CUPITEBET: zikir

JADIKAN RASULULLAH SAW SEBAGAI IDOLA

ads

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label zikir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label zikir. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 September 2008

Rasulullah SAW Adalah Orang Yang Paling Dermawan

22.56.00 0
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ (صحيح البخاري 

“Berkata Ibn Abbas ra : Bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi saat ramadhan, ketika dijumpai Jibril (as), yang mengunjungi beliau setiap malam dibulan ramadhan, dan mengajarkan beliau saw Alqur'an, maka sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dalam berbuat baik daripada angin yang berhembus" (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan puji kehadirat Allah Swt yang telah mendekat kepada kita dengan ramadhan, yang telah merangkul kita dalam kasih sayang – Nya di bulan ramadhan, yang telah memangku kita dengan kelembutan dan rahmat dan pengampunan, membersihkan kita dari dosa dan kesalahan, memaafkan kita dari segala kesalahan dan kealpaan dan melipatgandakan amal pahala kita agar kita lebih cepat kepada Allah Swt, agar lebih cepat kepada Mahabbatullah, agar lebih tinggi tempatnya di surga, agar lebih megah istananya di surganya Allah. 

Diberikanlah kepada kita ramadhan yang datang pada kehidupan kita setiap tahunnya. Mulai terbitnya bulan di malam 1 ramadhan hingga terbenamnya 1 malam penuh, maka di siang dan malamnya gelombang rahmat Illahi menghapus dosa – dosa hamba – Nya, mengangkat derajat mereka setinggi – tingginya, menuntun mereka pada kedekatan kehadirat Allah Jalla wa Alla.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan agung, inilah bulan memperbanyak sujud, inilah bulan kedermawanan Illahi, inilah bulan cinta Allah, inilah bulan rindu Allah, inilah bulan pelampiasan merindukan Allah, inilah bulan Allah melampiaskan cintanya kepada kalian. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan iman (maksudnya muslim, bukan orang – orang muslim) dan bersungguh – sungguh ia (Rasul saw tidak menyebutkan harus sempurna, harus tidak boleh melihat maksiat, harus tidak boleh mengucapkan yang jahat, harus tidak boleh) namun semampunya, karena Rasul Saw meminta kita untuk berjuang semampunya”.

Allah Swt berfirman “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS.2:286) dan sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “beramallah menurut kemampuan kalian”. Dalam hadits lainnya juga dalam riwayat Shahih Bukhari “paksa diri kalian sampai batas kemampuan”. Jadi dengan memakai ayat itu, ayat bahwa ada paksa kecuali sampai batas kemampuan untuk dalil malas tapi Rasul saw berkata “paksa semampu kalian dan jangan lebih dari itu”. Maksudnya paksa apa? paksa untuk memerangi kemalasan kita. Kalau sudah sampai batas tidak mampu tidak ada paksaan lagi. 

Semampu kita, barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan iman dan dengan sungguh – sungguh semampunya, berusaha menjaga bibirnya untuk tidak membicarakan orang lain, kelepasan juga segera beristighfar dan menyesalinya dan menggantinya dengan banyak berdzikir agar menghapus dosa itu. Mata, tangan, kaki berbuat, terjebak pada dosa, jangan putus asa. Percuma aku nanti karena aku sudah membicarakan orang lain karena itu kelepasan berarti puasaku ini tidak usah sungguh – sungguh lagi karena tidak ada pahalanya. Bukan demikian, ia berusaha semampunya dan Allah menghapus dosanya yang telah lalu, karena apa? Karena perjuangannya menahan puasa untuk dekat kepada Allah. 

Haditsnya hampir sama cuma beda huruf, (Sin) dengan (Kaf) kalau yang tadi “sama” tapi yang ini “kama”. Barangsiapa yang bangun malam untuk shalat malam, dan bersungguh – sungguh ia melakukannya, Allah hapus juga dosa – dosanya yang telah lalu. Siang hari disiapkan pengampunan, malam hari ditumpahi pengampunan. Inilah siang dan malamnya bulan ramadhan. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “amal dari umatku ini pahalanya dikalikan 10X lipat sampai 700X lipat”. 

Jika niat berbuat baik diberi 1 pahala, jika ia melakukannya dikalaikan 10X sampai 700X lipat. Ada satu hadits dhaif yang meriwayatkan bahwa barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan, pahalanya dikalikan 700X lipat. Haditsnya dhaif, tetapi para muhaddits memperkuat hadits itu dengan hadits riwayat Shahih Bukhari yang saya sebut tadi bahwa amal umat ini dilipatgandakan hingga 700X lipat. Maka para muhaddits menemukan yang paling berhak waktu untuk mendapatkan amal 700X lipat itu dimana? yakni di bulan ramadhan. Maka hadits dhaif tadi diperkuat oleh hadits Shahih Bukhari naik derajatnya menjadi hasan. 

Jelas sudah orang yang beramal di bulan ramadhan dikalikan 700X lipat pahalanya, sebagaimana sabda Sang Nabi saw “orang yang beramal dari umatku, pahalanya dilipatgandakan sebanyak 10X sampai 700X lipat”. Mana yang 700X lipat yaitu di bualn ramadhan, mana yang 10X lipat yaitu di hari – hari biasa. Kalau berbuat dosa dituliskan 1 dosa saja. Demikian dermawannya Allah Swt. Demikian indahnya Allah Swt memperindah keadaan kita. 

Malam ini Insya Allah semuanya melakukan tarawih, berapa rakaat, 20 rakaat. 1400 rakaat kita sudah ditulis pahalanya oleh Allah Swt di malam ini. 1400 rakaat itu berarti 2800X sujud dan pahalanya 20 rakaat tarawih itu 2800X sujud karena 1 rakaat 2X sujud kalau 20 rakaat berarti 40X sujud. Orang yang melewati ramadhan tidak meninggalkan tarawih berarti sekitar 1200X bersujud pada Allah, kalikan 700. Demikian hadirin - hadirat dermawannya Allah Swt. Berapa lama kita tarawih, paling hanya 1 jam, kalau baca dengan 1 juz barangkali hanya mencapai 1,5 jam sampai 2 jam itu pun sudah maksimal. Berapa pahalanya? 2800X sujud kepada Allah, 1400 rakaat.

Seumur hidup belum tentu kita bisa melakukan shalat 1400 rakaat, terkecuali imam – imam besar kita yang terkenang diantaranya Imam Ali Zaenal Abidin As-sajjad Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Tholib melakukan shalat malam 500 rakaat berarti 1000X sujud, diikuti oleh Imam Syafii karena sanad Imam Sayafii bersambung kepada Imam Ali Zaenal Abidin dari gurunya Imam Malik bin Anas bin Malik, Imam Malik bin Anas bin Malik berguru kepada Sayyidina Nafiq Ra dan Imam Nafiq berguru pada Ja’far Shodiq Ra dan Ja’far Shodiq berguru kepada Muhammad Bafadhol Banqil dan Muhammad Bafadhol Banqil kepada Ali Zaenal Abidin As-sajjad. Ada sanad yang lebih dekat lagi, dalam sanad – sanad yang lainnya Imam Syafii melakukan shalat malam bukan ramadhan, malam – malam lain yakni 500 rakaat berarti 1000X sujud. Kita melewati 20 rakaat, 25X lipat dari itu yang dilakukan oleh Imam Ali Zaenal Abidin dan imam – imam besar kita setiap malam.

Hadirin – hadirat inilah malam untuk memperbanyak sujud, inilah ibadah yang sangat mulia yang telah diajarkan oleh Rasul saw riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim “Allah haramkan api neraka untuk keturunan Adam ini membakar anggota sujudnya”. Anggota sujudnya tidak disentuh api, Allah memanjakan anggota sujudnya, anggota tubuh yang dipakai sujud kepada Allah. Demikian cintanya Allah Swt memanjakan hamba-Nya yang bersujud.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya ahlussunnah wal jamaah melakukan tarawih 20 rakaat yang dibawah jumlah itu, tidak ada satu mahdzab pun yang melakukannya. Seluruh mahdzab 20 rakaat, tidak ada mahdzab yang dibawah 20 rakaat. Mahdzab Imam Malik 36 rakaat, mereka yang melakukan 8 rakaat silahkan saja, karena itu shalat sunnah bukan shalat fardhu. Kalau fardhu tidak bisa tambah dan kurang, kalau shalat sunnah dikurang-kurangi 2,4 sampai 6 rakaat, orang semakin ingin banyak bukan semakin ingin mengurangi. Tapi tentunya lebih baik daripada tidak. Untuk orang tua, orang yang sibuk semampunyaberapa rakaat, silahkan saja, jangan dilarang. Tapi kalau secara umum tidak satu mahdzab pun yang melakukan dibawah 20 rakaat.

Hadirin – hadirat di dalam pelaksanaan shalat 20 rakaat, hal ini ada banyak cara. Cara yang diantaranya melakukannya dengan cepat, diantaranya melakukannya dengan membaca juz, diantaranya melakukannya dengan berjuz – juz. Di zaman para sahabat ra ada yang melakukan shalat tarawih sendiri, dirumah sendiri tapi bukan di mahdzab syafii. Para sahabat ada yang melakukan tarawih sendiri, meninggalkan perkumpulan karena lari daripada fitnah dan perpecahan. Sehingga Imam Ibn Hajar Al Asqalani mensyarahkan di dalam Fathul Bari sebagian sahabat setelah wafatnya Rasul Saw, masuk kerumahnya dan tidak pernah keluar terkecuali jenazahnya wafat satu – persatu, sekian puluh tahun kemudian mereka tidak pernah keluar dari rumah dan terus uzlah dan berkhalwat.

Hadirin – hadirat ada juga yang melakukan dengan membaca 1 juz, disana di tarim, hadramaut tempat guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh ada 2 cara yaitu dengan membaca 2 juz yakni di tempat beliau di Darul Musthofa, beliau membaca 2 juz dan setelah itu hadir di Masjid Ba’alawi yang melakukan 20 rakaat dengan sangat cepat. Dan kedua - duanya mempunyai dalil, yang melakukan shalat sunnah dengan memperpanjang bacaan Alquran tentunya sudah jelas dan banyak dalilnya. Dan yang melakukan dengan cepat juga Rasulullah saw sering melakukannya. 

