزِيْزًا . ( الفتح :3

“ Allah akan menolongmu dengan pertolongan yang dahsyat “ . ( QS. Al Fath : 3 )

Maka semua ummat ini yang selalu berusaha membenahi diri, yang berusaha semampunya membenahi hari-harinya memperindah hari-harinya, maka ia akan berada dalam cahaya pertolongan yang dahsyat oleh Allah SWT, cahaya kesuksesan dan keberhasilan sangat dekat kepadanya, karena apa? Karena ia kebagian dari biasnya cahaya ayat yang turun ini ( QS. Al Fath ) . Rasul SAW tidak mau memecah beliau dengan ummatnya, dimana pun dan kapan pun disaat-saat apa pun “ Ummatii, Ummatii “, di saat sakaratul maut pun “ Ummatii, Ummatii “, bangkit dari padang mahsyar kalimat pertamanya “ Ummatii, Ummatii”. Sampai ketika di hadapan Allah pun beliau tetap melibatkan ummat beliau, ketika Allah berfirman :

السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“ Salam sejahtera untukmu wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkahan “

Maka Rasul SAW menjawab :

السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ

“ Salam sejahtera untuk kami dan semua hamba Allah yang shaleh “

Diterima salam Allah itu dipecah untuk seluruh ummatnya dan hamba-hamba Allah yang shaleh, tidak lepas jiwa sang Nabi dari ummat beliau SAW hingga saat sakaratul maut pun seraya berdoa kepada Allah SWT :

شَدِّدْ عَلَيَّ مَوْتِي وَخَفِّفْ عَلَى أُمَّتِيْ

“ Wahai Allah pedihkan sakaratul maut ku dan ringankan untuk ummat ku “

Demikian Nabi kita Muhammad SAW . Rasul SAW memberikan satu tuntunan yang mulia dengan hadits ini kita mendapat peringatan dari Allah SWT lewat sang Nabi SAW :

إِنَّ أَعْظَمَ اْلمُسْلِمِيْنَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْئٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ. ( رواه البخاري

“ Sebesar-besarnya dosa seorang muslim pada muslim lainnya itu adalah orang yang mempermasalahkan hal yang tidak diharamkan menjadi diharamkan karena ia mempermasalahkannya “. ( HR. Bukhari )

Hal seperti ini kata Rasul SAW adalah “ kejahatan muslim kepada muslim lainnya”. Yang harus berhati-hati muncul saudara-saudara di masa kini yang terus melarang hal-hal yang boleh, hal-hal yang mulia dilarang dan dikatakan syirik, dikatakan bid’ah dan lain sebagainya. Boleh tidak ziarah di pagi hari lebaran?, tentunya ziarah mau di siang hari, di malam hari, waktu puasa, waktu lebaran mau kapan pun ziarah itu sunnah. Rasul SAW bersabda :

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا

“ Aku sudah melarang kalian ziarah kubur , tapi sekarang kalian berziarahlah “

Ini menunjukkan ziarah kubur itu sunnah, mau siang hari atau malam dan kapan pun. Maka orang mau ziarah di bulan puasa silahkan, ziarah di bulan Rajab tafaddhal, ziarah di hari lebaran tidak ada larangannya. Muncul orang-orang yang mengatakan tidak ada nashnya atau dalilnya ziarah hari lebaran tentunya mau ziarah kapan pun boleh, kalau mau dilarang mana dalilnya?

Hadirin hadirat…hati-hati terkena hadits ini orang-orang yang mempermasalahkan hal-hal yang tidak dilarang sampai menjadi dilarang gara-gara ia mempermasalahkannya. Orang-orang kumpul membaca shalawat pada Nabi SAW, berzikir bersama dikatakan syirik dikatakan bid’ah . Kumpul bersama, zikir bersama, Rasulullah SAW tidak pernah memperbuatnya, MasyaAllah!! Berapa puluh hadits riwayat Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim yang menjelaskan tentang zikir berjama’ah dimana Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi :

إِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلاَءٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلاَءٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ ... ( رواه البخاري ومسلم

“ Jika ia mengingatKu dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diriKu, dan jika ia mengingatKu dalam keramaian Aku mengingatNya dalam keramaian yang lebih baik yaitu diantara para malaikat muqarrabin “. ( HR. Bukhari dan Muslim )

Berarti berzikir bersama adalah hal yang sunnah dan mustahab, Rasul SAW juga banyak menyampaikan hadits-hadits tentang orang-orang yang berkumpul atau halaqah az zikr maka para malaikat diturunkan, hadits ini sering saya sampaikan, sampai Rasul SAW berkata firman Allah dalam hadits qudsi :

يَا مَلَائِكَتِيْ أُشْهِدُكُمْ أَنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ

“ Wahai para malaikat Kujadikan kalian saksi, sungguh Aku ( Allah ) sudah mengampuni dosa mereka”