Shalat sunnah (shalat dhuha, shalat qabliatul fajr) demikian riwayat Shahih Bukhari dan shalat sunnah lainnya dilakukan dengan cepat. Hingga berkata periwayat itu, demikian cepatnya Rasul saw seakan – akan tidak membaca fatihah dari cepatnya shalat beliau saw dan menunjukkan bagi orang yang melakukan shalat cepat ada dalilnya. Tapi tentunya jangan sampai melebihi kadar tuma’ninah. Tuma’ninah itu adalah salah kali ucapan Subhanallah. Kalau dia ruku’ membaca Subhanallah kemudian berdiri lagi dan sepanjang itu cukup sudah sah, kalau kurang tidak sah shalatnya. Jadi kalau cepat tarawihnya tidak sembarang orang dan hati – hati dengan tuma’ninahnya, cukup kadar Subhanallah ia berdiam maka sudah sah shalatnya, ini kalau mau yang cepat. Kalau mau yang lambat tentunya juga sudah kita pahami.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Lalu mengenai shalat witir. Shalat witir ini banyak pertanyaan nanti kalau sudah shalat witir boleh tidak nanti shalat malam lagi, kan sudah ditutup dengan witir? Boleh shalat malam lagi dan yang makruh adalah witir 2X, karena apa?karena orang kalau sudah melakukan shalat tarawih 20 rakaat misalnya lalu witir 3 rakaat dan nanti malam shalat lagi, kalau shalatnya genap tidak apa – apa, karena maksudnya shalat witir adalah menjadikan shalat malamnya itu kalau ditotal shalatnya ganjil. Kalau jumlahnya genap maka untuk selanjutnya baiknya jumlahnya ganjil karena Allah menyukai yang ganjil, maka di witirkan. Maka seandainya seorang sudah tarawih lalu witir 3 rakaat, malam shalat lagi tahajud 2,4,8,10 rakaat silahkan saja karena kalau ditotal tetap ganjil jumlahnya. Tapi kalau ia witir 2X, maka jumlahnya kalau ditotal menjadi genap ini hukumnya makruh bukan haram. Jadi tidak ada yang haram namanya shalat malam, mau witir 2X, 3X, 10X tapi yang paling baik jadikan total shalat malammu jumlahnya ganjil. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Shalat tarawih boleh 2X, boleh 3X, ikut disini 4 rakaat pindah ke masjid sana 4 rakaat, pindah ke masjid situ sempurna 20 rakaat atau pindah ke masjid lain, boleh. Disana di tarim, hadramaut tempat saya belajar disana ada 4 waktu shalat tarawih yang bias kita ikuti mulai ba’da isya pukul 19.30, nanti jam 21.30 ada lagi, 23.30 ada lagi, 01.30 ada lagi, 02.30 ada lagi. Kalau sanggup bisa 4X shalat tarawihnya. Ini bisa 80 rakaat, tapi biasanya kalau guru mulia kita ikut 3X saja, yaitu 60 rakaat. Beliau biasanya ikut 3X shalat tarawih setiap malamnya. Shalat tarawih yang pertama 2 juz, kemudian ikut di Masjid Ba’alawi 20 rakaat, ikut lagi di Masjid Muhdhor 20 rakaat, 60 rakaat setiap malam. Demikian hari – hari mulia di bulan ramadhan, demikian bulan sujud, demikian bulan kemuliaan.

Hadirin – hadirat mengenai asal muasal shalat tarawih pernah diadakan di masa Rasul saw lalu dihentikan, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari Rasul saw melakukan shalat berjamaah diikuti sahabat di bulan ramadhan. Hari pertama, hari kedua makin banyak yang ikut, hari ketiga kita lihat bagaimana keadaan sahabat itu. Sahabat ini ingin sellau bersama Nabi Muhammad saw, shalat malam kan bisa dirumah sendiri tapi mereka merasa shalat malam bersama Rasulullah saw lebih afdhol, mereka ikut keluar shalat malam. Hari kedua, hari ketiga makin banyak, hari keempat Rasulullah saw tidak keluar. Keluar – keluarnya setelah shubuh Rasul saw berkata “sebaik – baik shalat adalah di rumah masing – masing terkecuali shalat fardhu”, jangan kalian lakukan ini aku takut ini dijadikan hal yang wajib bagi umat sesudah kita. Maksudnya kalau shalat tarawih itu Rasul saw mengimaminya setiap malam nanti disangka shalat fardhu. Demikian indahnya sang Nabi saw tidak mau memaksakan pada umatnya saw.

Lalu di zaman Khalifah Umar bin Khatab ra riwayat Shahih Bukhari, Sayyidina Umar melhat ada yang shalat tarawih sendiri, ada yang berlima, ada yang bertiga. Ini kalau digabung jadi satu orang lebih afdhol. Maka dibuatlah shalat tarawih berjamaah. Ini perilaku Sayyidina Umar bin Khatab ra seraya berkata “ini bid’ah yang paling nikmat”. Kalau sekarang orang bilang semua bid’ah adalah sesat maka tentunya ia berbenturan dengan ucapan Sayyidina Umar bin Khatab. Mereka berdalil ada haditsnya semua bid’ah adalah sesat, itu hadits ada syarahnya. Imam Nawawi ra mengatakan hadits itu aamum maksush (ada pengecualian), hal yang umum tapi ada pengecualiannya. Karena banyak di Alquran hal seperti itu juga. Allah Swt berfirman “bisa saja ku berikan hidayah pada semua sampai semua orang itu tidak ada yang jahat tapi sudah kupastikan akan kupenuhi neraka jahannam dengan seluruh jin dan manusia”. Kan buktinya tidak semua jin dan manusia masuk neraka, maka ini ayat disebut aamum maksush. Apa itu aamum maksush?hal umum yang ada pengecualiannya juga hadits semua bid’ah itu sesat dan semua yang sesat itu di neraka. Namun ada pengecualiannya, buktinya ucapan Sayyidina Umar ra yang berkata “inilah bid’ah yang baik”. Berarti bid’ah ada yang baik dan ada yang buruk, dalilnya Shahih Bukhari.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka diteruskanlah mengenai shalat tarawih dan di bulan ramadhan ini, malam – malam sujud, malam – malam munajat, malam – malam yang paling banyak para shalihin bercinta dan bermunajat kepada Allah dan Rasul saw di bulan ramadhan sangat dermawqan. Ini hadits yang kita baca tadi, berkata Rsulullah saw “ orang yang paling dermawan”. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Sayarah Shahih Bukhari menjelaskan satu hadits lainnya dengan riwayat yang tsigah sabda Rasulullah saw “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Kau pernah lihat orang yang dermawan, semua orang yang dermawan itu yang lebih dermawan Sayyidina Muhammad Saw. Kalau kita lihat semua orang yang dermawan, dan yang paling dermawan adalah Nabiyyuna Muhammad Saw. Beliau berkata “akulah orang yang paling dermawan dari semua keturunan Adam”. Allah Swt berfirman “mereka tanya apa yang harus mereka nafkahkandan berinfaq itu kepada siapa?” maka Allah menjawab lagi “yang pertama ayahbundamu paling berhak disedekahi, kemudian kerabat dekat, dan orang – orang miskin”. 

Kalau ayahbundanya berkecukupan maka naik ketingkat berikutnya yaitu kerabat terdekat kita, ini yang paling berhak kerabat kita yang faqir, fuqara dan mustahiq namun kalau berkecukupan naik lagi ke tingkat berikutnya orang – orang miskin. Orang – orang miskin ini ada 2 kelompok yaitu fuqara dan masaqin. Fuqara,lebih rendah daripada Masaqin fuqara adalah orang yang penghasilannya dibawah 50% dari pemasukannya, kalau kebutuhan hidupnya Rp. 100.000,- setiap bulan misalnya dan penghasilannya Rp. 50.000,- maka tergolong fuqara. Penghasilan seseorang sesuai kebutuhan dan berbeda – beda. Ada yang Rp. 200.000,-, ada yang kebutuhannya Rp. 50.000,- perbulan ada yang kebutuhannya Rp. 500.000,- tergantung berapa keluarganya, banyaknya anak dan istri atau tempat tinggalnya. Kalau penghasilannya di bawah 50% maka ia fuqara, kalau penghasilannya lebih antara 50% dan kurang dari 100% itu masqkhin (orang miskin namanya). Kebutuhan bulanannya Rp. 200.000,- (kebutuhan primer) dan pendapatannya Rp. 195.000,- ini miskin namanya karena pemasukkannya masih dibawah kebutuhannya, lebih dari itu lepas daripada orang yang mustahiq dan bebas shadaqah. Demikian ibnu sabil yaitu orang yang tidak punya ongkos pulang ke kampungnya, dan orang – orang yang mempunyai hutang yang berhak disedekahi dan dizakati. 

Dan Rasul saw sangat dermawan lagi di bulan ramadhan. Ketika di datangi oleh Malaikat Jibril as, Jibril as datang kepada Rasul Saw setiap malam di bulan ramadhan ramadhan untuk mengajari Alquran pada Rasul saw. Disini Imam ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan disunnahkan untuk menziarahi, mengunjungi para shalihin di bulan ramadhan yang masih hidup atau yang sudah wafat. Ini dinukil dari ucapan Hujjatul Islam Imam Nawawi, dinukil oleh Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari bi syarah Bukhari disunnahkan untuk mendatangi shalihin yang masih hidup atau yang telah wafat di bulan ramadhan. Karena Jibril as datang setiap malam kepada Sayyidina Muhammad saw maka Rasul saw memimpin orang yang shalih maka kita disunnahkan datang kepada para ulama, shalihin baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan beliau saw kedermawanannya lebih daripada angin yang berhembus, demikian cepatnya kedermawananan Sayyidina Muhammad saw. Orang yang paling dermawan, orang yang tidak pernah mengatakan tidak kepada orang yang meminta kepada Rasul saw. Beruntung, semakin mulia seseorang yang mencintai Rasul Saw, ia akan semakin dermawan tapi dermawan bukan karena harta saja. Karena dalam riwayat lain Allah swt berfirman, mereka tanya lagi apa yang harus mereka infaqkan, katakan yang harus mereka infaqkan adalah maaf. Ini lebih tinggi lagi, kalau seorang sudah dermawan gampang ia menginfaqkan hartanya tapi belum tentu ia mampu menginfaqkan maafnya. Pada musuh – musuhnya, pada yang mendholiminya, beri sedekah ia dengan apa?dengan maaf. Itu infaq yang sangat mulia dengan memaafkan orang lain yang telah berbuat dosa pada kita. Orang yang paling cepat dimaafkan oleh Allah adalah orang yang paling cepat memaafkan kesalahan orang lain.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Nabiyyuna Muhammad Saw dan beliau selalu menghendaki kemudahan bagi kita seraya bersabda “beri kabar gembira dan janganlah kalian mempersulit umatku dan beri kabar – kabar yang baik jangan membuat mereka menghindar dari kemuliaan”. Demikian indahnya ramadhan al mukarram.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah melimpahkan keberkahan ramadhan kepada kita, semoga Allah Swt menghalalkan bagi kita malam lailatulqadr, semoga Allah memberkahi kita dengan keberkahan shiam wal qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram muliakan kami dengan malam – malam qiyamullail, muliakan kami dengan malam – malam sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai sujud, jadikan kami orang – orang yang mencintai puasa, Wahai Allah jadikan kami orang – orang yang masuk ke dalam kelompok yang berpuasa dan masuk ke dalam kelompok orang yang melakukan qiyamullail, bangkitkan kami di yaumil qiyamah bersama semua ahlul shiam wa ahlul qiyam, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami dengan hari – hari kemuliaan nuzulul quran, dengan kemuliaan Fattah makkah, dengan kumuliaan badr al kubro, semua Kau tumpahkan di bulan ramadhan, Ya Rahman Yang Maha Dermawan di bulan ramadhan Yang Melipatgandakan Puasa kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Melipatgandakan Tarawih kami 700X lipat di bulan ramadhan, Yang Memuliakan kami dengan 700X lipat pahala di bulan ramadhan, dalam setiap ibadah kami, dalam setiap tasbih maka kami memanggil NamaMu yang Maha Luhur Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa Allah Swt melimpahkan banyak anugerah di bulan ramadhan ini, Rasul saw menjadi lebih dermawan di bulan ramadhan karena Allah lebih dermawan di bulan ramadhan. Kita minta dilimpahi oleh Allah swt kekayaan dunia dan akhirat, pastikan kami semua ini kaya – raya dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu berinfaq dan membantu orang – orang fuqara, jadikan tangan kami untuk tumpah ruahnya harta kepada fuqara, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana NabiMu Muhammad saw mendoakan Sayyidina Anas bin Malik “Wahai Allah luaskan harta Anas bin Malik dan banyakkan keturunannya dan panjangkan usianya”, maka kami meminta doa itu. Limpahkan dan luaskan harta kami dan limpahkan pada kami panjang umur, limpahkan pada kami dzurriyah shalih shalihat, jadikan kami kaya – raya di dunia dan di akhirat, kaya – raya di yaumal barzah, kaya – raya di yaumal qiyamah, Ya Rahman Ya Rahim sebagaimana Kau limpahkan ini kepada para sahabat ra, limpahkan pada kami semua, jadikan kami orang yang kaya – raya yang banyak berinfaq dan bershadaqah, jadikan kami orang yang luas dan nikmat di dalam kehidupan dunia dan akhirat, jadikan kami orang yang selalu bersyukur, Ya Rahman Ya Rahim jangan Kau jadikan kami hamba yang selalu mendapatkan cobaan dan hamba yang selalu diberi kesempitan,beri kami keluasan dunia dan akhirat. 