Demikian hadirin hadirat, bagaimana kelompok zikir dikatakan bid’ah, berzikir bersama dengan satu suara menyebut “ Yaa Allah “ , Rasul SAW tidak pernah berbuat seperti itu , Masyaallah!! Zikir bersama mau ditanya lagi caranya seperti apa?? Zikir berjama’ah zikir bersama, adakah satu hadits yang melarang sebutan nama ALLAH digemuruhkan ?? bukankah panggung-panggung maksiat orang menggemuruhkan nama-nama orang yang tidak pernah sujud kepada Allah, bukankah mereka yang lebih berhak ditentang?! Apakah salah jika orang menggemuruhkan nama Allah, salahkah jika orang berkumpul untuk mengelu-elukan keagungan nama Allah?! Sungguh nama Allah lebih berhak digemuruhkan dan diangkat daripada semua nama makhluk, sungguh Allah pencipta seluruh makhluk dan namaNya lebih berhak di sebut dan digemuruhkan daripada nama makhlukNya. Oleh sebab itu, kita tidak mau seperti mereka berkumpul dalam dosa dan kemaksiatan, tapi jangan salahkan kelompok yang mengagungkan nama Allah SWT. Demikian pula telah banyak muncul pelarangan-pelarangan baru padahal hal itu tidak dilarang, jadi kesemua hal itu adalah boleh terkecuali yang ada larangannya. Kecuali ibadah, kalau masalah ibadah berupa As Syari’ah Al Mutahharah (Mutahharah : suci) tidak bisa ditambah misalnya shalat lima waktu ditambah menjadi enam waktu tentunya tidak bisa,demikian pula puasa ramadhan ditambah puasa wajib menjadi puasa Sya’ban dan Ramadhan itu tidak bisa (tetap hanya ramadhan yg merupakan puasa yg fardhu/wajib). Tapi kalau perbuatan-perbuatan yang mengarah pada kebaikan, berkata Al Imam Ibn Rajab Hujjatul islam wabarakatul anam di dalam kitabnya Jaami;ul Uluum walhikam, bahwa firman Allah :

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ . ( النحل : 90

“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan , member bantuan kepada kerabat dan dia ( Allah ) melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia (Allah) memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran “. ( QS. An Nahl : 90 )

Beliau mengatakan ayat ini tidak menyisakan satu kebaikan kecuali sudah diperintah oleh Allah SWT apakah sudah ada di masa Nabi SAW atau belum ada. Dan ayat ini juga sudah melarang semua hal yang buruk apakah sudah ada di masa Nabi SAW atau belum ada. Ayat itu sudah menjadi sumbernya hukum untuk menjadi penjelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, hal yang baik sudah diperintah oleh Allah SWT, yang ada di masa Nabi atau belum ada dan hal yang buruk sudah dilarang oleh Allah SWT baik yang ada di masa Nabi atau belum ada. Seperti narkotika belum ada di masa Nabi tapi kita dilarang, tentunya kalau dilarang itu bid’ah karena tidak ada di masa Nabi SAW?, tentunya tidak demikian, ada qiyasnya karena hal itu memabukkan .

Hadirin hadirat…

Demikian pula hal-hal yang mulia yang belum ada di masa Nabi, seperti penjilidan Al Qur’an Al Karim. Alqur’an itu dikumpulkan dalam satu penjilidan belum di masa Nabi SAW, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari ketika terjadi pembunuhan ahlul Yamamah banyak para sahabat yang hafal Alqur’an terbunuh pada saat itu, maka berkata Sayyidina Umar Ibn Khattab kepada Khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA “ Wahai Khalifah sebaiknya Alqur’an kita jadikan dalam satu buku saja”, karena di saat itu Alqur’an belum dijadikan dalam satu buku, tertibnya ( urutannya) sudah ada dari masa Rasul SAW, Rasul SAW telah berkata ini ayat tentang ini,,taruh ayat ini di surat ini, itu aturannya dari Rasul SAW semua. Tapi penjilidan menjadi satu buku tidak ada perintahnya dari Rasul SAW. Sahabat menghafalnya, ada yang menulisnya di kulit onta ada yang menulisnya di dinding dan lainnya, sebagian besar menjaga dengan hafalan. Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata : kaifa af’alu syaian lam yaf’alhu rasulullah ( bagaimana aku memperbuat suatu hal yang Rasulullah SAW tidak perbuatnya ), engkau ( Sayyidina Umar ) mengatakan agar Alqur’an dijadikan dalam satu buku sedangkan Rasulullah tidak memerintahnya, maka Sayyidina Umar berkata “ Demi kebaikan” kalau nanti sampai orang-orang yang hafal Alqur’an terus wafat dibantai dan habis, generasi setelah kita tidak mengenal Alqur’an engkau bertanggung jawab wahai khalifah Abu Bakr As Shiddiq “. Maka berkatalah Sayyidina Abu Bakr hattaa insyarah shadrii , hingga aku tenang dan akhirnya datang kepada Zaid bin Tsabit orang yang dipercaya, Wahai Zaid engkau orang yang baik yang kami ketahui mulai saat ini kuperintahkan engkau menulis dan menyalin Alqur’an. Dari riwayat semua Sahabat begitu banyak yang hafal Alqur’an di masa itu disalin, maka Zaid bin Tsabit berkata tiada tugas yang lebih berat dariku, lebih baik aku ditindih gunung daripada harus menjilid Alqur’an Alkarim Kalamullah SWT . Maka Sayyidina Zaid menulisnya dan selesai kemudian diresmikan di masa Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan RA maka disebut mushaf ‘utsmanii yaitu diresmikan di masa khalifah Utsman bin Affan RA diakui oleh seluruh sahabat, Sayyidina Ali, Sayyidina Abbas, Sayyidina Abdullah bin Abbas dan lain sebagainya yang mengakui mushaf ‘utsmanii sebagai Kalamullah SWT yang sudah banyak dihafal oleh para Sahabat, cuma baru dituliskan.