Inilah doa dan munajat Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kekayaan ditangan muslimin, jadikan kekayaan di tangan muslimin, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah jadikan kemiskinan kepada mereka yang menyembah selainMu, kemiskinan untuk orang – orang yang menyembah selainMu, kekayaan bagi muslimin Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Hadirin – hadirat Alhamdulillah Allah telah memberikan kesembuhan kepada saya dari penyakit yang saya derita, penyakit yang sedemikan berat yang membuat semua orang putus asa dari panjangnya usia. Dan penyakit itu adalah penyakit peradangan otak di bagian belakang, itu yang menimpa saya kemarin dan dirawat di RSCM dilantai 1 ruang 108. Ketika dokter yang menangani saya diantaranya Prof. Yusuf Misbach seorang bagian kepresidenan, bagian neurologi beliau sendiri masih bungkam dari menjawab apakah penyakit ini masih bisa sembuh. Maka saya menghubungi guru mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh mengatakan bahwa ini peradangan di otak dan sampai musibah ini kepada saya peradangan otak belakang dan tampaknya sulit untuk bisa disembuhkan lantas beliau mendoakan saya dan Alhamdulillah dan belaiu berkata setelah doa ini kau akan sembuh dan Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas. Demikian janji beliau dan kita akan lihat janji beliau dan Insya Allah beliau akan datang beberapa bulan lagi yakni bulan Muharram dan kita lihat bagaimana janji beliau yang mengatakan penyakit ini akan sembuh dan setelah itu Majelis Rasulullah Saw akan semakin luas. 

Hadirin – hadirat tidak lupa saya umumkan hari Ahad, tanggal 7 September kita diundang oleh Taman Rekreasi Ancol untuk mengadakan dzikir dan doa gabungan dengan majelis ad-dzikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham. Akan tetapi nanti selebarannya akan dibagikan dan ada hal yang masih memberatkan saya karena masih terkena pembayaran karcis tapi masih kena setengah harga. Bagi mereka yang mau ikut berdzikir di waktu Ashar sampai Maghrib, hari Ahad, 7 September 2008 di Ancol selebarannya akan dibagikan dan yang memiliki kartu itu dapat potongan harga masuk kesana. Tujuan kita untuk meratakan tempat – tempat maksiat untuk bergemuruh dengan lafadh Allah Allah Allah Allah. Semoga Allah menjadikan Jakarta ini rata dengan pengangungan Nama Allah. 

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Sumber

www.majelisrasulullah.org

Kontributor: Munzir Almusawa  

Read More

Rabu, 03 September 2008

Dahsyatnya Kekuatan Syaitan Untuk Mempengaruhi Keturunan Adam

22.41.00 0
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ (صحيح البخاري 

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh syaitan mengalir pada tubuh keturunan Adam pada aliran darahnya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Maha Suci Allah Swt Maha Raja Tunggal dan Maha Sempurna di alam semesta, sebelum alam semesta dicipta hingga alam semesta dihamparkan dengan kemegahan hingga alam semesta berakhir. Dialah Allah Swt Al Wujud, Maha Mengetahui segala keadaan, Maha Memiliki setiap nafas dan kehidupan, Maha Mengawali dan Mengakhiri Kebahagiaan, Maha Menawarkan Pengampunan dan tiada pernah terhenti dari zaman ke zaman. Tawaran pengampunan Illahi selalu menyeru setiap sanubari untuk mendekat kehadirat-Nya, waktu – waktu mulia terus menawarkan kemuliaan, datangnya malam – malam mulia di bulan syaban, datangnya malam – malam mulia di bulan ramadhan dan juga hari – hari mulia lainnya yang padanya tersimpan rahasia kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bagi mereka yang mau mendapatkannya maka Allah Swt menawarkannya sebelum mereka menginginkannya, Jalla Wa Alla Allah Swt telah menawarkan anugerah dan pengampunan sebelum hamba-Nya meminta pengampunan, Allah menawarkan kedekatan kehadirat-Nya sebelum hamba-Nya ingin untuk dekat dengan Allah, Allah menawarkan anugerah dan kasih sayang-Nya sebelum hamba-Nya meminta. Dialah Yang Maha Mendahului dan Maha Terdahulu atas segala kebaikan. 

Jalla Wa Alla Swt Yang Maha Suci dan Maha Beruntung mereka yang mengagungkan Allah hingga di hari hari mulia menjelang gerbang ramadhan yang terdapat padanya rahasia kedekatan kehadirat Allah Jalla Wa Alla, yang Allah mengangkat derajat hamba-Nya mendekat kehadirat-Nya lebih daripada waktu – waktu lainnya. Sebagaimana kita lihat di waktu – waktu ramadhan sangat mudah bagi kita untuk melakukan ibadah, jauh berbeda dengan hari – hari lain. 

Di bulan ramadhan kita bisa melakukan puasa 1 bulan penuh dan belum tentu itu bisa kita perbuat di hari – hari selain ramadhan. Di bulan ramadhan kita mampu melakukan shalat tarawih 23 rakaat dan belum tentu kita bisa melakukannya di bulan selain ramadhan. Kenapa kita mampu melakukannya di bulan ramadhan? Karena Allah Maha Dekat kepada kita dan lebih dekat kepada kita di bulan ramadhan. Lebih memanjakan kita dan lebih menerangi jiwa kita dengan cahaya Illahi. Dan juga Allah Swt membatasi kekuatan syaitan di bulan ramadhan.

Sebagaimana sabda Nabiyyuna Muhammad Saw bahwa syaitan itu mengalir di darah keturunan Adam. Demikian dahsyatnya kekuatan syaitan untuk mempengaruhi panca indera, menundukkan telinga manusia agar tunduk pada hawa nafsu dan dosa, menundukkan penglihatan manusia agar ikut pada hawa nafsu dan dosa. Demikian panca inderanya terus dimasukki oleh kekuatan syaitan sampai ke jiwanya hingga semakin waktu syaitan makin berkuasa pada jiwanya, makin tertutup jiwanya dari keinginan mulia. Makin banyak sangka buruknya, makin banyak sombongnya, makin banyak menghina hamba Allah, semakin gelap keadaan itu maka semakin sempit terasa kehidupannya walaupun ia dalam keluasan harta, walaupun ia dalam kemudahan, walaupun ia dalam kebahagiaan. Akan tetapi ketika jiwanya tersempitkan maka ia tidak merasakan terkecuali azab.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketika jiwa bercahaya dengan cahaya Allah di majelis – majelis dzikir, di majelis – majelis taklim atau di tempat lain yang jiwa itu bercahaya dengan keagungan Nama Allah Swt maka disaat itulah terang – benderang sanubarinya, terang – benderang ruhnya dan akan terang – benderang seluruh panca inderanya dengan cahaya Allah, maka disaat itulah jiwanya berat untuk berbuat maksiat, berat untuk sangka buruk, berat untuk berbuat hal – hal yang hina diikuti seluruh panca inderanya yang juga merasa enggan berbuat dosa. Matanya, telinganya, bibirnya, kaki dan tangannya selalu berat untuk melakukan dosa. Kenapa? Karena cahaya Allah mengungguli di dalam jiwanya. 

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika gumpalan daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika gumpalan daging itu buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, ketahuilah gumpalan daging itu adalah hati, kata Sang Nabi Saw. 

Demikianlah hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah ,
Allah Swt memuliakan kita dengan kehidupan ini disertai tuntunan Sang Nabi yang dengan itu runtuhlah kekuatan syaitan. Sungguh hamba – hambaKu, kau tidak akan punya kemampuan untuk meruntuhkan mereka, sebesar apapun kekuatan syaitan kekuatan Allah lebih besar menolong hamba – hambaNya. Syaitan menjebak manusia kepada dosa dan kemaksiatan sejauh- jauhnya, dalam sekejap Allah bisa hapuskan dosanya jika ia banyak bertaubat. Puluhan tahun hamba-Nya berbuat dosa dan kesalahan ternyata ia menebusnya dengan air mata taubatnya maka sirna seluruh dosanya. 

Demikian hadirin – hadirat kasih sayang Illahi Swt yang tentunya meruntuhkan kekuatan syaitan. Usaha syaitan berpuluh – puluh tahun menjerumuskan salah seorang keturunan Adam bisa sirna dengan 1,2 detik sebab perbuatan Allah Jalla Wa Alla. Demikian agungnya dan khusnatullah kepada mukminin – mukminat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika Sayyidatuna Aisyah ra dikatakan oleh Sang Nabi “datang kepadamu syaitanmu”, maka berkata Sayyidatuna Aisyah ra “ya Rasulullah apa di dalam diriku ini ada syaitan?”, dan Rasul Saw menjawab “ya betul, di hatimu dan di dirimu itu ada syaitan”. Apakah di setiap manusia juga ada syaitannya? Rasul Saw menjawab “ya benar pada setiap manusia itu ada syaitan penggodanya”, lalu engkau? dan Rasul Saw menjawab “ya pada diriku pun ada syaitannya, tapi Allah Swt sudah menundukkannya sampai syaitan itu pun menyerah”. Demikian riwayat shahih muslim memperjelas daripada hadits riwayat Shahih Bukhari ini bahwa syaitan itu mengalir di setiap aliran darah keturunan Adam.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Langkah – langkah menuju bulan ramadhan dimana Allah Swt mengikat syaitan, maka sedemikian para mufassir melemahkan dan menafsirkan makna hadits ini yaitu adalah syaitan tu dilemahkan oleh Allah karena Allah memberikan kekuatan iman lebih besar kepada muslimin – muslimat di bulan ramadhan. Kenapa wahai Rabb? Karena Allah Swt melipatgandakan pahala mereka lebih besar di hari – hari ramadhan dibandingkan hari lain. Dalam salah satu pendapat berkata salah seorang muhaddits bahwa di hari itu, di bulan – bulan ramadhan pahala manusia itu dilipatgandakan menjadi 700X lipat, demikian untuk umat Nabi Muhammad Saw. Bersandarkan dengan hadits Shahih Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “amal pahala umatku dikalikan 10X sampai 700X lipat”. Maka sebagian muhaddits mengatakn itu yang 700X lipat di bulan ramadhan dan yang 10X lipat di hari – hari biasa.