Jadi kalau semua hal yang baru itu tidak boleh, berarti Alqur’an yang kita pakai itu tidak boleh karena Rasul SAW tidak memerintahkan untuk dibukukan, Rasul SAW menyuruh dihafalkan bukan dibukukan namun kita membukukannya, dan kemudian baru diberi harakat (titik penanda) oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib serta ditambahi titik-titiknya, mana huruf ba’, ta’, tsa’, nun..hal itu tidak diketahui sebelumnya, kalau para sahabat mengerti tapi yang bukan para sahabat yang tidak pernah mendengar dari Rasulullah SAW tidak tau mana yang ta’, mana yang tsa’ dan lain sebagainya , maka dibedakan mana jim, mana kha’ mana ha’ ditambahi titiknya di atas, di bawah dan demikian. Maka di masa khalifah Sayyidina Umar bin Abdul Aziz Alquran diberi harakat fathah, kasrah , dhammah sebelumnya tidak ada harakatnya, orang dari luar bangsa Arab tidak tahu apa ini fathah atau kasrah atau dhammah, maka diberilah harakat.

Semakin kesini banyak orang yang di luar bangsa Arab yang masuk Islam tidak tahu artinya maka ditulislah terjemahannya, tambah kesini ditulislah tafsirnya nanti orang salah menafsirkan ayat ini, maka mulai para Imam menafsirkannya diantaranya Al Imam Thabari, Al Imam Qurthubi dan lainnya, Ini ayat kaitannya dengan hadits ini.. ini ayat maksudnya ini..jangan sampai orang mengatakan kok ini Alqur’an bertentangan yang ini bilang begini…yang itu bilang begini…tidak begitu, diperjelas hadits-haditsnya dan Asbaab Nuzul nya,
demikian hal itu tidak diperintah oleh Rasulullah SAW hal seperti itu boleh karena kebaikan, kalau dilarang bagaimana manusia memahami Alqur’an Alkarim ini dalam hal Alqur’an , demikian pula dengan hal-hal yang lainnya. Rasul SAW bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

وَاللهِ إِنِّيْ لَا أَخْشَى عَلَيْكُمْ الشِّرْكَ مِنْ بَعْدِيْ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا .

“ Demi Allah aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian, yang aku takutkan kalian berebutan keduniawian “

Jadi zaman sekarang kalau muncul kata-kata hati-hati syirik, hati-hati syirik, katakan padanya Rasul SAW sudah tidak khawatir syirik dari dulu, tidak usah bicara syirik dan syirik Rasul SAW sudah bersabda : “ Demi Allah aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian “, apa yang ditakutkan Rasul?

وَلَكِنِّيْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا

“tetapi yang kutakutkan kalian berebut keduniawian “

Apa ini? Ini jawaban untuk kelompok yang selalu memusyrikkan muslimin muslimat, ini musyrik itu musyrik, memuliakan Nabi musyrik, tawassul musyrik, ziarah kubur musyrik, lihat Negara mereka, mereka berebut keduniawian dengan mendatangkan pasukan-pasukan non muslim untuk menghajar saudara muslimnya sendiri, berebut keduniawian. Sudah dijawab oleh Rasul SAW “ Aku tidak takut syirik menimpa kalian yang kutakutkan kalian berebut keduniawian”, saling hantam untuk mendapatkan keduniawian mendatangkan pasukan Amerika Serikat untuk menghantam saudara muslimnya sendiri, dibayar pasukan dari Luar Negeri untuk membantai saudara muslimnya sendiri. Rasul SAW telah berkata “ إِنِّيْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا ", aku takut kalian berebut dalam keduniawian saling hantam. Inilah jawaban dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari.