Demikian Agungnya Allah Swt dan Maha Indahnya perbuatan Allah kepada kita sampai waktu yang paling banyak dilipatgandakan. Itulah, Allah bantu pula kita dengan melemahkan syaitan. Tidak hanya dari itu saja tapi Allah menambahkan kemuliaan malam lailatulqadr hingga juga Allah tambah kemuliaan – kemuliaan lainnya di bulan ramadhan dengan sa’atulijabah (suatu saat yg cuma beberapa detik saja, yang barangsiapa berdoa saat itu pastilah dikabulkan Allah swt, saat2 mulia itu ada juga di setiap hari jumat, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari) dan lainnya. Banyak sekali anugerah yang Allah munculkan di bulan ramadhan dan di saat itu Allah persempit kekuatan syaitan. Demikian Allah memanjakan kita.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Bulan ramadhan juga bulan shadaqah. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “orang yang paling dermawan”, kalau sudah kalimat orang yang paling dermawan berarti tidak ada lagi yang paling dermawan selain Rasul Saw, apapun beliau saw belum pernah mengatakan “tidak”, belum pernah mengatakan “tidak” pada yang meminta – minta. Hadirin – hadirat dan di bulan ramadhan beliau itu lebih dermawan lagi. Diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah ra bahwa Rasul Saw sangat dermawan di bulan ramadhan, ini diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. Ikuti sunnah Nabi kita Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di dalam bershadaqah ada hal yang perlu diperjelas, shadaqah yang paling agung adalah shadaqah kepada kerabat kita sendiri sebelum kepada yang lain. Jadi kalau kita kelebihan harta sedekahi dulu kerabat kita yang susah melebihi orang lain. Kerabat itu lebih dulu daripada yang lain, demikian Rasul Saw mengajarkan kepada kita. Dan sebaik – baik shadaqah adalah kepada ayahbundanya, kalau ayahbundanya susah. Kalau ayahbundanya tidak susah maka kepada kerabatnya, lalu kepada tetangganya lalu kepada fuqara. Demikian bentuk shadaqah, demikian bentuk zakat dan lainnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw telah menyampaikan ini berkali – kali riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ketika Abu Thalhah Al Anshori ra adalah salah seorang Anshar yang kaya – raya. Dia mempunyai satu taman rekreasi disebut kebun dan taman rekreasi itu merupakan asset harta yang mahal dan luar biasa dan sangat mewah di masa itu. Ketika turunnya ayat “kalian belum mendapatkan kesempurnaan sebelum menginfaqkan yang kalian cintai”. Ayat ini turun di masa itu maka Abu Thalhah Al Anshori ra datang kepada Rasululluh, ya Rasulullah ini kebun rekreasi aku infaqkan karena Allah Ta’ala karena aku menyayanginya, kuinfaqkan untuk Allah. Rasul Saw tahu Abu Thalhah ra ini orang baik, orang mulia tapi punya 1 kekurangan kecil, 1 kekurangan kecil saja dan kekurangannya lupa pada kerabatnya yang susah. 

Maka Rasul Saw tidak menghardik Abu Thalhah dengan ucapan “engkau ini keluargamu tidak kau perhatikan, kau kaya – raya sendiri”. Tidak demikian, namun Rasul Saw berkata “Abu Thalhah kau mau infaqkan ini kebun rekreasi yang demikian mewah dan megahnya?”, maka Abu Thalhah berkata “benar ya Rasulullah”. Rasul Saw menjawab “karena Allah?”, Abu Thalhah menjawab “ya, karena Allah”. Kalau begitu kau bantu aku untuk menyampaikannya kepada yang berhak. Abu Thalhah menjawab “mau ya Rasulullah”. Kau yang sedekahkan kepada Allah dan sekarang sampaikan kepada yang berhak, mau bantu aku untuk menyampaikannya kepada yang mustahiq?, Abu Thalhah menjawab “mau ya Rasulullah” Rasul Saw berkata “tolong sampaikan kepada kerabatmu yang susah”. Menangis Abu Thalhah mendengarnya, Subhanallah! Rasul Saw menegurnya dengan teguran yang demikian lembut. Kerabatmu banyak yang susah, sekarang kau datang padaku mau menginfaqkan hartanya. Demikian hebatnya, Rasul Saw berkata tolong sampaikan kepada orang susah yaitu keluargamu, benahi keluargamu. Ya Rasulullah engkau lebih perhatikan keluargaku daripada diriku sendiri, demikian indahnya tuntunan Nabi kita Muhammad Saw.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, salah seorang ayah mempunyai anak, anaknya susah dan ayahnya mampu. Ayahnya menaruh hartanya di Masjid Nabawiy untuk diberikan kepada fuqara, yang mengambil anaknya maka ayahnya berkata “hai, itu bukan untukmu tapi untuk fuqara!”, anaknya berkata “tapi aku juga tergolong fuqara, aku orang yang mustahiq”. Maka ayahnya datang kepada Rasul Saw “ya Rasululullah aku mau berikan pada fuqara malah diambil anakku!”, Rasul Saw bertanya “anakmu fuqara?”, ayahnya menjawab “ya, ia fuqara ya Rasulullah”, kalau begitu harta itu untuknya. 

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dalam riwayat lain muncul riwayat lain yang sebaliknya dari ini, seorang anak datang kepada Rasul Saw mengadu hartanya ada yang diambil oleh ayahnya. “Ayahku mencuri hartaku wahai Rasul?” Rasul Saw bertanya “ayahmu mencuri hartamu?”, si anak menjawab “betul ya Rasulullah”. Rasul Saw berkata “panggil ayahmu”, ayahnya dipanggil dan ditanya oleh Rasul Saw, ayahnya ini sudah lanjut usia “engkau mencuri sebagian harta anakmu?” maka ayahnya menjawab “ya Rasulullah boleh aku menyampaikan sedikit syair”, “silahkan” kata Rasul Saw. 


Maka orangtua itu menyampaikan sebuah syair yang cukup panjang, kira – kira ringkasnya begini, ketika istriku hamil dan saat itu hamil telah lanjut dan disaat itu malam hari aku berlari mencari seseorang yang bisa membantu kelahiran dan disaat itu hari hujan yang demikian derasnya, aku tidak perdulikan tetesan air hujan yang membasahi tubuhku demi mencari sang bidan yang membantu melahirkan ketika sampai pada bidan itu aku mengetuk pintunya. Seandainya ia tidak mau keluar kecuali aku harus duduk di pintunya berhari – hari, aku akan duduk dipintunya. Bidan itu keluar dan aku mengemis padanya agar ia mau membantu kelahiran istriku. Maka aku memayunginya, memayungi sang bidan itu dan aku tak mau satu tetes pun air hujan mengenai tubuhnya, kubiarkan tubuhku penuh dengan air jangan sampai bidan terkena tetesan air hujan, karena aku takut ia berbalik tidak mau meneruskan niatnya. Sampailah aku kerumah dan kudengar istriku masih merintih dan penuh harap – harap cemas dengan doa akan kelahirannya dan saat itu kudengar jerit sang bayi, aku memeluknya dan mengadzankannya.

Inilah anugerah yang terindah, inilah makhluk yang paling aku cintai, aku mengumandangkan adzan pada telinga bayiku dan kubimbing ia mulai dari kecil sampai kujadikan kesembuhannya adalah tumbal nyawaku. Diamnya dari tangis adalah anugerah yang terbaik untukku, kusisakan hari – hariku untuk memperjuangkannya dan kukorbankan tidurku untuk ketenangan tidurnya. Dan ketika ia telah lanjut dan anaknya besar dan dewasa dan dialah kebanggaanku tapi dia mengatakan aku mengambil hartanya. Maka saat itu Rasul Saw menangis, “wahai anak hartamu itu adalah milik ayahmu” maka anaknya pun tertunduk.

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Jangan lupakan ayahbunda kita, ini akan masuk bulan ramadhan al mukarram puaskan jiwa kita untuk bakti pada ayahbunda kita bisa dengan harta dan bukan hanya dengan harta bisa dengan akhlak dan budi pekerti sehingga berkata Sayyidina Abdullah bin Umar Ra diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad, ketika datang seseorang yang sudah banyak berbuat dosa, mengadu kepada Abdullah bin Umar ra karena Rasul Saw telah wafat, Abdullah bin Umar bertanya “apakah engkau mempunyai ibu?”, sudah wafat “punya ayah?”, sudah wafat. Ya sudah kalau begitu banyak istighfar saja, banyak beramal sholeh. Ketika orang itu pergi, orang yang disebelah Abdulllah bin Umar bertanya “ya ibn umar kenapa engkau tadi bertanya apa ada ibunya, ada ayahnya?”, hubungannya apa antara ayah dan ibunya dengan orang itu?. Abdullah bin Umar berkata “aku tidak temukan satu penawar dosa yang lebih daripada menyenangkan hati ayah dan bunda”, itulah penawar dosa yang paling dahsyat. Itulah yang memadamkan kemurkaan Allah Swt.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itulah Allah Swt menjadikan perantaraan kehidupan kita lewat ayahbunda kita, mereka adalah perantara kehidupan kita tapi jangan lupa juga dengan perantara hidayah iman kita, Sayyidina Muhammad Saw. Ini hadirin – hadirat kita ingat bakti ayah dan ibu demikian hebatnya lagi, lebih - lebih bakti kita kepada Nabi Muhammad Saw. “Belum sempurna iman kalian sebelum aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak- anaknya, dari seluruh manusia”. Kesempurnaan iman adalah pada cinta kita kepada Nabi kita Muhammad Saw, ini kehadiran kita disini salah satu bukti cinta kita karena kita berkumpul bersama para pecinta Nabi Muhammad Saw. Mendengarkan shalawat dan dzikir serta mendengarkan hadits – hadits Nabi Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari tentang bagaimana dahsyatnya akan datang fitnah, kerusakan dan permasalah yang menimpa di permukaan bumi ini. Inilah tanda – tanda akhir zaman, akan tetapi Rasul Saw juga memberikan satu resep besar bagaimana caranya menjadikan dunia ini aman dan sejahtera? Rasul Saw mengatakan kelak di akhir zaman akan datang waktunya harta itu akan luas dan menjadi sejahtera seluruh permukaan bumi. Para sahabat berkata “ya Rasulullah itu untuk kuffar atau untuk muslimin?”, Rasul Saw menjawab “untuk kalian, kalian yang akan menjadi luas dan kaya – raya kelak di akhir zaman”. Sehingga tidak ada satupun yang mau menerima shadaqah karena semuanya sudah luas dan berlebihan sehingga menerima shadaqah adalah hal yang sangat hina karena semuanya sudah berkecukupan. 

Apakah hal itu mungkin terjadi? Ini adalah janji Nabiyyuna Muhammad Saw, beliau telah mengatakan banyak sebab bagaimana dikatakan akan muncul fitnah, akan muncul banyak para pengaku Nabi, akan muncul banyak gempa bumi, dan kesemua itu telah terjadi. Dan akan muncul pula keluasan yang akan menimpa muslimin – muslimat dengan keberkahan dan kekayaan sehingga disaat itu harta di tangan orang – orang mulia, orang – orang baik yang akan diberi kekayaan oleh Allah Swt yang dengan itu orang – orang lain akan menginduk pada orang – orang yang baik. Maka disaat itu para sahabat bertanya “ya Rasulullah bagaimana keadaan mereka bisa mencapai seperti itu? Caranya bagaimana?”, Rasul Saw menjawab “disaat itu mereka yang dilimpahi kekayaan itu dan kaya – raya seluruh dunia ini, karena apa karena satu kali sujud bagi mereka lebih mulia daripada dunia dan segala isinya”.

Ketika jiwa penduduk bumi seperti itu. Allah melimpahkan harta seluas – luasnya sebagaimana firman Allah Swt “bila orang – orang beriman itu bertaqwa kepada Allah Swt, Allah akan tumpahkan keluasan dan keberkahan dari langit dan bumi”. Dan itu pasti akan terjadi, karena semua adalah janji Nabiyyuna Muhammad Saw maka tentunya kita memahami kalau keadaan umat disaat itu sangat mencintai sujud. Oleh sebab itu ketika munculnya kebangkitan muslimin – muslimat di barat dan di timur dan tentunya juga di wilayah kita di Jakarta ini dengan semakin banyaknya kelompok dzikir, semakin banyaknya kelompok – kelompok shalawat, semakin banyaknya tabligh – tabligh besar, semakin banyaknya orang -orang yang menangis karena Allah. Ini tanda terbitnya matahari kebahagiaan akan segera muncul.

Demikian hadirin – hadirat kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah mempercepat terbitnya matahari kebahagiaan dan kesejahteraan dan kemakmuran bagi muslimin – muslimat di barat dan di timur. Ya Rahman Ya Rahim Fakullu Jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman bangunkan jiwa – jiwa untuk bersujud, Ya Rahman perbanyak jiwa orang – orang yang mencintai sujud, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya dzal jalali wal ikram ya dzaththauli wal in’am akan datang waktunya kita akan melihat tidak adanya lagi fuqara di permukaan bumi, tidak ada lagi muslimin – muslimat yang susah, tidak ada lagi muslimin – muslimat yang kelaparan, ini janji Nabiyyuna Muhammad Saw dengan terbitnya jiwa – jiwa yang mencintai sunnah Nabi Muhammad Saw. 

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Terakhir Diperbaharui ( Monday, 01 September 2008 )

Kontributor: Munzir Almusawa  
Monday, 01 September 2008
www.majelisrasulullah.org

Read More

Minggu, 31 Agustus 2008

Munculnya Dajjal Pendusta Yang Mengaku Utusan Allah SWT

22.34.00 0
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ َحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ، قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ، أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ، وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ، وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ 
( صحيحالبخاري ) 

Sabda Rasulullah saw :
“Tiada akan datang hari kiamat hingga dimunculkan dajjjal dajjal pendusta, sekitar tiga puluh jumlahnya, kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, dan hingga tercabutnya ilmu, dan kerap kalinya gempa bumi, dan semakin dekatnya waktu, dan munculnuya fitnah fitnah, dan banyaknya pembunuhan, dan kemudian berlimpahnya harta pada kalian” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Limpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur,Yang Maha Bercahaya Menerangi Alam Semesta dengan cahaya rahmat-Nya yang fana dan yang abadi. Cahaya rahmat -Nya yang fana menerangi seluruh alam semesta, cahaya rahmat-Nya yang kekal dan abadi menerangi wajah muslimin dan muslimat dengan kalimat tauhid. Menerangi jiwa mereka dengan ketaatan dan menerangi hari – hari mereka dengan pengampunan. 

Maha suci Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Abadi, Maha Sempurna dan Maha Memiliki Kesempurnaan Maha Memiliki Kebahagiaan, Maha Memiliki Kesejahteraan, Maha Membagi – bagikan kepada hamba – hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Beruntunglah mereka – mereka yang semakin dekat kepada Allah Swt, maka mereka semakin dekat kepada Sang Pemilik Kebahagiaan. Mereka semakin berhak mendapatkan kesejahteraan, mereka semakin berhak mendapatkan kemudahan, mereka selalu dimanjakan oleh Allah Swt di dunia, di barzah dan di yaumal qiyamah.

Demikian keadaan hamba – hamba Allah Swt, mereka melewati cobaan dan musibah maka setelah cobaan dan musibah, akan datang kebahagiaan berlipat ganda yang membuat mereka lupa akan musibahnya, jika datang musibah lainnya Allah Swt akan gantikan dengan kebahagiaan yang lebih besar yang membuat mereka lupa lagi dengan musibahnya yang lalu. Inilah kehidupan mereka di dunia dan lebih – lebih lagi kehidupan mereka di akhirat yaitu kebahagiaan yang tiada akan pernah ada akhirnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rahasia rahmat Illahi ini tumpah ruah dengan kebangkitan Nabi kita, idola kita, kekasih kita Sayyidina Muhammad Saw yang mana bulan rajab yang mulia ini merupakan salah satu daripada bentuk rahmat-Nya (Allah Swt) yang menuntun kita kepada cinta kita kepada Sayyidina Muhammad Saw, karena di bulan inilah turunnya firman Allah Swt Innallaha wa malaikatahu yu sholluna a’lan nabiy, Sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw lalu Allah Swt menyeru kepada hamba – hamba-Nya yang beriman untuk selalu bershalawat dan bersalam kepada Sang Nabi Saw. 

Adakah kebanggaan yang lebih besar daripada langsung disebut oleh Allah bahwa sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada beliau. Betapa bercahayanya wajah Sang Nabi Saw yang diterangi oleh cahaya shalawat dari Allah Swt dan para malaikat. Betapa terang – benderangnya jiwa beliau, betapa indah dan mulianya derajat beliau yang sedemikian dahsyatnya dimuliakan oleh Allah Swt dan “seseorang itu bersama dengan orang yang dia cintai”.

Sang Nabi Saw yang diberi kemuliaan oleh Allah Swt membukakan pintu – pintu bagi umat-Nya untuk ingin dekat dengan Allah Swt, ingin sampai kepada kemuliaan, ingin sampai kepada keluhuran, terbukalah bagi mereka pintu cinta. Pintu ittiba dan bagi merekalah terbuka pintu rahasia untuk kedekatan kehadirat Allah Swt dan Rasul Saw yaitu dengan mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya. Kekurangan – kekurangan yang muncul dari perbuatan mereka tidak menjadikan cinta dan rindu mereka kepada Allah Swt dan Rasul Saw itu tidak diakui atau tertolak.

Demikian indahnya cinta dan rindu kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Berbeda dengan cinta dan rindu kepada satu makhluk sesama yang lain, jika ada kekurangan dari cinta dan rindunya, sedemikian pula cinta dan rindunya akan sirna dan tertolak hanya gara – gara barangkali hanya pada satu kesalahan, barangkali hanya pada dua kesalahan. Barangkali Kau berbuat salah padaku, dan ia lupa. Sedemikian banyak cinta dan rindu sang kekasih maka ia tertolak. karena apa? Karena berbeda dengan rabbul allamin jalla wa alla yang masih diterima cinta dan rindu hamba-Nya. 

Dan berbeda pula dengan Sang Nabi untuk rabbul allamin, Sayyidina Muhammad Saw yang cinta dari batu sekalipun masih diterima oleh beliau. Cinta dari gunung pun masih diterima oleh beliau sebagaimana riwayat Shahih Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “ini gunung hud mencintaiku dan aku mencintai gunung uhud”. Tentunya gunung pun diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk mencintai Nabi Muhammad Saw, butiran – butiran kerikil dan batu itupun diberi kesempatan oleh Allah untuk mencintai Sang Nabi. Demikian pula batang pohon kurma, demikian pula dengan kota di Madinah dan semua hewan dan makhluk-Nya Allah diberi kesempatan untuk mengidolakan dan mencintai Sang Nabi dan Sang Nabi menjawab cinta mereka seraya bersabda “dan akupun mencintai gunung hud”. ya Rasulullah ini hanyalah gumpalan batu yang tidak bermakna untukmu tetapi ketika dia mencintai beliau Saw, seindah – indahnya makhluk Allah, makhluk yang paling ramah, makhluk yang paling indah budi pekertinya, makhluk yang tidak mau mengecewakan perasaan siapapun maka gumpalan batu inipun diterima cintanya oleh Rasul Saw dan dijawab oleh Rasul Saw “dan kami pun mencintai gunung uhud”.

Diriwayatkan pula di dalam Shahih Bukhari yang sering kita dengar, ketika batang pohon kurma ditinggal oleh Sang Nabi yang biasa bersandar padanya disaat berkhutbah maka saat itu batang pohon kurma itu menjerit dengan jeritan yang menyayat hati. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa jeritan dan tangisan pohon kurma itu terdengar bagaikan jeritan sang bayi yang ditinggal oleh ibunya dan Sang Nabi turun dari mimbar, mendatangi pohon kurma itu dan memeluknya, batang pohon itu dipeluk dan setelah itu tangisnya pun mereda bagaikan bayi ketika dipeluk oleh ibunya dan tersendat – sendat, terisak – isak nafasnya menahan tangis karena telah ditenangkan oleh ibunya sampai perlahan – lahan suara tangisnya semakin pelan dan terdiam. Bagaikan bayi yang kehilangan ibunya dan di peluk dan didekap oleh ibunya sampai masih terisak - isak sesaat kemudian tangisnya terdiam.

Demikian keadaan batang pohon kurma, cinta dan tangisnya karena Nabiyyuna Muhammad Saw berpisah dengannya. Biasa Sang Nabi bersandar padanya setiap khutbah, sekali waktu beliau turun maka batang pohon kurma itu menangis. Dan Sang Nabi, wahai yang demikian indah dicipta oleh Allah sebagai raufurrahiim tidak pula mengecewakan daripada batang pohon kurma mencintainya, beliau turun dan memeluk batang pohon kurma itu dan menenangkannya.

Al Imam Ibn Hajar meriwayatkan salah satu hadits shahih menukil di dalam Fathul Baari bahwa Rasul berkata “seandainya aku tidak menenangkannya, ia akan terus menjerit hingga yaumil qiyamah dengan tangisnya yang didengar oleh jumlah sahabat yang muttawatir, lebih dari 80 sahabat yang mendengar jerita dan tangis batang pohon kurma ini”. 

Demikian hadirin – hadirat indahnya alam semesta mencintai Sayyidina Muhammad Saw, demikian kemesraan mereka kepada Sang Nabi. Demikian pula seekor hewan besar di Madinah Al Munawwarah, sebagaimana diriwayatkan di dalam Sirah Ibn Hisyam ketika unta terbesar di Madinah mengamuk dan kita memahami unta itu kalau berdiri perutnya lebih tinggi dari kepala kita, itu unta biasa. Bagaimana kalau unta besar? 1400 tahun yang silam di Madinah Al Munawwarah, unta ini mengamuk dan tidak diketahui sebabnya. Para sahabat menjebaknya di dalam salah satu kandang besar, lantas ketika Rasul Saw dikabari dan beliau mendatangi lalu berkata “bukakan pintu yang menjebaknya ini”. Ya Rasulullah dia ini sedang dalam keadaan mengamuk dan sedang marah, mulutnya yang berbusa dan matanya yang merah ini bias membunuh siapa saja dan jangan – jangan dia mencelakaiku. Rasul Saw berkata “bukakan, bukakan biarkan ia mengetahui aku Rasulullah”. Maka ketika dibukakan pintu itu, unta melihat wajah Muhammad Saw maka unta itu berlari tertunduk – tunduk menciumi kaki Nabi Muhammad Saw. Yang demikian buas dan marahnya, ketika melihat wajah indah, seindah – indahnya wajah yang paling berhak dicintai, ternyata unta ini memiliki kecintaan, kemuliaan dan kerinduan kepada Sang Nabi seraya berlari mendekat tertunduk – tunduk kepalanya dan mencium kaki Sang Nabi lantas ia mendekatkan wajah dan mulutnya ke telinga Sang Nabi dan Rasul Saw mendekatkannya kemudian Rasul Saw berkata “siapa pemilik unta ini?”, salah seorang sahabat Anshar berkata “aku ya Rasulullah”. Ia mengadu padaku karena terlalu banyak disuruh bekerja dan sedikit diberi makan. Unta ini mengadu kepada Rasulullah Saw.