Rasulullah SAW menyampaikan apa yang akan terjadi dan tuntunan-tuntunan mulia kepada kita, namun saudara-saudara kita yang terjebak dalam kerusakan aqidah itu bukan untuk dimusuhi, tapi turut dibenahi. Kalau saudara atau teman kita sakit bukan dibunuh tentunya, tapi diobati. Jangan dimusuhi atau diperangi rangkul mereka kepada kebenaran semampunya, berhasil atau tidak kau sudah dapatkan pahalanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Juga muncul banyak pertanyaan kepada saya tentang masalah “ isbal “ yaitu menjulurkan celana, sarung atau baju sampai di bawah mata kaki, berlandaskan hadits Nabi SAW :

لَايَنْظُرُ اللهُ إِلَى مَنْ يَجُرُّ ثَوْبَهُ خَيَلاَءَ

“ Allah tidak mau melihat ( benci ) kepada orang yang pakaiannya menjulur sampai dibawah mata kaki “

Ini diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, dan orang yang mengatakan hal itu haram karena mereka sepotong-sepotong memahami hadits , karena riwayatnya di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika Rasul SAW mengucapkan : لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى مَنْ يَجُرُّ ثَوْبَهُ خُيَلاَء , maka berkata Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq : “Ya Rasulallah pakaianku menjulur lebih dari mata kaki”, maka Rasulullah SAW berkata :إِنَّكَ صَنَعْتَ لَيْسَ خُيَلاَءَ , engkau perbuat itu bukan karena khuyala’ ( sombong ). Jadi di masa lalu ( bukan masa sekarang ), orang itu diketahui kaya atau miskin dengan pakaiannya, kalau pakaiannya di atas mata kaki itu rata-rata orang yang miskin. Kalau pakaiannya menjulur panjang di bawah mata kaki sampai ke tanah itu rata-rata orang kaya, kenapa? karena selalu naik kereta, selalu naik kuda tidak pernah jalan, selalu jalan di atas karpet saja (maka pakaiannya memanjang dibawah mata kaki karena memamerkan kesombongan akan kekayaannya), tapi kalau orang-orang susah sudah pasti jalan kaki tidak mungkin pakaiannya menjela pasti pakaiannya diatas mata kaki (karena lebih sering jalan ditanah),
“Ya Rasulallah aku memakai seperti itu”, maka Rasulullah menjawab : Engkau perbuat itu bukan karena kesombongan”. Ini menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah kesombongannya, demikian yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalani di dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari.

Hadirin hadirat yang dimuliakn Allah…
Demikian pula yang sering ditanyakan adalah masalah tato, tentunya tato diharamkan oleh Allah SWT, karena tato itu menghalangi wudhu dan mandi wajib kita (hingga air tak sampai kekulit). Berbagai tato itu menghalangi sampainya air wudhu atau air mandi besar ke tubuh kita, maka hal itu dilarang oleh Nabi SAW seraya bersabda :

لَعَنَ اللهُ الوَاشِمَةَ وَاْلمُسْتَوْشِمَةَ

“ Allah SWT murka terhadap orang yang memakai tato dan orang yang bekerja untuk mentato “

Tapi kalau sudah dipakai tatonya lalu ia bertobat bagaimana? tidak bisa dihilangkan, bagaimana dengan wudhunya?, wudhunya tidak sah mandi besarnya tidak sah,
tentunya tidak demikian, para ulama’ kita diantaranya Al Habib Masyhur bin Al Hafidh mufti tarim kakak dari guru mulia kita menjelaskan bahwa hal itu dimaafkan kalau tidak ada cara untuk menghilangkannya.
(sebagian) Orang mengatakan ada cara untuk menghilangkannya, tapi dengan besi panas maka hal ini diharamkan, jadi memang wajib tato dihilangkan tapi kalau menghilangkannya harus menyakiti tubuh, maka tidak diperbolehkan di dalam syari’ah jadi dimaafkan saja, kalau ia sudah tobat ya sudah dimaafkan wudhunya sah, shalatnya sah, mandinya sah,
dan jangan risau, sungguh banyak pertanyaan pada saya, Habib saya tidak berani shalat, tidak berani ibadah karena saya ada tato dan saya tidak berani juga kalau dibersihkan dengan besi panas. Jalankan tobatmu, shalatmu dan segala ibadahmu Allah sudah sudah memaafkan kita insyaallah. Demikian hadirin hadirat namun memperbuatnya haram kalau belum diperbuat jangan diperbuat, kalau sudah diperbuat bertobatlah maka Allah sudah memaafkan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Rasul SAW bersabda :

إِنَّ مِنْ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا

“ Orang yang paling kucintai diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya “

Berlomba-lombalah untuk menjadi orang yang paling dicintai Rasulullah SAW. Saya tidak mampu menjadi orang yang berakhlak baik, tapi usahamu untuk mencapai akhlak yang baik sudah mendapatkan pahalaNya karena sudah berusaha menuju hal itu, sudah terikat dalam hal itu, sudah di jalan menuju kesana di dalam kelembutan Ilahi SWT . Orang yang sedang menuju dalam kebaikan lantas ia wafat di tengah jalan, ia sudah mendapatkan pahala kebaikannya. Demikian pula orang yang berusaha memperbaiki akhlak maka ia di dalam kelompok orang-orang yang dicintai Rasulullah SAW , seraya bersabda riwayat Shahih Al Bukhari إِنَّ مِنْ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا. orang yang sangat dicintai oleh beliau saw, dan ummat beliau di masa beliau dan di masa setelah beliau. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bagaimana cintanya para ummat sang Nabi, dan saya sering cerita bagaimana cintanya kaum Muhajirin dan Anshar, kaum lelaki cinta kepada Rasul SAW, kita lihat bagaimana cintanya kaum wanita Anshar kepada Rasul SAW. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa datang seorang wanita Anshar berkata kepada Rasul SAW :

يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّيْ وَهَبْتُ لك مِنْكَ نَفْسِيْ

“ Wahai Rasulullah aku hadiahkan diriku untukmu ( untuk dijadikan budak Rasulullah SAW ) “.