Inilah hewan dan tumbuhan yang sangat mencintai Sang Nabi dan lebih – lebih para sahabat Muhajirin dan Anshar ra. Sebagaimana riwayat Sirah Ibn Hisyam ketika salah seorang wanita dari bani dinar, ketika kembali Sang Nabi dari perang uhud, mendengar kabar suaminya wafat, kakaknya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, semua keluarga ibu ini wafat dalam syahid di perang uhud. Ayahmu wafat, anakmu wafat, kakakmu wafat, suamimu wafat, tinggallah ia sebatang kara. Ibu ini bertanya “bagaimana keadaan Rasulullah?”, Rasulullah sehat wal afiah, ibu ini datang melihat bagaimana keadaan Sang Nabi dan barangkali juga ingin mengadu kesedihannya, sebatang kara ditinggal semua keluarganya yang wafat di perang uhud. Namun ketika melihat wajah Sang Nabi, ibu itu mengangkat suara di tengah para sahabat “semua musibah asalkan kau baik dan sehat wal afiah, semua musibah adalah kecil di hadapanku ya Rasulullah”. Biarpun ayah, suami, anak, kakak dan seluruh keluarga wafat asalkan kau baik dan sehat wal afiah. Demikian cintanya seorang wanita Anshar kepada Nabi Muhammad Saw. 

Juga diriwayatkan ketika seorang sahabat ditangkap dan ia sampai dibawa oleh Abu Sofyan sebelum Abu Sofyan masuk islam maka berkata Abu Sofyan “wahai engkau kini Muhammad sedang tenang – tenang di rumah bersama keluarganya, dan sebentar lagi istrimu jadi janda dan anakmu jadi yatim. Ayo mau kau tukar posisimu dengan Muhammad saat ini?”, maka ia berkata “Demi Allah kalau seandainya aku harus wafat dan selesai seluruh permasalahanku ini, aku dibunuh dan dikuliti itu jauh lebih kupilih dari sebutir duri menusuk kaki Rasulullah Saw”. Demikian cintanya mereka kepada terhadap Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat dan keberkahan itu tidak sirna dan sampialh kita di bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Mengingat peristiwa – peristiwa agung di Madinah Al Munawwarah dan Rasul Saw menjadikan keberkahan berlanjut dan Allah memberi keberkahan pada Sang Nabi tidak hanya di saat beliau hidup tapi bekas - bekas peninggalan beliau diabadikan oleh Allah Swt keberkahannya. Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika di Madinah Al Munawwarah, Rasulullah Saw bersabda “kelak di akhir zaman akan munjul dajjal yang akan terus menyerang semua fihak dan semua tempat sampai ia di Madinah Al Munawwah dan dajjal tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah. 

Sampai disini Rasul Saw berkata maka akan berguncang Madinah dengan 3 kali gempa. Madinah tidak pernah gempa, sepanjang Rasul Saw masuk ke Madinah Al Munawwarah di hari hijrah sampai akhir zaman Madinah tidak pernah gempa terkecuali saat itu, saat datangnya dajjal ke depan Madinah Al Munawwarah. Disaat itu Madinah gempa dengan 3 kali guncangan maka keluarlah semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di saat itu semua Rasul mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang – orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai Rasul Saw tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini banyak orang musyrik, fasiq, ada di Madinah dan mereka akan keluar di saat guncangan 3 kali sehingga mereka keluar diikuti dajjal, kata Sang Nabi Saw dan disaat itulah Rasul Saw berkata “itu dajjal bawa pasukannya mengepung Madinah Al Munawwarah”. 


Imam Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasul Saw menjelaskan dajjal itu berkata “itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawiy yang harus kita kuasai”. Itu masjid Muhammad, dari kejauhan dajjal sudah menunjuknya, kubah hijau masjidnya Rasul Saw telah ditunjuk oleh dajjal dan berkata “itu masjid Muhammad itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”. Lantas Rasul Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari disaat itu Madinah mempunyai 7 pintu, lalu siapa yang memberi beliau pengetahuan Madinah akan modern seperti sekarang ini sampai ada 7 pintu. Beliau berkata 7 pintu Madinah Al Munawwar dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat sehingga dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.

Kita bisa lihat bagaimana keberkahan bekas tempat injakan Sayyidina Muhammad Saw menjadi benteng terkuat yang tidak bisa di tembus oleh dajjal. Demikian hadirin – hadirat dajjal yang demikian kekuatannya bisa berbuat apa saja menurunkan hujan, membawa kemiskinan, membawa kekayaan dan menguasai seluruh permukaan bumi, namun ia terbentur di Makkah, Madinah dan Masjid Al Aqso. Ketiga tempat ini tidak bisa disentuh oleh dajjal, dajjal tidak bisa masuk ke Masjidil Haram, tidak bisa masuk ke Masjidil Al Aqso dan tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah. Tempat – tempat bekas injakan kaki Muhammad Rasulullah Saw. Maka tempat lahir beliau di Madinah, tempat wafat Masjid Al Haram, tempat beliau mihrab Masjid Al Aqso. Kalau seandainya bumibekas pijakan beliau seperti ini, bagaimana jiwa yang mencintai Sayyidina Muhammad, umat Muhammad Saw. Sebagaimana aku dan kalian yang gembira di majelis ini dengan shalawat dan salam kepada Nabiyyuna Muhammad Saw dan tiada pernah bosan kita untuk selalu berdzikir dan bershalawat mendengarkan hadits – hadits Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari sebagimana hadits yang baru saja kita baca tadi, Rasul Saw berkata “tidak akan datang hari kiamat, maksudnya salah satu tanda dari hari kiamat yaitu sampai munculnya 30 dajjal, dajjal – dajjal pendusta kira – kira jumlahnya 30”. Maksudnya jumlahnya kira – kira bisa lebih atau kurang dari 30, kata Rasul Saw. Disini menunjukkan ada ikhtilaf mengenai jumlah dajjal - dajjal yang akan datang ke muka bumi. Tadi apa ciri – ciri mereka? semuanya itu mengaku Rasul, mereka itu mengaku Nabi, itu ciri dajjal - dajjal pendusta. Itu kalau kita hitung jumlahnya kata Rasul Saw kira - kira 30. Demikian sabda Nabi Muhammad Saw. Kita sudah lihat sekarang, walaupun kita belum menghitungnya di Indonesia sudah sedemikian banyaknya ada di India, Pakistan, Yordan, Saudi dan dimanapun banyak yang mulai mengaku sebagai Nabi dan ini tanda – tanda hari kiamat kata Sang Nabi dan mereka digelari dajjal – dajjal pendusta. Yang dimaksud adalah seluruh dajjal yang paling besar kelak yang muncul di akhir zaman. 

Mengawali kebangkitan Sayyidatuna Aisyah bin Maryam as dan disaat itu mulai tercabutlah ilmu, disaat itu ilmu mulai sirna, ulama mulai wafat. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari yang sering kita dengar bahwa Allah itu akan menghilangkan ilmu tidak dengan mencabutnya dari hati para ulama akan tetapi Allah akan menghilangkan ilmu dengan mewafatkan ulama, bagi kita membangkitkan generasi para ulama lagi. Agar apa? agar Allah menjauhkan kita dari bala dan musibah dengan sirnanya ulama, karena apa? kalau ulama tidak ada Rasul Saw berkata sampai nanti ulama tidak tersisa. Lalu apa? maka mereka mulai mengambil para imam – imam, para guru – guru yang tidak mengerti ilmu, mereka ditanya, ditanya tidak mampu menjawab berfatwa semaunya, apa saja sunnah dibilang bid’ah, yang baik dibilang musyrik, ibadah dibilang syirik, doa – doa dilarang, ziarah dilarang. karena apa? karena memang tidak memiliki ilmu bukan karena kesalahan mereka, karena kesempitan ilmu dari syariah hadits. Mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, ilmunya sedikit maka tidak bisa memberikan fatwa yang benar fatwanya salah. Mereka sesat dan menyesatkan. Demikian makna dalam kalimat ini. Akan muncul waktu dimana kurangnya ulama, sedikitnya ulama. Ilmu mulai sirna, sirna, dan sirna.

Minggu yang lalu kita berbicara tentang keutamaan para muhadditsin dan tentunya kita memahami tidak semua muhaddits itu menulis hadits – haditsnya, jadi yang tersisa sekarang ini tidak mencapai 10% dari hadits yang ada saat itu. Imam Ahmad bin Hambal sudah kita kenal beliau hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya tapi imam madzhab hanya sempat menulis 20.000 hadits saja. 980.000 hadits itu sirna dengan wafatnya Imam Ahmad bin Hambal. Ada para murid-muridnya yang menghafal tentunya dimasa itu menghafal lebih ditekankan daripada menulis hadist. 

Kalau di masa sekarang orang punya ilmu menulis buku, di zaman itu tidak menulis kecuali kalau ada permintaan, ada permintaan orang dari jauh minta seratus sanad hadist ditulis kirim kesana seratus sanad hadist, ada lagi yang meminta fatwa seribu hadist tentang salat, tulis sanadnya kirim kesana. Tapi mereka tidak menulis semua hadist yang mereka kumpulkan karena apa? dimasa itu hafalan yang diandalkan, karena belum ada percetakan. Kalau zaman sekarang kita mau bawa ke seluruh dunia cukup di internet sudah seluruh dunia sampai dakwahnya, tulis semua yang kita ketahui tulis hadist, AlQuran, ayat, fatwa semua akan bermanfaat. Dimasa itu tidak ada percetakan, ditulis apa gunanya? siapa yang mau membaca 1 buku, kalau kita tulis maka dicetak 1 rim, 10 rim yang baca banyak. Zaman itu lebih efektif mengajar dengan hafalan. Karena apa? karena tidak ada percetakan, siapa yang memperbanyak buku itu tidak ada foto copy tidak ada koran, tidak ada telepon, tidak ada internet yang ada murid datang pada guru, itu saja. Bisa begitu tadi adalah belajar dan mempelajari yaitu murid mendatangi guru, diajarkan hadits, pulang dan kira – kira begitu. Datang lagi dan sampai munculnya yakni mulai sirna hadits. 

Sehingga kalau sekarang ini kita kumpulkan semua hadits hanya mencapai kurang sedikit dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya. Kalau dikumpulkan kurang dari 100.000 hadits. Jadi kalau ada Al Hafidh di masa sekarang, seperti Guru Mulia kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh beliau itu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, beliau mengambil juga bukan hanya dari musnid – musnid yang ada seperti Musnad Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Hakim, Imam Bukhari tapi beliau juga mempunyai sanad – sanad hadits yang sampai kepada beliau riwayat sanad daripada yang diluar jumhur muhadditsin. Jadi bisa mencapai lebih dari 100.000 hadits dan beliau sampai ke derajat Al Hafidh. Dan tinggal beberapa orang saja di dunia ini yang sampai ke derajat Al Hafidh dalam ilmu hadits. 

Sekarang Mahad Darul Musthofa mempunyai peraturan baru, pesantren beliau itu yang masuk kesana syaratnya hafal Alquran dan hafal 2.000 hadits. Demikian salah satu syarat bagi mereka yang mau belajar bersama beliau karena barangkali beliau sudah melihat dan sudah waktunya menumpahkan tugasnya ilmu hadits yang beliau miliki, yang selama ini barangkali terpendam karena keterbatasan kemampuan dari orang – orang yang belajar kepada beliau. Sekarang beliau sudah buka yaitu syarat masuk Darul Musthofa hafal 2.000 hadits dan hafal Alquranulkarim, baru bisa masuk menjadi murid beliau untuk diturunkan keluasan ilmu hadits yang beliau miliki. Semoga Allah memakmurkan pesantren ini dan Allah panjangkan usia beliau dan semoga Allah Swt memakmurkan dunia ini dengan para ahli hadits dan para ulama.

Dan sampai pula muncul banyaknya gempa bumi kata Rasul Saw. Sudah mulia sirna para ulama, ini sudah kita lihat hadits kita tinggal sedikit. Jadi zaman sekarang kalau ada orang yang berfatwa ini haditsnya ternyata Imam Syafii dhaif, sebentar sebentar anda katakan haditsnya Imam Syafii ini haditsnya dhaif, anda tahu berapa hadits? Ini hadits kalau dikumpulkan sekarang tidak sampai 100.000 hadits. Zaman dahulu orang bicara tentang sholat ia punya ribuan hadits. Imam Bukhari di dalam kitab Tadzkiratul Huffad, didatangi oleh muridnya dan berkata “wahai imam aku menyusup ke satu wilayah disana sampai disana itu aku di test tentang hadits – hadits sholat, ayo haditsnya wudhu apa, bagaimana haditsnya i’tidal, bagaimana haditsnya sujud, itu didaerah sana. Imam Bukhari berubah wajahnya, marah beliau. Tidak pantas kau masuk masjid di test seperti itu. Kalau aku masuk kesitu, akan aku keluarkan 10.000 hadits shahih tentang sholat saja. 10.000 hadits shahih tentang sholat saja beserta sanad dan hokum matannya. Ini keadaan mereka di masa itu, jadi Imam Bukhari jauh sebelum Imam Syafii. 

Sebagaimana saya sampaikan minggu yang lalu Imam Syafii sudah jadi imam baru Imam Bukhari lahir. Imam Syafii lahir tahun 150 H, usia 12 tahun sudah mencapai ke derajat Al Hafidh dan Imam Bukhari lahir tahun 194 H. Jadi Imam Syafii sudah 44 tahun, Imam Bukhari baru lahir. Ini Imam Bukhari seperti itu, bagaimana Imam Syafii? Jadi tentunya para ulama dan hujjatul islam berhati – hati kalau Imam Syafii sudah bilang seperti ini, pasti dibelakangnya tertutup sekian ribu hadits yang tidak sempat beliau sampaikan diantaranya pembacaan doa nisfu sya’ban yaitu pembacaan yassin 3X yang menyarankan Imam Syafii, beliau tidak akan mengada-ada, kalau beliau mengada – ada sudah ratusan Al Hafidh dan pakar hadits yang menentang adat istiadatnya ini di masa lalu. Imam Syafii bikin hal yang bid’ah, ngapain baca yassin 3X di malam nisfu sya’ban. Mereka malah ikut baca, kalau ikut baca berarti pasti ada riwayat tsigahnya akan tetapi mungkin dari sekian juta hadits hanya kurang dari 100.000 hadits yang ada di masa sekarang ini sudah terhapus haditsnya tapi cukup fatwa Imam Syafii sebagai hujjat diikuti oleh para imam – imam dan para hujjatul islam yang lainnya. Ini mereka yang mengerti ilmu hadits dan mustholahul hadits. Yang tidak, maka berkata ya kalau tidak ada hadits shahihnya tidak usah diikuti. Tentunya tidak demikian, lihat fatwa dan guru – guru yang bersanad sampai kepada para imam sampai kepada Rasulullah Saw.

Mulai muncul gempa di mana – mana, Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan gempa ini sudah ada sejak dari zaman Nabi Adam as tapi yang dimaksud Rasul disini gempa itu makin banyak dan dahsyat. Di zaman sekarang ini gempa yang dahsyat, muncul tsunami, gempa dahsyat di wilayah muslimin. Salah satu bentuk dari tanda – tanda munculnya akhir zaman. 

Dan selanjutnya adalah semakin terasa dekatnya waktu, baru kemarin Idul Fitri sekarang sudah mendekat malam 1 Ramadhan. Demikian cepatnya waktu berputar, rasanya baru kemarin selesai sekolah sekarang sudah mau menikah. Demikian cepatnya waktu tidak terasa di akhir zaman, sangat – sangat dekat makin hari. Imam Ibn Hajar juga menukil bahwa yang dimaksud diantaranya adalah usia yang semakin singkat. Dimasa Rasul umur 60 tahunan sekarang hanya 30 tahunan saja usia manusia. Dan muncul fitnah – fitnah, hal yang kecil jadi fitnah, hal yang tidak berarti jadi fitnah, hanya masalah gerakan jari sedikit saja (sms) ribuan orang yang memusuhinya. Hanya karena jari kecil saja bias menyebabkan fitnah yang besar, membuat orang bunuh satu sama lain, saling pecah silaturahmi dan demikian hadirin – hadirat hanya masalah kecil bisa menjadi fitnah yang besar.

Dan juga mulai banyak terjadi pembunuhan, disini pembunuhan disana pembunuhan, anaknya membunuh ayahnya, ayahnya membunuh anaknya terus terjadi pembunuhan hal yang mustahil terjadi puluhan tahun yang lalu, sekarang terjadi. Belum pernah ada yang namanya anak mau menyiksa dan membunuh ibunya, sekarang mulai muncul seperti itu dan semakin banyak. 

Dan setelah semua itu terjadi, Rasul Saw berkata “dan akan datang waktunya nanti Allah munculkan kemakmuran”. Maka kalian lihat nantinya di akhir zaman setelah ini muncul, gempa bumi dan lainnya sebagainya muncullah keluasan dan kemakmuran, ini sabda Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini sudah muncul pada kita, kekurangan ulama sudah mulai muncul, gempa bumi, fitnah dan zaman yang semakin cepat, muncul orang yang mengaku Nabi. Ini semua sudah muncul, tinggal menagih janji Sang Nabi akan muncul segala kemakmuran pada muslimin. Maka kalian ini akan dilimpahi kemakmuran, kata Rasul Saw ini terusan haditsnya riwayat Shahih Bukhari sampai nanti tidak ada lagi orang yang menerima sedekah semua orang cukup, semua orang kaya – raya, kalau sekarang mustahil tapi di masa itu juga barangkali mustahil di masa Rasul Saw. Di zaman Nabiyullah Adam as ada orang usianya mencapai 63 tahun, mustahil. 1500 tahun ada, 1900 tahun mereka barangkali mustahil ada orang usia 63 tahun sudah lanjut usia. Di masa itu Allah bukakan harta yang luas dan kemakmuran bagi muslimin. 

Guru kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh menjelaskan makna hadits ini bahwa Allah akan membuat orang – orang yang baik jadi kaya – raya, orang – orang yang mencintai dakwah menjadi kaya – raya, dengan cara seperti itu orang – orang susah akan kembali kepada mereka, orang – orang non muslim akan diberikan kemiskinan oleh Allah, hancur usahanya, rusak dari apa – apa segala yang menjadi perdagangannya. Allah bikin keberkahan apa yang diusahan orang – orang non muslim yang baik, berhasil. Perdagangannya maju terus dibantu oleh Allah Swt dan disaat itulah harta dan kekayaan dipegang oleh orang – orang yang baik. Orang – orang yang sholeh diberi kekayaan oleh Allah Swt. Maka tentunya disaat seperti itu orang – orang muslimin yang susah mereka dimodali, mereka dibantu karena orang baik mereka Bantu. Kalau orang kaya tapi kikir, ia mau kaya sendiri tidak mau berbagi dengan orang lain maka Allah jadikan saat itu adalah orang yang baik yang kaya – raya. Orang yang baik yang kaya – raya membantu yang lain yang diluar islam yang perdagangannya jatuh, ikut bisnis dengan dia, dating pada dia, ikut dengan dia jadi maju. Dan usaha orang – orang non muslim yang hancur, mereka akan kembali kepada islam.

Demikianlah keadaan muslimin di masa itu dan tidak ada orang – orang yang susah, pertama – pertama kecukupan, yang kedua sudah cukup, diriwayatkan dari hadits yang tsigah oleh Imam Tirmidzi ada 1 orang membawa kantung besar berisi dinar, kau mau menerima sedekah. Tidak ada satupun kah yang mau terima, ada 1 orang mau terima “sini aku terima”. Setelah ia terima Subhanallah orang lain tidak ada yang mau teriam tapi aku menerimanya, ini aku kembalikan. Orang itu tidak mau kemudian ia menaruh harta emas dan 1000 dinar dalam kantung yang besar meninggalkannya dijalan, dan ia pun pergi. Demikian luasnya keadaan orang – orang saat itu, riwayat Shahih Bukhari Rasul Saw bersabda “bersedekahlah kalian, akan datang satu masa sedekah tidak akan lagi diterima oleh semua orang karena semua orang sudah berkecukupan”. 

Demikian dahsyatnya, kita bertanya tampaknya ini mustahil namun tentunya kita ingat bahwa beliau ini adalah waliyullah tidak berbicara dari hawa nafsunya dan hal itu akan datang, bencana itu akan datang, fitnah akan datang, yang mengaku Nabi telah datang, gempa bumi telah datang maka ini tanda – tanda akan segera munculnya kemakmuran pada muslimin muslimat.

Kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah memakmurkan dan menyegerakan kedatangan kemakmuran muslimin muslimat, Ya Rahman Ya Rahim bukakan keberkahan bagi kami, limpahkan cahaya keluasan bagi kami dhahiran wa bathinan dunia dan akhirat, majukan dakwah muslimin, ramaikan panggung – panggung dzikir dan shalawat, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah kami ini orang – orang yang pertama membenahi keadaan masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah harta dan kekuasaan pada orang – orang yang baik dan kamu muslimin dan jadikanlah kehancuran dan kesempitan bagi mereka – mereka yang memusuhi muslimin, Ya Rahman Ya Rahim kami mengadukan keadaan hati kami ini, Rabbiy benahi keadaan diri kami hingga kami bermanfaat bagi masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim fakullu jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.

Majelis kita semakin luas dan malam selasa semakin besar, Insya Allah semakin makmur dan semakin banyak muslimin muslimat yang mengambil faedah dan ternyata tidak cukup sampai disini Allah makmurkan lagi majelis – majelis lainnya, majelis tahunan kini sudah semakin dekat dan semakin banyak dan di bulan ramadhan kita tidak akan berhenti memakmurkan wilayah Jakarta ini dengan majelis – majelis dzikir. Insya Allah di malam 17 ramadhan akan mengadakan tabligh akbar dan badr kubro sekaligus malam nuzullul qur’an yang Insya Allah bertempat di Monumen Nasional (Monas). Kemarin ada sedikit kendala sudah perinzinan muncul di Monas ternyata monas dipenuhi oleh kemah – kemah para tentara dan juga persenjataan untuk peringatan acara 17 Agustus jadi tidak etis kalau seandainya jamaah kumpul jadi satu dengan kemah – kemah para tentara tentunya kita tidak nyaman maka kita dipindahkan ke Lapangan Banteng. Tapi untuk malam 17 Ramadhan telah disepakati Insya Allah. Dan juga di bulan ramadhan kita akan mengadakan acara besar besaran 2X di wilayah Ancol, tempat – tempat maksiat akan kita terangi dengan Nama Allah.