Maka Rasulullah SAW terdiam dan hanya mengangguk-ngangguk saja, beliau bingung mau mengiyakan ia wanita, mau tidak diiyakan dia kecewa maka Rasul SAW diam lantas ada satu orang pria di samping Rasul SAW dan berkata : “Ya Rasulullah nikahkan saja ia denganku”, maka Rasul SAW melihat wanita itu dan berkata: engkau mau dinikahkan dengan pria itu? wanita itu menerima pria itu karena cintanya kepada Nabi Muhammad SAW , maka Rasul SAW berkata pada pria itu : Kau mau menikah dengannya,yang engkau punya apa? Pria itu berkata : tidak punya apa-apa wahai Rasul, maka Rasul SAW berkata : pulang ke rumahmu lihat ada apa, barangkali bisa dijadikan mahar , maka ia kembali tidak punya apa-apa wahai Rasul, walaupun hanya sekedar cincin besi tidak ada? Tidak ada wahai Rasul yang ada hanya pakaianku ini, maka sang Rasul SAW melihat wanita itu dan wanita itu tetap terima, maka Rasul SAW berkata : kalau begitu kau punya hafalan Alqur’an ?, pria itu menjawab : ada wahai Rasulullah, surat ini,,surat ini,,surat ini,,, maka kunikahkan kau dengan wanita ini dengan memberinya hafalan Alqur’an Al Karim, sang wanita terima bukan karena prianya tapi demi cintanya kepada Nabi Muhammad SAW, demikian hadirin hadirat kecintaan para shahabiyyah (sahabat nabi saw dari kaum wanita) kepada Nabi Muhammad SAW. Siapa yang mau terima seorang pria yang tidak ia kenal, tidak mempunyai apa-apa pula tapi demi cintanya kepada Muhammad Rasulullah SAW maka ia menerimanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Demikian para sahabat RA, dikatakan bahwa Sayyidina Jabir Bin Abdillah RA ketika Rasul SAW sudah wafat, ia pergi perjalanan satu bulan untuk mendengar satu hadits Nabi Muhammad SAW yang belum pernah ia dengar, yaitu dari Abdullah bin Unays, ia pergi ke Syam satu bulan perjalanan, sampai di Syam ketemu dengan Abdullah bin Unays dan berkata Wahai sahabatku Jabir kenapa kau kesini? Maka Jabir berkata : “aku dengar kau punya satu hadits yang aku belum tahu”, (berkata Abdullah bin uneis ra) Jabir engkau datang kesini menempuh satu bulan perjalanan untuk satu hadits ? maka Jabir berkata “ أَخْشَى أَنْ أَمُوْتَ قَبْلَ أَنْ أَسْمَعَهُ “ aku takut wafat sebelum aku mendengar satu hadits itu,demikian keadaan mereka di masa itu. Sekarang majelis ta’lim Jakarta ada lebih dari 2000 majelis ta’lim, masing-masing membahas hadits, fiqh, tajwid, tauhid. Silahkan hadirin hadirat..
zaman dahulu sahabat menempuh perjalanan satu bulan untuk mendengarkan satu hadits Nabi SAW, sampai berkata “أَخْشَى أَنْ أَمُوْتَ قَبْلَ أَنْ أَسْمَعَهُ “, aku takut meninggal sebelum mendengar satu hadits itu, demikian indah dan cintanya mereka kepada hadits Nabi Muhammad SAW . Di sini dijelaskan Shahih Bukhari di majelis Rasul SAW , dan majelis ta’lim yang lainnya diperbanyak menjelaskan ilmu As Syari’ah Al Muthahharah kita tidak perlu perjalanan satu bulan, perjalanan beberapa menit, beberapa jam saja sudah sampai syukurilah kenikmatan ini.