Wassalallahu wassallam wabarik 'ala Nabina Muhammadin wa'ala alihi washohbihi wassallam. 
Walhamdulillahirabbil'alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 24 August 2008 )
Kontributor: Munzir Almusawa  

Sunday, 24 August 2008

www.majelisrasulullah.org

Read More

Selasa, 19 Agustus 2008

Pembahasan Ratib Al Hadad

03.10.00 0
sumber : http://eramuslim. com/ustadz/

Assalamu 'alaikum wr wb.

Saya tertarik dengan tulisan ustadz tentang Ratib Al-Haddad, sebab ustadz menyatakan bahwa lafadznya didasari dengan hadits yang shahih. Memang selama ini saya hanya tahu jamaah masjid dekat rumah saya sering membacanya, namun saya tidak tahu kalau ternyata lafadznya banyak yang shahih.
Kalau tidak keberatan, mohon saya diberikan teksnya dan dilengkapi dengan dasar hadits atau dalilnya yang shahih. Semoga ustadz tidak berkeberatan memenuhi permintaan saya.
Wassalam
Alwi
hadad@alwi.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kalau kita perhatikan, hampir semua isi kandungan ratib Al-Haddad ini berisi ayat-ayat Quran yang memang telah disunnahkan untuk sering dibaca. Dan juga terdapat dzikir-dzkikir yang ma'tsur dengan dilandasi dengan hadits yang shahih.
Sehingga menurut Habib Mundzir, untuk membaca ratib Al-Haddad ini tidak perlu lagi dapat 'ijazah', atau izin dari seorang ulama. Sebab semua berisi ayat dan hadits shahih.
Berbeda dengan ratib lainnya, ada yang mesti harus ada ijazahnya. Perlunya ijazah ini karena masih belum bisa dijamin keshahihan atau kebenaran lafadz yang terdapat di dalam gubahan dan rangkaian doa di dalamnya.
Ibarat cetakan mushaf Al-Quran, Departemen Agama RI biasanya menyematkan tanda tashih yang berarti isi cetakannya sudah diteliti dengan benar dan dijamin tidak ada kesalahan dalam penulisan.
Ijazah dari seorang ulama atas suatu teks ratib kira-kira berfungsi demikian juga, yaitu untuk memastikan tidak adanya teks yang bertentangan dengan akidah atau pun syariah.
Isi Kandungan Ratib Al-Haddad

1. Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang Menguasai hari Pembalasan hari Akhirat). Engkaulah sahaja Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula jalan) orang-orang yang sesat.
Tidak ada seorang pun yang meragukan fadhilah atau keutaman membaca surat Al-Fatihah ini. Bahkan surat ini juga dinamakan surat 'Ruqyah' berdasarkan hadits yang shahih yang terdapat di dalam Shahih Bukhari, bab Ma yu'tha firruqyati 'ala ahya'il arab bi fatihatil kitab hadits no. 2276 dan juga dalam Shahih Muslim kitabus salam bab jawazu akhdzil ujrah 'alarruqyati bil quran wal-adzkar no. 65.
2. Ayat Kursi
Ratib ini kemudian diteruskan dengan membaca ayat Kursi yang terkenal itu.
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.
Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar. QS. Al-Baqarah: 255)
Tentang keutamaan kita membaca ayat kursi ini, setidaknya ada 99 hadits yang menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman.
3. Ayat-ayat Penghabisan Surat Al-Baqarah
Setelah itu ratib ini diteruskan dengan membaca ayat-ayat penghabisan dari surat Al-Baqarah:
آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNy a, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. Katakan): “Kami tidak membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain." Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali” QS Al-Baqarah 285)
Diriwayatkan daripada Abu Mas'ud al-Badri r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya.
لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas kejahatan yang diusahakannya. Mereka berdoa dengan berkata), "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir” QS Al-Baqarah Ayat 286)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.
4. Dikir
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Tiada Tuhan Melainkan Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW berkata, “Siapa yang membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.”HR Bukhari, Muslim dan Malik)
5. Lafadz Al-Baqiyaushshaliha t
سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.
Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.
Dari Samurah ibn Jundah bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, yaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeda yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah. HR Muslim)
6. Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ.
Maha suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dua zikir yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah: 'SubhanAllah al-Azim dan 'SubhanAllah wa bihamdihi.”HR Bukhari)
7. Minta Ampun dan Tobat
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْ
Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.
Dalilnya adalah beberapa ayat Quran berikut ini:
“Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.QS. Surah 4: An-Nisa’; Ayat 106: )
Juga Surah 11: Hud; Ayat 90
8. Shalawat Kepada Nabi SAW
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ.
Ya Allah, cucurkan selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan kesejahteraan- Mu.
Dalilnya sangat banyak yang menganjurkan kita untuk bershalawat kepada Nabi SAW, di antaranya ayat berikut ini:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang sepenuhnya. QS. Al-Ahzab: 56)
Dari Abdullah bin Amr berkatabahwa RAsulullah SAW bersabda: “Orang yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. HR Muslim)
9. Minta Perlindungan kepada Allah
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَق
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.” HR Abu Dawud dan Tirmizi, )
بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ.
Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.” HR Ibn Hibban)
10. Menyatakan Keridhaan Kepada Allah, Islam dan Muhammad
رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا
Kami redha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami.
11. Basmalah
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ.
Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan penutupnya ialah “Alhamdulillah” .
12. Taubat
. آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا.
Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat Nasuha”. Diriwayatkan oleh Ibn Majah: Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. Dan orang yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa dosa.” (QS At-Tahrim: 8)
يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا..
Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa dosa) yang ada pada kami.
Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (QS. An-Nisa’: 106)
13. Minta Dimatikan dalam Keadaan Muslim
ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ.
Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam.
14. Minta Dihindari dari Orang Zhalim
ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ..
Wahai Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim.
صْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ
Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu.
Diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”.
15. Menyebut Nama-nama Allah
يـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ.
Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui
“Katakanlah wahai Muhammad), "Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu." (QS. Bani Israil: 110)
ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَم
Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba- Nya.
Dari Anas ibn Malik: “Ketika saya bersama Rasulullah s.a.w., ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah akan memakbulkannya kerana apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memberi. (HR Abu Dawud)
16. Minta Ampunan
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ
Aku memohon keampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon keampunan Allah dari sekalian kesalahan.
“Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (QS. An-Nisa’: 106)
“Dan mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih” (QS. Hud: 90)
17. Tahlil
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
Tiada Tuhan Melainkan Allah

Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci syurga.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.”
18. Shalawat
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ..
Muhammad Rasulullah, Allah Mencucurkan Selawat dan Kesejahteraan keatasnya dan keluarganya. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta Allah Ta'ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani.
19. Membaca Tiga Surat
سْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya.
Dari Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al-Quran!” Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” Wajiblah syurga bagi si pembaca itu). (HR Bukhari)
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya” .
Dari Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ..
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”.
Dari Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini saja. (HR Tirimizy)
20. Mengirim Pahala Bacaan Surat Al-Fatihah
Salah satu di antara perbedaan pendapat para ulama adalah tentang apakah pahala bacaan Quran bisa ditransfer kepada orang lain yang sudah wafat.
Dalam hal ini kami pernah menjawab sebelum, silahkan periksa jawaban kami di: http://www.eramusli m.com/ustadz/ qrn/6915100351- bertanya- mengenai- transfer- pahala.htm
Rupanya penyusun ratib Al-Haddad ini termasuk kalangan yang meyakini dibenarkannya pengiriman pahala bacaan Quran kepada orang yang sudah wafat. Sebagai bagian dari khilaf para ulama, maka hal ini seharusnya bisa kita terima secara wajar.
Maka pada bagian akhir dari rangkaian dzikir yang disusunnya, ada pengiriman pahala untuk orang-orang tertentu.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ..
Bacalah Al-fatihah kepada roh Penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi, moga-moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, rahasia-rahasia mereka, cahaya mereka di dalam agama, dunia dan akhirat.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ - أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ، وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ. 28
Bacalah al-fatihah kepada roh-roh Penghulu kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh mereka berada, di timur atau barat, moga moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, ilmu-ilmu mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka, dan golongkan kami bersama mereka dalam keadaan baik dan afiah.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ
Bacalah fatihah kepada roh Penyusun Ratib ini, Qutbil-Irshad, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, moga moga Allah meninggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dari mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia dan akhirat.
اَلْفَاتِحَة إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ.
Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah yang soleh, ibu bapa kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, moga moga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka dan memberi kita manfaat dengan rahsia rahsia dan barakah mereka.
21. Doa Penutup

Sebagai penutup, dzikir ini kemudian ditutup dengan doa penghabisan yang lafadznya demikian:
اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, moga moga Allah mencucurkan selawat dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda. Wahai Tuhan, kami memohon dengan haq benarnya) surah fatihah yang Agung, yaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk kami segala perkara kebaikan dan kurniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharakanlah kami Ya tuhan kami. sepertimana Kamu memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengurniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keredhaan dan syurga-Mu; dan kami memohon perlindungan- Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka.
Dari Anas ibn Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa memohon kepada Allah untuk surga tiga kali, Surga akan berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.”HR Tirmizi dan An-Nasa’i)
Penutup
Rangkaian lafadz ini adalah susunan manusia biasa, bukan dari Rasulullah SAW. Namun sumber-sumbernya berasal dari ayat Quran, serta hadits-hadits yang umumnya dikatakan maqbul atau bisa diterima, bahwa memang Rasulullah SAW mengajarkannya.
Sebagian kalangan yang 'anti dzikir' atau 'anti ratib' berargumen bahwa Rasulullah SAW tidak mengajarkan rangkaian dzikir seperti ini, sehingga kalau tidak ada ketetapan yang langsung dari diri beliau SAW sendiri, kita tidak boleh mengarang sendiri. Termasuk mengarang rangkaiannya bacaannya, sehingga kalau mau dzikir, ya dzikir saja tanpa harus dirangkai-rangkai menjadi sebuah ritual tersendiri.
Sikap kita kalau bertemu kedua kutub ini tentu harus lebih dewasa. Kita tidak mungkin menyalahkan salah satunya, juga tidak mungkin juga ikut membuat suasana menjadi semakin panas.
Yang perlu kita pahami adalah bahwa keberagaman dalam menjalankan agama ini sudah ada sejak zaman para shahabat nabi. Ada shahabat yang cenderung menjalankan agama secara apa adanya, tanpa melihat latar belakangnya, pokoknya begitu ya begitu. Tapi ada juga para shahabat yang selalu memandang sesuatu sesuai pokok persoalan dan keadannya.
Jadi kalau para shahabat nabi saja di masa lalu sudah agak beragam cara pandangnya, masak sih kita hari ini tidak boleh melakukannya? Bukankah para shahabat itu sebagiannya juga dijamin masuk surga?
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Read More

Post Top Ad