Kita bermunajat kepada Allah, semoga Allah SWT memuliakan hari;hari kita dengan keluhuran, semoga Allah SWT memuliakan kita dengan pengampunan, semoga Allah SWT memuliakan kita dengan kebahagiaan dunia dan akhirah, dan juga kita berdoa memohon kepada Allah SWT karena beberapa waktu mendatang sudah semakin dekat kunjungan guru mulia kita Al ‘Arif Billah Al ‘Allamah Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh yang kita ajukan untuk tiba tanggal 31 Desember 2009 dan akan hadir Tabligh Akbar malam 1 Januari di Parkir Timur Senayan, InsyaAllah acara ini tuntas dengan baik dan sukses, kemudian haul Al Imam Fakhrul Wujud yang dihadiri beliau sendiri pada hari Ahad sebagaimana biasanya, lalu malam selasa di Monas tanggal 4 Januari Insyaallah acara ini sukses dan tidak ada halangan dari Allah SWT, tentunya saya juga berat menyampaikannya karena pengajuan ini masih belum pasti, tapi saya sampaikan demi memohon doa dari hadirin sekalian agara acara ini sukses dan terlaksana. Malam 1 Januari malam paling banyak yang bermaksiat di bumi Jakarta ini, kita sudah dikelilingi oleh bencana di Tasikmalaya, di Sumatera Barat, di Banten terus bencana mengelilingi Jakarta, ini paling banyak dosa di Jakarta malam 1 Januari malam paling banyaknya zina, banyak perjudian, dan narkotika di malam itu kita makmurkan dengan zikir akbar setiap tahunnya memang tetapi tahun ini insyaallah dihadiri oleh guru mulia Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, insyaallah menjadi gemuruh hujan hidayah bagi wilayah kita Jakarta khususnya agar menjadi kota yang paling damai dan dilimpahi rahmah dan juga untuk seluruh wilayah muslimin di negeri kita ini di barat dan timur, Amin Allahumma Amiin.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...

Katakanlah bersama-sama..

يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Kita lanjutkan dengan mengenang kembali indahnya Nabi kita Muhammad SAW, Tafaddhal..

SocialTwist Tell-a-Friend
sumber: www.majelisrasulullah.org


















Your Ad Here






Read More

Kamis, 10 September 2009

Jejak Langkah Semangat Ahlul Badr Selimuti Masjid Agung Attin

00.38.00 1

http://majelisrasulullah.org

ImageWaktu maghrib masih beberapa puluh menit lagi, puluhan jamaah Majelis Rasulullah SAW sudah mulai mendatangi Masjid Agung Attin. Diantara mereka, ada yang hadir bersama beberapa kawan sebayanya, ada pula keluarga-keluarga kecil yang hadir bersama anak-anak mungil mereka. semua menunjukkan wajah penuh semangat seolah tak ingin tertinggal satu detikpun acara Dzikir Akbar Majelis Rasulullah SAW untuk memperingati malam Nuzulul Quran dan Haul Ahlul Badr Al Kubra yang baru akan dimulai setelah shalat tarawih selesai.

Adzan maghrib segera berkumandang, puluhan jamaah kini telah berbilang ratusan. Mereka asyik menggelar makanan yang mereka bawa sekedar untuk berbuka puasa. Ada yang duduk di bawah pohon, ada yang menggelar koran di pelataran masjid, semua serba sangat sederhana. Sungguh, Suasana terasa begitu akrab, seolah sebuah keluarga yang sedang menyelenggarakan jamuan besar di tengah udara hangat yang sangat bersahabat.

Menjelang waktu isya, suasana semakin ramai, antrian sepeda motor tampak mulai menyemut memasuki lahan perparkiran yang tersedia. Kibaran-kibaran bendera Majelis Rasulullah SAW yang dibawa para jamaah bermotor itu seperti lambaian-lambaian tangan yang mengabarkan kehadiran Pecinta Rasulullah SAW dan mengajak setiap jiwa yang melihatnya untuk turut bersama mereka menuju perhelatan mulia, seperti membangunkan jiwa-jiwa yang tertidur untuk bangkit bersama dengan semangat para pecinta Rasulullah SAW.

Setelah Shalat isya dan tarawih berjamaah, Jamaah semakin menyemut. Langkah mereka sangat cepat memasuki ruangan-ruangan di dalam Masjid Agung Attin, setiap jengkal tempat yang luang adalah kesempatan mendekat pada kemuliaan dan keberkahan, mungkin itulah yang ada di benak ribuan jamaah yang rata-rata berusia muda. Hingga mereka tak menyia-nyiakan kesempatan meski harus rela berdesakan. Suasana di luar Masjid, tidaklah jauh berbeda dengan di dalam. Ribuan jamaah terus membanjiri jalan-jalan masuk menuju lokasi acara. Kemacetan tak terhindarkan karena konsentrasi ratusan ribu massa di satu tempat. Dari lokasi yang lebih tinggi, peci-peci putih jamaah seolah untaian kapas yang berterbangan pelan tertiup semilirnya angin, semua bergerak perlahan membanjiri ruang-ruang lapang yang tersisa. Sungguh pemandangan yang menggetarkan hati siapa saja yang menyaksikannya. Tanpa suara bising mereka hadir, masing-masing saling menjaga kekhusyukan menuju tempat yang mulia.

Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, kepadatan jamaah semakin memuncak di ruang dalam Masjid. Sesaat setelah acara intern Masjid Agung Attin Selesai. Khadim Majelis Rasulullah SAW, Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa memasuki ruang acara diiringi beberapa tamu dari Pejabat Pemerintah, Para Ulama dan Habaib, serta tamu undangan. Habib Munzir tampak sangat tenang dan berwibawa, raut wajahnya menggambarkan keharuan dan kekhusyukan yang mendalam.

Tanpa banyak membuang waktu, lantunan Maulid Adhiya Ulami segera dibacakan. Suara Habib Munzir yang berat dan bergetar membacakan bait-bait awal syair maulid berpadu dengan riuhnya suara penuh semangat ratusan ribu pemuda yang sudah sangat familiar dengan syair maulid karya Guru Mulia Al Habib Umar Bin Salim Bin Hafidz ini. Langit-langit Masjid Agung Attin disesaki dengan suara yang menggambarkan keindahan Manusia Termulia Sayyidina Muhammad SAW. Saat prosesi Mahallul Qiyam berlangsung, jamaah semakin berusaha mendekat ke depan podium, teriakan lantang dan hysteria pujian tak bisa dibendung, air mata kerinduan pada Manusia yang paling dicintai ALLAH SWT tak bisa pula tertahankan. Sungguh malam yang penuh dengan kesyahduan cinta dan kerinduan.

Setelah pembacaan Maulid, acara kembali dilanjutkan dengan lantunan qasidah “Alaina”, qasidah tertua yang dilagukan Rasulullah SAW saat perang Khandaq. Qasidah tersebut berisi doa-doa untuk menenangkan para sahabat yang saat itu terkepung pasukan kaum kuffar. Lagi-lagi suasana haru dan syahdu tak bisa dibendung, Imajinasi para jamaah seolah dibawa pada situasi dan suasana saat Rasulullah SAW berusaha menenangkan hati para sahabat kala itu. Tidak sedikit jamaah yang menitikkan air mata haru menyimak kata per kata lantunan merdu suara Muhammad Qalby, munsyid Majelis Rasulullah SAW.

Kesempatan sambutan dari Gubernur DKI Jakarta, diwakilkan kepada Walikota Jakarta Timur, Drs. H. Moerdani. Dalam sambutannya Beliau sangat mendukung perkumpulan pemuda penuh kedamaian seperti Majelis Rasulullah SAW untuk meredam segala efek negatif kehidupan Kota Metropolitan seperti Jakarta. Jamaah di luar Masjid Agung Attin masih terus berdatangan hingga meluber ke tepi jalan di luar lokasi Masjid.

Tibalah saat Khadim Majelis Rasulullah SAW, Habib Munzir Al Musawa, memberikan tausyiahnya. Dalam rangka Memperingati Malam Nuzulul Quran, Habib Munzir mengajak semua jamaah untuk menggelorakan kembali kecintaan pada Al Quran. Al Quran merupakan surat cinta dari Sang Maha Pecinta kepada seluruh hamba yang dicinta, dengan membuka dan membaca kembali surat cinta tersebut berarti sama dengan memperbaharui cinta hamba pada Sang Maha Pecinta. Sungguh kemuliaan dan keagungan cinta Yang Maha luhur tak akan pernah selesai dan berhenti, cintaNya adalah abadi dalam keabadian.

Selanjutnya, Habib Munzir Al Musawa menggambarkan riwayat tentang Ahlul Badr dengan sangat rinci. Bagaimana semangat tiga ratus tiga belas Sahabat yang dengan gagah berani penuh ketenangan dan keagungan jiwa, menghadapi serangan tiga ribu orang pasukan kuffar bersenjata lengkap. Para Ahlul Badr dengan senjata yang sangat minim dan sederhana, hanya beberapa orang saja yang memiliki pedang dan kuda, sisanya hanya menggunakan alat pertanian dan batu serta berjalan kaki demi mempertahankan agama Allah SWT yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Suara Habib Munzir Al Musawa terdengar lantang dan penuh semangat memaparkan bagaimana akhlak dan perilaku Imam Ahlul Badr, Rasulullah SAW dan para Ahlul Badr. Di tengah segala ancaman dari kaum kuffar, Rasulullah SAW masih meminta Ahlul Badr untuk tetap tenang dan tidak menyerang sebelum diserang. Sungguh pernyataan orang diluar islam yang menyatakan islam adalah agama yang penuh kekerasan sama sekali tidak terbukti.

Tausyiah Habib Munzir Al Musawa kemudian dilanjutkan dengan Dzikir Lafdhal Jalallah (Ya Allah) seribu kali. Dzikir ini menjadi puncak acara, ratusan ribu jamaah hanyut dalam munajat dan doa dalam dzikir tersebut. Suara Habib Munzir Al Musawa yang memimpin Dzikir sesekali meninggi dan penuh dengan kekuatan, bagai mentransfer energi positif cinta dan rindu kepada Robbul Alamin. Histeris kerinduan dan memohon pengampunan serta perlindungan pada Allah SWT menghujan dalam air mata ratusan ribu jamaah malam itu.

Acara akbar dan penuh kesyahduan berakhir setelah pembacaan Qasidah Tawassul Ahlul Badr, Qasidah yang sudah tidak asing ini begitu terasa berbeda malam itu, lebih terasa agung semangatnya, seolah Para Ahlul Badr benar-benar hadir di tengah-tengah ratusan ribu jamaah. Semangat itu pulalah yang kemudian dibawa pulang dalam benak para jamaah. Menjadi Oase semangat baru di tengah segala persoalan hidup. Semoga semangat dan akhlak pribadi-pribadi para Ahlul Badr terpatri dalam jiwa setiap pecinta Rasulullah SAW.

Terakhir Diperbaharui ( Wednesday, 09 September 2009 )


















Your Ad Here






Read More

Selasa, 08 September 2009

Multimedia Majelis Rasulullah SAW

20.47.00 0


Qasidah - qasidah Majelis Rasulullah SAW
Tausiah - tausiah Majelis Rasulullah SAW Klik disini untuk menjalankan video tausiah di komputer anda


















Your Ad Here






Read More

JADWAL MAJELIS RASULULLAH SAW BULAN SEPTEMBER

20.35.00 0

Tampilan Flat

Wednesday, 09 September 2009
September 2009October 2009October 2009
Wednesday, 02 September 2009
TABLIGH AKBAR GEMA RAMADHAN DiMasjid NURUL ISLAM (21:00 - 22:30)
Jl.Jatinegara Timur III No.2 Rawabunga Jt.Negara Jak-Tim.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Thursday, 03 September 2009
Majelis Akbar Mingguan Dimasjid Al-Furqon (21:00 - 22:30)
Jl.Seha II, Rt.06/10 Kel.Grogol Selatan, Cidodol Keb-Lama, Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Friday, 04 September 2009
TABLIGH AKBAR & "DZIKIR JALALLAH (YAA ALLAH...500X)" Dimasjid Jami' Al-Wasthiyah (21:00 - 22:30)
Jl.Al-Wasthiyah Raya Rw.03/07 Pulogadung, Jak-Tim.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Saturday, 05 September 2009
TABLIGH AKBAR & ZIARAH KUBRO - Musholla Furu'ul Husna (21:15 - 22:45)
Jl.Tipar Rt.04/07 Pondok Kelapa, Jak-Tim.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Sunday, 06 September 2009
TABLIGH AKBAR HAUL AHLUL BADR & MALAM NUZULUL QUR'AN (21:00 - 22:30)
Jl.Raya TMII Jakarta Timur.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Monday, 07 September 2009
Majelis Induk Dimasjid Raya "Al-Munawar" (21:00 - 22:30)
Jl.Raya Ps.Minggu samping RS.Tria Dipa Pancoran Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Thursday, 10 September 2009
Majelis Akbar DiBaitur Rasul. (21:00 - 22:30)
Jl.Rawa Kemiri samping SPBU Cidodol Keb-Lama, Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Friday, 11 September 2009
TABLIGH AKBAR & "DZIKIR JALALLAH (YAA ALLAH...500X)" Dimasjid Jami' Darussalam (21:00 - 22:30)
Jl.Masjid (Blok A) Kebayoran Baru Gandaria Utara Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Saturday, 12 September 2009
TABLIGH AKBAR & ZIARAH KUBRO - Dimasjid Ar-Riyadh (21:00 - 22:30)
Jl.Tegal Parang Utara, Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Sunday, 13 September 2009
MAJELIS AKBAR & TASYAKURAN PONPES AL-HIKAM Pipm.KH.Hasyim Muzadi (21:15 - 22:45)
Jl.H.Amat Rt.06/01 No.21 Kukusan, Beji Depok

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Monday, 14 September 2009
Majelis Induk Dimasjid Raya "Al-Munawar" (21:00 - 22:30)
Jl.Raya Ps.Minggu Samping RS.Tria Dipa Pancoran Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Monday, 21 September 2009
Majelis Induk Dimasjid Raya "Al-Munawar" (21:00 - 22:30)
Jl.Raya Ps.Minggu Samping RS.Tria Dipa Pancoran Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Thursday, 24 September 2009
Majelis Akbar DiBaitur Rasul. (21:00 - 22:30)
Jl.Rawa Kemiri Samping SPBU Cidodol, Keb-Lama Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Saturday, 26 September 2009
TABLIGH AKBAR & ZIARAH KUBRO - DiMasjid As-Sa'adah (21:00 - 22:30)
Jl.Tanjung Duren Jak-Bar.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Monday, 28 September 2009
Majelis Induk Dimasjid Raya "Al-Munawar" (21:00 - 22:30)
Jl.Raya Ps.Minggu Samping RS.Tria Dipa Pancoran Jak-Sel.

Info Kontak : Sekretariat Majelis Rasulullah SAW Tlp.021-7986709, H.Syukron Makmun Hp.08176613400
Majelis Tabligh Akbar Majelis Mingguan Majelis Nisa
Powered by ExtCalendar 2



















Your Ad Here






Read More

Post Top Ad